Anda di halaman 1dari 4

2.

10Pengkajian

2.10.1 Identitas

A. Identitas Klien
Usia : Pasien gastritis umumnya berusia 20-54 tahun karena usia tua memiliki
resiko yang lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan dengan
usia muda. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia
mukosa gaster cenderung menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki
infeksi Helicobacter Pylory atau gangguan autoimun daripada orang yang
usia yang lebih muda.
Jenis Kelamin : perempuan lebih banyak menderita gastritis daripada laki-laki karena
perempuan rentan secara psikologis untuk mengalami stres, pola makan
tidak teratur dan diet yang salah
Pekerjaan :penyakit gastritis sering diderita sebagian besar orang terutama orang
kantoran . Tuntutan pekerjaan dan kecepatan perputaran waktu seringkali
membuat para pekerja kantoran justru melalaikan kewajibannya untuk
memberi asupan pada perut. Telat makan dan seringnya menikmati
makanan cepat saji (junk food) dapat menjadi penyebab terciptanya
gastritis
B. Riwayat Keperawatan Saat Ini
Keluhan Utama : Nyeri pada epigastrum.
Riwayat penyakit sekarang: nyeri ulu hati,mual, muntah, anorexia dan pusing.

2.10.2 Pengkajian Fisik

1. Fisik
a. Vital sign:
TD: >130/90
Nadi: >98x per menit
RR: >20 x per menit
Suhu: >38C
b. Sistem tubuh:
Sistem pernafasan
Takipnea (respon terhadap aktivitas)
Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah dan nadi meningkat karena nyeri yang di rasakan pasien.
Sistem persyarafan
Muncul nyeri saat melakukan aktivitas.
Sistem perkemihan
gangguan keseimbangan cairan dan urine berwarna gelap dan pekat.
Sistem pencernaan
Nafsu makan pasien berkurang, sehingga mengalami mual dan muntah.
Sistem muskuloskeletal
Mobilititas terhambat karena mengalami rasa pusing, kelemahan dan kelelahan
yang menyebabkan pasien mengalami kelemahan fisik. ,

Pengkajian Pola Gordon

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Sebelum pasien mengalami penyakit gastritis pasien tidak peduli dengan
kesehatannya, namun saat mengalami gastritis pasien sangat menjaga kesehatannya
yaitu makan secara teratur, mengurangi stress dan menerapkan pola hidup yang
sehat.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Pasien mengalami penurunan nafsu makan, nyeri epigastrum, mual, muntah dan
hematemesis. Keadaan tidak normal tersebut disebabkan oleh status nutrisi yang
tidak adequat.
c. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri
meskipun pasien mengalami sedikit keterbatasan saat melakukan aktivitas karena
mulai merasakan keletihan dan kelelahan.
d. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengalami gelisah, cemas, dan gangguan tidur, karena nyeri pada epigastrum.
e. Pola eliminasi
Nyeri tekan abdomen, bising usus hiperaktif, feses berwarna hitam pekat,melena dan
urine berwarna gelap.
f. Pola neurosensori
Pasien mengalami nyeri tekan pada epigastrum.
g. Pola mekanisme koping
Saat mengalami sakit maka faktor stres, perasaan tidak berdaya, tidak ada kekuatan,
meyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, kecemasan, mudah
tersinggung dan dapat menyebabkan pasien tidak mempu menggunakan mekanisme
koping yang adaptif.
h. Pola konsep diri
Perbandingan rasio perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki karena
wanita sangat mudah mengalami stress, selain itu, wanita juga sering menerapkan
diet yang tidak tepat dan tidak menerapkan pola hidup yang sehat.
i. Pola hubungan
hubungan pasien dengan keluarga baik dan tidak ada masalah antar anggota
keluarga. Selain itu keluarga pasien selalu menemani pasien selama perawatan di
Rumah Sakit.
j. Pola reproduksi
Sebelum sakit hubungan pasien dengan pasangannya baik. Tetapi saat sakit,
hubungan pasien dengan pasangannya mulai berkurang karena pasien merasakan
nyeri yang begitu hebat hingga ia lebih mementingakn kesehatannya.
k. Pola kepercayaan
Pasien berdoa agar cepat sembuh dari penyakitnya. Pasien percaya bahwa penyakit
ini adalah ujian dari tuhan.

Diagnosa

1. 1. Nyeri Akut Merupakan pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan


yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan
sebagai kerusakan (International Association fr the Study of Pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Merupakan asuhan


nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

3. Kekurangan Volume Cairan merupakan kerentanan mengalami penurunan cairan


intravaskular, interstisial dan/atau intraselular yang dapat mengganggu kesehatan..
4. Intoleransi Aktivitas Merupakan ketidak cukupan energi psikologis atau fisiologis
untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang
harus atau yang ingin dilakukan.

5. Ansietas Merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu)
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang mmeperingatkan individu akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
6. Kurang Pengetahuan Merupakan Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif
sehubungan dengan topic spesifik.

Doctor, Indonesia.2015.menentukan penyebab nyeri perut berdasarkan lokasi dan


sifat nyeri. [Online, 27 september 2017
]https://dokterindonesiaonline.com/2012/12/05/menentukan-penyebab-nyeri-
perut-berdasarkan-lokasi-dan-sifat-nyeri/
Nissa.2012.Gastritis [Online, 26 September 2017] http://nissanisso-
fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-49837-Umum-GASTRITIS.html

Anda mungkin juga menyukai