Anda di halaman 1dari 5

Makalah Komunitas COME

SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA


PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA
MEDIS DI DESA SUNGAI PAKU WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Oleh :

Annajmi, S.Ked 1408465582 Mia Rizki A, S.Ked 1408465563


Anggelina Effendi, S.Ked 1408465574 Muhammad Nasir,S.Ked 1408465577
Awanda Herman, S.Ked 1408465576 Nurwahidah, S.Ked 1408465579
Charmila Sari, S.Ked 1408465595 Norra Purti Y, S.Ked 1408465566
Iklima Asiah, S.Ked 1408465580 Siti Aisyah, S.Ked 1408465593

Pembimbing :

drg. Tuti Restuastuti, M.Kes


dr. Inayah, M.Sc

KEPANITERAAN KLINIK
COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (COME)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI
2016

0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator kesehatan
masyarakat. Tingginya kematian ibu dan bayi menunjukkan bahwa pembangunan
dibidang kesehatan belum berhasil. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) yang seharusnya
dicapai pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup untuk angka kematian
ibu dan 23/1.000 kelahiran hidup untuk angka kematian bayi.1,2
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan,
hipertensi pada kehamilan, partus macet, infeksi dan komplikasi aborsi. Penyebab
tidak langsung adalah proses persalinan yang ditolong oleh tenaga non medis
seperti dukun. Keadaan ini ditambah dengan beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan,
keterlambatan merujuk, keterlambatan penanganan, melahirkan pada usia kurang
dari dua puluh tahun atau usia lebih dari tiga puluh lima tahun, jarak kelahiran
yang terlalu dekat dan memiliki anak yang banyak.1,2,3
Strategi untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu di Indonesia
adalah melalui program Making Pregnancy Safer (MPS). Program ini memiliki
tiga pesan kunci yang meliputi semua ibu yang bersalin ditolong oleh tenaga
medis yang terampil, penanganan yang adekuat untuk setiap komplikasi obstetrik
dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dapat diakses oleh setiap wanita
usia subur. Berdasarkan hal ini, maka diperlukan peralihan peran penolong dari
tenaga non medis ke tenaga medis terlatih dalam upaya peningkatan cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga medis. Peralihan peran penolong persalinan
oleh tenaga medis diharapkan dapat mempercepat penurunan angka kematian ibu
akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.3,4,5
Program kemitraan bidan dengan dukun sudah dikembangkan sejak lama.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi, pemeriksaan kehamilan yang komprehensif, pelayanan rujukan persalinan
pada tenaga terlatih dan berkompeten, pengalihan peran dukun menjadi mitra

1
kerja untuk ikut merawat ibu dan bayi serta menjadikan dukun sebagai kader
kesehatan.3,4,5
Program kemitraan bidan dengan dukun sangat penting dalam membantu
mempercepat penurunan angka kematian ibu akibat komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan nifas. Bentuk kemitraan bidan dan dukun dalam persalinan adalah
dukun mengantarkan calon ibu bersalin ke bidan dan ikut mendampingi ibu saat
proses persalinan, pembagian peran dalam kemitraan ini adalah bidan melakukan
semua tindakan dan prosedur medis, sedangkan dukun memiliki peran untuk
membacakan doa, menyediakan minuman herbal dan menyediakan perawatan
postpartum. Kemitraan bidan dengan dukun ini merupakan bentuk
pengalihfungsian peran dukun yang awalnya menolong persalinan menjadi rekan
bidan yang bekerja sama untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan
bayi.3,4,5
Angka pencapaian persalinan oleh tenaga medis pada tahun 2015 di UPTD
Puskesmas Kampar Kiri masih belum mencapai standar pelayanan minimal yaitu
77,1%, sedangkan target program KIA berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
adalah 90%. Dipilihnya desa Sungai Paku untuk dilakukannya sosialisasi ini
karena berdasarkan wawancara dengan bidan penanggung jawab KIA & KB
UPTD Puskesmas Kampar Kiri dikatakan bahwa masih adanya pertolongan
persalinan oleh tenaga non medis di desa Sungai Paku, ibu hamil di desa Sungai
Paku banyak yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan bidan namun untuk
pertolongan persalinan lebih memilih ditolong oleh dukun. Pada tahun 2015
persalinan dengan tenaga non medis sebanyak 2 orang dan jumlah penolong
persalinan non medis di Sungai Paku sebanyak 3 orang. Alasan ibu hamil
melakukan persalinan dengan tenaga non medis yaitu karena kebiasaan keluarga,
adanya hubungan kekerabatan, serta kemudahan dalam pelayanan dan perawatan.6
Berdasarkan hal diatas maka kami ingin meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga
medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai bagian dari wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri.

2
1.2 Rumusan masalah
Laporan penilaian kerja di UPTD Puskesmas Kampar Kiri tahun 2015
menunjukkan bahwa pertolongan persalinan oleh tenaga medis belum mencapai
standar pelayanan minimal. Masih ada ibu ibu hamil yang bersalin ditolong oleh
tenaga non medis, sehingga dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi.
Dengan demikian diperlukan peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga medis di desa Sungai Paku
sebagai bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri.

1.3 Tujuan kegiatan


1.3.1 Tujuan umum
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga medis di desa Sungai Paku
Kecamatan Kampar kiri sebagai bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kampar Kiri.
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam kegiatan ini antara lain:
1. Teridentifikasinya permasalahan tentang pertolongan persalinan oleh tenaga
non medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai bagian dari
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri
2. Diketahuinya prioritas masalah tentang pertolongan persalinan oleh tenaga non
medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai bagian dari
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri
3. Didapatkannya analisis penyebab masalah tentang pertolongan persalinan oleh
tenaga non medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai bagian
dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri
4. Didapatkannya alternatif pemecahan masalah tentang pertolongan persalinan
oleh tenaga non medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai
bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri
5. Dilaksanakannya alternatif pemecahan masalah tentang pertolongan persalinan
oleh tenaga non medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai
bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri

3
6. Terevaluasinya kegiatan pemecahan masalah tentang pertolongan persalinan
oleh tenaga non medis di desa Sungai Paku Kecamatan Kampar kiri sebagai
bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Kampar Kiri.

Anda mungkin juga menyukai