Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi (campur
tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik
materil maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan
pertanian. Penggunaan lahan pertanian secara garis besar dibedakan kedalam macam
penggunaan lahan berdasarkan atas penyediaan air dan komoditi yang diusahakan,
dimanfaatkan atau yang terdapat di atas lahan tersebut. Berdasarkan hal ini dikenal
macam penggunaan lahan seperti tegalan, sawah, kebun kopi, kebun karet, padang
rumput, hutan produksi, hutan lindung, padang alang-alang dan sebagainya (Arsyad,
2010).

Dalam menentukan penggunaan lahan terdapat empat faktor penting yang perlu
dipertimbangkan yaitu : faktor fisik lahan, faktor ekonomi, dan faktor kelembagaan.
Selain itu, faktor kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat juga akan
mempengaruhi pola penggunaan lahan. Pertambahan jumlah penduduk berarti
pertambahan terhadap makanan dan kebutuhan lain yang dapat dihasilkan oleh
sumberdaya lahan. Permintaan terhadap hasil-hasil pertanian meningkat dengan
adanya pertambahan penduduk. Demikian pula permintaan terhadap hasil non pertanian
seperti kebutuhan perumahan dan sarana prasarana wilayah.Peningkatan pertumbuhan
penduduk dan peningkatan kebutuhan material ini cenderung menyebabkan persaingan
dalam penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan
pembangunan tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi karena dua hal, pertama
adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat
jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan
yang lebih baik (Haryani, 2011).

Desa merupakan suatu kawasan yang dihuni oleh penduduk yang biasanya
memiliki ciri tradisional. Penduduk yang menempati kawasan pedesaan umumnya
memiliki mata pencaharian yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan alam,
seperti perkebunan, perikanan, kehutanan, pertanian, dan peternakan. Pemanfaatan
lahan yang paling utama, tentu saja untuk perumahan sebagai tempat tinggal penduduk
desa dan lahan pertanian. Perumahan di kawasan pedesaan biasanya memiliki jarak
antarrumah yang agak renggang. Berkaitan dengan pencaharian penduduk pada
umumnya, lahan di pedesaan banyak yang digunakan sebagai lahan pertanian. Lahan-
lahan kering di pedesaan dapat diolah dan dikembangkan sebagai tegalan dan kebun,
sedangkan lahan-lahan basah biasa dimanfaatkan sebagai sawah, kolam, empang, dan
saluran-saluran irigasi untuk mengairi sawah.

Berdasarkan hasil survey lapang, penggunaan lahan pada lokasi kegiatan (Desa
Majannang dan Desa Borisallo) yaitu tegalan/kebun campuran, sawah, semak belukar
dan hutan. Lahan tegalan yang dimaksudkan adalah lahan kering, namun tanaman yang
diusahakan pada umumnya adalah tanaman tahunan atau tanaman jangka panjang dan
tingkat pemeliharaan tanaman masih semi intensif, seperti mangga, kelapa, jambu biji,
nangka. Selain itu juga dijumpai tanaman penghasil kayu seperti tanaman jati, mahoni
dan nyato dll.

Penggunaan lahan permukiman yang terdapat di daerah studi merupakan permukiman


yang bersifat linier mengikuti sepanjang jalan dan permukiman yang terpusat pada
kawasan tertentu yang memiliki wilayah yang datar.

Penggunaan lahan sawah merupakan tipe pertanian yang pengelolaannya


memerlukan genangan air. Adapun jenis tanaman semusim yang diusahakan yaitu padi,
jagung, dan kacang hijau. Tanaman semusim yang diusahakan warga setempat pada
umumnya cukup intensif dan diusahakan bukan saja untuk tujuan komsumsi sendiri
tetapi juga untuk dijual.

Semak belukar pada lokasi kegiatan tersebut merupakan kawasan lahan kering
yang ditumbuhi berbagai vegetasi alami yang kerapatannya jarang hingga rapat. Semak
belukar biasanya kawasan bekas hutan yang tidak lagi menampakkan bekas tebangan.
semak belukar didominasi tanaman bawah khususnya tanaman paku, dan dipenuhi
dengan rerumputan,dan ilalang. Pada umumnya semak merupakan penggunaan lahan
transisi dari penggunaan lahan satu ke penggunaan lahan lain yang dibiarkan begitu
saja dalam waktu yang lama oleh masyarakat, sehingga menjadi semak belukar.

Hutan yang tumbuh dan berkembang di habitat lahan kering yang berupa
hutan dataran rendah, perbukitan, pegunungan, atau hutan tropis dataran tinggi.
Kawasan hutan pada diwilayah kegiatan sebagian mengalami perubahan penggunaan
lahan, dimana banyaknya pembukaan lahan untuk areal budidaya pertanian. Salah satu
dampak perubahan lahan hutan yaitu dapat menyebabkan banjir. Perubahan fungsi
hutan ini juga akan mengarah pada kondisi yang tidak diinginkan yaitu berupa
peningkatan erosi dan sedimentasi, penurunan produktivitas lahan, dan degradasi
hutan.

Anda mungkin juga menyukai