Anda di halaman 1dari 6

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN INTERNSHIP


UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
LAPORAN F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI

Diajukan dalam rangka praktek klinis Dokter Internsip, sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas
Singgani Kota Palu.

Disusun Oleh:
dr. BILLY SALVATORE SOEDIRMAN

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Oktober 2015


Oleh:
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Singgani

dr. MIKE IRIANY RUSLAN


NIP. 19590606 199509 2 001
LAPORAN KEHIATAN USAHAKESEHATAN MASYARAKAT
F1. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI

LATAR Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit


BELAKANG tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, kanker dan
depresi akan segera menggantikan penyakit menular dan
malnutrisi sebagai penyebab kematian dan disabilitas. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang dilakukan di
Indonesia menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian
tertinggi adalah PTM, yaitu penyakit kardiovaskuler (31,9%)
termasuk hipertensi (6,8%) dan stroke (15,4%).
Pada abad ke-21 ini diperkirakan terjadi peningkatan
insidens dan prevalensi PTM (Penyakit Tidak Menular) secara
cepat, yang merupakan tantangan utama masalah kesehatan
dimasa yang akan datang. WHO memperkirakan, pada tahun
2020 PTM akan menyebabkan 73% kematian dan 60%
seluruh kesakitan di dunia. Diperkirakan negara yang paling
merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk
Indonesia.
Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang
sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai
the silent killer. Di Amerika, diperkirakan 1 dari 4 orang
dewasa menderita hipertensi. Apabila penyakit ini tidak
terkontrol, akan menyerang target organ, dan dapat
menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta
kebutaan.
Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit
hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7
kali lebih besar terkena stroke, kali lebih besar terkena
congestive heart failure, dan 3 kali lebih besar terkena
serangan jantung. Menurut WHO dan the International
Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta
penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita
tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat.
Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001
menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan
meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Kelompok Kerja
Serebrokardiovaskuler FK UNPAD/RSHS tahun 1999,
menemukan prevalensi hipertensi sebesar 17,6%, dan
MONICA Jakarta tahun 2000 melaporkan prevalensi
hipertensi di daerah urban adalah 31,7%. Sementara untuk
daerah rural (Sukabumi) FKUI menemukan prevalensi sebesar
38,7%. Hasil SKRT 1995, 2001 dan 2004 menunjukkan
penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu
penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 2035% dari
kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi. Penelitian
epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan
secara linear dengan morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskular. Oleh sebab itu, penyakit hipertensi harus
dicegah dan diobati.
PERMASALAHAN Kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat
akan penyakit hipertensi dimana jumlah penderita hipertensi
di Indonesia meningkat tajam dan yang datang berobat teratur
masih kurang. Karena hipertensi merupakan salah satu
penyabab PTM 3 teratas yang menyebabkan kematian dan
sering disebut the silent killer membuat orang yang menderita
hipertensi cenderung tidak merasa apapun gejala yang
membuat dia harus melakukan pemeriksaan tekanan darah
secara teratur dan kebanyakan pasien datang sudah dengan
komplikasi yang berat. Hal ini mungkin disebabkan minimnya
informasi di masyarakat tentang hipertensi terutama gejala-
gejalanya dan komplikasi. 90% kasus hipertensi disebabkan
oleh suatu penyebab yang tidak diketahui dan hal ini
diperbaerat dengan pola hidup yang tidak sehat seperti makan
makanan yang berlemak, berat badan yang berlebih, merokok,
kurang berolah raga, konsumsi garam yang berlebih.
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
masih sangat minim dan hal ini menyebabkan orang orang
cenderung tidak tahu dan cenderung menyepelekan penyakit
hipertensi ini, sehingga mereka yang datang ke pusat
kesehatan adalah orang orang yang telah mengalami
komplikasi yang lanjut.
PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dirasa perlu
DAN PEMILIHAN untuk mengadakan penyuluhan, membagikan leaflet,
INTERVENSI bertemakan penyakit hipertensi, serta dengan melakukan
pemeriksaan tekanan darah.
PELAKSANAAN Penyuluhan mengenai hipertensi ini telah dilaksanakan
pada hari ,, bertempat di Posbindu Poboya. Penyuluhan ini
diikuti oleh kader Posbindu Mastura serta para pasien Lansia.
Selama penyuluhan, pemateri menyampaikan informasi
mengenai apa yang dimadsud dengan hipertensi, faktor resiko,
tanda dan gejala, komplikasi, pengobatan serta cara
Pencegahan. Hal yang tidak kalah penting juga kapan saja
perlu melakukan pemeriksaan. Pada saat penyuluhan
diberikan pula leaflet tentang hipertensi pada para pasien.
Dilakukan pula pemeriksaan tekanan darah.
MONITORING Penyuluhan dan pemberian leaflet tentang hipertensi
DAN EVALUASI berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti
serta respon peserta terhadap kegiatan ini pun baik.
Penyuluhan dan pemberian leaflet tentang hipertensi
diharapkan meningkatkan pengetahuan pasien terhadap
penyakit hipertensi sehingga baik pasien yang tidak
terdiagnosa dapat menambah pengetahuan mengenai
hipertensi maupun sudah menderita dimana diharapkan baik
pasien maupun orang orang yang mempunyai resiko tinggi
terkena hipertensi dapat memeriksakan dirinya dan mengenal
tanda tanda penyakit hipertensi serta dapat mengetahui
komplikasi yang akan terjadi sehingga akan menurunkan
penderita hipertensi yang tidak terkontrol dan dengan
komplikasi. Edukasi yang cukup akan menghasilkan kontrol
hipertensi yang baik dan mencegah atau mengurangi
perawatan dirumah sakit dan puskesmas.

Komentar/Umpan Balik Pendamping:


Palu, Oktober 2015
Peserta Pendamping

dr. Billy Salvatore Soedirman dr. Mike Iriany Ruslan

Anda mungkin juga menyukai