KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
070116B019
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya.
Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga
berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk
meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.
Pasangan Usia Subur (PUS) yang isterinya di bawah usia 20 tahun adalah suatu
keadaan pasangan suami istri yang isterinya masih di bawah usia 20 tahun yang dapat
menyebabkan resiko tinggi bagi seorang ibu yang melahirkan dan anak yang dilahirkan.
2. Infertilitas
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai
kehamilan setelah 1 tahun hubungan seksual tanpa pelindung (Keperawatan Medikal
Bedah). Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah
menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.
Infertilitas berarti melaksanakan tugas dan upaya selama 1 tahun belum
berhasil hamil dengan situasi rumah tangga normal.Definisi tradisional gangguan
fertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang-kurangnya satu
tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan
Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu:Infertilitas primer yaitu jika perempuan
belum berhasil hamil walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan berturut-turut. Infertilitas sekunder yaitu disebut
infertilitas sekunder jika perempuan pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak
berhasil hamil lagi walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
3. Kista
Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang
tumbuh tidak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Terdapat berbagai
macam jenis kista, dan pengaruhnya yang berbeda terhadap kesuburan. Hal penting
lainnya adalah mengenai ukuran kista. Tidak semua kista harus dioperasi mengingat
ukuran juga menjadi standar untuk tindakan operasi. Jenis kista yang paling sering
menyebabkan infertilitas adalah sindrom ovarium polikistik.
Penyakit tersebut ditandai amenore (tidak haid), hirsutism (pertumbuhan
rambut yang berlebihan, dapat terdistribusi normal maupun tidak normal), obesitas,
infertilitas, dan pembesaran indung telur. Penyakit ini disebabkan tidak seimbangnya
hormon yang mempengaruhi reproduksi wanita.
3. Peran Perawat
a. Memberi penyuluhan pada pasangan usia subur mengenai pemilihan KB
b. Memberi HE mengenai pentingnya mengatur jarak kehamilan
c. Menyarankan pasangan usia subur untuk menyelesaikan masalah dengan
mengkonsultasikan pada petugas kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN
1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 -20 Mei 2017
2. Aspek, Metode, dan Sumber Data
DATA SUBYEKTIF
1. Keluarga mengatakan tidak mengikuti program KB karena suami tinggal ditempat
lain, ingin punya anak tetapi 2 kali mengalami keguguran.
2. Keluarga mengatakan masih mengalami keluhan selama menggunakan KB seperti
berjerawat, haid terganggu , kegemukan dan mual.
3. Keluarga mengatakan jarang melakukan kontrol ke pelayanan kesehatan.
DATA OBYEKTIF
1. Keluarga Menggunkan Alat KB
Ya
81%
Dari 149 PUS yang dikaji didapatkan hasil yang menggunakan KB sebanyak
120 PUS (81%) dan yang tidak menggunakan KB 29 (19%)
2. Alasan tidak mengikuti KB
dilarang
Alasan Tidak Menggunakan KB oleh
tidak tahu suami
0% 0%
tidak punya
biaya
0%
lain-lain
100%
Menunda
Kehamilam
65%
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat KB menurut keluarga
terbanyak yaitu menunda kehamilan dengan presentasi 65%.
Implan Pil
1% 14%
Suntik
83%
5. Tempat Pelayanan KB
Tempat Pelayanan KB
Bidan Praktek Puskesmas RS
3%2%
95%
1% 4%
3%
6%
86%
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada PUS yang mengalami
keluhan selama menggunakan KB yaitu haid terganggu sebesar 6%,
kegemukam sebesar 4% dan flek hitam/jerawa sebesar 1% dan yang tidak
mengalami keluhan sebesar 86%.
1%2%
97%
Dari digram diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada PUS yang jarang mengontrol
kesehatannya di pelayanan kesehatan yaitu sebesar 97%.
ANALISA DATA
N Data fokus Masaalah Etiologi
o
DATA SUBYEKTIF
1. 1. Keluarga mengatakan tidak mengikuti Defisiensi Ketidakcukupa
program KB karena suami tinggal ditempat Kesehatan n sumber daya
lain, ingin punya anak tetapi 2 kali Komunitas (Sosial,
mengalami keguguran. (Pasangan pengetahuan)
2. Keluarga mengatakan masih mengalami Usia Subur)
keluhan selama menggunakan KB seperti
berjerawat, haid terganggu , kegemukan dan
mual.
3. Keluarga mengatakan jarang melakukan
kontrol ke pelayanan kesehatan.
DATA OBYEKTIF
1. PUS menggunakan KB sebanyak 120 (81%)
dan yang tidak menggunakan KB 29 (19%)
2. Alasan PUS tidak menggunakan KB adalah
tidak punya biaya,dilarang oleh suami, tidak
tahu tidak ada atau 0% sedangkan dengan alasan
lain seperti suami jarak jauh, ingin punya anak,
baru saja mengalami keguguran sebesar 100%
dari 29 PUS yang tidak menggunakan KB.
3. Masih ada PUS yang mengalami keluhan
selama menggunakan KB yaitu haid terganggu
sebesar 6%, kegemukam sebesar 4% dan flek
hitam/jerawa sebesar 1%.
4. Masih ada PUS yang jarang mengontrol
kesehatannya di pelayanan kesehatan yaitu
sebesar 97%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
NANDA Hal. 274, Domain: Persepsi/konitif , Kelas : Kognisi , Kode : 00126