Makala H
Makala H
PENDAHULUAN
Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal logam sebagai pembuat alat-alat
yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya, maka manusia kemudian berusaha untuk
mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut. Pengecoran logam merupakan proses
pembuatan yang pertama kali dikenal manusia, yang kemudian disusul dengan proses-proses
pembuatan, pemotongan dan lain-lain proses yang hingga kini berkembang menjadi lebih
komplek dengan berbagai variasi.
Satu macam barang atau lebih populer disebut produk dapat dibuat dengan berbagai
macam cara, yang pemilihannya tergantung pada jumlah, kwalitas dan faktor-faktor lainnya
seperti fasilitas produksi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya keseragaman dari
produk yang dihaslikan (standarisasi).
Jumlah produk akan mempengaruhi dalam penentuan / pemilihan proses pembuatan
sebelum produksi dijalankan, dalam usaha untuk memperoleh hasil yang paling ekonomis.
Untuk ini diperlukan penguasaan pengetahuan teknologi pembuatan bagi pe1aksana produksi.
Kwalitas produk ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Sudah barang tentu produk
yang akan dibuat ini kwalitas yang dituntut harus mempertimbangkan kemampuan dari fasilitas
produksi yang tersedia. Dengan demikian akan di dapat keseimbangan antara perencana dan
pembuat, yaitu fasilitas produksi yang ada mampu membuat produk dengan kwalitas yang
sesuai dengan fungsi komponen yang bersangkutan.
Penyeragaman (standarisasi) produk, terutama produk yang merupakan komponen atau
elemen umum suatu mesin, merupakan faktor yang penting sekali untuk menjamin sifat mampu
tukar (interchangeable) dari komponen yang bersangkutan. Penyeragaman ini meliputi
geometri (ukuran dan bentuk), fisik dan material, yang sudah dinyatakan dalam bentuk
lembaran standar. Jadi jumlah dan dalam batas-batas tertentu perencanaan dasar dari produk
menentukan pemilihan proses, yang pada gilirannya akan menentukan ongkos produksi yang
paling ekonomis. Untuk dapat mencapai produksi ekonomis yang sesuai dengan pemilihan
proses tadi diperlukan pengetahuan yang luas serta pengalaman yang cukup didalam produksi,
dan dengan pendalaman dalam ilmu-ilmu yang berdekatan seperti ilmu logam dan pengetahuan
material, manajemen, perencanaan dan pengontrolan produksi, kontrol kwalitas dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
1.3 Tujuan
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan pasir. Cetakan
pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan secara manual
dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya.
Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran tanah
liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin agar
lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah banyak dengan kualitas yang sama baiknya.
2.1.1.1 Jenis Pengecoran
Produk hasil pengecoran dapat langsung dipakai sebagai produk akhir, akan tetapi kebanyakan
masih memerlukan proses lanjut seperti proses pemotongan, penyambungan, perlakuan phisis
atau proses penyelesaian lainnya.
Didasarkan atas jenis bahan pola/model, bahan cetakan dan cara penuangannya, maka proses
pengecoran dapat dibedakan :
1. Proses pengecoran dengan pasir sebagai bahan cetakan (Sand Casting).
Proses pengecoran dengan pasir sebagai bahan cetakan (Sand Casting) adalah proses
pengecoran logam dengan menggunakan pasir sebagai bahan cetakan. Selain
pembuatan cetakan secara manual, juga dikenal pembuatan cetakan dengan mesin
guncang, pembuatan cetakan dengan mesin pendesak, pembuatan cetakan dengan
mesin guncang desak, prembuatan cetakan dengan mesin tekanan tinggi, dan
pembuatan cetakan dengan pelempar pasir.
2. Proses pengecoran sentrifugal (Centrifugal Casting).
Pengecoran sentrifugal berbeda dengan penuangan gravitasi-bebas dan tekanan-bebas
karena pengecoran sentrifugal membentuk dayanya sendiri menggunakan cetakan pasir yang
diputar dengan kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda kereta api merupakan aplikasi
awal dari metode yang dikembangkan oleh perusahaan industri Jerman Krupp dan
kemampuan ini menjadikan perkembangan perusahaan menjadi sangat cepat. Prinsip:
Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal logam
cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Advantage Centriugal Casting:
1. Riser tidak diperlukan
2. Produk yang berlekuk-lekuk dapat diproses dengan kualitas permukaan baik
3. toleransi dimensi kecil
4. ketebalan benda kerja uniform
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan
machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses
machining yang memiliki keakuratan yang tinggi
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga
cetakan dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari
baja yang dikeraskan.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh .
Pengecoran ini sering juga disebut WAX LOST CASTING.
Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan grafit).
Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan machining
untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses machining yang
memiliki keakuratan yang tinggi
* CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal
logam cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan
semua logam.
INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh . Pengecoran ini
sering juga disebut WAX LOST CASTING.
Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL MOLD PROCESS atau LOST
FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded Polystyrene.
DIE CASTING
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan
dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja
yang dikeraskan.
Pada prosds ini , tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi
terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan secara pneumatik atau hidrolik. Pada
umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya.
Pada mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger , leher angsa (goose neck) dan
nozzle.
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tetap dipertahankan salama
pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan
teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.
Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya. Mesin membutuhkan tekanan yang
lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian rongga cetakan.
M = Massa Benda Coran
N = Jumlah Produk Yang DiproduksiW=M[1+(N-1)(1-0.3 x o.95) + 0.3 x 0.05]
W=200 [ 1+(3000-1)(1-0.285) +0.015]
W=429.060 gramJadi total aluminium yang harus disediakan 429,06 kg
Cara kerja mesin ini, dimulai dari pencairan logam cair kemudian dituangkan ke dalam plunger
yang berdekatan dengan cetakan, baru dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses ini
biasanya cocok untuk logam-logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya aluminium
dan magnesium.
INJECTION MOLDING
Perbedaan dengan Die Casting adalah cara material diumpankan dan msuk ke rongga cetakan .
Injection molding dikhususkan untuk material non logam , mis gelas, plastik dan karet.
Butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw butiran plastik dipanaskan oleh
elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan
plastik ditekan masuk ke rongga cetakan . Die pada injection casting dilengkapi dengan sistem
pendingin untuk membentu proses pembekuan (solidifikasi).
BLOW MOLDING
Proses ini digunakan untuk produk plastik, gelas dan karet , seperti botol plastik, gelas minuman,
nipple karet, gelas kendi , dsb.
Proses ini diawali dengan pembuatan parison (gumpalan cair dalam bentuk penampang pipa)
dan dimasukkan ke mesin cetak tiup . Kemudian udara ditiup masuk melalui lubang penampang
pipa, karena desakan udara maka gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan bentuk cetakan
dan dibiarkan sampai menjadi padat.