Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Hal.
DA

FTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 8

Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke
dalam satuan yang lebih kecil.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role) dan kedudukan (status)
yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai
posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam
kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap
individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan
berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia
dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri,
maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun
berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya
sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Adapun hal yang melatar belakangi dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan penulis dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa selain itu juga
adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan untuk kelancaran proses belajar mengajar
diruangan dengan maksud memahami materi tentang individu dan masyarakat serta peran
keduannya dalam kehidupan sosial.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN BUDAYA

A. Definisi Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke
dalam satuan yang lebih kecil.
Individu berasal dari kata yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi.
Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang
majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek
organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut
saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila
pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses
yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri,
disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.

Pengertian Individu Menurut Para Ahli


1. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas.
2. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
3. Pengertian individu adalah orang seorang; pribadi orang (terpisah dari orang lain).
organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat bebas (tidak
mempunyai hubungan organik dengan sesamanya)

B. Pengertian Individu dengan Masyarakat


Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja
sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan
hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran,
naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Page | 3
Berikut adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
1. Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang
mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai
kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran
masyarakat, dsb.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah : Kumpulan sekian


banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama kesatuan sosial
yang mempunyai hubungan erat kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup
berdampingan dalam waktu yang cukup lama.

C. Pengertian Budaya

Pengertian budaya menurut pendapat para Ahli yaitu:


1. Menurut Jensen dan Trenholm. Pengertian Budaya diartikan sebagai seperangkat norma,
nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan juga kode. Yang jika dilihat secara sosial
mendefinisikan kelompok-kelompok orang, kemudian mengikat mereka satu sama lain
serta memberi mereka kesadaran bersama.
2. Dalam pandangan Jensen dan Trenholm, pemahaman budaya ini menuntun kita untuk
bisa mempersepsi dunia, bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri serta hubungan
kita dengan orang lain. Selain itu budaya juga menuntun kita bagaimana menetapkan
serta mencapai tujuan, dan bagaimana mempertukarkan pesan.
3. Pengertian Budaya Menurut Geert Hofstede Menurut Geert Hofstede, budaya adalah
pemrograman bersama atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kelompok
orang dengan kelompok lainnya. Geert menjelaskan jika nilai-nilai merupakan inti suatu
budaya, sementara simbol-simbol adalah manifestasi budaya yang paling dangkal.

Sedangkan ritual-ritual dan pahlawan-pahlawan berada di antara lapisan luar yang


tercakup dalam praktek-praktek yang dilakukan. Unsur-Unsur budaya ini sebenarnya terlihat
oleh pengamat luar, namun maknanya tersembunyi serta makna aslinya terdapat dalam
penafsiran orang dalam.
Pengertian Budaya Menurut Ki Hajar Dewantara Budaya yang ada di Indonesia sangat
berpengaruh pada berubahnya kondisi alam yang ada di Indonesia dan perkembangan zaman
dari masa ke masa. Hal tersebut terrnyata sesuai dengan pendapat seorang pakar dari
Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa budaya
merupakan hasil perjuangan masyarakat terhadap zaman dan alam. Perjuangan ini

Page | 4
membuktikan kejayaan dan kemakmuran hidup masyarakat dalam menghadapi kesulitan dan
rintangan untuk bisa mencapai keselamatan, dan kebahagiaan di hidupnya.
Beberapa pendapat para ahli menjelaskan tentan budaya maka dapat disimpulkan
budaya itu adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Ketika kita mulai berbicara
tentang komunikasi, maka kita tidak bisa menghindari bicara tentang budaya. Budaya dan
komunikasi berhubungan begitu erat dan dinamis. Inti budaya merupakan komunikasi, namun
pada kenyataannya budaya yang tercipta juga bisa mempengaruhi cara berkomunikasi
anggota budaya yang bersangkutan.

D. Hubungan Individu, Masyarakat Dan Kebudayaan

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara
di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi
individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya.
Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial
dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu,
masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat,
individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai
hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang
lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte,
Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia
belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya
sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan
masyarakat.
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara
di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi
individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya.
Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial
dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu,
masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat,
individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai
hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang

Page | 5
lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte,
Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia
belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya
sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan
masyarakat.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang
antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini
dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai
suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk
memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu
melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Keterkaitan anatara individu, masyarakat dan kebudayaan sangatlah erat dalam
kehidupan individu itu sendiri maupun orang banyak. Individu harus Bersosialisai dalam
masyarakat sehingga melestarikan kebudayaan dan menimbulkan kebudayaan baru yang
mencirikan budaya Bangsa itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
Page | 6
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa individu dapat didefinisikan
sebagai seseorang atau seorang secara utuh yang hidup dalam kerangka hidup yang
diyakininya, sementara masyarakat adalah sekolompok individu yang hidup dan menetap
dalam sebuah ruang atau tempat dimana individu tersebut saling melakukan interaksi. Setiap
individu tidak akan bertahan hidup selama tidak hidup dalam kerangka masyarakat sebab
individu saling membutuhkan dengan individu yang lain sehingga lahirlah peranan bagi
individu di dalam masyarakat, serta individu dalam interaksi sosialnya.

B. Saran

Penulis sadar bahwa dalam pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat dilengkapi dengan materi-materi
tambahan sebab keterbatasan referensi yang penulis miliki. Penulis juga menyarankan
nantinya agar menambahkan perbedaan dari keduannya secara filosofi maksudnya adalah
mana yang lebih real antara individu dengan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 7
Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 114

http://bobbyantarestio.ngeblogs.com/2011/10/15/tugas-isd-individu-keluarga-dan-masyarakat

Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama.
Bandung : 2004

www.google.com. Pengertian masyarakat. Website: Universitas Guna Darma


Sumber : lintasnews.com

Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 114

http://bobbyantarestio.ngeblogs.com/2011/10/15/tugas-isd-individu-keluarga-dan-masyarakat

kemdikbud.go.id

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai