Anda di halaman 1dari 1

3 AMALAN UNTUK ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL

Orang tua merupakan orang yang paling berharga bagi kita. Kita tak aka nada tanpa
perantara mereka. Jika mereka tidak merawat dan menjaga kita, hidup kita tidak akan senyaman
dan sebahagia saat ini. Segala apa yang kita dibutuhkan dipenuhi oleh mereka. Mereka rela
melakukan demi kita, buah cintanya.

Tapi, siapa yang tahu tentang umur. Begitu pula tentang orangtua, kita tidak tahu
mengenai umurnya. Tak terasa mereka sudah semakin tua. Kekuatannya semakin melemah. Jika
dahulu mereka kuat menggendong kita kemana pun, kini malah mereka yang membutuhkan
bantuan kita untuk dapat melangkah dengan dipapah. Hingga ajal menjemput mereka, kita
merasa masih kurang untuk menunjukkan rasa bakti kita padanya. Jika sudah begini, apa yang
harus dilakukan? Bagaimana cara kita menunjukkan rasa bakti kita?

Di antara amal yang bisa dilakukan seseorang untuk kebaikan orangtuanya yang kini
telah tiada, antara lain:

Pertama, mendoakan kebaikan, ampunan, keridhaan dari Allah. Hal ini memang bisa
dilakukan oleh orang lain. Tapi, bagi seorang anak yang melakukannya, maka terdapat
keutamaan tersendiri. Karena ia merupakan bagian dari amal seseorang. Rasulullah SAW
bersabda, Jika seseorang meninggal, terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga; sedekah jariyah,
ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang shalih yang mendoakan untuknya, (HR. Tirmidzi, no.
1297).

Sebaiknya, dalam berdoa untuk orangtua itu dilakukan dalam waktu-waktu yang
dianjurkan. Misalnya, ketika dalam sujud, usai shalat fardhu, antara adzan dan iqamah, sepertiga
malam terakhir dan lainnya.

Kedua, bersedekah atas nama orangtua. Rasulullah SAW biasa bersedekah untuk
kebaikan istrinya, Ummul Mukminin Khadijah RA yang telah wafat sehingga membuat Ummul
Mukminin Aisyah cemburu. Yang menjadi sumber atau dalil di sini adalah bolehnya bersedekah
dan memohon agar orang lain diberi pahala. Kita mendapat pahala begitu pula dengan orangtua
kita.

Ketiga, jika orangtua belum menunaikan ibadah haji, kita dapat menghajikannya. Begitu
pula jika orangtua kita masih memiliki hutang puasa, baik itu puasa Ramadhan maupun puasa
nadzar. Hal ini pernah terjadi di masa sahabat Nabi, sebagaimana disebutkan dalam riwayat
Bukhari dan Muslim.

Begitulah amal-amal yang dapat kita lakukan untuk orangtua. Selagi kita mampu
melakukannya, maka lakukanlah. Sebelum pada akhirnya kita sudah tak berdaya, dan akhirnya
tutup usia. Wallahu alam.

Anda mungkin juga menyukai