Anda di halaman 1dari 4

2

dibandingkan dengan batako ataupun Hollow Brick yang terbuat dari bahan baku
pasir sungai dan semen.
Salah satu pengusaha kecil yang ada di Kabupaten Deli Serdang yang
usahanya bergerak di bidang ini adalah usaha kecil yang dikelolah oleh Bapak
Sugiat. Usaha yang dikelolah oleh Pak Sugiat terletak di Jl. Gelora Dsn. Sidodadi
Kec. Beringin, produk batu bata yang dihasilkan cukup berkualitas karena yang
bersangkutan sudah memiliki pengalaman yang cukup lama (lebih dari 5 tahun).
Batu bata merah yang dihasilkan batu bata merah dengan ukuran standart 5 x 10 x 20
mempunyai karakteristik tersendiri yaitu: ringan dan kuat karena adanya unsur
tambahan sehingga mampu membuat karakteristik batu bata sebagai mana
disebutkan di atas. Dikarenakan hal yang demikian, produk yang dihasilkan cukup
laris tetapi kapasitas produksinya relatif kecil karena produksi yang dilakukan secara
manual tidak menggunakan mesin. Saat ini home industry batu bata ini hanya mampu
memproduksi batu bata lebih kurang 2000 buah batu bata basah per hari dengan
tenaga kerja 3 orang sehingga permintaan pelanggan (pendagang bahan bangunan
dan pribadi) tidak terpenuhi. Sering kali beberapa pelanggan sudah membeli disaat
batu bata belum dibakar (masih mentah) dan banyak diantara pelanggan yang sudah
memesan jauh hari sebelum batu bata dibuat.
Kapasitas produksi belum dapat ditingkatkan, karena rendahnya kemampuan
modal. Modal yang digunakan hanya modal keluarga karena perusahaan tersebut
hanya berupa usaha keluarga. Keterbatasan modal merupakan kendala utama dalam
meningkatkan kapasitas produksi karena belum mampu memperkerjakan tenaga
kerja yang lebih banyak dan membeli peralatan (mesin) untuk mengolah dan
memproses bahan baku.
Industri batu bata adalah salah satu industri yang memiliki potensi yang
cukup baik untuk dikembangkan hal ini disebabkan:
Kebutuhan batu bata selalu ada selama proses pembangunan tetap
berlangsung.
Persediaan bahan baku (clay) cukup banyak.
Proses pembuatan batu bata tidak menggunakan teknologi tinggi dan SDM
yang berpendidikan tinggi.
3

Jadi dengan mengarah pada peningkatan hasil produksi batu bata khususnya
untuk kalangan masyarakat, maka penulis tertarik untuk memilih masalah ini
menjadi laporan tugas teknik merancang yang membahas tentang peningkatan
kapasitas hasil batu bata, yang selama ini dari 2000 bata / hari yang dikerjakan secara
manual menjadi 25 batu bata / menit yang dikerjakan dengan mesin pencetak batu
bata yang akan dirancang. Dari perbedaaan jumlah produksi tersebut, maka dapat
dibandingkan berapa banyak batu bata yang dapat dihasilkan oleh mesin ini per hari.
Sehingga dapat mempercepat proses pembuatan batu bata yang sekaligus mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat pengusaha batu bata tersebut. Dengan adanya
mesin pencetak batu bata ini maka dapat mengurangi banyaknya waktu yang
terbuang, sedang disisi lain dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan masyarakat
akan batu bata. Disamping itu biaya yang dikeluarkan untuk produksi batu bata
dengan menggunakan mesin ini sangatlah kecil dan manfaat bagi pekerja adalah
tidak menguras tenaga yang cukup besar.
Dalam perencanaan ini penulis juga menghitung dan menganalisa beberapa
komponen-komponen elemen mesin pencetak batu bata, dimana mesin tersebut dapat
menggantikan alat-alat pencetak batu bata yang selama ini dilakukan secara manual.

B. Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang ada dalam suatu rancangan, sementara
penulis terikat dengan keterbatasan waktu, kemampuan dan pengalaman dalam
merancang bangun suatu mesin, maka penulis perlu membatasi masalah-masalah
yang akan dibahas.
Dalam perancangan ini pokok bahasan yang akan dibahas meliputi:
1. Prinsip kerja pencetak batu bata
2. Perhitungan daya, poros, puli, sabuk, sprocket, roda gigi, dan bantalan yang
digunakan dalam mesin pencetak batu bata.
3. Gambar Assembling
4. Sistem perawatan dan perbaikan mesin pencetak batu bata
4

C. Tujuan Perencanaan
Adapun tujuan dari perencanaan ini dapat di klasifikasikan menjadi 2 (dua)
bagian, yaitu:
1. Tujuan secara teknis
Tujuan secara teknis perencanaan mesin pencetak batu bata ini adalah:
a. Menghasilkan mesin pencetak dengan hasil produksi batu bata yang baik
sesuai dengan bentuk dan mutunya.
b. Mampu menganalisa elemen-elemen yang dirancang apakah sudah cukup
baik dan aman.
c. Dapat menentukan jenis bahan untuk peralatan yang dirancang.
2. Tujuan secara akademis
Tujuan secara akademis dari perencanaan mesin pencetak batu bata ini
adalah:
a. Salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah teknik merancang jurusan
Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri
Medan.
b. Sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuaan yang diperoleh selama perkuliahan
di Universitas Negeri Medan.
c. Dapat menganalisa mekanisme kerja dan perawatan mesin.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari perencanaan mesin pencetak batu bata
ini adalah:
1. Mahasiswa lain yang akan membahas hal yang sama, untuk dijadikan bahan
masukan atau sebagai perbandingan.
2. Masyarakat / pengusaha yang membutuhkan mesin ini dalam menunjang
kegiatan peningkatan produksi dibidang industri bahan bangunan.
3. Para pembaca yang khususnya yang ingin mengetahui dan memproduksi
mesin pencetak batu bata.
4. Penulis sendiri yang akan berguna untuk mengembangkan ilmu yang di dapat
baik teori maupun praktek, serta dapat juga diterapkan pada bidang
perencanaan dalam pekerjaan.
5

E. Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data guna menyusun tugas rancangan, maka penulis
melakukan :
1. Melakukan observasi terhadap unit usaha keluarga produksi batu bata.
2. Melakukan konsultasi kepada orang-orang yang ahli dalam pencetakan batu
bata, baik dengan mesin maupun dengan manual.
3. Melakukan tinjauan pustaka.
4. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing teknik merancang.

Anda mungkin juga menyukai