Anda di halaman 1dari 32

RPP KURIKULUM 2013

KELAS X
SISTEM PERIODIK UNSUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Integrasi Nilai

Dosen:
Buchori Muslim, M. Pd

Disusun oleh :
Faaizah Abiyyah Rihhadatulaysi
1113016200034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU TARBIYA DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA) X


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : X/ I
Konsep : Sistem Periodik Unsur
Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan
I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alamserta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
kemampuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik, sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar


KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
1.1.1 Menunjukkan rasa kagum adanya keteraturan struktur partikel penyusun
atom yang merupakan wujud kebesaran Tuhan YME sehingga terbentuk
konfigurasi elektron
1.1.2 Bersyukur terhadap pemikiran kreatif manusia bahwa partikel penyusun
atom dapat disajikan dalam bentuk konfigurasi elektron dan diagram orbital
KD 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang ditunjukkan dengan banyak
bertanya mengenai hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital
untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

2.1.2 Menggunakan ketelitian dalam menuliskan konfigurasi elektron dan


diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik .

KD 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator :
2.2.1 Bekerjasama dalam kelompok ketika kegiatan diskusi untuk menganalisis
hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak
unsur dalam tabel periodik.

KD 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk


menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator :
3.4.1 Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron
3.4.2 Menjelaskan prinsip Aufbau dalam konfigurasi elektron
3.4.3 Menjelaskan aturan Hund dalam konfigurasi elektron
3.4.4 Menjelaskan larangan Pauli dalam konfigurasi elektron
3.4.5 Menuliskan konfigurasi elektron dari suatu unsur berdasarkan prinsip
aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli
3.4.6 Menjelaskan pengertian Sistem Periodik Unsur
3.4.7 Menjelaskan pengertian periode dalam Sistem Periodik Unsur
3.4.8 Menjelaskan pengertian golongan dalam Sistem Periodik Unsur
3.4.9 Menjelaskan unsur golongan utama dalam Sistem Periodik Unsur
3.4.10 Menjelaskan unsur golongan transisi dalam Sistem Periodik Unsur
3.4.11 Menganalisis hubungan letak suatu unsur dengan konfigurasi elektron
3.4.12 Menentukan letak golongan unsur utama dan unsur transisi dalam tabel
periodik berdasarkan konfigurasi elektron
3.4.13 Menentukan letak periode unsur golongan utama dan unsur golongan
transisi dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron
3.4.14 Menjelaskan hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital dengan
letak unsur dalam tabel periodik

KD 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator :
4.4.1 Mengamati diagram tingkat energi orbital untuk menuliskan konfigurasi
elektron suatu unsur
4.4.2 Mendiskusikan konfigurasi elektron berdasarkan diagram tingkat energi
orbital
4.4.3 Menyimpulkan pengertian konfigurasi elektron
4.4.4 Mendiskusikan cara penulisan konfigurasi elektron berdasarkan diagram
tingkat energi orbital
4.4.5 Menyimpulkan cara penulisan konfigurasi elektron berdasarkan prinsip
Aufbau
4.4.6 Mengamati gambar diagram orbital berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.7 Mendiskusikan aturan Hund dalam konfigurasi elektron
4.4.8 Menyimpulkan aturan hund berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.9 Mengidentifikasi ada tidaknya kesamaan bilangan kuantum dalam
konfigurasi elektron berdasarkan gambar yang diberikan
4.4.10 Mendiskusikan larangan pauli dalam konfigurasi elektron
4.4.11 Menyimpulkan larangan pauli dari hasil diskusi yang telah dilakukan
4.4.12 Menuliskan konfigurasi elektron dari suatu unsur
4.4.13 Mengamati Sistem Periodik Unsur
4.4.14 Mengidentifikasi komponen-komponen yang terdapat dalam Sistem
Periodik Unsur
4.4.15 Mengidentifikasi letak golongan dalam Sistem Periodik Unsur
4.4.16 Menyimpulkan pengertian golongan dalam sistem Periodik unsur
4.4.17 Mengidentifikasi letak periode dalam Sistem Periodik Unsur
4.4.18 Menyimpulkan pengertian periode dalam Sistem Periodik Unsur
4.4.19 Mengelompokkan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan utama dan
golongan transisi berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.20 Mengamati unsur-unsur yang termasuk golongan utama dalam Sistem
Periodik unsur
4.4.21 Menyimpulkan pengertian unsur golongan utama dalam sistem Periodik
Unsur
4.4.22 Mengamati unsur-unsur yang termasuk golongan transisi dalam Sistem
periodik Unsur
4.4.23 Menyimpulkan pengertian unsur golongan transisi dalam sistem Periodik
Unsur
4.4.24 Menuliskan konfigurasi elektron beberapa unsur golongan utama dan unsur
golongan transisi
4.4.25 Menganalisis jumah elektron valensi unsur golongan utama dan unsur
golongan transisi berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.26 Menganalisis subtingkat energi unsur golongan utama dan unsur golongan
transisi berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.27 Mengidentifikasi letak golongan unsur golongan utama dan unsur
golongan transisi berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.28 Menganalisis jumlah tingkat energi tertinggi (jumlah bilangan kuantum n )
unsur golongan utama dan unsur golongan transisi berdasarkan konfigurasi
elektron unsur
4.4.29 Mengidentifikasi letak periode unsur golongan utama dan unsur golongan
tansisi berdasarkan konfigurasi elektron
4.4.30 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron untuk menentukan letak unsur
dalam tabel periodik
4.4.31 Menyimpulkan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik

I. Tujuan Pembelajaran
a. Berdasarkan beberapa gambar yang diberikan mengenai cara penulisan
konfigurasi elektron dan diagram orbital, siswa dapat menjelaskan prinsip
Aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli
b. Dengan mengamati gambar Sistem Periodik Unsur, siswa dapat menjelaskan
Sistem Periodik Unsur terkait periode, golongan, unsur golongan utama, dan unsur
golongantransisi berdasarkan diskusi yang dilakukan.
c. Siswa dapat menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur untuk menentukan letak
golongan dan periode suatu unsur dalam tabel periodik.
d. Siswa dapat menunjukkan rasa antusiasme yang ditunjukkan dengan sikap aktif
dalam bertanya , teliti dalam menganalisis gambar yang diberikan serta
bekerjasama dalam kegiatan diskusi.
e. Siswa dapat menumbuhkan kesadaran diri bahwa pengetahuan yang diperoleh
tentang konfigurasi elektron dan diagram orbital serta hubungannya untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik adalah karunia Tuhan YME dan
pengetahuan tersebut merupakan hasil pemikiran kreatif manusia.

III. Materi Pembelajaran


A. Pertemuan 1
1. Materi Prasyarat: Struktur Atom
2. Materi Pokok: Sistem Periodik Unsur
Tiga prinsip atau aturan yang harus dipertimbangkan dalam penentuan konfigurasi
elektron suatu atom, yaitu :
1. Prinsip Aufbau, yaitu cara pengisian elektron dengan urutan energi orbital dari tingkat
energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Penempatan elektron dimulai
dalam orbital, mula-mula 1s, kemudian 2s, 2p, dan seterusnya. Berikut urutan
pengisian elektron
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
Jika diurutkan dalam bentuk deret sebagai berikut :
1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6s 6p 6d 7s 7p
2. Aturan Hund, yaitu cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu subtingkat energi
dimana elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing
orbital terisi dengan sebuah elektron. Artinya pengisian elektron dalam orbital dengan
energi yang sama, ditulis sendiri-sendiri dahulu sebelum elektron tersebut berpasangan.
Perhatikan contoh :
16C : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
elektron valensi

3s2 3p4 3s2 3p4


Salah benar
Diagram orbital dari sub tigkat energi

s p d

f
Sub tingkat energi s mempunyai maksimal 2 elektron
Sub tingkat energi p mempunyai maksimal 6 elektron
Sub tingkat energi d mempunyai maksimal 10 elektron
Sub tingkat energi f mempunyai maksimal 14 elektron
Sehingga,
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14
Larangan Pauli, yaitu aturan yang menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang
memiliki bilangan kuantum yang sama. Jika sama, maka nilai m2 harus berbeda sehingga
kedua elektron memiliki spin berlawanan.

1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya


Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya
telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak dahulu. Akan tetapi pengetahuan tadi masih
merupakan fakta-fakta yang terpisah-pisah, sehingga untuk mempermudah mempelajari,
memahami, serta mengingat maka diperlukan penyusunan berdasarkan kesamaan atau
kemiripan sifat-sifatnya.
Tabel Sistem Periodik merupakan suatu cara untuk menyusun dan mengklasifikasi
unsur-unsur, dimana unsur-unsur yang mirip sifatnya diletakkan pada kelompok yang sama.
Dengan melihat Tabel Sistem Periodik, para kimiawan dalam sekejap dapat
menginformasikan unsur-unsur mana yang mempunyai kemiripan sifat.
Pengelompokan unsur-unsur yang paling awal dan sederhana
berdasarkan sifat-sifatnya adalah menjadi kelompok logam dan non-logam.
Tabel 2. Sifat Logam dan Non-logam

Logam Non-logam

Mempunyai kilap logam tidak mengkilap


Dapat ditempa tidak dapat menghantar
Dapat diulur menjadi
kawat panas atau listrik
Mengahantar panas dan
listrik pada ummnya berupa
Pada umumnya berupa gas atau cairan
padatan

Lavoisier dalam bukunya (1789) mencatat 16 unsur logam dan 7


unsur bukan logam saat itu, yaitu:
1. Kelompok logam:
Emas Antimon Kobal Perak
Tembaga Besi Mangan Platina
Timah Molibden Nikel Raksa
Seng Wolfram Timbal Bismut

2. Kelompok bukan logam


Belerang Hidrogen Oksigen
Arsen PosporNitrogen
Karbon

Johann W. Dobereiner (1817) adalah orang pertama yang menemukan adanya hubungan
antara sifat unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:

Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya
massa atom relatifnya, maka:

o Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur
pertama dan ketiga.

o Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.

Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut triade. Mari kita


perhatikan contoh berikut.
Tabel 3. Triade Dobereiner

Triade Massa Atom Massa Atom Relatif


Relatif Unsur Kedua
Li 6,940 6,940 . 39,100 = 23,02
Na 22,997
2
K 39,100
Ca 40,08
40,08 . 137,36
Sr 87,63 = 88,72
2
Ba 137,36
Meskipun triade Dobereiner ini masih jauh dari sempurna, namun
temuan ini mendorong orang untuk menyusun daftar unsur-unsur lebih lanjut
sesuai dengan sifat-sifatnya.
John Newlands (1865) menemukan hubungan lain antara sifat unsur
dengan massa atom relatif, sesuai dengan hukum yang disebutnya hukum
oktaf. Ia menyusun unsur-unsur ke dalam kelompok tujuh unsur dan setiap
unsur kedelapan mempunyai sifat yang mirip dengan unsur pertama, unsur
kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.

Tabel 4. Daftar Newlands

H Li Be B C N O
1 2 3 4 5 6 7

F Na Mg Al Si P S
8 9 10 11 12 13 14

Cl K Ca Cr Ti Mn Fe
15 16 17 18 19 20 21

Co dan
Cu Zn Y In As Se
Ni
23 24 25 26 27 28
22

Ce dan Di dan Ro dan


Br Rb Sr Zr
La Mo Ru
29 30 31 33
32 34 35

Pd Ag Cd U Sn Sb I
36 37 38 39 40 41 42

Te Cs Ba dan V Ta W Nb Au
43 44 45 46 47 48 49

Pt dan
Os Hg Tl Pb Bi Th
Ir
51 52 53 54 55 56
50
Simpulan dari Daftar Newlands adalah:
Sifat-sifat unsur merupakan pengulangan secara oktaf
Kelemahannya ialah:
Tidak memperhitungkan letak unsur-unsur yang belum ditemukan.
Terdapat banyak pasangan unsur yang terpaksa ditempatkan pada satu posisi
daftar.

Begeyer de Chancourtois, adalah orang pertama yang berhasil memperoleh


suatu penyusunan unsur secara periodik berdasarkan fakta bahwa jika unsur-unsur
disusun menurut penurunan massa atom, diperoleh secara periodik unsur yang
sifatnya mirip.
De Chancourtois menggunakan harga massa atom relatif dalam garis lilitan
sebuah silinder tegak. Dibaginya permukaan badan silinder menjadi enambelas
bagian yang sama dengan garis yang sejajar dengan sumber silinder, berdasarkan
massa atom relatif oksigen-16. Kurva dialurkan dari dasar silinder ke atas dengan
sudut 45o. Kurva ini disebut Telluric Screw dan pada garis vertikal terdapat
unsur-unsur yang mirip sifatnya.

Gambar 14. Telluric screw de Chancourtois


2. Sistem Periodik Pendek

Julius Lothar Meyer (1870 dari Jerman) menemukan hubungan yang


lebih jelas antara sifat unsur dan massa atom relatif. Ia menemukan keperiodikan
sifat unsur-unsur, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatif.
Dalam mempelajari keperiodikan unsur-unsur ia lebih menekankan pada sifat-
sifat fisika.
Meyer membuat grafik dengan mengalurkan volume atom unsur terhadap
massa atom relatif. Volume atom unsur diperoleh dengan cara membagi massa
atom relatif dengan kerapatan unsur. Grafik menunjukkan bahwa unsur-unsur
yang sifatnya mirip terletak pada bagian grafik yang mirip bentuknya. Misalnya
Na, K, Rb terdapat di puncak grafik, ini menunjukkan bahwa ada hubungan
antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya.
Di Rusia Mendeleyev (1869) juga menyusun satu daftar seperti yang
dilakukan Meyer yang terdiri dari 65 unsur yang telah dikenal pada masa itu.
Selain dari sifat fisika, ia menggunakan sifat-sifat kimia untuk menyusun daftar
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif.

Gambar 15. Dmitry Mendeleyev dan Sistem Periodik dalam prangko


Mendeleyev mengungkapkan suatu hukum periodik yang berbunyi:

Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari


massa atom relatifnya

Tabel Sistem Periodik Mendeleyev yang telah disempurnakan (1871)


terdiri atas golongan (lajur tegak) dan periode (deret mendatar) seperti tampak
pada tabel halaman 39.
Keuntungan Tabel Periodik Mendeleyev dalam memahami sifat unsur ialah:
1. Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur.
2. Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi tempat
kosong dalam daftar.
3. Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur-unsur gas mulia.
Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev:
1. Panjang periode tidak sama.
2. Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, dan Pd), dan
triade platina (Os, Ir, dan Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII.
3. Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur
(antara 1 dan +4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum
ditemukan.
Tabel 5. Tabel Sistem Periodik Mendeleyev
Periode Gol Gol Gol Gol Gol Gol Gol Gol
I II III IV V VI VII VIII
1 H1

2 Li 7 Be 9,4 B 11 C 12 N 14 O 16 F 19

3 Na 23 Mg 24 Al 27,3 Si 28 P 31 S 32 Cl 35,5

Fe 56
K 39 Ca 40 45 Tc 50 V 51 Cr 52 Mn 55 Co 59
Ni 59
4
Cu Se
Zn 65,2 68 70 As 75 Br 80
63,4 79,4

Ru 104,4
Rb
Sr 87,6 Y (60) Zr 90 Nb 94 Mo 96 100 Rh 104,4
85,4
Pd 106,6
5
Ag In
Cd 112 Sn 118 Sb 122 Te 128 I 127
108 (75,6)

Os 199
Cs
Ba 137 La 180 Ta 182 W 186 Re Ir 198
133
Pt 197,4
6
Au
Hg 200 Tl 204 Pb 207 Bi 210
197
3. Golongan, Periode, dan Konfigurasi Elektron dalam Sistem
Periodik Panjang
Henry Mosely melakukan percobaan menggunakan berbagai logam sebagai
antikatoda pada tabung sinar X. Moseley menyimpulkan bahwa ada perubahan
yang teratur dari energi sinar X sesuai dengan perubahan nomor atom dan bukan
massa atom relatif. Dengan demikian hukum periodik menjadi:

Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom

Berikut kita pelajari Tabel Sistem Periodik sederhana, yaitu mulai


nomor atom 1 (hidrogen) sampai nomor atom 20 (kalsium) seperti ditunjukkan
gambar 16. Kedua puluh unsur ini termasuk unsur-unsur utama dan nomor
golongannya dibubuhi huruf A. Tabel Sistem Periodik selengkapnya tertera
dihalaman 39, akan kita pelajari lebih lanjut di kelas II. Unsur-unsur yang
terletak pada lajur tegak disebut golongan. Golongan-golongan diberi nomor I,
II, III, dan seterusnya. Misalnya Golongan II terdiri dari unsur-unsur berilium,
magnesium, dan kalsium. Unsur-unsur dalam deret mendatar disebut periode.
Misalnya, delapan unsur-unsur mulai natrium sampai argon terletak dalam
periode.
Perhatikan pula struktur elektron unsur-unsur dalam gambar 16. Unsur-
unsur tersebut mempunyai pola yang sama. Dari litium sampai neon, banyaknya
elektron pada kulit terluar bertambah dari periode 1 sampai 8. Kemudian
terulang lagi pada periode berikutnya dari natrium pada periode 1 sampai argon
pada periode 8. Dalam setiap golongan, banyaknya elektron pada kulit terluar
setiap unsur selalu sama sesuai nomor golongannya. Misalnya, fluor dan klor
keduanya merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan VII, maka kedua
unsur tersebut memiliki 7 elektron pada kulit terluarnya. Struktur elektron
sangat penting untuk memahami sifat-sifat unsur pada Tabel Sistem Periodik.

Nomor golongan = jumlah elektron valensi


Nomor periode = jumlah kulit
Gambar 16. Konfigurasi elektron 20 unsur pertama dalam Sistem
Periodik
Gambar 17. Sistem Periodik bentuk panjang

Unsur-unsur utama yang terdiri dari delapan golongan dikenal dengan


nama-nama tertentu sebagai berikut (tabel 6)

Tabel 6. Nama Golongan Unsur Utama


Lambang Nama Golongan Elektron
Golongan Valensi
IA Golongan Alkali 1
IIA Golongan Alkali Tanah 2
IIIA Golongan Boron 3
IVA Golongan Karbon 4
VA Golongan Nitrogen 5
VIA Golongan Oksigen 6
VIIA Golongan Halogen 7
VIIIA atau 0 Golongan Gas Mulia 8
4. Sifat Keperiodikan Unsur
Yang dimaksud dengan sifat-sifat periodik ialah bahwa ada hubungan antara
sifat-sifat suatu unsur dengan letaknya pada Tabel Sistem Periodik. Sifat-sifat ini
berubah dan berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan
konfigurasi elektron. Berikut kita bahas tentang: jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, keelektronegatifan, dan kelogaman.
a. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar.
Dikenal pula jari-jari ion positif dan jari-jari ion negatif.
Untuk unsur-unsur segolongan:
Jari-jari atom dalam unsur segolongan dengan naiknya nomor atom akan
cenderung bertambah. Karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin
bertambah, maka kulit terluar semakin jauh dari inti atom.
Untuk unsur-unsur seperiode:
Jari-jari atom dalam unsur seperiode dengan naiknya nomor atom akan
cenderung bertambah. Sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi banyaknya
proton bertambah sehingga elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah
inti. Hubungan antara nomor atom dengan jari-jari atom digambarkan dalam
grafik berikut (gambar 8).

Gambar 18. Hubungan nomor atom dengan jari-jari atom

b. Energi ionisasi

Untuk melepas elektron terluar dari suatu atom dalam wujud gas
diperlukan energi. Energi minimum yang diperlukan ini disebut energi ionisasi
pertama. Selain itu dikenal pula energi ionisasi kedua, ketiga, dan seterusnya.
Energi ionisasi kedua, berarti energi minimum yang diperlukan untuk melepas
elektron kedua dari suatu ion yang bermuatan +1. Besarnya energi ionisasi 20
unsur pertama tampak pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Harga Energi Ionisasi 20 Unsur Pertama (kJ. mol -1)

Unsur 1 2 3 4 5 6 7 8

H 1312
He 2371 6247
Li 520 7297 11810
Be 900 1751 14840 21000
B 800 2430 3659 25020 32810
C 1088 2352 4619 6221 37800 47300
N 1402 2857 4577 7473 9443 53250 63340
O 1314 3391 5301 7468 10980 13320 71300 84050
F 1681 3375 6045 8418 11020 15160 17860 92000
Ne 2080 3963 6278 9376 12190 15230 - -
Na 497 4565 6912 9540 13360 16610 20110 25490
Mg 738 1450 7732 10550 13620 18000 21700 25660
Al 577 1816 2744 11580 15030 18370 23290 27460
Si 786 1577 3229 4356 16080 19790 23780 29250
P 1012 1896 2910 4954 6272 21270 25410 29840
S 1000 2260 3380 4565 6996 8490 28080 31720
Cl 1256 2297 3850 5146 6544 9330 11020 33600
Ar 1520 2665 3947 5770 7240 8810 11970 13840
K 419 3069 4600 5879 7971 9619 11380 14950
Ca 589 1146 4941 6485 8142 10520 12350 13830

Secara umum disimpulkan, bahwa:

Dalam satu golongan nomor atom bertambah, jari-jari atom bertambah karena
jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti terhadap elektron
terluar, sehingga makin mudah unsur itu melepaskan elektron dan semakin kecil
energi ionisasinya
Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar atom itu melepaskan
elektron terluarnya. Jadi semakin stabil atom tersebut.
Gambar 19 berikut menunjukkan hubungan antara nomor atom dengan energi
ionisasi pertama

Gambar 19. Hubungan Nomor Atom dengan


Energi Ionisasi Pertama

b. Afinitas Elektron
Jika suatu atom dalam wujud gas menerima elektron, maka
dilepaskan energi. Energi yang dilepas ini disebut afinitas elektron.

X (g) + X- (g)

Masih banyak atom-atom yang belum diketahui harga afinitas


elektronnya, karena penentuan harga afinitas elektron secara langsung sulit
dilakukan. Secara umum disimpulkan, bahwa

Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah


unsur tersebut membentuk ion negatif.

Unsur-unsur yang mudah membentuk ion negatif disebut unsur yang


elektronegatif. Harga afinitas elektron kurang menunjukkan sifat keperiodikan,
sehingga sering digunakan skala keelektronegatifan. Akan tetapi secara umum
dapat disimpulkan, bahwa:

Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu golongan berdasarkan kenaikan nomor


atom cenderung berkurang dan dalam satu periode berdasarkan meningkatnya
nomor atom cenderung bertambah.
d. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam ikatannya. Besarnya harga keelektronegatifan bersifat
relatif antara suatu atom dengan atom lain. Linus Pauling (1932) memberi harga
tertinggi pada fluor (4) karena paling mudah membentuk ion negatif. Beberapa
harga keelektronegatifan unsur-unsur utama disajikan dalam Tabel 12 berikut.

Tabel 12. Harga Keelektronegatifan Beberapa Unsur Utama

H
2. 10

Li Be B C N O F
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0

Na Mg Al Si P S Cl
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0

K Ca Ga Ge As Se Br
0,8 1,0 1,6 1,8 2,0 2,4 2,8

Rb Sr In Sn Sb Te I
0,8 1,0 1,7 1,8 1,9 2,1 2,5

Cs Ba Tl Pb Bi Po At
0,7 0,9 1,8 1,8 1,9 2,0 2,2

Fr Ra
0,7 0,9

Dalam sistem periodik dapat disimpulkan:


Unsur-unsur dalam satu golongan berdasarkan kenaikan nomor atom
keelektronegatifannya berkurang.

Unsur-unsur dalam satu periode berdasarkan meningkatnya nomor


atom harga keelektronegatifannya semakin besar.
e. Sifat kelogaman
Unsur-unsur dalam sistem periodik juga dikelompokkan menjadi logam
dan non-logam. Batas antara logam dan non-logam tidak begitu jelas karena ada
beberapa unsur yang dapat memilik sifat logam maupun non-logam, unsur-unsur
ini termasuk kelompok semi logam atau metalloid. Unsur-unsur metaloid terletak
pada batas garis tangga diagonal, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, dan Te. Sebelah kiri
batas garis diletakkan unsur-unsur logam, sedang unsur-unsur logam terletak di
sebelah kanan.

Gambar 20. Letak Unsur-unsur Logam dan Non-logam


dalam Sistem Periodik

Berdasarkan energi ionisasi, afinitas elektron dan kelektronegatifan, maka sifat


kelogaman dalam sistem periodik dapat disimpulkan sebagai berikut.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam bertambah. Dalam
satu periode dari kiri ke kanan sifat logam berkurang
1. Materi Pengayaan:
a. Nilai-nilai dari pembelajaran Sistem Periodik Unsur
1) Nilai religius.
Dengan mempelajari diharapkan semakin memperkuat keyakinan
terhadap kebesaran Allah SWT sebagai yang Maha Pencipta, Sistem periodik
yang tampak dari tampilan Tabel Periodic diatas merupakan hasil dari
perkembangan pengelompokkan unsur yang dilakukan oleh para ahli (kimia)
sebelumnya. Hingga didapati begitu banyaknya unsur yang telah ditemukan
para kimiawan dilengkapi dengan pengembangan teori SPU. Dari masing-
masing penemuannya sebagaimana disebutkan dalam ayat Al Qur an Al
Furqon ayat 32 berikut:
Artinya :
Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian.
Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi
serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang
Maha Bijaksana lagi Maha Tahu
Dari ayat tersebut, jika kita bisa memaknainya ternyata ada kaitan
yang kuat antara sifat-sifat SPU dengan firman Allah tersebut antara lain :
Kecenderungan susunan dalam SPU ada ketentuannya, tersususun dengan
rapinya agar tidak kacau.

2) Keuletan dan Gigih


Dari unsur-unsur yang ditemukan berkala dan begitu banyaknya, Ahli
kimia telah menunjukkan sikap seorang ilmuwan (gigih) dengan keuletan dan
ketelatenannya mampu mengelompokkan unsur (dari kesemuanya tidak ada
yang persis sama, namun ada kemiripan).
Nilai-nilai yang bisa diambil dari sikap para peneliti (ilmuwan)
tersebut dapat dijadikan teladan bagi siswa/ generasi penerus bangsa.
Harapannya dengan meneladani sikap-sikap peneliti tersebut, siswa / generasi

22
penerus bangsa kita nantinya dapat menemukan unsur baru dari yang sudah
ada (melakukan lagi penemuan berikutnya dengan bereksplorasi) agar dapat
dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat.
3) Menunjukan sikap disiplin
4) Menumbuhkan sikap rasa ingin tahu
5) Jujur
6) Terbuka
7) Tanggung jawab

IV. Strategi Pembelajaran


A. Metode Pembelajaran : Inkuiri dan Problem Based Learning
B. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
C. Model Pembelajaran : Think Pair and Share

V. Media dan Sumber Belajar


A. Alat tulis kelas (ATK)
B. Powerpoint, Video, dan Animasi Flash
C. Lembar Kerja Siswa
D. Buku Sumber ;

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep- konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid
2). Jakarta: Erlangga.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

23
VI. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 20 menit
Guru mengecek kehadiran siswa, serta
menyapa siswa

Menyiapkan peserta didik secara psikis


dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menghubungkan
materi sebelumnya sebagai acuan
siswa, seperti :
anak-anak pada pertemuan
sebelumnya kalian sudah belajar
mengenai konfigurasi elektron dan
Sistem Periodik Unsur, materi
selanjutnya yaitu tentang hubungan
konfigurasi elektron dengan penentuan
letak unsur dalam tabel periodik
apakah kalian sudah siap untuk
mempelajari materi selanjutnya?
Tentunya sudah siap ya..

Guru melakukan apersepsi dengan


meminta siswa untuk menuliskan
konfigurasi elektron contoh unsur
golongan utama dan transisi
berdasarkan tugas yang diberikan

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

24
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
seperti :
anak-anak, dengan pembelajaran kali
ini diharapkan kalian dapat menentukan
letak periode dan golongan suatu unsur
secara lebih mudah dengan
menganalisis konfigurasi elektronnya.

Inti 100 menit


Guru menampilkan gambar tabel
periodik unsur
Siswa mengamati gambar tabel periodik
unsur serta letak unsur-unsurnya dalam
tabel periodik

Siswa mengajukan pertanyaan


berdasarkan gambar yang diamati
misalnya :
mengapa unsur H, Li, Na, K terletak
pada golongan IA?
mengapa unsur Na, Mg, Al terletak
pada periode 3 ?

guru membagi siswa secara


berkelompok untuk mengerjakan LKS
terkait hubungan konfigurasi elektron
dengan penentuan letak unsur dalam
tabel periodik

25
Guru Mengorganisasi siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar

Guru membagikan Lembar Kegiatan


siswa (LKS) kepada masing-masing
kelompok.
Pada tahap ini guru juga membimbing
siswa dalam mengerjakan LKS apabila
siswa menemui kesulitan dalam
mengerjakan pLKS

Siswa mengerjakan LKS

Adapun komponen yang disajikan dalam


LKS berupa:

Mengamati

Siswa mengamati gambar tabel


periodik serta letak unsur utama dan
unsur transisi yang disajikan dalam
LKS

Menanya

Siswa mengajukan pertanyaan terkait


gambar yang diamati dalam LKS,
kemungkinan pertanyaan siswa seperti :
mengapa unsur H, Li, Na
terletak pada golongan IA?
Bagaimana cara menentukan
letak periode dan golongan suatu
unsur berdasarkan konfigurasi
elektronnya?
apa hubungan konfigurasi

26
elektron dalam menentukan letak
unsur?

Mengumpulkan data

Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan


Siswa dengan mengumpulkan beberapa
data dalam LKS , yaitu:
Dengan mengamati tabel periodik,
siswa menuliskan letak golongan
dan periode beberapa unsur utama
dan unsur tansisi yang disajikan
dalam LKS
Siswa menuliskan konfigurasi
elektron dari unsur utama dan unsur
transisi yang disajikan dalam LKS
Siswa mengidentifikasi jumlah
elektron valensi unsure golongan
utama dan unsur golongan transisi
berdasarkan konfigurasi elektron
Siswa mengidentifikasi subtingkat
energi unsur golongan utama dan
unsur golongan transisi berdasarkan
konfigurasi elektron
Siswa mengidentifikasi jumlah
tingkat energi tertinggi(jumlah
bilangan kuantum utama ) unsur
golongan utama dan unsur golongan
transisi berdasarkan konfigurasi
elektron

27
Mengasosiasi
Siswa mendiskusikan hasil analisis serta
data yang diperoleh, yaitu dengan :

Menghubungkan jumlah elektron


valensi terhadap letak golongan dari
unsur golongan utama dan unsur
golongan transisi
Menghubungkan subtingkat energi
untuk menentukan golongan utama
dan golongan transisi dari unsur-
unsur tersebut
Menghubungkan jumlah tingkat
energi tertinggi terhadap letak
periode dari unsur golongan utama
dan unsur golongan transisi

Berdasarkan hasil analisis dan diskusi


maka siswa dapat :
Menyimpulkan bahwa penentuan
golongan suatu unsur didasarkan
pada jumlah elektron valensi dalam
konfigurasi elektron
Menyimpulkan bahwa penentuan
periode suatu unsur didasarkan pada
jumlah tingkat energi tertinggi atau
bilangan kuantum utama tertinggi
dalam konfigurasi elektron
Menyimpulkan hubungan
konfigurasi elektron dengan
penentuan letak unsur dalam tabel

28
periodik

Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang
penentuan letak periode dan golongan
unsur golongan utama dan unsur
golongan transisi berdasarkan
konfigurasi elektron
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang
hubungan konfigurasi elektron dengan
penentuan letak unsur dalam tabel
periodik

Guru memberikan evaluasi yaitu


memberikan latihan soal tentang penulisan
konfigurasi elektron serta penentuan
golongan dan periode suatu unsur.

Contoh :

Unsur 13Al terletak pada golongan dan


periode berapa?

Tentukan letak golongan dan periode dari


unsur 18Ar ?

Penutup 15 menit
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dimengerti

29
Guru mengajukan pertanyaan untuk
mengulas pengetahuan siswa tentang
materi yang telah dipelajari (pemberian
umpan balik)
Seperti :
apakah kalian sudah jelas dengan
materi pembelajaran mengenai
hubungan konfigurasi elektron dengan
penentuan letak golongan dan periode
suatu unsur dalam tabel periodik? Jika
sudah, coba jelaskan kembali
bagaimana hubungannya?

Guru memberikan tugas kepada siswa


untuk dikerjakan dirumah dan
dikumpul pada pertemuan selanjutnya
sebagai bentuk kegiatan tindak lanjut
yang dilakukan oleh guru

Guru menutup pelajaran dengan


mengucap salam

VII. Instrumen Penilaian Kognitif


Indikator Tingkat Soal Jawaban
Kognitif
Menganalisis C2 1. Susunlah unsur-
tabel, grafik unsur berikut
untuk menurut
menentukan bertambahnya
keteraturan jari- nilai
jari atom, energi keelektronegatif
ionisasi, afinitas annya, dimulai

30
elektron dan dari yang paling
keelektronegatif kecil: fluorin,
an fosforus, klorin
dan belerang
C2 2. Berdasarkan
jenis unsurnya
(logam dan non
logam),
manakah
mempunyai
keelektronegatif
an lebih besar,
natrium atau
klorin? Jelaskan
jawabanmu.
C1 3. Jelaskan dengan
singkat apa yang
dimaksud
dengan..
Jari-jari atom,
Afinitas Elektron,
Energi Ionisasi,
Keelektronegatifan
.
2. Membandingkan 4. Sebutkan sifat-sifat
perkembangan istimewa dari:
tabel periodik a. Golongan
unsur untuk gas mulia.
mengidentifikasi
kelebihan dan b.Golongan
kekurangannya. halogen.
c. Golongan
logam alkali
dan
d.Golongan
alkali tanah

31
32

Anda mungkin juga menyukai