Anda di halaman 1dari 2

Penyakit diare akut masih menjadi permasalahan bagi negara berkembang karena angka

morbitas dan mortalitas yang tinggi. Diare paling banyak terjadi pada usia 1-4 tahun dengan
prevalensi 16,7% (Kemenkes, 2007). Diare akut umumnya hanya berlangsung hingga 5 7 hari.
Namun proses penyembuhan dapat terjadi lebih lambat pada kerusakan mukosa yang persisten
karena infeksi akut yang diderita sebelumnya maupun faktor pejamu yang mengalami defisiensi
mikronutrien/vitamin, underweight, dan imunodefisiensi.
Status gizi adalah ukuran kondisi tubuh yang mencerminkan keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran zat gizi dalam tubuh. Status gizi balita ditentukan dengan pengukuran
standar antropometri menurut WHO (2005). WHO mengeluarkan kurva pertumbuhan berdasarkan
Z-score untuk menilai status dan pertumbuhan pada balita
Definisi diare akut menurut WHO (2005) ialah frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari tiga
kali dalam sehari disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair yang berlangsung kurang
dari satu minggu.
Length of stay (LOS) didefinisikan sebagai lama pasien mulai dirawat sampai keluar dari
rumah sakit ( Wen et al., 2012). Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana
penderita tinggal atau mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan
kesehatan atau rumah sakit pelaksana pelayanan kesehatan lain. Lama rawat ditentukan oleh
banyak faktor. Asupan nutrisi berpengaruh terhadap lama rawat pasien diare akut pada anak (Islam
et al., 2008).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara status gizi dengan
lama rawat inap pasien diare akut pada balita di RSUD Prof. Margono Soekarjo. Manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai kontribusi bagi ilmu pengetahuan di bidang kesehatan bagi tenaga
kesehatan lain pada umumnya dan dokter pada khususnya dan diharapkan dapat menambah
kepustakaan dalam bidang ilmu kesehatan anak, terutama mengenai hubungan status gizi dengan
lama rawat inap pasien diare akut pada balita.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi. Sebelumnya telah diadakan penelitian dengan
judul Status Gizi dan Hubungannya dengan Kejadian Diare pada Anak Diare Akut di Ruang Rawat
Inap RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta (Astya Palupi, Hamam Hadi, Sri Suparyati Soenarto, 2009), Status
Gizi pada Diare Akut di Ruang Rawat Inap Anak RSUD SOE Kab. Timor Selatan (Desi Primayani, 2009),
Hubungan Status Gizi dengan Lama Hari Rawat Inap Pasien Anak diare akut (Muhammad Rizal Amin ,
Edi Hartoyo, Dona Marisa.2014), Risk of Nutritional Status on Diarhea among Under 5 Children
(William Jayadi Iskandar, Wayan Sukardi, Yati Soenarto, 2015). Penelitian ini berbeda dalam hal
tempat dan waktu penelitian.
Penelitian ini menggunakan rancangan analisis observasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 84 yang diperoleh dari rekam medik pasien yang
dirawat inap di RSUD Prof. Margono Soekarjo dengan diagnosis klinis diare akut yang dilengkapi
dengan data status gizi beserta lama rawat dalam kurun waktu 1 Januari 2016-31 Desember 2016.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder ke sub bagian rekam
medik RSUD Prof. Margono Soekarjo Purwokerto dengan melakukan perizinan sesuaui prosedur
terlebih dahulu.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk
menganalisis karakteristik subjek penelitian. Analisis bivariat menggunakan metode Chi square untuk
mengetahui hubungan antara kedua variabel.

Anda mungkin juga menyukai