Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perekonomian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia terus bertambah karena itu
perekonomian terus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Seiring dengan majunya ilmu
pengetahuan pula, ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari.
Peranan pemerintah pun penting dalam perekonomian suatu negara. Dimana
terdapat pernanan pemerintah jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang
pemerintah harus mengantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan, serta
harus menghadapi masalah jangka panjang seperti pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
jangka pendek pemerintah dituntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha
yang kondusif mendukung semua pihak. Sistem ekonomi sangat berpengaruh besar pada
keberhasilan pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan
perekonomian masyarakatnya.
Perekonomian tidak dapat dipisahkan pula dengan uang. Dahulu uang belum
digunakan karena masih menganut sistem perekonomian dengan barter. Namun seiring
perkembangan zaman, uang mulai digunakan dan perannya bukan hanya sebagai alat tukar
namun sudah semakin luas. Dengan adanya peran uang yang semakin luas, semakin maju
pula perekonomian. Di mana makin maju suatu perekonomian makin penting pula peranan
kegiatan perdagangan di dalam perekonomian tersebut. Jadi wujud uang sebagai alat tukar-
menukar akan melancarkan kegiatan perdagangan yang nantinya akan merangsang
masyarakat untuk melakukan spesialisasi pengembangan pekerjaannya sesuai dengan
keahlian mereka.
Peran pelaku dalam kegiatan ekonomi pun berpengaruh. Karena hal tersebut,
muncul istilah pasar faktor produksi dan pasar barang konsumsi. Peran pelaku kegiatan
ekonomi juga mempengaruhi terciptanya persaingan antar penjual. Penjual dapat
menentukan sendiri harga sesuai pasar tanpa adanya intervensi pemerintah serta
dipengaruhi oleh tarik-menarik antara supply dan demand dalam pasar persaingan
sempurna. Ketidakmampuan pelaku kegiatan ekonomi dalam mempertahankan kestabilan
pasar dapat menciptakan kegagalan pasar sehingga diperlukan intervensi pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan jenis-jenis sistem perekonomian?
2. Bagaimana hubungan uang, perdagangan dan spesialisasi?
3. Apa perbedaan pasar barang dan pasar faktor?
4. Bagaimana mekanisme pasar sempurna?
5. Bagaimana kegagalan pasar serta campur tangan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan jeni-jenis sistem perekonomian
2. Mengetahui hubungan uang, perdagangan dan spesialisasi
3. Mengetahui perbedaan pasar barang dan pasar
4. Mengetahui mekanisame pasar sempurna
5. Mengetahui kegagalan pasar serta campur tangan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Perekonomian
2.1.1 Pengertian Sistem Perekonomian
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan
memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar
(pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi. Berikut adalah
pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara lain,
1. Menurut Dumairy (1996: 30), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa
suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah,
padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya
merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat.
Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di
suatunegara.
2. Tom Gunadi (1985: 26). Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau
kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai
kemakmuran.
3. Suroso (1997: 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakan usaha
untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari
politik nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada dasarnya merupakan
bagian dari sistem politik nasional.
Berdasarkan berbagai macam pemaparan mengenai sistem ekonomi dari berbagai
sumber maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur kondisi perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari
negara itu sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal
itu disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi
perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan
sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.

2.1.2 Macam-Macam Sistem Ekonomi


Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara.
Sitem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi
campuran.
2.1.2.1 Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan
hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini
pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya
sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting
atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40).
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut,
a. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat
sederhana.
b. Hanya sedikit menggunakan modal.
c. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
d. Belum mengenal pembagiankerja.
e. Masih terikat tradisi.
f. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi
tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku Badui dalam dan
suku Bugis masih menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.2.2 Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)


Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh
kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari
Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations. Model sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar
persaingan sempurna. Model ini seluruhnya khayal (Gregory Grossman, 2004:
66).
Ciri dari sistem ekonomipasar/liberal/bebas/kapitalis:
a. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
b. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang
dimilikinya.
c. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
d. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
e. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
f. Persaingan dilakukan secara bebas.
g. Peranan modal sangat vital.
Suatu perekonomian pasar/liberal/bebas/kapitalis dengan lembaga milik
pribadi dan warisan menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan kekayaan dan
mempertahankannya dalam lingkungan keluarga dari satu ke lain generasi
(Gregory Grossman, 2004: 68).
Ini merupakan wujud kelemahan dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas
di mana akan terjadi penumpukan kekayaan pada sekelompok orang secara
turun temurun. Karena pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka
orang bebas melakukan apapun yang menguntungkan bagi dirinya dan sesuka
hatinya. Ekonomi pasar efektif dalam menyeimbangkan permintaan dan
penawaran pasar untuk masing-masing produk, tapi perekonomian pasar
kurang bisa diharapkan dalam menciptakan keseimbangan makro ekonomi
(Gregory Grossman, 2004: 78).

2.1.2.3 Sistem Ekonomi Komando/Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis


Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran
pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian. Sistem ini mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx (Suroso,
1997; 15-16). Masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx merupakan
masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Pada sistem ini pemerintah
menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau
metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang
tersebut diproduksi. Beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi ini
adalah Rusia, Cina, danKuba.
Ciri sistem ekonomi komando sebagai berikut,
a. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasaipemerintah.
b. Hak milik perorangan tidakdiakui.
c. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan
bebas dalam kegiatan perekonomian.
d. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

2.1.2.4 Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi
pasar dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran
sumber-sumber ekonomi bangsa, termasuk factor-faktor produksi dimiliki oleh
individu atau kelompok swasta, di samping sumber tertentu yang dikuasai
pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, atau pemerintah setempat. Karena
itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal paling tidak dua sektor ekonomi,
yaitu sektor swasta dan sektor Negara (Cornelis Rintuh, 1995: 41).
Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh Negara
yang sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri barat)
maupun oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan
yang ketat/terpusat (Uni Soviet). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat
ternyata menimbulkan depresi ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang
pemberlakuan sistem ekonomi perencanaan yang ketat juga tidak mampu
menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat. (Suroso, 1997: 17).
Sistem ekonomi campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang
memungkinkan persaingan bebas tetapi bukan persaingan yang mematikan,
campur tangan pemerintah dieprlukan untuk menstabilisasi kehidupan ekonomi,
mencegah konsentrasi yang terlalu besar di pihak swasta, mengatasi gejolak-
gejolak, dan membantu golongan ekonomi lemah.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran:
a. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
b. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
c. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat
peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan
mengawasi kegiatan swasta.
d. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.

2.2 Uang, Perdagangan dan Spesialisasi


Perekonomian dunia telah mengalami perkembangan yang pesat. Dahulu yang
awalnya perekonomian menggunakan sistem barter menjadi berkembang dengan
perekonomian uang. Dengan menggunakan uang perdagangan menjadi lebih mudah dan
lancar dalam melakukan kegiatan ekonomi. (Sadono Sukirno, 1999: 32)
Dengan adanya uang langkah seseorang untuk mendapatkan barang menjadi lebih
sederhana, yakni dengan menjual hasil produksinya di pasar dan uang yang diperoleh dari
menjualan dapat digunakan untuk membeli barang yang diinginkan. Jadi, uang
didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat
perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan.(Sadono Sukirno,1999: 33).
Sering dengan berkembangnya jaman fungsi uang telah berkembang pesat, dari
yang semula hanya sebagai alat tukar, kemudian berkembang sehingga memiliki fungsi
sebagai ukuran umum dalam menilai sesuatu (common measure of value), sebagai aset
likuid (liquid asset), bahkan dewasa ini fungsi uang telah berkembang dan memiliki fungsi
yang lebih kompleks lagi, yaitu antara lain sebagai komponen dalam rangka pembentukan
harga pasar (framework of the market allocative system), faktor penyebab dalam
perekonomian (a causative factor in the economy), dan faktor pengendali kegiatan
ekonomi (controller of the economy). (Davies, Glyn, A History of Money From Ancient
Times to the Present Day, 2002 dalam Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan
Volume 4 Nomor 1, April 2006).
Semakin bertambah peranan uang akan berdampak pada makin majunya
perekonomian. Di mana makin maju suatu perekonomian makin penting pula peranan
kegiatan perdagangan di dalam perekonomian tersebut. Jadi wujud uang sebagai alat
tukar-menukar akan melancarkan kegiatan perdagangan yang nantinya akan merangsang
masyarakat untuk melakukan
spesialisasi pengembangan
pekerjaannya sesuai dengan
keahlian mereka (Sadono Sukirno,
1999 ; 35). Adapun Keuntungan-
keuntungan yang diperoleh dari
spesialisasi:
1. Spesailisasi
mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
2. Spesialisasi mempertinggi efisiensi produksi
3. Spesialisasi mendorong perkembangan teknologi produksi

2.3 Pasar Faktor dan Pasar Barang


Untuk mejalankan kegiatan ekonomi pasar diperlukan pelaku-pelaku ekonomi. Yang
termasuk dalam pelaku-pelaku ekonomi adalah rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah. Para pelaku ekonomi tersebut nantinya akan menjalankan siklus sistem
pasar.

Siklus Sistem Pasar


Pasar faktor produksi dan pasar barang konsumsi secara fisik menunjukkan adanya
kesamaan yaitu sebagai tempat terjadinya interaksi antara pembeli dan penjual, yang
membedakan diantara keduanya adalah para pelaku dalam pasar tersebut. Pada pasar
barang perusahaan bertindak sebagai penjual dan rumah tangga bertindak sebagai
pembelinya, sedangkan di pasar faktor yang bertindak sebagai penjual adalah rumah
tangga/ pemilik faktor produksi dan perusahaan sebagai pembelinya (Sugiarto et.al.;
2002) dalam Sucipto, 2006.
a) Pasar Faktor
Pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi yaitu sumber daya alam,
sumber daya manusia, modal dan skill / keahlian. Kegiatan produksi akan dapat
berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia.Faktor
produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh produsen sebagai input
untuk memproduksi barang siap pakai. Faktor produksi ini dijual oleh rumah
tangga konsumsi kepada rumah tangga kepada rumah tangga produksi. Tempat
bertemunya permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi disebut pasar
faktor produksi.
b) Pasar Barang
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang
diperjualbelikan pada pasar barang konsumsi dapat langsung digunakan oleh
konsumen.
Table 1. Perbedaan pasar faktor produksi dan pasar barang konsumsi
Pasar Faktor Produksi Pasar Barang Konsumsi
Permintaan datang dari rumah tangga Permintaan datang dari rumah tangga
produksi konsumsi
Penawaran datang dari rumah tangga Penawaran dating dari rumah tangga
konsumsi ke rumah tangga konsumsi konsumsi
Yang ditawarkan adalah faktor-faktor Yang ditawarkan adalah barang-
produksi barang konsumsi
Sumber : S., Alam. 2006. Ekonomi 1
Pasar Faktor Pasar Barang
Penawaran dari konsumen atau Penawaran berasal dari produsen atau
masyarakat pengusaha
Permintaan berasal dari produsen Permintaan berasal dari konsumen atau
atau pengusaha masyarakat
Menawarkan faktor-faktor produksi Menawarkan barang hasil produksi (barang
(alam, tenaga kerja, modal, dan jadi atau setengah jadi)
pengusaha)
Hasil yang diperoleh berupa sewa, Hasil yang diperoleh berupa uang hasil
upah, gaji, bunga dan laba penjualan barang
Sumber:https://www.scribd.com/doc/308883250/Resume-Bab-14-Pasar-Faktor-Produksi

2.4 Pasar persaingan sempurna


Pasar Persaingan Sempurna (Perfectly Competitive Market) adalah suatu struktur pasar
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat
mempengaruhi keadaan pasar. Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual
tidak dapat menentukan harga atau disebut price taker,dimana penjual akan menjual
barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
perusahaan yang ada di pasar dan semuanya menjual produk yang identik sama. Tiap-tiap
penjual merupakan bagian yang sangat kecil jika dibandingkan dengan luas pasar, sehingga
ia tidak dapat mempengaruhi harga. Proses terjadinya harga dalam pasar persaingan
sempurna dipengaruhi oleh tarik-menarik antara Supply dan Demand pasar tanpa adanya
intervensi dari pemerintah.

Adapun karakteristik Pasar Persaingan Sempurna:


1. Terdapat banyak perusahaan dan setiap perusahaan menghasilkan barang yang
bersifat homogen.
Harga barang yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yang beroperasi dipasar
persaingan sempurna ditentukan melalui kekuatan Tarik menarik antara
permintaan dan penawaran barang tersebut di pasar. Harga barang dipasar akan
berubah jika terjadi perubahan dalam permintaan atau penawaran pasar barang
tersebut.
2. Perusahaan memiliki kebebasan masuk (free entry) atau keluar (free exit) pasar
Perusahaan baru akan masuk ke pasar, jika perusahaan yang beroperasi di
pasar tersebut masih mampu memperoleh laba diatas laba normal. Sedangkan
perusahaan yang sudah ada dipasar akan keluar dari pasar, jika perusahaan
yang beroperasi di pasar tersebut mengalami kerugian dalam waktu yang
relative lama.
3. Setiap produsen (perusahaan) dan konsumen (pembeli) memiliki informasi yang
sempurna mengenai pasar.
Bagi produsen, informasi mengenai permintaan barang dipasar akan di gunakan
sebagai dasar kebijakan menentukan harga dan jumlah barang. Misalnya terjadi
perubahan harga barang dipasar sebagai akibat dari perubahan permintaan dan
setiap produsen memiliki informasi tentang perubahan harga tersebut, maka
setiap perusahaan akan menentukan harga produk yang dihasilkan sebesar
harga pasar tersebut.
2.5 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah
Sebelum kemunduran perekonomian dunia yang serius dalam tahun 1929 1932,
ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa perekonomian yang dikendalikan oleh mekanisme
pasar akan selalu dapat berjalan secara efisien. Di samping itu, mekanisme pasar akan
menciptakan tingkat kesejahteraan yang maksimal untuk semua orang. Dengan terjadinya
kemunduran perekonomian dunia itu timbul kesadaran bahwa perekonomian pasar tidak
selalu dapat menciptakan keadaan-keadaan diatas. Menyadari bahwa terdapat beberapa
kelemahan yang serius dalam sistem mekanisme pasar, ahli-ahli ekonomi berkeyakinan
bahwa pemerintah perlu mengatur kegiatan ekonomi agar mekanisme pasar dapat berjalan
lebih efisien (Bastian, 2006).
Kegagalan pasar merupakan suatu keadaan (hipotetis) dimana pasar tidak
memberikan respon apapun atas suatu produk saat terjadi over supply atau over demand.
Harga tidak mampu berperan membatasi demand juga tidak bisa memicu peningkatan
supply sehingga tidak terjadi alokasi sumberdaya secara optimal.
Monopoli atau penguasaan pasar yang terlalu besar oleh perusahaan tertentu akan
menurunkan tingkat kesejahteraan secara agregat, kongsi antara perusahaan besar dapat
menimbulkan over-pricing atau kenaikan harga barang-barang, peran swasta lebih dominan
dalam perekonomian daripada pemerintah, informasi yang asimetris dapat menyebabkan
terjadinya kegagalan pasar.
Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengintervensi kegiatan perekonomian
suatu negara sangat diperlukan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan perlunya
pemerintah melakukan intervensi dalam perekonomian (Meier, 1995). Pertama, adanya
kegagalan pasar atau market failure termasuk adanya eksternalitas ekonomis, skala
produksi yang menaik, penyediaan barang publik, dan informasi yang tidak sempurna.
Kedua, perhatian untuk menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan distribusi
pendapatan. Ketiga, adanya tuntutan atau hak untuk pemenuhan fasilitas pokok seperti
pendidikan, kesehatan dan perumahan. Keempat, penyediaan dana-dana untuk masyarakat
tertentu yang menjadi tanggung jawab pemerintah, seperti pensiun, beasiswa, dan
sebagainya. Kelima, melindungi hak-hak generasi mendatang, termasuk yang berkaitan
dengan masalah lingkungan.

Terdapat lima jenis peran pemerintah dalam perekonomian:


1. Menyediakan perangkat hukum yang berkaitan dengan seluruh transaksi ekonomi.
Adanya perangkat hukum ini merupakan unsur yang sangat penting dalam
perekonomian sehingga memberikan kepastian akan hak milik, keamanan dari
pencurian, dan sebagainya.
2. Pemerintah mempunyai peran sebagai pengatur (regulator). Aturan-aturan ini diperlukan
dalam aktivitas bisnis, seperti untuk melindungi tenaga kerja, konsumen serta
lingkungan
3. Pemerintah berperan sebagai produsen. Pemerintah tidak saja menyediakan
infrastruktur dan barang-barang atau jasa publik, melainkan juga barang-barang
individual (private goods). Barang-barang atau jasa yang diproduksi pemerintah ini,
ada yang hanya dihasilkan oleh pemerintah saja dan ada pula yang dihasilkan bersama
produsen swasta. Produk tersebut misalnya penyediaan jasa pos, perbankan,
telekomunikasi, transportasi, jasa asuransi dan sebagainya.
4. Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian, juga berperan sebagai konsumen
yang signifikan mempengaruhi perekonomian
5. Pemerintah mempunyai peran aktif untuk melakukan redistribusi pendapatan dalam
masyarakat. Upaya pemerintah untuk meredistribusi pendapatan ini juga dilakukan
melalui sistem perpajakan. Dana yang diperoleh dari pajak sebagian dialokasi untuk
kepentingan masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah.

Menurut Wilopo (2006), di negara yang sedang berkembang, pemerintah memiliki


tradisi yang panjang dalam mengontrol atau campur tangan dalam perekonomian, bahkan
sampai tingkat manajemen mikro. Intervensi ini termasuk dalam penetapan harga.
Pengontrolan kredit, pemasaran, dan restriksi-restriksi pada investasi asing dan keuntungan
(Boeninger, 1991). Dalam beberapa hal, pada batas-batas tertentu pemerintah ternyata
memang berperan sangat penting dalam mendukung perkembangan ekonomi, seperti
melakukan pelatihan tenaga kerja, inovasi teknologi, mendorong perkembangan bisnis kecil
dan menengah, serta mendorong ekspor.
Namun demikian, peran pemerintah yang terlalu tinggi ternyata tidak selalu
mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu dikurangi. Campur tangan yang
berlebihan, seperti pada banyak negara berkembang justru menimbulkan distorsi pada
perekonomian, misalnya distorsi dalam proses pembentukan harga. Dari berbagai alasan
yang dikemukakan, kegagalan pasar merupakan faktor yang kemudian lebih banyak
ditonjolkan sebagai rasionalitas utama adanya intervensi pemerintah dalam perekonomian
tersebut. Chaudhuri (1990) menyatakan bahwa kegagalan pasar terjadi akibat
ketidakmampuan ekonomi pasar untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan dari adanya
penggunaan sumber daya. Bentuk-bentuk kegagalan pasar yang menjadi rasionalitas bagi
aktivitas pemerintah untuk terlibat dalam perekonomian adalah:
(1) kegagalan dalam persaingan
(2) adanya barang publik yakni barang yang tidak ditawarkan di pasar atau kalau
ditawarkan jumlahnya tidak memadai
(3) adanya eksternalitas ekonomis maupun eksternalitas dis-ekonomis
(4) adanya ketidaksempurnaan pasar artinya barang yang disediakan sektor swasta di
pasar tidak mencukupi, walaupun hanya biaya untuk memproduksi barang tersebut lebih
rendah dari harga yang dibayarkan oleh konsumen, dan
(5) adanya kegagalan atau ketidaksempurnaan informasi.

Banyaknya faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar tersebut mengharuskan


pemerintah mengambil peran utama melakukan alokasi investasi untuk mengontrol
perkembangan ekonomi dan melakukan intervensi untuk mengkompensasi kegagalan pasar ini.
Dalam kaitan melakukan kontrol terhadap perekonomian ini, pemerintah membuat berbagai
regulasi untuk mengatur kegiatan ekonomi tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem ekonomi campuran.
Dalam sistem perekonomian campuran, pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi. Pihak swasta tidak dapat menguasai barang modal dan
sumber daya yang vital karena pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat
peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan
swasta untuk menstabilisasi kehidupan ekonomi dan membantu golongan ekonomi rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2003). Ekonomi Mikro teori dan kasus. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Anonym. 2016. Pasar Faktor Input. https://www.scribd.com/doc/308883250/Resume-Bab-14-
Pasar-Faktor-Produksi. Di akses pada 7-9-2016

Cornelis Rintuh. (1995). Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Liberty


Dochak Latief. (1984). Perbandingan sistem skonomi: islam, liberalisme, sosialisme.
Yogyakarta: Yayasan penerbitan FKIS IKIP
Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Gregory Grossman. (1995). Sistem-sistem ekonomi. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara
Rayi Kinasih. (2011). Pengertian sistem ekonomi menurut para ahli beserta macam-macam
sistem ekonomi. http://rarayiyikinasihsblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-sistem-e
konomi-menurut-para.html.
Sadono Sukirno. (1999). Pengantar Teori Mikrekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
S., Alam. 2006. Ekonomi 1. Jakarta. Esis

Sucipto. 2006. Analisis Permintaan dan Penawaran Kayu Jati sebagai Bahan Baku Industri
Mebel di Jawa Tengah. Semarang. eprints.undip.ac.id/15904/. Diakses pada 7-9-2016

Suroso. (1994). Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai