RS BAPTIS KEDIRI PENILAIAN RESIKO JATUH DENGAN MENGGUNAKAN
MORSE FALL SCALE (MFS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman 07/07/SPO/RSBK 0 1/2 Ditetapkan oleh, Tanggal terbit Direktur RS Baptis Kediri 20 Juni 2013 STANDAR PROSEDUR Dr.dr Hudi Winarso, Sp. And.,M.Kes OPERASIONAL NIP : 789.03.0411 Morse fall scale adalah indikator yang cepat dan sederhana untuk menilai kemungkinan pasien jatuh, ada enam variable yang cepat PENGERTIAN dan mudah untuk menilai dan telah terbukti memiliki validitas prediktif dan reliabilitas. 1. Mengetahui tingkat resiko pasien jatuh 2. Menandai pasien beresiko jatuh dengan gelang identitas warna kuning sesuai protokol TUJUAN 3. Menurunkan angka kejadian pasien jatuh selama rawat inap di Rumah Sakit Baptis Kediri 4. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Kediri Setiap pasien dewasa dengan asesmen rawat inap perlu dilakukan penilaian resiko jatuh dengan menggunakan morse fall scale, sesuai KEBIJAKAN dengan peraturan direktur nomor 026/01/Per.Dir/RSBK/VI/2013 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Baptis Kediri 1. Lakukan pengkajian pasien a. Dilakukan segera pada setiap pasien dengan assesment rawat inap di instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat b. Dilakukan identifikasi dan observasi awal dengan pengisian identitas dan kondisi umum pasien, meliputi tanda-tanda vital dan diagnosa penyakit c. Observasi menggunakan format skoring yang telah disediakan. 2. Lakukan penghitungan menggunakan morse fall scale. Morse fall scale mempunyai enam variable penilaian yang meliputi : 1) Riwayat jatuh : PROSEDUR a. Skor 0 : Bila tidak ada riwayat jatuh b. Skor 25 : Bila ada riwayat pernah jatuh dalam waktu tiga bulan sampai waktu pengkajian 2) Diagnosa sekunder a. Skor 0 : bila tidak diagnose medis resiko jatuh b. Skor 15 : bila ada diagnose medis resiko jatuh 3) Bantuan mobilitas a. Skor 0 : bila pasien berjalan tidak perlu bantuan, menggunakan kursi roda ataupun tidak bangun dari tempat tidur(bedrest) b. Skor 15 : Bila pasien mengggunakan alat bantu jalan seperti kruk, tongkat ataupun walker Disiapkan Oleh Disetujui oleh Nama dr. Novian Wibowo, SpS dr. Arijanto, Sp JP FIHA Jabatan Wakil Ketua KMKP Wadir Yanmed dan Keperawatan Tanda Tangan
RS BAPTIS KEDIRI PENILAIAN RESIKO JATUH DENGAN MENGGUNAKAN
c. Skor 30 : Bila pasien menggunakan perabot ataupun
furniture sebagai dukungan atau alat berpegangan 4) Terapi melalui intra vena a. Skor 0 : bila tidak mendapat terapi intra vena 5) Skor 25 : bila mendapat terapi intra venaGaya berjalan / GAIT a. Skor 0 : bila gaya berjalan normal, ditandai dengan pasien berjalan dengan kepala tegak, lengan terayun bebas disisi, dan berjalan tanpa ragu-ragu b. Skor 10 : gaya lemah, ditandai dengan berjalan membungkuk tetapi mampu mengangkat kepala sambil berjalan tanpa kehilangan keseimbangan c. Skor 20 : kesulitan beraktivitas, ditandai dengan kesulitan bangkit dari kursi, menggunakan furniture atau mebelair untuk mobilitas, meminta dukungan orang lain, tidak dapat berjalan tanpa bantuan. 6) Status mental a. Skor 0 : bila mampu menilai kemampuannya sendiri dalam berpindah PROSEDUR b. Skor 15 : bila respon pasien tidak konsisten terhadap perintah atau merespon tidak realistis 3. Lakukan skoring dari hasil penghitungan menggunakan morse fall scale 1) Hasil skoring 0-24 : Resiko rendah, tindak lanjut memerlukan perawatan dasar standart 2) Hasil skoring 25-50 : Resiko sedang, tindak lanjut memerlukan intervensi pencegahan jatuh dan dipakaikan kancing warna kuning pada gelang identitas dan pasangkan penanda pasien risiko jatuh warna kuning di tempat tidur pasien sebagai indikator pasien resiko jatuh. 3) Hasil skoring 51 : Resiko tinggi, tindak lanjut memerlukan intervensi pencegahan jatuh dan pengawasan optimal dan perlu dipakaikan kancing warna kuning pada gelang identitas dan pasangkan penanda pasien risiko jatuh warna merah di tempat tidur pasien sebagai indikator pasien resiko jatuh.
Seluruh unit unit pelayanan dan tindakan kesehatan
1. Instalasi Rawat Inap UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat jalan 3. Instalasi Gawat Darurat 4. KMKP RS