Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Latar Belakang Tokoh

Hildegard E. Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading, Pennsylvinia. Pada
tahun 1931 Peplau lulus dari Hospital School of Nursing di Pottstown, Pennsylvinia. Gelar B.A
dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermount pada
tahun 1943. Selain itu, Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari
Teacher’s College, Colombia, New York pada tahun 1947 dan Ed.D. dalam bidang pengembangan
kurikulum tahun 1953 (Asmadi, 2008).

2.2 Pengembangan Teori Ilmu Keperawatan Peplau

2.2.1 Teori Psikodinamik

Menurut (Kusnanto,2004) teori yang dikembangkan oleh Peplau yaitu keperawatan


psikodinamik (Psychodinamic nursing) yang sangat dipengaruhi oleh model hubungan
interpersonal, khusunya psikoanalitik. Ia melihat bahwa keperawatan adalah suatu proses
interpersonal yang bersifat terapeutik (Significant therapeutic interpersonal process). Peplau
mendefinisikan model keperawatan psikodinamiknya (psychodinamic nursing), sebagai berikut :
“kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu dalam mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua pengalaman yang pernah dialami.

Menurut Peplau, keperawatan adalah therapeutic yang mempunyai seni penyembuhan


dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan perawtan kesehatan.
Keperawatan dapat dianggap sebagai proses interpersonal sebab meibatkan interaksi antara 2 atau
lebih individu dengan tujuan tertentu.Terdapat 4 fase dalam hubungan interpersonal perawat-klien
menurut Peplau yang meliputi :

a. Fase orientasi.
Pada fase ini, fokusnya adalah menentukan atau menemukan masalah. Pertama kali perawat
dan pasien bertemu masih sebagai orang yang asing satu sama lain, pasien dan keluarganya
memiliki perasaan butuh bantuan profesional walaupun kebutuhan ini kadang-kadang tidak
dapat dikenali atau dimengerti oleh mereka. Pada fase ini, paling penting adalah perawat
bekerja sama dengan pasien dan keluarganya untuk menganalisis situasi yang kemudian
bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah yang ada. Setelah
masalahnya iketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe/jenis bantuan apa
yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli lain sesuai dengan
kebutuhan.

b. Fase identifikasi
Fase ini fokusnya yaitu memilih bantuan profesional yang sesuai. Pada fase ini, pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya, setiap pasien
mempunyai respons yang berbeda-beda pada fase ini. Beberapa respon pasien terhadap
keperawatan adalah :
1. Berpartisipasi dan interdependen dengan perawat
2. Otonomi dan independen dari perawat
3. Pasif dan dependen pada perawat.

c. Fase eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan minat dan kebutuhan dari pasien, pasien
mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan dan pelayanan. Pada fase ini, pasien
mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya.
Seperti diskusi, mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, dan mendengarkan
penjelasan-penjelasan dari perawat.

d. Fase resolusi
Pada fase ini, fokusnya adalah mengakhiri hubungan profesional. Pasien dan perawat dalam
fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan terapeutik. Dalam hubungan perawat klien, terdapat
enam peran perawat yang harus dilksanakan yaitu peran sebagai orang asing, peran sebagai
narasumber, peran sebagai pengajar, peran sebagai kepemimpinan, peran sebagai wali dan
peran sebagai penasehat.
2.1.2 Empat konsep mayor menurut Peplau

1. Manusia.

Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil.

2. Lingkungan

Peplau mendefinisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan,
dari seni kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan.

3. Keperawatan

Keperawatan adalah alat pendidikan yang kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individu dari kehidupan
masyarakat.

4. Kesehatan

Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses mahkluk lain secara
terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari kehidupan
masyarakat

Asmadi.2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC

Kusnanto.2004.Pengantar profesi dan praktik keperawatan profesional.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai