PENDAHULUAN
1
1.4 Metoda Pengumpulan Data
Pada praktikum ini teknik mengumpulkan data adalah dengan cara
melakukan praktikum dan mencari sebagian data dari literatur yang
tersedia baik secara online maupun offline.
2
BAB II
TEORI DASAR
adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar. Karena kumparan rotor
merupakan rangkaian tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I). Adanya
arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila
kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
memikul kopen beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator.
3
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kalau tegangan induksi timbul
karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator,
maka agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara
4
Gambar 1 terlihat bahwa kontaktor K1 menutup terlebih dahulu dan pada
saat motor telah hampir mencapai kecepatan sinkron, sedangkan kontaktor
K2 menghubungkan resistor-resistor pengasutan. Cara ini memberikan
start motor yang sangat halus tanpa ada sama sekali kejutan mekanik, dan
dapat memperkecil arus start yang mengalir pada motor atau dapat
mengurangi kejutan listrik pada motor Tegangan jatuh pada semua
resistor pada awalnya tinggi namun berangsur-angsur berkurang selama
motor menambah kecepatan dan arus turun, sehingga tegangan pada
terminal motor bertambah dengan demikian kecepatan motor bertambah.
Dalam pengasutan metode resistor primer ini terdapat komponen u
tama yaitu kontaktor K1 dan K2 sebagai saklar magnetik dan timer sebagai
tunda waktu kontaktor K2. Gambar rangkaian pengasutan dengan metode
resistor primer ini dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 berikut ini :
Gambar 2.1 Rangkaian control starting motor induksi dengan tahanan depan
5
Gambar 2.2 Rangkaian pengawatan starting motor induksi dengan tahanan depan
2.4 Kontaktor
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah
arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor
kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk
menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat
bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk
arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat
6
2.5 Time Delay Relay (TDR)
TDR (Time Delay Relay atau disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu yang banyak digunakan dalam instalasi listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan Relay TDR dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic
Contactor), MCB, dan lain-lain.
Fungsi dari TDR ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati
dari kontaktor, bisa sebagai timer untuk memberi waktu genset untuk siap diberi
muatan beban. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer
akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Pada umumnya timer delay relaymemiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki
yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO
dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6.
Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya
7
BAB III
LANDASAN TEORI
8
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan
9
BAB IV
ANALISA
Analisa.
Motor induksi saat dihubungkan dengan tegangan sumber secara
langsung akan menarik arus 500% sampai 800% dari arus beban
penuh. Arus mula yang besar dapat mengakibatkan pengurangan
tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain
yang dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk motor
yang berdaya besar tentu arus pengasutan juga akan semakin
besar, apabila arus yang besar tersebut mengalir dalam waktu
yang lama dapat mengakibatkan motor dan saluran penghantar
menjadi panas dan merusakkan isolasi. Sehingga untuk motor yang
berdaya diatas 10HP tidak dianjurkan menghidupkan motor dengan
pengasutan secara langsung.
Dalam praktikum ini resistansi dihubungkan dengan masukan
motor, sehingga berpengaruh dalam besarnya arus pada motor. Hal
ini disebabkan karena apabila dari sumber dihubungkan langsung
dengan masukan motor, maka besarnya tegangan adalah sama
dengan besarnya tegangan sumber, namun apabila dari sumber
dihubungkan dengan resistansi maka akan ada drop voltage pada
10
resistansi yang menyebabkan turunnya besaran arus masukan pada
motor. Dan fungsi dari tahanan sendiri yaitu untuk menghambat
dari laju arus yang mengalir pada suatu komponen listrik sehingga
arus starting pada motor induksi dapat berkurang dengan
dipasangnya tahanan dalam.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Starting motor induksi dengan tahanan depan berfungsi untuk menurunkan
arus staring yang tinggi, yang biasanya 6 kali lipat dari arus nominalnya. Pada
metode ini menggunakan tahanan depan untuk mengurangi lonjakan arus
tersebut. Lonjakan arus yang terjadi adalah karena tegangan yang masuk pun
besar oleh karena itu digunakanlah tahanan depan untuk mengurangi tegangan
tersebut sehingga arus pun akan turun karena tegangan yang turun akibat
tahanan.
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. . Arus kerja normal ialah
arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor
kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk
menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat
11
bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk
arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat
TDR (Time Delay Relay atau disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu yang banyak digunakan dalam instalasi listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan Relay TDR dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic
Contactor), MCB, dan lain-lain. Fungsi dari TDR ini adalah sebagai pengatur
waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor, bisa sebagai timer untuk
memberi waktu genset untuk siap diberi muatan beban. Kumparan pada timer
akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu
yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat
kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Cara kerja dari relay pada rangkaian ini adalah ketika coil relay ter-
energize, maka akan membuat relay kontak close, sedangkan apabila pada
coil belum dienergize, maka relay kontak akan tetap dalam posisi open.
Oleh karena itu dalam rangkaian ini relay juga berfungsi sebagai switching
pada rangkaian kontrol yang lainnya, dan juga berfungsi sebagai
pengaman apabila ada gangguan.
12