Anda di halaman 1dari 3

Berberine : Pandangan Baru dalam Terapi Kanker

Berberine adalah protoberberine dari alkaloid isoquinolin yang telah digunakan dalam
pengobatan tradisional banyak penyakit. Beberapa tahun terakhir, alkaloid ini dieksplorasi
oleh para peneliti sifat anti-kankernya. Sasaran utama senyawa ini meliputi penghambatan
proliferasi sel kanker, metastasis, angiogenesis, aktivasi apoptosis, pengikatan DNA dan
penghambatan telomerase. Berberin bertindak sebagai penghambat enzim yang terlibat dalam
peningkatan invasi sel kanker, proliferasi dan metastasis. Berberin juga meningkatkan
sensitivitas radiasi dan obat terhadap sel kanker.
Berberine (2,3-methylenedioxy-9,10dimethoxyprotoberberine chloride), alkaloid
isoquinolin utama yang ada di akar, rimpang dan kulit batang dari spesies Berberis seperti
Berberis vulgaris, B. aquifolium, B. aristata dan beberapa spesies Non Berberis seperti
Hydrastiscanadensis, Coptischinensis dan Arcangelisiaflava. Dalam pengobatan
tradisional, ramuan berberin telah digunakan untuk pengobatan kolera, diare, amoebiasis dan
infeksi usus. Beberapa tahun terakhir, banyak peneliti menunjukkan peran berberin di bidang
obat sebagai anti-mikroba, anti-helmintik, anti-inflamasi, dan anti-oksidan. Beberapa
penelitian dilakukan pada sifat anti kanker berberin.
Penelitian sebelumnya dilakukan untuk menilai efek penghambatan berberin pada
proliferasi sel tumor. Target potensial berberin adalah generasi ROS, fungsi
mitokondria, penghambatan DNA topoisomerase, interkalasi DNA/RNA, regulasi
matriks metaloproteinase, aktivasi p53, dan aktivasi sinyal B NF-kappa yang dapat
menghilangkan proliferasi sel kanker .
Berberin memiliki efek anti-metastatik pada jenis sel tumor. Berberine dan RNA bekerja
sebagai model sinergis untuk menghambat kerja heparanase (hpa) pada sel kanker kandung
kemih. Penelitian ini menunjukkan bahwa hpa-RNA dan berberine dapat melemahkan dan
menginvasi sel kanker.
Matriks metalloproteinase-9 (MMP-9) berperan dalam metastatis kanker. Aktivitas
MMP-9 telah disempurnakan dengan radiasi dan invasi sel dan dimodulasi oleh NF-kB pada
sel hati (HepG2). Faktor nekrosis tumor (TNF) dengan diinduksi alpha MMP-9 dan invasi
akan menurun dengan adanya berberin pada kanker payudara. Penghambatan ini
disebabkan oleh penekanan aktivitas pengikat DNA aktifator protein-1 (AP-1) dari
berberin pada sel kanker payudara.
Protein Ezrin adalah penghubung silang membran sel dan sitoskeleton. Ekspresi tinggi
ezrin terkait dengan metastasis dan perkembangan tumor. Berberine dapat menurunkan
ekspresi ezrin sebesar 28,3% pada konsentrasi 40m pada nasofaringeal sel karsinoma.
Angiogenesis adalah pembetukan darah baru, berperan penting dalam pertumbuhan
tumor, perkembangan serta metastasisnya. Telah ditunjukkan sifat in vitro dan in-vivo anti-
angiogenik berberin pada sel melanoma yang menginduksi pembentukan kapiler dalam
model kultur sel dan tikus. Berberin dapat menghambat secara signifikan pembentukan secara
langsung kapiler tumor dan ekspresi VEGF. Berberin dapat meningkatkan faktor anti-tumor,
seperti IL-2 dan jaringan penghambat metalloproteinase (TIMP). Berberine menekan
ekspresi berbagai faktor transkripsi yang terlibat dalam pertumbuhan tumor dan angiogenesis.
Apoptosis atau kematian sel terprogram memainkan peran penting dalam jaringan
haemostasis dan perkembangan. Sel kanker menghindari apoptosis dengan
menghindari serangkaian mekanisme yang melibatkan interaksi dinamis antara
onkogen dan gen penekan tumor bermutasi.
P53 adalah faktor transkripsi nukleat dengan fungsi pro-apoptosis, muncul sebagai faktor
penekan tumor yang paling penting dan penghalang kritis untuk tumorgenesis. Berberin
menginduksi p53 dan apoptosis di lambung karsinoma.
Caspase dinyatakan sebagai pro-enzim in-aktif yang diaktifkan oleh pembelahan
proteolitik. Caspase bertanggung jawab untuk pembongkaran sel ke tubuh apoptosis selama
apoptosis. Pengobatan pada sel epidermoid karsinoma manusia dengan berberine
mengakibatkan penurunan viabilitas sel dan menginduksi kematian sel dengan penangkapan
G0/G1. Sel yang diobati dengan berberin menunjukkan peningkatan ekspresi protein pro-
apoptotik, dan penurunan ekspresi pada protein anti-apoptotik. Dinyatakan bahwa sel tumor
usus besar lebih rentan untuk berberine daripada sel normal. Studi menunjukkan bahwa
pengobatan sel menggunakan berberine menurunkan pembentukan koloni di dalam agar-agar.
Sel kanker menunjukkan pertumbuhan sel yang berkelanjutan yang dapat dikaitkan
dengan reaktifasi dari telomerase. Karena itu, telomerase adalah target yang atraktif untuk
terapi kanker. Studi menyatakan dosis berberine dan penghambatan aktifitas telomerase di
dalam sel karsinoma nasofaringeal.
Berberine munjukkan sifat anti-kanker dalam berbagai mekanisme. Berberine
menghambat migrasi sel melanoma, langkah penting dalam invasi dan metastasis. Berberine
juga menunjukkan efek inflamasi.
Metadherin (MTDH) adalah onkogen yang terkait untuk kemoresisten pada kanker
payudara. Penelitian ini menunjukkan berberine bisa menurunkan kemoresisten pada sel
kanker dengan menurunkan aktivitas MTDH.
Berberine meningkatkan radiosensivitas sel kanker payudara. Radiasi menginduksi
penundaan siklus sel G2/M berkurang pada sel kanker payudara yang telah diobati berberine..
Berberine dan Doksorubisin (DOX) memiliki efek anti neoplastik namun Doksorubisin
memiliki efek samping yang lebih.
Protoberberin anti-proliferatif (berberrubin, jatrorrhizine dan thalifendine) dengan
protease metastatik penghambatan aktivitas diisolasi dan dicirikan dari akar Berberis aristata.
Protoberberin ini melawan target penting dalam metastasis, menunjukkan bahwa mereka
serupa efeknya sebagai berberine. Selanjutnya, penelitian in vitro pada lapisan sel kanker
menunjukkan bahwa berberrubin, jatrorrhizine dan thalifendine menunjukkan anti-proliferatif
dan antimetastatik
Bukti menunjukkan bahwa berberine memiliki peran multifungsi dalam mengatur tumor
proliferasi, invasi dan metastasis dalam berbagai jenis sel tumor. Karena itu, berberine
berposisi penting dalam pengobatan kanker.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek menguntungkan dan
mekanisme aksi lain untuk meningkatkan efektivitas obat. Berberine adalah senyawa alami
karenanya memiliki toksisitas kurang dari senyawa sintetis dalam sel normal.

Anda mungkin juga menyukai