TARGET
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN
TH 2016 TH 2017
93 93.5 94
TARGET
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN
TH 2016 TH 2017
93 93.5 94
TH 2019 TH 2020
80 50
90% 90%
100% 100%
85% 85%
100% 100%
100% 100%
70% 80%
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN CARA PERHITUNGAN
Jumlah Desa yang ada peta informasi kurang gizidi Jumlah Desa yang ada peta informasi kurang
suatu wilayah pada periode tertentu gizidi suatu wilayah pada periode tertentu
Jumlah seluruh Desa yang ada Jumlah seluruh Desa yang ada
1. Persentase Pemetaan informasi kurang gizi adalah proporsi desa yang ada
Persentase peta informasi kurang peta informasi kurang gizi di suatu wilayah pada periode tertentu terhadap
3. gizi jumlah seluruh puskesmas yang ada di suatu wilayah pada periode tertentu
100%.
2. Kasus Balita Gizi Buruk adalah balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau Jumlah kasus balita gizi buruk yang
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan di suatu wilayah pada periode tertentu mendapat perawatan
Menurut Tinggi Badan (BB/TB) dg nilai Z-score < -3 SD.
Persentase kasus balita gizi buruk
5. X
yang mendapat perawatan
3. Kasus balita gizi buruk yg mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yg Jumlah seluruh balita gizi buruk yg
di rawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan ditemukan disuatu wilayah periode tertentu
masyarakat sesuai dg tatalaksana gizi buruk.
1. Ibu Hamil KEK adalah ibu Hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat makanan Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat
cm. makanan
X
2. Makanan Tambahan adalah makanan yg dikonsumsi sebagai tambahan
Persentase ibu hamil KEK yang asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan di suatu wilayah pada periode tertentu Jumlah seluruh sasaran bumil KEK di suatu
6. mendapat makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan makanan bahan pangan lokal yg diberikan wilayah pada periode tertentu
minimal selama 90 hari makan ibu (HMI) beturut turut.
2. Balita di timbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang di timbang Jumlah seluruh balita yang ditimbang berat Jumlah balita BGM di suatu wilayah pada
di seluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu badannya periode tertentu
Persentase balita bawah garis
7. X
merah (BGM)
3. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil penimbangan berat badan dengan Jumlah seluruh balita yang ditimbang berat
grafik berat badan berada di bawah garis merah kurva pertumbuhan anak yang di suatu wilayah pada periode tertentu badannya disuatu wilayah pada periode
ada pada buku KIA/KMS. tertentu
4. Persentase Balita BGM adalah proporsi balita BGM terhadap balita yang
ditimbang di suatu wilayah pada periode tertentu X 100%.
1. Garam Konsumsi Beriodium adalah produk bahan makanan yg komponen Jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam
utamanya natrium klorida (NaCl) dengan penambahan kalium lodat (KlO3).
2. Alat Tes Cepat Garam Beriodium (Larutan Uji Garam beriodium) adalah Jumlah rumah tangga yang mengonsumsi
larutan yg di gunakan untuk menguji kandungan iodium dalam garam secara beriodium di suatu wilayah pada periode tertentu garam beriodium di suatu wilayah pada
kualitatif yg dapat membedakan ada/tidaknya iodium dalam garam melalui periode tertentu
perubahan warna menjadi ungu.
Persentase rumah tangga
8. X
mengonsumsi garam beriodium
Jumlah rumah tangga yang diperiksa di suatu
3. Rumah Tangga yg mengkonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota Jumlah rumah tangga yang diperiksa di suatu wilayah Jumlah rumah tangga yang diperiksa
rumah tangga yg mengkonsumsi garam beriodium. wilayah di suatu wilayah
1. Bayi umur 6-11 bulan adalah bayi umur 6-11 bulan yang ada di suatu Jumlah bayi 6-11 bulan + balita 12-59 bulan yang
mendapat kapsul vitamin A di suatu wilayah pada
wilayah kabupaten/kota. periode tertentu
Persentase balita 6-59 bulan 3. Balita 6-59 bulan adalah balita umur 6-59 bulan yg ada di suatu wilayah pada periode tertentu Jumlah balita 6-59 bulan di suatu wilayah
9. mendapat kapsul vitamin A kabupaten/kota. pada periode tertentu
1. Ibu Nifas dalah ibu baru melahirkan sampai hari ke 42 Jumlah ibu nifas dapat kapsul vit A
2. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah ibu nifas mendapat 2 kapsul
Jumlah ibu nifas dapat kapsul vit A di suatu
vitamin A, satu kapsul diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua di suatu wilayah pada periode tertentu wilayah pada periode tertentu
diberikan minimal 24 jam setelah pemberian pertama.
Persentase ibu nifas mendapat
10. X
kapsul vitamin A
Persentase ibu nifas mendapat
10. X
kapsul vitamin A
3. Kapsul Vitamin A Untuk Ibu nifas adalah kapsul yang mengandung vitamin Jumlah seluruh ibu nifas yang ada di suatu wilayah Jumlah seluruh ibu nifas yang ada di suatu
A dosis 200.000 Satuan Internasional (SI) berwarna Merah. wilayah pada periode tertentu
4. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin a adalah proporsi ibu nifas
yang mendapat kapsul vitamin A terhadap jumlah ibu nifas yang ada di suatu pada periode tertentu
wilayah pada periode tertentu.
1. Remaja Putri adalah remaja puteri yang berusia 12-18 tahun yang Jumlah remaja putri mendapat TTD
bersekolah di SLTP dan SLTA
4. Remaja puteri mendapat TTD adalah jumlah remaja puteri yang mendapat pada periode tertentu
minimal 13 butir TTD setiap bulan.
1. Baduta adalah bayi dan anak umur 0-23 bulan 29 hari. Jumlah balita 0-59 bulan 29hari ditimbang
2. Balita adalah anak yg berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari). di suatu wilayah pada periode tertentu
3. S Baduta adalah jumlah baduta yg berasal dari seluruh posyandu yg Jumlah balita 0-59 bulan 29 hari dari seluruh Jumlah balita 0-59 bulan 29hari ditimbang
posyandu yang melapor di suatu wilayah pada
melapor di suatu wilayah pada periode tertentu. di suatu wilayah pada periode tertentu
periode tertentu
Persentase balita yang ditimbang
14. X
berat badannya
Jumlah balita 0-59 bulan 29 hari dari seluruh
4. D Baduta adalah jumlah baduta yg di timbang di seluruh posyandu yg posyandu yang melapor di suatu wilayah
melapordi suatu wilayah pada periode tertentu. pada periode tertentu
6. S balita 24-59 bulan adalah jumlah anak umur 24-59 bulan yg berasal dari
seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Bayi umur 0-6 bulan adalah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai 5 Jumlah bayi eksklusif usia 0- 5 bulan 29 hari
bulan 29 hari.
2. Bayi umur 6 bulan adalah seluruh bayi yg mencapai umur 5 bulan 29 hari. di suatu wilayah pada periode tertentu
3. Bayi mendapat ASI Ekslusif 0-6 bulan adalah bayi 0-6 bulan yg diberi ASI
saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral (Jumlah bayi eksklusif usia 5 bulan 29 hari + bayi Jumlah bayi eksklusif usia 0- 5 bulan 29 hari
tidak eksklusif di suatu wilayah pada periode tertentu
berdasarkan recall 24 jam
X
Persentase bayi usia kurang dari 6
15.
bulan mendapat ASI Eksklusif
X
Persentase bayi usia kurang dari 6 4. Bayi mendapat ASI Ekslusif 6 bulan adalah bayi 6 bulan yg diberi ASI saja (Jumlah bayi eksklusif usia 5 bulan 29 hari +
tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral berdasarkan usia 5 bulan 29 hari) di suatu wilayah pada periode
15. bayi tidak eksklusif usia 5 bulan 29 hari) di
bulan mendapat ASI Eksklusif tertentu
recall 24 jam. suatu wilayah pada periode tertentu
5. Bayi 0-6 bulan yg ada di suatu wilayah adalah jumlah seluruh bayi umur 0
bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari yg tercatat pada register pencatatan
pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di suatu wilayah pada periode
tertentu.
6. Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat Asi Ekslusif adalah proporsi bayi
mendapat ASI Ekslusif 0-6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi umur 0-6 bulan
yg datang dan tercatat dalam register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu
wilayah pada periode tertentu.
7. Persentase bayi umur 6 bulan mendapat ASI Ekslusif adalah proporsi bayi
mencapai umur 5 bulan 29 hari mendapat ASI Ekslusif 6 bulan terhadap jumlah
seluruh bayi mencapai umur 5 bulan 29 hari yg datang dan tercatat dalam
register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai secepatnya Jumlah bayi baru lahir yang mendapat IMD
segera setelah lahir. IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi Jumlah bayi baru lahir yang mendapat IMD
di suatu wilayah pada periode tertentu
dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 (satu) jam.
Persentase bayi yang baru lahir
16. X
mendapat IMD
2. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD adalah proporsi bayi baru Jumlah seluruh bayi baru lahir di suatu
lahir yang mendapat IMD terhadap jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah di suatu wilayah pada periode tertentu wilayah pada periode tertentu
pada periode tertentu.
1. Kasus balita gizi lebih adalah balita dg tanda klinis gizi lebih (obesitas) dan Jumlah anak balita (0-59bln) mengalami gizi lebih Jumlah anak balita (0-59bln) mengalami gizi
atau indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dg nilai (obesitas) lebih (obesitas) di suatu wilayah pada
Z-score > +3 SD. periode tertentu
18. Persentase kasus gizi lebih X
2. Persentase kasus gizi lebih adalah Jumlah anak balita (0-59bln)
Jumlah balita (0-59 bln) di suatu wilayah
mengalami gizi lebih (obesitas) di suatu wilayah pada periode tertentu di suatu wilayah pada periode tertentu pada periode tertentu
terhadap Jumlah balita (0-59 bln) di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Kasus balita gizi buruk/busung lapar adalah balita dg tanda klinis gizi Jumlah gizi buruk/busung lapar yang
Jumlah gizi buruk/busung lapar yang membuat
buruk dan atau indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau membuat ada di suatu wilayah pada periode
ada
Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) dg nilai Z-score < -3 SD. tertentu
Persentase gizi buruk/busung lapar
20. X
mendapat pelayanan
2. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat pelayanan adalah Jumlah seluruh gizi buruk/busung lapar yang
proporsi kasus balita gizi buruk yang mendapat pelayanan terhadap jumlah di suatu wilayah pada periode tertentu dilayani di suatu wilayah pada periode
kasus balita gizi buruk yg ditemukan disuatu wilayah pada periode tertentu. tertentu
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
GAN
2016 2017 2018 2019 2020
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
DRAFT INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEGIATAN PUSKESMAS TAHUN 2017
SEKSI GIZI MASYARAKAT
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
17%
banyaknya balita kurang gizi
1. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita adalah jumlah anak usia 6 bulan 0
Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
1. hari s/d 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB = -3 SD sampai dengan < -2 X 100%
pada anak balita SD).
Jumlah balita
23%
banyaknya balita stunting
1. Prevalensi stunting pada baduta (bawah dua tahun) adalah balita dg tanda klinis stunting
Prevalensi stunting pada baduta (bawah
2. (S.Pendek) dan atau indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dg nilai Z- X 100%
dua tahun) score < -3 SD.
Jumlah balita
1. Balita Kurus mendapat makanan tambahan adalah jumlah anak usia 6 bulan 0 hari s/d 59 Jumlah balita kurus yang mendapat makanan
bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB = -3 SD sampai dengan < -2 SD) yang tambahan
mendapat makanan tambahan selama 90 hari berturut turut.
X 100%
Persentase balita kurus yang mendapat 2. Makanan Tambahan adalah makanan yg di konsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar
4. Jumlah seluruh balita kurus di suatu wilayah 100%
makanan tambahan makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pada periode tertentu
pangan lokal yang diberikan minimal selama 90 Hari Makan Anak (HMA) berturut turut.
3. Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan adalah proporsi balita kurus yg
mendapat makanan tambahan selama 90 HMA terhadap jumlah balita kurus di satu wilayah pada
periode tertentu.
2. Kasus Balita Gizi Buruk adalah balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan Jumlah kasus balita gizi buruk yang mendapat
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) dg nilai Z-score < makanan tambahan
-3 SD.
Persentase kasus balita gizi buruk yang
5. X 100% 100%
mendapat makanan tambahan
3. Kasus balita gizi buruk yg mendapat makanan tambahan adalah balita gizi buruk yang Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan
mendapat makanan tambahan berupa MP-ASI Pemulihan disuatu wilayah periode tertentu
Persentase kasus balita gizi buruk yang
5. 100%
mendapat makanan tambahan
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
4. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat makanan tambahan adalah proporsi kasus
balita gizi buruk yang mendapat makanantambahan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yg
ditemukan disuatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
1. Ibu Hamil KEK adalah ibu Hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm. Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat makanan
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat 2. Makanan Tambahan adalah makanan yg dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar
6. makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan makanan X 100% 100%
makanan tambahan bahan pangan lokal yg diberikan minimal selama 90 hari makan ibu (HMI) beturut turut.
Jumlah seluruh sasaran bumil KEK di suatu
wilayah pada periode tertentu
3. Persentase Ibu Hamil KEK mendapat makanan tambahan adalah proporsi ibu hamil KEK yg
mendapatkan makanan tambahan terhadap jumlah ibu hamil KEK yg ada di suatu wilayah pada
periode tertentu.
1. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan
berada di bawah garis merah kurva pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS
Jumlah BGM yang mendapat makanan
Persentase balita BGM yang
7 X 100% 100%
mendapat makanan tambahan 2. Persentase Balita BGM mendapat makanan tambahan adalah proporsi balita BGM mendapat
makanan tambahan terhadap jumlah balita BGM di suatu wilayah pada periode tertentu X 100%. Jumlah seluruh balita BGM di suatu wilayah pada
periode tertentu
1. Garam Konsumsi Beriodium adalah produk bahan makanan yg komponen utamanya natrium
klorida (NaCl) dengan penambahan kalium lodat (KlO3).
2. Alat Tes Cepat Garam Beriodium (Larutan Uji Garam beriodium) adalah larutan yg di gunakan Jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam
untuk menguji kandungan iodium dalam garam secara kualitatif yg dapat membedakan beriodium di suatu wilayah pada periode
ada/tidaknya iodium dalam garam melalui perubahan warna menjadi ungu. tertentu
Persentase rumah tangga mengonsumsi
8. X 100% 98%
garam beriodium
Jumlah rumah tangga yang diperiksa di suatu
3. Rumah Tangga yg mengkonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota rumah tangga yg wilayah Jumlah rumah tangga yang diperiksa di
mengkonsumsi garam beriodium. suatu wilayah
4. Persentase rumah tangga yg mengkonsumsi garam beriodium adalah proporsi rumah tangga yg
mengkonsumsi garam beriodium terhadap jumlah seluruh rumah tangga yg diperiksa di satu
wilayah pada periode tertentu .
1. Bayi umur 6-11 bulan adalah bayi umur 6-11 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten/kota.
Persentase balita 6-59 bulan mendapat Jumlah balita 6-59 bulan di suatu wilayah pada
9. 3. Balita 6-59 bulan adalah balita umur 6-59 bulan yg ada di suatu wilayah kabupaten/kota. 93%
kapsul vitamin A periode tertentu
4. Kapsul Vitamin A adalah kapsul yg mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 Satuan
Internasional (SI) untuk Bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk balita 12-59 bulan.
5. Persentase balita mendapat kapsul vitamin a adalah proporsi bayi 6-11 bulan ditambah
proporsi balita 12-59 bulan yg mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A pada periode 6 bulan terhadap
jumlah seluruh balita 6-59 bulan yg ada di suatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
2. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul Jumlah ibu nifas dapat kapsul vit A di suatu
diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24 jam setelah wilayah pada periode tertentu
pemberian pertama.
X 100% 63%
3. Kapsul Vitamin A Untuk Ibu nifas adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis 200.000 Jumlah seluruh ibu nifas yang ada di suatu
Satuan Internasional (SI) berwarna Merah. wilayah pada periode tertentu
4. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin a adalah proporsi ibu nifas yang mendapat
kapsul vitamin A terhadap jumlah ibu nifas yang ada di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Tablet Tambah Darah (TTD) adalah tablet yg mengandung Fe dan asam folat baik yg berasal
dari program maupun mandiri.
2. TTd Program adalah tablet yg mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat yg
disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis pada ibu hamil.
3. TTD Mandiri adalah TTd atau multi vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental besi
Persentase ibu hamil yang mendapatkan dan asam folat yg diperoleh secara mandiri sesuai anjuran Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD yang
11. tablet tambah darah(TTD) minimal 90 ada di suatu wilayah pada periode tertentu x 100% 90%
tablet selama kehamilan
4. Ibu Hamil mendapat 90 TTD adalah ibu yg selama masa kehamilannya minimal mendapat 90 Jumlah seluruh ibu hamil yang ada di suatu
TTD program maupun TTD mandiri. wilayah pada periode tertentu
5. Persentase ibu hamil mendapat 90 TTD adalah proporsi ibu hamil yg mendapat 90 TTD
terhadap jumlah sasaran ibu hamil yg ada di satu wilayah pada periode tertentu
1. Remaja Putri adalah remaja puteri yang berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA
2. TTD Program adalah tablet yang mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat Jumlah remaja putri mendapat TTD di suatu
yang disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis pada remaja puteri wilayah pada periode tertentu
X 100%
3. TTD Mandiri adalah TTD atau multi vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental besi Jumlah seluruh remaja yang ada di suatu
12. Persentase remaja putri mendapat TTD 18%
dan asam folat yang diperoleh secara mandiri sesuai anjuran wilayah pada periode tertentu
4. Remaja puteri mendapat TTD adalah jumlah remaja puteri yang mendapat minimal 13 butir
TTD setiap bulan.
5. Persentase remaja puteri mendapat TTD adalah proporsi remaja putri yg mendapat TTD 1
tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari masa haid terhadap jumlah remaja
putri di suatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
1. Ibu Hamil Anemia adalah ibu hamil dengan kadar Hb < 11,0 g/dl yang diperiksa pada saat Jumlah ibu hamil anemia di suatu wilayah pada
kunjungan pertama (K1). periode tertentu
2. Persentase Ibu Hamil Anemia adalah proporsi ibu hamil anemia terhadap jumlah ibu hamil Jumlah seluruh ibu hamil yang diperiksa di suatu
yang diperiksa di suatu wilayah pada periode tertentu X 100%. wilayah pada periode tertentu
3. S Baduta adalah jumlah baduta yg berasal dari seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah Jumlah balita 0-59 bulan 29hari ditimbang di
pada periode tertentu. suatu wilayah pada periode tertentu
X 100% 75%
Jumlah balita 0-59 bulan 29 hari dari seluruh
4. D Baduta adalah jumlah baduta yg di timbang di seluruh posyandu yg melapordi suatu wilayah posyandu yang melapor di suatu wilayah pada
pada periode tertentu. periode tertentu
5. Persentase D/S baduta adalah proporsi baduta yg ditimbang terhadap baduta yg berasal dari
seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah pada periode tertentu .
6. S balita 24-59 bulan adalah jumlah anak umur 24-59 bulan yg berasal dari seluruh posyandu yg
melapor di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari)
2. Balita di timbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang di timbang di seluruh Jumlah balita BGM di suatu wilayah pada
posyandu yang melapor di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu periode tertentu
Persentase balita bawah garis merah
15. X 100% 0.8%
(BGM)
CAPAIAN KINERJA PR
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016
Persentase balita bawah garis merah
15. X 100% 0.8%
(BGM)
Jumlah seluruh balita yang ditimbang berat
3. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan badannya disuatu wilayah pada periode tertentu
berada di bawah garis merah kurva pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS.
4. Persentase Balita BGM adalah proporsi balita BGM terhadap balita yang ditimbang di suatu
wilayah pada periode tertentu X 100%.
1. Bayi umur 0-6 bulan adalah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari.
2. Bayi umur 6 bulan adalah seluruh bayi yg mencapai umur 5 bulan 29 hari.
3. Bayi mendapat ASI Ekslusif 0-6 bulan adalah bayi 0-6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan Jumlah bayi eksklusif usia 0- 5 bulan 29 hari di
atau cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam suatu wilayah pada periode tertentu
X 100%
(Jumlah bayi eksklusif usia 5 bulan 29 hari + bayi
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan 4. Bayi mendapat ASI Ekslusif 6 bulan adalah bayi 6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan atau
16. tidak eksklusif usia 5 bulan 29 hari) di suatu 63%
mendapat ASI Eksklusif cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam. wilayah pada periode tertentu
5. Bayi 0-6 bulan yg ada di suatu wilayah adalah jumlah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai
5 bulan 29 hari yg tercatat pada register pencatatan pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di
suatu wilayah pada periode tertentu.
6. Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat Asi Ekslusif adalah proporsi bayi mendapat ASI
Ekslusif 0-6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi umur 0-6 bulan yg datang dan tercatat dalam
register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada periode tertentu.
7. Persentase bayi umur 6 bulan mendapat ASI Ekslusif adalah proporsi bayi mencapai umur 5
bulan 29 hari mendapat ASI Ekslusif 6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi mencapai umur 5 bulan
29 hari yg datang dan tercatat dalam register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada
periode tertentu.
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir. Jumlah bayi baru lahir yang mendapat IMD di
IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan suatu wilayah pada periode tertentu
Persentase bayi yang baru lahir mendapat berlangsung minimal 1 (satu) jam.
17. X 100% 41%
IMD
2. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD adalah proporsi bayi baru lahir yang mendapat Jumlah seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah
IMD terhadap jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah pada periode tertentu. pada periode tertentu
1. Kasus balita gizi buruk/busung lapar adalah balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Jumlah gizi buruk/busung lapar yang mendapat
Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) perawatan tingkat lanjutan di suatu wilayah
dg nilai Z-score < -3 SD. pada periode tertentu
Persentase gizi buruk/busung lapar
21. X 100% 100%
mendapat perawatan tingkat lanjut 2. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan tingkat lanjut adalah proporsi
Jumlah seluruh gizi buruk/busung lapar yang
kasus balita gizi buruk yang mendapat pelayanan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yg dilayani di suatu wilayah pada periode tertentu
ditemukan disuatu wilayah pada periode tertentu.
DRAFT INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEGIATAN PUSKESMAS TAHUN 2017
SEKSI GIZI MASYARAKAT
1. Balita Kurus mendapat makanan tambahan adalah jumlah anak usia 6 bulan 0 hari s/d 59 Jumlah balita kurus yang mendapat makanan
bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB = -3 SD sampai dengan < -2 SD) yang tambahan
mendapat makanan tambahan selama 90 hari berturut turut.
X 100%
Persentase balita kurus yang mendapat 2. Makanan Tambahan adalah makanan yg di konsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar
4. Jumlah seluruh balita kurus di suatu wilayah 100% 100% 100% 100%
makanan tambahan makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pada periode tertentu
pangan lokal yang diberikan minimal selama 90 Hari Makan Anak (HMA) berturut turut.
3. Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan adalah proporsi balita kurus yg
mendapat makanan tambahan selama 90 HMA terhadap jumlah balita kurus di satu wilayah pada
periode tertentu.
2. Kasus Balita Gizi Buruk adalah balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan Jumlah kasus balita gizi buruk yang mendapat
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) dg nilai Z-score < makanan tambahan
-3 SD.
Persentase kasus balita gizi buruk yang
5. X 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat makanan tambahan
3. Kasus balita gizi buruk yg mendapat makanan tambahan adalah balita gizi buruk yang Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan
mendapat makanan tambahan berupa MP-ASI Pemulihan disuatu wilayah periode tertentu
Persentase kasus balita gizi buruk yang
5. 100% 100% 100% 100%
mendapat makanan tambahan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
4. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat makanan tambahan adalah proporsi kasus
balita gizi buruk yang mendapat makanantambahan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yg
ditemukan disuatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
1. Ibu Hamil KEK adalah ibu Hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm. Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat makanan
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat 2. Makanan Tambahan adalah makanan yg dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar
6. makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan makanan X 100% 100% 100% 100% 100%
makanan tambahan bahan pangan lokal yg diberikan minimal selama 90 hari makan ibu (HMI) beturut turut.
Jumlah seluruh sasaran bumil KEK di suatu
wilayah pada periode tertentu
3. Persentase Ibu Hamil KEK mendapat makanan tambahan adalah proporsi ibu hamil KEK yg
mendapatkan makanan tambahan terhadap jumlah ibu hamil KEK yg ada di suatu wilayah pada
periode tertentu.
1. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan
berada di bawah garis merah kurva pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS
Jumlah BGM yang mendapat makanan
Persentase balita BGM yang
7 X 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat makanan tambahan 2. Persentase Balita BGM mendapat makanan tambahan adalah proporsi balita BGM mendapat
makanan tambahan terhadap jumlah balita BGM di suatu wilayah pada periode tertentu X 100%. Jumlah seluruh balita BGM di suatu wilayah pada
periode tertentu
1. Garam Konsumsi Beriodium adalah produk bahan makanan yg komponen utamanya natrium
klorida (NaCl) dengan penambahan kalium lodat (KlO3).
2. Alat Tes Cepat Garam Beriodium (Larutan Uji Garam beriodium) adalah larutan yg di gunakan Jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam
untuk menguji kandungan iodium dalam garam secara kualitatif yg dapat membedakan beriodium di suatu wilayah pada periode
ada/tidaknya iodium dalam garam melalui perubahan warna menjadi ungu. tertentu
Persentase rumah tangga mengonsumsi
8. X 100% 98% 98% 98% 98%
garam beriodium
Jumlah rumah tangga yang diperiksa di suatu
3. Rumah Tangga yg mengkonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota rumah tangga yg wilayah Jumlah rumah tangga yang diperiksa di
mengkonsumsi garam beriodium. suatu wilayah
4. Persentase rumah tangga yg mengkonsumsi garam beriodium adalah proporsi rumah tangga yg
mengkonsumsi garam beriodium terhadap jumlah seluruh rumah tangga yg diperiksa di satu
wilayah pada periode tertentu .
1. Bayi umur 6-11 bulan adalah bayi umur 6-11 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten/kota.
Persentase balita 6-59 bulan mendapat Jumlah balita 6-59 bulan di suatu wilayah pada
9. 3. Balita 6-59 bulan adalah balita umur 6-59 bulan yg ada di suatu wilayah kabupaten/kota. 93% 94% 95% 95%
kapsul vitamin A periode tertentu
4. Kapsul Vitamin A adalah kapsul yg mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 Satuan
Internasional (SI) untuk Bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk balita 12-59 bulan.
5. Persentase balita mendapat kapsul vitamin a adalah proporsi bayi 6-11 bulan ditambah
proporsi balita 12-59 bulan yg mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A pada periode 6 bulan terhadap
jumlah seluruh balita 6-59 bulan yg ada di suatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
2. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul Jumlah ibu nifas dapat kapsul vit A di suatu
diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24 jam setelah wilayah pada periode tertentu
pemberian pertama.
X 100% 63% 65% 65% 70%
3. Kapsul Vitamin A Untuk Ibu nifas adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis 200.000 Jumlah seluruh ibu nifas yang ada di suatu
Satuan Internasional (SI) berwarna Merah. wilayah pada periode tertentu
4. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin a adalah proporsi ibu nifas yang mendapat
kapsul vitamin A terhadap jumlah ibu nifas yang ada di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Tablet Tambah Darah (TTD) adalah tablet yg mengandung Fe dan asam folat baik yg berasal
dari program maupun mandiri.
2. TTd Program adalah tablet yg mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat yg
disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis pada ibu hamil.
3. TTD Mandiri adalah TTd atau multi vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental besi
Persentase ibu hamil yang mendapatkan dan asam folat yg diperoleh secara mandiri sesuai anjuran Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD yang
11. tablet tambah darah(TTD) minimal 90 ada di suatu wilayah pada periode tertentu x 100% 90% 93% 94% 95%
tablet selama kehamilan
4. Ibu Hamil mendapat 90 TTD adalah ibu yg selama masa kehamilannya minimal mendapat 90 Jumlah seluruh ibu hamil yang ada di suatu
TTD program maupun TTD mandiri. wilayah pada periode tertentu
5. Persentase ibu hamil mendapat 90 TTD adalah proporsi ibu hamil yg mendapat 90 TTD
terhadap jumlah sasaran ibu hamil yg ada di satu wilayah pada periode tertentu
1. Remaja Putri adalah remaja puteri yang berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA
12. Persentase remaja putri mendapat TTD 18% 20% 25% 30%
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
2. TTD Program adalah tablet yang mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat Jumlah remaja putri mendapat TTD di suatu
yang disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara gratis pada remaja puteri wilayah pada periode tertentu
X 100%
3. TTD Mandiri adalah TTD atau multi vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental besi Jumlah seluruh remaja yang ada di suatu
12. Persentase remaja putri mendapat TTD 18% 20% 25% 30%
dan asam folat yang diperoleh secara mandiri sesuai anjuran wilayah pada periode tertentu
4. Remaja puteri mendapat TTD adalah jumlah remaja puteri yang mendapat minimal 13 butir
TTD setiap bulan.
5. Persentase remaja puteri mendapat TTD adalah proporsi remaja putri yg mendapat TTD 1
tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari masa haid terhadap jumlah remaja
putri di suatu wilayah pada periode tertentu.
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
1. Ibu Hamil Anemia adalah ibu hamil dengan kadar Hb < 11,0 g/dl yang diperiksa pada saat Jumlah ibu hamil anemia di suatu wilayah pada
kunjungan pertama (K1). periode tertentu
13. Persentase ibu hamil anemia X 100% 29% 28% 27% 26%
2. Persentase Ibu Hamil Anemia adalah proporsi ibu hamil anemia terhadap jumlah ibu hamil Jumlah seluruh ibu hamil yang diperiksa di suatu
yang diperiksa di suatu wilayah pada periode tertentu X 100%. wilayah pada periode tertentu
3. S Baduta adalah jumlah baduta yg berasal dari seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah Jumlah balita 0-59 bulan 29hari ditimbang di
pada periode tertentu. suatu wilayah pada periode tertentu
5. Persentase D/S baduta adalah proporsi baduta yg ditimbang terhadap baduta yg berasal dari
seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah pada periode tertentu .
6. S balita 24-59 bulan adalah jumlah anak umur 24-59 bulan yg berasal dari seluruh posyandu yg
melapor di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari)
2. Balita di timbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang di timbang di seluruh Jumlah balita BGM di suatu wilayah pada
posyandu yang melapor di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu periode tertentu
Persentase balita bawah garis merah
15. X 100% 0.8% 0.8% 0.5% 0.5 %
(BGM)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PERHITUNGAN
2016 2017 2018 2019
Persentase balita bawah garis merah
15. X 100% 0.8% 0.8% 0.5% 0.5 %
(BGM)
Jumlah seluruh balita yang ditimbang berat
3. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan badannya disuatu wilayah pada periode tertentu
berada di bawah garis merah kurva pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS.
4. Persentase Balita BGM adalah proporsi balita BGM terhadap balita yang ditimbang di suatu
wilayah pada periode tertentu X 100%.
1. Bayi umur 0-6 bulan adalah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari.
2. Bayi umur 6 bulan adalah seluruh bayi yg mencapai umur 5 bulan 29 hari.
3. Bayi mendapat ASI Ekslusif 0-6 bulan adalah bayi 0-6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan Jumlah bayi eksklusif usia 0- 5 bulan 29 hari di
atau cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam suatu wilayah pada periode tertentu
X 100%
(Jumlah bayi eksklusif usia 5 bulan 29 hari + bayi
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan 4. Bayi mendapat ASI Ekslusif 6 bulan adalah bayi 6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan atau
16. tidak eksklusif usia 5 bulan 29 hari) di suatu 63% 65% 70% 72%
mendapat ASI Eksklusif cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam. wilayah pada periode tertentu
5. Bayi 0-6 bulan yg ada di suatu wilayah adalah jumlah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai
5 bulan 29 hari yg tercatat pada register pencatatan pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di
suatu wilayah pada periode tertentu.
6. Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat Asi Ekslusif adalah proporsi bayi mendapat ASI
Ekslusif 0-6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi umur 0-6 bulan yg datang dan tercatat dalam
register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada periode tertentu.
7. Persentase bayi umur 6 bulan mendapat ASI Ekslusif adalah proporsi bayi mencapai umur 5
bulan 29 hari mendapat ASI Ekslusif 6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi mencapai umur 5 bulan
29 hari yg datang dan tercatat dalam register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada
periode tertentu.
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir. Jumlah bayi baru lahir yang mendapat IMD di
IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan suatu wilayah pada periode tertentu
Persentase bayi yang baru lahir mendapat berlangsung minimal 1 (satu) jam.
17. X 100% 41% 44% 47% 50%
IMD
2. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD adalah proporsi bayi baru lahir yang mendapat Jumlah seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah
IMD terhadap jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah pada periode tertentu. pada periode tertentu
1. Kasus balita gizi buruk/busung lapar adalah balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Jumlah gizi buruk/busung lapar yang mendapat
Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) perawatan tingkat lanjutan di suatu wilayah
dg nilai Z-score < -3 SD. pada periode tertentu
Persentase gizi buruk/busung lapar
21. X 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat perawatan tingkat lanjut 2. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan tingkat lanjut adalah proporsi
Jumlah seluruh gizi buruk/busung lapar yang
kasus balita gizi buruk yang mendapat pelayanan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yg dilayani di suatu wilayah pada periode tertentu
ditemukan disuatu wilayah pada periode tertentu.
DRAFT INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEGIATAN PUSKESMAS TAHUN 2017
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
CAPAIAN KINERJA
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN
2016
1 Jumlah Desa/Kelurahan yang Desa yg melaksanakan STBM adalah desa yg melaksanakan
melaksanakan STBM minimal 2 pilar dan sudah melakukan pemicuan minimal 1
dusun, mempunyai tim kerja masyarakat, dan telah
mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju sanitasi Jumlah kumulatif Desa/Kelurahan yang terverifikasi melaksanakan
total 10
STBM
3 Proporsi Penduduk/RT dengan akses Perbandingan antara pddk/RT dengan akses thd sumber
berkelanjutan terhadap air minum air minum berkualitas (layak) di wilayah tertentu pd Jml/banyaknya pddk atau rumah tangga diwilayah
berkualitas (layak) periode waktu tertentu tertentu dg akses thd sumber air minum berkualitas
pada periode tertentu
x 100% 70
4 Kualitas Air Minum yang memenuhi Persentase sampel air minum yg memenuhi syarat pd
syarat penyelenggara air minum di wil tertentu yang diuji pada
periode waktu tertentu Jml sampel air minum di penyelenggara air minum
yg dijui kualitas air minum dan memenuhi syarat
parameter mikrobiologi, fisik, kimia pada periode
x 100% 100
x 100% 77
Jumlah pddk/RT di wilayah dan periode tertentu
waktu yg sama
6 Rumah yg memenuhi syarat kesehatan - Jumlah Rumah Sehat adalah jumlah rumah sehat tahun
sebelumnya ditambah rumah sehat hasil pembinaan tahun Jumlah Rumah Sehat
berjalan
% Rumah = x 100% 86
Sehat
Jumlah Rumah
- Jumlah rumah dibina yg memenuhi syarat kesehatan Jumlah rumah dibina yg memenuhi
adalah jumlah rumah yg dilakukan yg telah dilakukan syarat kesehatan
pembinaan dan telah memenuhi syarat kesehatan
- Jumlah rumah dibina adalah % Rumah
jumlah yg tidak memnuhi syarat kesehatan pada tahun dibina = x 100% 86
sebelumnya yg dibina pada tahun berjalan sehat
Jumlah rumah yang dibina
7 Tempat Umum yang memenuhi Syarat - Jumlah TTU yg ada adalah Jml seluruh TTU yg berada di
lokasi wilayah kerja dan kurun waktu tertentu
- Jumlah Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU sehat adalah TTU sehat tahun sebelumnya ditambah berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TTU sehat hasil pembinaan tahun sebelumnya sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun
- Jumlah TTU yang dibina adalah jumlah
TTU yg tdk memnuhi syarat kesehatan pd tahun x 100% 52
sebelumnya yg dibina pada tahun berjalan
Jumlah TTU yg teregistrasi di wilayah
Kabupaten/Kota dalam kurun waktu 1 tahun yang
sama
8 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) - Jumlah TPM Sehat adalah : Jumlah TPM yg memenuhi
yang memenuhi syarat kesehatan persyaratan hygiene sanitasi di suatu daerah dlm kurun Jumlah TPM Sehat
waktu tertentu % TPM = x 100% 14
- Persentase TPM sehat adalah jumlah Sehat
Jumla TPM Terdaftar
TPM sehat (memenuhi persyaratan hygiene sanitasi)
disuatu daerah dlm kurun waktu tertentu
- Jumlah TPM yang Dibina
TPM seluruhnya adalah jumlah TPM yg memenuhi % TPM yg =
persyaratan hygiene sanitasi dan TPM yang TMS hygiene x 100% 14
dibina
sanitasi Jumlah TPM yg TMS hygiene sanitasi
15 17 19 22
72 74 76 78
87 88 89 90
54 56 58 60
20 26 32 38
20 26 32 38
TA
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PENGHITUNGAN
TH 2016
Jumlah ibu Hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
cakupan ibu Hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
2 Persentasi K1 Ibu hamil kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu oleh tenaga kesehatan X 100 % 92
sesuat standar ( 10 T )
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, tertentu
paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada
3 Presentasi K4 ibu hamil X 100 % 75
trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan dan 1 kali pada umur 6-
8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar disuatu wilayah kerja
Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada pada kurun waktu tertentu
Persentase Pelayanan Kesehatan bayi umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan dan 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1
6 X 100 % 70
kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
jumlah Puskesmas yang minimal salah satu bidan puskesmas dan 50% bidan
desa di wilayah kerjanya melaksanakan kelas balita
Persentase puskesmas yang persentase Puskesmas yang minimal salah satu bidan puskesmas dan 50% bidan desa di
8 X 100 % 70
melakukan kelas balita wilayah kerjanya melaksanakan kelas balita
jumlah seluruh puskesmas disatu wilayah kabupaten/kota
jumlah bayi baru lahir yang telah mendapatkan 1 kali pelayanan kunjungan
neonatus pada 6-48 jam sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kuru waktu
tertentu
cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir 6 jam-48jam yang memperoleh pelayanan
11 Persentase Kunjunag KN 1 X 100 % 75
kesehatan sesuai standar
Jumlah Sasaran Kelahiran Hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh
Jumlah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin nakes disuatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
20 Persentase Kunjungan nifas Lengkap sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari dan X 100 % 92
36-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
TA
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PENGHITUNGAN
Jumlah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin TH 2016
20 Persentase Kunjungan nifas Lengkap sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari dan X 100 % 92
36-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu nifas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
TARGET
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PENGHITUNGAN
TH 2016 TH 2017 TH 2018
Jumlah ibu Hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
cakupan ibu Hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
2 Persentasi K1 Ibu hamil kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu oleh tenaga kesehatan X 100 % 92 95 97
sesuat standar ( 10 T )
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, tertentu
paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada
3 Presentasi K4 ibu hamil X 100 % 75 78 80
trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan dan 1 kali pada umur 6-
8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar disuatu wilayah kerja
Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada pada kurun waktu tertentu
Persentase Pelayanan Kesehatan bayi umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan dan 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1
6 X 100 % 70 75 80
kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
jumlah Puskesmas yang minimal salah satu bidan puskesmas dan 50% bidan
desa di wilayah kerjanya melaksanakan kelas balita
Persentase puskesmas yang persentase Puskesmas yang minimal salah satu bidan puskesmas dan 50% bidan desa di
8 X 100 % 70 75 80
melakukan kelas balita wilayah kerjanya melaksanakan kelas balita
jumlah seluruh puskesmas disatu wilayah kabupaten/kota
jumlah bayi baru lahir yang telah mendapatkan 1 kali pelayanan kunjungan
neonatus pada 6-48 jam sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kuru waktu
tertentu
cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir 6 jam-48jam yang memperoleh pelayanan
11 Persentase Kunjunag KN 1 X 100 % 75 80 85
kesehatan sesuai standar
Jumlah Sasaran Kelahiran Hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh
Jumlah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin nakes disuatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
20 Persentase Kunjungan nifas Lengkap sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari dan X 100 % 92 94 96
36-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
TARGET
NO JENIS INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL (DO) CARA PENGHITUNGAN
Jumlah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin TH 2016 TH 2017 TH 2018
20 Persentase Kunjungan nifas Lengkap sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8-14 hari dan X 100 % 92 94 96
36-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu nifas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
13
banyaknya
1. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada balita kurang
anak balita adalah jumlah anak usia 6 bulan 0 hari gizi
s/d 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus X
(BB/PB atau BB/TB = -3 SD sampai dengan < -2
SD). jumlah balita
Jumlah ibu
hamil KEK
1. Ibu Hamil KEK adalah ibu Hamil dengan
yang
Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm.
mendapat
makanan
2. Makanan Tambahan adalah makanan yg
dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi
diluar makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan atau makanan tambahan Jumlah seluruh X
makanan bahan pangan lokal yg diberikan minimal sasaran bumil
selama 90 hari makan ibu (HMI) beturut turut. KEK di suatu
wilayah pada
3. Persentase Ibu Hamil KEK mendapat makanan periode
tambahan adalah proporsi ibu hamil KEK yg tertentu
mendapatkan makanan tambahan terhadap jumlah
ibu hamil KEK yg ada di suatu wilayah pada periode
tertentu.
1. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil Jumlah BGM
penimbangan berat badan dengan grafik berat yang
badan berada di bawah garis merah kurva mendapat
pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS makanan
2. Persentase Balita BGM mendapat makanan Jumlah seluruh X
tambahan adalah proporsi balita BGM mendapat balita BGM di
makanan tambahan terhadap jumlah balita BGM di suatu wilayah
suatu wilayah pada periode tertentu X 100%. pada periode
tertentu
1. Garam Konsumsi Beriodium adalah produk
bahan makanan yg komponen utamanya natrium
klorida (NaCl) dengan penambahan kalium lodat
(KlO3).
Jumlah rumah
2. Alat Tes Cepat Garam Beriodium (Larutan Uji tangga yang
Garam beriodium) adalah larutan yg di gunakan mengonsumsi
untuk menguji kandungan iodium dalam garam garam
secara kualitatif yg dapat membedakan beriodium di
ada/tidaknya iodium dalam garam melalui suatu wilayah
perubahan warna menjadi ungu. pada periode
tertentu
3. Rumah Tangga yg mengkonsumsi garam X
beriodium adalah seluruh anggota rumah tangga Jumlah rumah
yg mengkonsumsi garam beriodium. tangga yang
diperiksa di
suatu wilayah
Jumlah rumah
tangga yang
diperiksa di
suatu wilayah
Jumlah ibu
2. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah
nifas dapat
ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul
kapsul vit A di
diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul
suatu wilayah
kedua diberikan minimal 24 jam setelah pemberian
pada periode
pertama.
tertentu
X
Jumlah seluruh
ibu nifas yang
3. Kapsul Vitamin A Untuk Ibu nifas adalah kapsul
ada di suatu
yang mengandung vitamin A dosis 200.000 Satuan
wilayah pada
Internasional (SI) berwarna Merah.
periode
tertentu
x
2. TTd Program adalah tablet yg mengandung 60
mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat yg
Jumlah ibu
disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara
hamil yang
gratis pada ibu hamil.
mendapat 90
TTD yang ada
di suatu
wilayah pada
periode x
3. TTD Mandiri adalah TTd atau multi vitamin dan tertentu
mineral, minimal mengandung elemental besi dan
asam folat yg diperoleh secara mandiri sesuai
anjuran
4. Ibu Hamil mendapat 90 TTD adalah ibu yg Jumlah seluruh
selama masa kehamilannya minimal mendapat 90 ibu hamil yang
TTD program maupun TTD mandiri. ada di suatu
5. Persentase ibu hamil mendapat 90 TTD adalah wilayah pada
proporsi ibu hamil yg mendapat 90 TTD terhadap periode
jumlah sasaran ibu hamil yg ada di satu wilayah tertentu
pada periode tertentu
1. Remaja Putri adalah remaja puteri yang
berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan
SLTA Jumlah remaja
putri
2. TTD Program adalah tablet yang mengandung
mendapat TTD
60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat yang
di suatu
disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara
wilayah pada
gratis pada remaja puteri
periode
tertentuseluruh X
Jumlah
3. TTD Mandiri adalah TTD atau multi vitamin dan remaja yang
mineral, minimal mengandung elemental besi dan ada di suatu
asam folat yang diperoleh secara mandiri sesuai wilayah pada
anjuran periode
tertentu
4. Remaja puteri mendapat TTD adalah jumlah
remaja puteri yang mendapat minimal 13 butir TTD
setiap bulan.
Jumlah ibu
hamil anemia
1. Ibu Hamil Anemia adalah ibu hamil dengan
di suatu
kadar Hb < 11,0 g/dl yang diperiksa pada saat
wilayah pada
kunjungan pertama (K1).
periode
tertentu
X
Jumlah seluruh X
ibu hamil
2. Persentase Ibu Hamil Anemia adalah
yang diperiksa
proporsi ibu hamil anemia terhadap jumlah ibu
di suatu
hamil yang diperiksa di suatu wilayah pada
wilayah pada
periode tertentu X 100%.
periode
tertentu
1. Baduta adalah bayi dan anak umur 0-23 bulan
29 hari.
2. Balita adalah anak yg berumur di bawah 5
tahun (0-59 bulan 29 hari).
Jumlah balita
0-59 bulan
3. S Baduta adalah jumlah baduta yg berasal dari 29hari
seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah ditimbang di
pada periode tertentu. suatu wilayah
pada periode
tertentu
Jumlah balita
0-59 bulan 29 X
hari dari
4. D Baduta adalah jumlah baduta yg di timbang seluruh
di seluruh posyandu yg melapordi suatu wilayah posyandu yang
pada periode tertentu. melapor di
suatu wilayah
pada periode
tertentu
5. Persentase D/S baduta adalah proporsi baduta
yg ditimbang terhadap baduta yg berasal dari
seluruh posyandu yg melapor di suatu wilayah
pada periode tertentu .
6. S balita 24-59 bulan adalah jumlah anak umur
24-59 bulan yg berasal dari seluruh posyandu yg
melapor di suatu wilayah pada periode tertentu.
1. Balita adalah anak yang berumur di bawah 5
tahun (0-59 bulan 29 hari)
Jumlah balita
2. Balita di timbang (D) adalah anak umur 0-59
BGM di suatu
bulan 29 hari yang di timbang di seluruh posyandu
wilayah pada
yang melapor di suatu wilayah pada kurun waktu
periode
tertentu Jumlah seluruh
tertentu
balita yang
ditimbang X
3. Bawah Garis Merah (BGM) adalah hasil
berat
penimbangan berat badan dengan grafik berat
badannya
badan berada di bawah garis merah kurva
disuatu
pertumbuhan anak yang ada pada buku KIA/KMS.
wilayah pada
periode
4. Persentase Balita BGM adalah proporsi balita tertentu
BGM terhadap balita yang ditimbang di suatu
wilayah pada periode tertentu X 100%.
1. Bayi umur 0-6 bulan adalah seluruh bayi umur
0 bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari.
2. Bayi umur 6 bulan adalah seluruh bayi yg
mencapai umur 5 bulan 29 hari.
Jumlah bayi
eksklusif usia
3. Bayi mendapat ASI Ekslusif 0-6 bulan adalah
0- 5 bulan 29
bayi 0-6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan
hari di suatu
atau cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral
wilayah pada
berdasarkan recall 24 jam
periode
tertentu
(Jumlah bayi
eksklusif usia 5 X
bulan 29 hari
4. Bayi mendapat ASI Ekslusif 6 bulan adalah bayi + bayi tidak
6 bulan yg diberi ASI saja tanpa makanan atau eksklusif usia 5
cairan lain kecuali obat,vitamin dan mineral bulan 29 hari)
berdasarkan recall 24 jam. di suatu
wilayah pada
periode
tertentu
5. Bayi 0-6 bulan yg ada di suatu wilayah adalah
jumlah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai 5
bulan 29 hari yg tercatat pada register pencatatan
pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di suatu
wilayah pada periode tertentu.
6. Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat Asi
Ekslusif adalah proporsi bayi mendapat ASI Ekslusif
0-6 bulan terhadap jumlah seluruh bayi umur 0-6
bulan yg datang dan tercatat dalam register
pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah pada
periode tertentu.bayi umur 6 bulan mendapat ASI
7. Persentase
Ekslusif adalah proporsi bayi mencapai umur 5
bulan 29 hari mendapat ASI Ekslusif 6 bulan
terhadap jumlah seluruh bayi mencapai umur 5
bulan 29 hari yg datang dan tercatat dalam
register pencatatan/Buku KIA/ KMS di suatu wilayah
pada periode tertentu.
Jumlah bayi
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses baru lahir yang
menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir. mendapat IMD
IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit di suatu
antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan wilayah pada
berlangsung minimal 1 (satu) jam. periode
tertentu X
Jumlah seluruh
2. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD bayi baru lahir
adalah proporsi bayi baru lahir yang mendapat IMD di suatu
terhadap jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah wilayah pada
pada periode tertentu. periode
tertentu
Jumlah desa
yang telah
dibentuk
kelompok
1. Jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat pendukung
pendukung program gizi adalah Jumlah desa yang program gizi di
telah dibentuk kelompok pendukung program gizi suatu wilayah X
di suatu wilayah pada periode tertentu dibagi pada periode
Jumlah seluruh desa di suatu wilayah pada periode tertentu
tertentu 8 kelompok. Jumlah seluruh
desa di suatu
wilayah pada
periode
tertentu
Jumlah anak
balita (0-
59bln)
1. Kasus balita gizi lebih adalah balita dg tanda
mengalami gizi
klinis gizi lebih (obesitas) dan atau indeks Berat
lebih
Badan menurut Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
(obesitas) di
dg nilai Z-score > +3 SD.
suatu wilayah
pada periode X
tertentu
2. Persentase kasus gizi lebih adalah Jumlah Jumlah balita
anak balita (0-59bln) mengalami gizi lebih (0-59 bln) di
(obesitas) di suatu wilayah pada periode tertentu suatu wilayah
terhadap Jumlah balita (0-59 bln) di suatu wilayah pada periode
pada periode tertentu. tertentu
petugas gizi
1. Puskesmas yang melaksanakan surveilans gizi
puskesmas
adalah petugas gizi puskesmas yang melaksanakan
yang
surveilans gizi sesuai kriteria pelaksanaan
melaksanak
surveilans gizi.
an
surveilans
gizi sesuai
kriteria X
2. Persentase puskesmas yang melaksanakan Jumlah
surveilans gizi adalah jumlah petugas gizi Puskesmas
puskesmas yang melaksanakan surveilans gizi yang ada
sesuai kriteria terhadap dengan jumlah seluruh disuatu
puskesmas yang ada di satu wilayah kabupaten wilayah
pada kurun waktu tertentu tertentu
Jumlah gizi
buruk/busung
lapar yang
1. Kasus balita gizi buruk/busung lapar adalah
mendapat
balita dg tanda klinis gizi buruk dan atau indeks
perawatan
Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
tingkat
atau Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
lanjutan di
dg nilai Z-score < -3 SD.
suatu wilayah
pada periode X
tertentu
Jumlah seluruh
2. Persentase kasus balita gizi buruk yang gizi
mendapat perawatan tingkat lanjut adalah buruk/busung
proporsi kasus balita gizi buruk yang mendapat lapar yang
pelayanan terhadap jumlah kasus balita gizi dilayani di
buruk yg ditemukan disuatu wilayah pada suatu wilayah
periode tertentu. pada periode
tertentu
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
100%
100% 2 2 100
100%
100% 0 0 100
100%
94 0 0 0.0
94 0 0 0.0
100%
65 16 16 100
93 53 6 11.3
100%
93 53 6 11.3
100%
100% 28 56 9 16.0714285714
100% 28 56 9 16.0714285714
100%
75 548 335 61.1
100%
0.8 548 2 0.4
100%
65 16 14 87.5
100% 44 16 16 100
100%
10 8 2 25
100% 40% 1
100% 100% 0 0 100
PERMASALAHAN ANALISA UPAYA PERBAIKAN
ibu yang mempunyai anak
kurang nya balita d atas 2 th
kesadaranibu untuk menganggap bahwa
anaknya keposyandu posyandu tidak lg penting
sampai umur 5 th karna kebutuhan imunisasi
anak sudah lengkap.
RTL
mengirim surat
permintaan TTD kepada
dinas kesehatan
mengirim surat
permintaan TTD kepada
dinas kesehatan
membuat posyandu
tambahan d puskesmas