Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam masa ini dunia industri semmakin berkembang dengan
cepat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak. Untuk
membantu proses industri diperlukan motor-motor listrik yang dinilai lebih
efisien dibanding motor konvensional.
Motor induksi 3 phasa adalah salah satu motor yang sering dipakai
dalam dunia industri saat ini karena keandalannya. Seperti yang kita tahu
beban yang terdapat dalam dunia industri sangatlah beragam, sehingga
diperlukan pengaturan kecepatan motor induksi agar dapat menjalankan
proses perindustriannya. Salah satu caranya adalah dengan pengaturan
tahanan depan pada motor induksi 3 phasa. Selain untuk mengatur
besarnya kecepatan motor, pengaturan tersebut dapat pula mengatur arus
starting motor, agar semakin efisien.
Oleh karena banyaknya kegunaan dari pengaplikasian pengaturan
tahanan depan motor induksi, maka diperlukan praktikum ini agar
praktikan mampu mengoperasikannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum starting motor induksi metoda tahanan depan
adalah :
1. Mengetahui cara kerja starting motor induksi dengan menggunakan
tahanan depan
2. Memahami pengaruh dari resistansi yang diubah-ubah terhadap
kecepatan motor.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam praktikum kali ini adalah :

1
1.4 Metoda Pengumpulan Data
Pada praktikum ini teknik mengumpulkan data adalah dengan cara
melakukan praktikum dan mencari sebagian data dari literatur yang
tersedia baik secara online maupun offline.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan pemahaman, maka Laporan Ahkir ini disusun dalam
beberapa bagian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, pembatasan
masalah, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II TEORI DASAR


Bab ini menguraikan tentang dasar teori menyenai garis besar dari
dioda itu sendiri secara jelas.

BAB III LANDASAN PRAKTIKUM


Bab ini menguraikan tentang Alat-alat yang digunakan, prosedur
percobaan, data dan hasil percobaan praktikum dan pengolahan
data

BAB IV ANALISA DAN TUGAS AKHIR


Bab ini menguraikan mengenai analisa yang didapat dari praktikum
dan tugas akhir yang diberikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Motor Induksi


Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi
listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan
listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor
induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh
arus stator. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Motor induksi
adalah suatu mesin listrik yang merubah energi elektrik menjadi energi
gerak, hanya saja yang membedakannya ada pada suatu rangkaian
sekundernya
Cara kerja motor induksi adalah apabila sumber tegangan 3 fasa
dihubungkan pada kumparan stator motor induksi, maka akan timbul

medan putar dengan kecepatan . Medan putar pada stator

tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor, akibatnya pada

kumparan rotor akan timbul (ggl) sebesar , dengan

adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar. Karena kumparan rotor
merupakan rangkaian tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I). Adanya
arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila
kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
memikul kopen beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator.

3
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kalau tegangan induksi timbul
karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator,
maka agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara

kecepatan medan putar stator ( ) dengan kecepatan berputar rotor ( .

Perbedaan kecepatan putar stator dengan kecepatan berputar rotor

dinyatakan dalam Slip (S), dengan persamaan .

Bila , tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak

mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak dihasilkan


kopel, karena sesuai dengan penjelasan di atas harus adda perbedaan relatif

antara dengan , dengan lebih kecil dari .

2.2 Pengasutan motor induksi


Motor induksi saat dihubungkan dengan tegangan sumber secara
langsung akan menarik arus 500% sampai 800% dari arus beban penuh.
Arus mula yang besar dapat mengakibatkan pengurangan tegangan pada
saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada
saluran yang sama. Untuk motor yang berdaya besar tentu arus pengasutan
juga akan semakin besar, apabila arus yang besar tersebut mengalir dalam
waktu yang lama dapat mengakibatkan motor dan saluran penghantar
menjadi panas dan merusakkan isolasi. Sehingga untuk motor yang
berdaya diatas 10HP tidak dianjurkan menghidupkan motor dengan
pengasutan secara langsung.

2.3 Pengereman motor induksi dengan tahanan depan


Starting motor induksi tiga fasa dengan pengasutan metode resistor
primer terdiri dari tiga buah resistor yang ditempatkan secara seri dengan
belitan stator selama pengoperasian awal motor atau pada saat start. Pada

4
Gambar 1 terlihat bahwa kontaktor K1 menutup terlebih dahulu dan pada
saat motor telah hampir mencapai kecepatan sinkron, sedangkan kontaktor
K2 menghubungkan resistor-resistor pengasutan. Cara ini memberikan
start motor yang sangat halus tanpa ada sama sekali kejutan mekanik, dan
dapat memperkecil arus start yang mengalir pada motor atau dapat
mengurangi kejutan listrik pada motor Tegangan jatuh pada semua
resistor pada awalnya tinggi namun berangsur-angsur berkurang selama
motor menambah kecepatan dan arus turun, sehingga tegangan pada
terminal motor bertambah dengan demikian kecepatan motor bertambah.
Dalam pengasutan metode resistor primer ini terdapat komponen u
tama yaitu kontaktor K1 dan K2 sebagai saklar magnetik dan timer sebagai
tunda waktu kontaktor K2. Gambar rangkaian pengasutan dengan metode
resistor primer ini dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 berikut ini :

Gambar 2.1 Rangkaian control starting motor induksi dengan tahanan depan

5
Gambar 2.2 Rangkaian pengawatan starting motor induksi dengan tahanan depan

2.4 Kontaktor
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah
arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor
kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk
menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat
bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk
arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat

6
2.5 Time Delay Relay (TDR)
TDR (Time Delay Relay atau disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu yang banyak digunakan dalam instalasi listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan Relay TDR dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic
Contactor), MCB, dan lain-lain.
Fungsi dari TDR ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati
dari kontaktor, bisa sebagai timer untuk memberi waktu genset untuk siap diberi
muatan beban. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer
akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Pada umumnya timer delay relaymemiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki
yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO
dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6.
Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya

Gambar 2.3 Bentuk TDR

7
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Alat alat


1. Kontaktor magnetic 3 buah
2. Relay 3 buah
3. Time relay 1 buah
4. Thermal Overload 3 buah
5. Push button 2 buah
6. Lampu indicator 2 buah
7. Lampu pilot 3 buah
8. Resistor 3 buah
9. Kabel jumper secukupnya

3.2 Prosedur Percobaan

1. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.


2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikanlah
semua alat dan bahan dalam keadaan baik.
3. Rangkaialah skema seperti Gambar 1 dan 2 di bawah ini, saklar
MCB dalam keadaan terbuka (off).

8
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan

4. Periksalah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan


pastikan telah sesuai dengan skema rangkaian.
5. Jika telah sesuai, cobalah terlebih dahulu rangkaian pengendali dan
pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
6. Setelah rangkaian pengendali bekerja dengan baik, tutuplah MCB 3
fasa.
7. Tekanlah tombol ON, dan lepaskanlah maka motor skan berputar,
karena tombol ON terkunci oleh kontak kontaktor NO K2.
8. Aturlah besarnya tahanan resistor primer dari posisi minimum ke
posisi maksimum sehingga putaran motor sampai pada putaran
normal/penuh.
9. Setelah motor berputar pada putaran penuh, sesuai dengan set
waktu timer, maka kontaktor K1 akan bekerja dengan demikian
kontaktor K2 akan terputus aliran arus listriknya.
10. Matikanlah motor dengan menekan tombol OFF, maka motor akan
berhenti
11. Lepaskanlah dan kembalikanlah semua alat dan bahan praktikum
ketempat semula.

9
BAB IV
ANALISA

Analisa.
Motor induksi saat dihubungkan dengan tegangan sumber secara
langsung akan menarik arus 500% sampai 800% dari arus beban
penuh. Arus mula yang besar dapat mengakibatkan pengurangan
tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain
yang dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk motor
yang berdaya besar tentu arus pengasutan juga akan semakin
besar, apabila arus yang besar tersebut mengalir dalam waktu
yang lama dapat mengakibatkan motor dan saluran penghantar
menjadi panas dan merusakkan isolasi. Sehingga untuk motor yang
berdaya diatas 10HP tidak dianjurkan menghidupkan motor dengan
pengasutan secara langsung.
Dalam praktikum ini resistansi dihubungkan dengan masukan
motor, sehingga berpengaruh dalam besarnya arus pada motor. Hal
ini disebabkan karena apabila dari sumber dihubungkan langsung
dengan masukan motor, maka besarnya tegangan adalah sama
dengan besarnya tegangan sumber, namun apabila dari sumber
dihubungkan dengan resistansi maka akan ada drop voltage pada

10
resistansi yang menyebabkan turunnya besaran arus masukan pada
motor. Dan fungsi dari tahanan sendiri yaitu untuk menghambat
dari laju arus yang mengalir pada suatu komponen listrik sehingga
arus starting pada motor induksi dapat berkurang dengan
dipasangnya tahanan dalam.

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Starting motor induksi dengan tahanan depan berfungsi untuk menurunkan
arus staring yang tinggi, yang biasanya 6 kali lipat dari arus nominalnya. Pada
metode ini menggunakan tahanan depan untuk mengurangi lonjakan arus
tersebut. Lonjakan arus yang terjadi adalah karena tegangan yang masuk pun
besar oleh karena itu digunakanlah tahanan depan untuk mengurangi tegangan
tersebut sehingga arus pun akan turun karena tegangan yang turun akibat
tahanan.
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. . Arus kerja normal ialah
arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor
kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk
menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat

11
bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk
arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat
TDR (Time Delay Relay atau disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu yang banyak digunakan dalam instalasi listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.Peralatan Relay TDR dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic
Contactor), MCB, dan lain-lain. Fungsi dari TDR ini adalah sebagai pengatur
waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor, bisa sebagai timer untuk
memberi waktu genset untuk siap diberi muatan beban. Kumparan pada timer
akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu
yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat
kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Cara kerja dari relay pada rangkaian ini adalah ketika coil relay ter-
energize, maka akan membuat relay kontak close, sedangkan apabila pada
coil belum dienergize, maka relay kontak akan tetap dalam posisi open.
Oleh karena itu dalam rangkaian ini relay juga berfungsi sebagai switching
pada rangkaian kontrol yang lainnya, dan juga berfungsi sebagai
pengaman apabila ada gangguan.

12

Anda mungkin juga menyukai