Anda di halaman 1dari 8

.

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

Nyeri akut Iritasi pada mukosa lambung


1. DS :

Klien mengatakan nyeri pada abdomen


atas (epigastrium)
Klien mengatakan nyeri pada abdomen
karena tidak ada makan
Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
Klien mengatakan nyerinya bisa
berjam-jam
Klien mengatakan nyeri saat
abdomennya ditekan

DO:

Klien tampak meringis kesakitan


Skala nyeri 3 (berat)

Ketidakseimbangan Anoreksia
nutrisi kurang dari
2. DS : kebutuhan tubuh

Klien mengatakan tidak nafsu makan


Klien mengatakan hanya
menghabiskan 5 sendok makan
Klien mengatakan mual

DO :

Mukosa bibir klien tampak kering


Abdomen terdengar hipertimpani
Data Antropometrik

BB : 50 kg
TB : 165 cm
LLA : 23 cm

3. DS : Intoleransi aktivitas Tirah baring/ imobilisasi

Keluarga klien mengatakan klien tidak


dapat beraktivitas sendiri

DO :

Klien tampak lemah dan terbaring


ditempat tidur
Skala aktivitas 2

Prioritas Masalah:

Nyeri akut berhubungan dengan iritsi pada mukosa lambung.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan Anoreksia.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi.

III. PERENCANAAN

NO HARI/ DIAGNOSAKEPERAWAT PERENCANAAN


TANG AN
GAL

TUJUAN INTERVENS RASIONAL


I

Nyeri akut teratasi


Kaji
selama 3 hari
1. Senin, Nyeri b.d Iritasi pada mukosa status
perawatan dengan
23 lambung ditandai dengan nyeri
kriteria evaluasi :
Agustu
Observas
s
i TTV
2010
Klien mengatakan nyeri Klien tidak lagi berikan
pada abdomen atas merasa adanya kompres
(epigastrium) nyeri hangat
Klien mengatakan nyeri Klien tidk lagi
pada abdomen karena tampak berikan
tidak ada makan meringis posisi
Klien mengatakan kesakitan nyaman
nyerinya seperti ditusuk- Skla nyeri 0 kolabora
tusuk
si
Klien mengatakan
dengan
nyerinya bisa berjam-jam
pemberia
Klien mengatakan nyeri
n obat
saat abdomennya ditekan
analgetik
berguna
Klien tampak meringis dalam
kesakitan pengawa
Skala nyeri 3 (berat) san
kefektifa
n obat
dan
kemajua
n
penyemb
uhan.
mengeta
hui
pengaruh
nyeri
terhadap
TTV
Meningk
atan
peredara
n darah
dengan
vasodilat
asi dapat
mengura
ngi rasa
nyeri
posisi
yang
cepat
membuat
nyeri
tida
terasa
mengura
ngi rsa
nyeri/
dapat
terkontro
l

2. Senin, Ketidakseimbangan nutrisi Ketidakseimbangan


Kaji menunjukkan faktor yang
23 kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi kurang dari
status mempengaruhi kebutuhan
Agustu b.d Anoreksia ditandai dengan kebutuhan tubuh
nutrisi
s teratasi selama 3 membantu mementukan
2010 hari perawatan Timbang keseimbangan cairan
Klien mengatakan tidak dengan kriteria BB tiap
dapat menurunkan asam l
nafsu makan evaluasi : hari
Klien mengatakan hanya menganalisa penyebab
Ajarkan
menghabiskan 5 sendok melaksanakan intervensi
makan
makan Klien sedikit
Klien mengatakan mual mengatakan tapi
menghabiskan sering
Mukosa bibir klien porsi makanan
tampak kering yang kaji
Abdomen terdengar disediakan RS sejauh
hipertimpani Klien mana
mengatakan ketidaka
tidak mual lagi dekuatan
Mukosa bibir nutrisi
tampak lembab
Abdomen
terdengar
timpani

3 Senin, Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas


kaji
23 berhubungan dengan Tirah teratasi selama 3
tingkat
Agustu baring/ imobilisasi ditandai hari perawatan
toleransi
s dengan dengan kriteria
aktivitas
2010 evaluasi :
berikan
Keluarga klien lingkung
mengatakan klien tidak Klien dapat an yang
dapat beraktivitas sendiri beraktivitas tenang
Klien tampak lemah dan secara mandiri anjurkan
terbaring ditempat tidur Klien tidak lagi untuk
Skala aktivitas 2 tampak lemah membata
Skala aktivitas si
0 aktivitas
dan
melakuk
an
perawata
n sesuai
kebutuha
n
untuk
mengeta
hui
seberapa
besar
toleransi
klien
dalam
beraktivi
tas
meningk
atkan
periode
istirahat
klien
shingga
memini
malisis
kelelaha
n
aktivitas
yang
berlebiha
n
mengaki
batkan
kelelaha
n dan
proses
penyakit.

IV. IMPLEMENTASI

N HARI/TANGG PUKU NO.D IMPLEMENTAS EVALUASITINDAK PARA


O AL L X I AN F

mengkaji klien
1. Senin, 23 08.30 status nutrisi mengatakan
Agustus
2010
09.15
09.00
I mengobserva
nyeri pada
abdomen da
si TTV
nyerinya seperti
Memberikan ditusuk-tusuk
kompres selama berja-
hangat jam
Hail TTV klien :
TD : 110/ 60 mmHg
N : 100 x/menit
R : 20 x/menit
S : 38C

Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang.

2. Senin, 23 08.30
Agustus
2010
08.30
08.30
II mengkaji
status nutrisi
klien
mengatakan
hanya dapat
mengobserva
menghabiskan 5
si penyebab
sendok makn
tidak nafsu
makan klien mengatakn
tidak nafsu
menganjurka
makn karena
n makan
mual
sedikit tapi
sering klien mengatkan
apabila tidak
mual dan nyeri
akan makan
3. Senin, 23 09.00
Agustus
2010
09.01 III mengkaji
tingkat
Aktivitas klien 2
(dengan bantuan
toleransi orang lain)
aktivitas
klien memahami
menganjurka agar terhindar
n untuk dari kelelahan
membatasi
aktivitas dan
melakukan
perawatan
sesuai
kebutuhan

V. EVALUASI

NO HARI/TANGGAL PUKUL NO.DX Evaluasi hasil PARAF

1. Senin, 23 Agustus 09.00 S : klien mengatakan nyeri pada


2010 I abdomen dan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk selama berjam-jam.
O : klien tampak meringis
kesakitan.
A : maslah nyeri akut belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

kaji status nyeri


observasi ttv
berikan kompres hangat

08.15 S : klien mengatakan hanya dapat


II menghabiskan 5 sendok makan O
: Mukosa bibir klien tampak
kering dan abdomen terdengar
hipertimpani
A: masalah Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

kaji status nutrisi


anjurkan makan sedikit tapi
sering
08.45 S : klien mengatakan klien tidak
III dapat beraktivitas O: klien tampak
lemah dan terbaring ditempat tidur
A: masalah intoleransi aktivitas
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

kaji skala aktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi 8. Volume 2.


Jakarta :EGC

Corwin, E.J. (2000). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC

Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., dan Geissler, A.C. (1999). Rencana asuhan
keperawatan : Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
asien. Edisi 3. Jakarta: EGC

Gale, D. dan Charette, J. (1999). Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta


: EGC

Hadi, S. (1995). Gastroenterolog i. Edisi 4. Bandung : Alumni

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.L, dan Setiowulan, W. (1999).
Kapita selekta kedokteran. Jilid 1. Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius

NANDA. (2001). Diagnosa keperawatan NANDA : Defmisi dan klasifikasi


2001/2002. Alih bahasa mahasiswa PSIK BFK UGM angkatan 2002. Yogyakarta

NN. (2001). Dispepsia, g_angguan lambung_ Terdapat pada


http://www.minggupagi.com.( 9 Juli 2005 )
. (2002). Sindrom dispepsia. Terdapat pada : http://www.ipteknet.com. (9
Ju1i2005)

..(2004). Gastroesophageal refluks disease. Terdapat pada


http://www.interna.or.id. (9 Juli 2005)

.. (2004). An kg_a kejadian dispepsia. Terdapat pada : http://www.ina-


ghic.or.id. (9 Juli 2005)

Selamihardja, Nanny. (1997). Keluhan sakit perut cian penyembuhannya.


Terdapat pada : http://www.indomedia.com. (9 Juli 2005)

Soeparman dan Waspadji. (1990). Ilmu penyakit dalam. Jilid 2. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI

Tucker, S.M., Canobbio, M.M., Paquette, E.V., dan Wells, M.F. (1998). Standar
perawatan Qasien : Proses keperawatan , diagnosis, dan evaluasi. Volume 2. Alih
bahasa Yasmin.Asih. Jakarta: EGC

Share this

Anda mungkin juga menyukai