Bab 4
Bab 4
1 Analisis Kependudukan
Peningkatan jumlah penduduk Kota Semarang tahun dari 5 tahun terakhir sangat
dipengaruhi oleh jumlah migrasi dan penduduk yang lahir/mati. Walaupun dikatakan
laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dan kecil dari tahun 2015 menuju
tahun 2016 sebesar 0,72%, tetap saja terjadi kenaikan jumlah penduduk ditunjukkan
dengan tingkat atau laju pertumbuhan penduduk yang bernilai positif rata- rata 0,8%.
Pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi tersebut sangat dipengaruhi proses
alami yaitu kelahiran dikurangi kematian penduduk, selain itu juga dipengaruhi oleh
daya tarik Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus
sebagai pusat perekonomian dan pusat pendidikan yang berimbas makin banyaknya
pendatang di Kota Semarang.
Kecamatan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
Mijen 56799 56920 58099 60335 63629 67981 73390 79857 87382 95965 105605
Gunungpati 75156 75257 76135 77791 80224 83435 87423 92188 97731 104051 111149
Banyumanik 124600 120954 117876 115366 113424 112050 111244 111006 111336 112234 113700
Gajahmungkur 63462 63492 63554 63648 63774 63933 64124 64347 64603 64891 65211
Semarang Selatan 82917 82665 81900 80622 78832 76529 73714 70385 66544 62190 57324
Candisari 79855 79867 79703 79362 78844 78149 77278 76229 75004 73602 72023
Tembalang 143523 144742 147919 153053 160144 169193 180198 193160 208080 224957 243791
Pedurungan 175980 176216 177285 179187 181923 185492 189894 195129 201198 208100 215835
Genuk 91843 92129 93562 96142 99870 104746 110768 117938 126256 135721 146333
Gayamsari 73586 73668 73796 73970 74190 74455 74767 75124 75527 75976 76471
Semarang Timur 78847 78848 78459 77678 76506 74943 72989 70645 67909 64782 61264
Semarang Utara 127905 128044 127967 127673 127164 126438 125496 124337 122963 121372 119564
Semarang Tengah 71597 71522 71167 70532 69618 68425 66951 65199 63166 60854 58263
Semarang Barat 58900 58923 58705 58245 57543 56600 55416 53989 52322 50412 48261
Tugu 30948 31061 31295 31650 32127 32725 33445 34285 35247 36331 37535
Ngaliyan 121140 121540 122666 124519 127098 130404 134436 139195 144680 150891 157829
Kota Semarang 1457058 1455848 1460087 1469775 1484912 1505498 1531532 1563016 1599948 1642329 1690158
(Lanjutan) Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk Kota Semarang Tahun 2017 - 2037
Kecamatan 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037
Mijen 116303 128059 140873 154744 169673 185660 202704 220806 239966 260184
Gunungpati 119024 127676 137106 147313 158298 170060 182600 195917 210011 224883
Banyumanik 115734 118336 121506 125244 129550 134424 139866 145876 152454 159600
Gajahmungkur 65563 65948 66365 66814 67296 67810 68356 68934 69545 70188
Semarang Selatan 51945 46053 39648 32731 25300 17358 8902 -66 -9547 -19541
Candisari 70267 68334 66224 63938 61475 58835 56017 53024 49853 46505
Tembalang 264582 287330 312036 338698 367318 397895 430429 464920 501368 539773
Pedurungan 224404 233806 244041 255109 267011 279746 293314 307715 322950 339018
Genuk 158093 171000 185055 200257 216607 234104 252748 272540 293479 315566
Gayamsari 77012 77598 78231 78909 79633 80403 81219 82081 82988 83942
Semarang Timur 57355 53056 48365 43283 37810 31946 25692 19046 12009 4581
Semarang Utara 117541 115301 112845 110172 107284 104179 100858 97320 93566 89596
Semarang Tengah 55391 52241 48810 45100 41111 36842 32293 27465 22357 16970
Semarang Barat 45869 43234 40359 37241 33883 30282 26440 22356 18031 13464
Tugu 38861 40308 41877 43566 45377 47310 49363 51538 53834 56251
Ngaliyan 165493 173884 183001 192844 203414 214711 226733 239483 252958 267160
Kota Semarang 1743437 1802164 1866341 1935966 2011039 2091562 2177533 2268954 2365823 2468141
Sumber : hasil analisis, 2017
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2023
2032
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2033
2034
2035
2036
2037
Sumber : hasil analisis, 2017
Kebutuhan air bersih dapat diperkirakan melalui proyeksi kebutuhan air bersih,
tujuannya agar diperoleh perkiraan ketersediaan air bersih di masa yang akan datang
dengan memperhatikan supply dan demand air bersih. Analisis ini menjelaskan proyeksi
kebutuhan air bersih domestik.
Tabel 4.3 Kebutuhan Air Domestik (liter/detik) Kota Semarang
Tahun
No. Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
1 Mijen 166.41 171.67 177.10 182.71 188.49 194.45 227.23 265.53 310.28
2 Gunungpati 207.14 210.68 214.28 217.94 221.66 225.44 245.36 267.04 290.64
3 Banyumanik 342.42 344.95 347.51 350.08 352.67 355.28 368.63 382.48 396.85
4 Gajahmungkur 162.52 162.67 162.82 162.97 163.12 163.27 164.03 164.79 165.55
5 Smg Selatan 200.41 199.26 198.11 196.97 195.84 194.71 189.18 183.80 178.57
6 Candisari 199.81 198.81 197.82 196.84 195.85 194.88 190.07 185.38 180.81
7 Tembalang 410.70 416.46 422.29 428.21 434.21 440.30 472.02 506.03 542.49
8 Pedurungan 465.94 469.42 472.93 476.46 480.02 483.61 501.94 520.98 540.73
9 Genuk 258.48 263.68 268.98 274.40 279.92 285.55 315.46 348.51 385.02
10 Gayamsari 188.59 188.45 188.31 188.17 188.03 187.88 187.18 186.47 185.77
11 Smg Timur 193.24 191.44 189.65 187.87 186.12 184.38 175.92 167.85 160.15
12 Smg Utara 322.14 320.58 319.03 317.48 315.94 314.40 306.85 299.47 292.28
13 Smg Tengah 176.32 175.15 173.98 172.82 171.66 170.52 164.91 159.48 154.24
14 Smg Barat 399.72 398.26 396.80 395.36 393.91 392.48 385.37 378.39 371.53
15 Tugu 81.81 82.03 82.25 82.48 82.70 82.93 84.06 85.21 86.38
16 Ngaliyan 325.03 327.37 329.72 332.10 334.49 336.90 349.20 361.96 375.18
Kota Semarang 4100.67 4120.87 4141.58 4162.83 4184.63 4206.98 4327.40 4463.36 4616.45
Sumber: Hasil Perhitungan 2017
600.00 Mijen
Gunungpati
Banyumanik
500.00
Gajahmungkur
Smg Selatan
400.00 Candisari
Tembalang
300.00 Pedurungan
Genuk
Gayamsari
200.00
Smg Timur
Smg Utara
100.00 Smg Tengah
Smg Barat
0.00 Tugu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037 Ngaliyan
Kota Semarang
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Kota Semarang 3710,1 3709,868 3724,222 3753,874 3798,82384 3833,444 4303,644 5120,702 6284,617
Kebutuhan air bersih dapat diperkirakan melalui proyeksi kebutuhan air bersih,
tujuannya agar diperoleh perkiraan ketersediaan air bersih di masa yang akan datang
dengan memperhatikan supply dan demand air bersih. Analisis ini menjelaskan proyeksi
kebutuhan air bersih non domestik.
Kebutuhan air non domestik adalah segala kebutuhan air yang digunakan untuk
kegiatan domestik adalah tarif sosial khusus, seluruh tarif lembaga pendidikan, seluruh
tarif instansi pemerintah, seluruh tarif niaga, dan seluruh tarif industri. Pelanggan non
domestik memiliki pengaruh terhadap kebutuhan air perkapita dikarenakan semakin
besar jumlah pelanggan non domestik maka pemakaian air pelanggan non domestik akan
semakin turun per pelanggan. Hal ini dibuktikan dari perubahan kebutuhan air non
domestik yang semakin menurun seperti pada tabel dibawah ini.
Penggunaan atau Kebutuhan Air Non Domestik dan Domestik tidak memiliki
pengaruh terhadap kehilangan air, dikarenakan setiap daerah memiliki ciri ciri
masyarakat yang berbeda dan masalah lingkungan yang berbeda pula. Hal tersebut
diperkuat dengan adanya literatur dari (Sasongko, 1991) yang menyatakan penggunaan
air dipengaruhi ciri dan masalah lingkungan.
Kebutuhan air nonn domestik juga tidak lepas dipengaruhi oleh perkembangan
wilayah, salah satunya perkembangan kawasan permukiman. Kawasan permukiman
yang akan dikembangkan di wilayah pengembangan baru Kota Semarang adalah
permukiman dengan kepadatan yang cukup tinggi terutama di wilayah barat. Persentase
pelayanan selama 20 tahun direncanakan untuk tetap naik hingga tahun 2015 pada target
sebesar 75% untuk perkotaan. Pada akhir perencanaan pada tahun 2030 mencapai 100%.
Kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan non domestik mencakup kebutuhan air
untuk fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, fasilitas perkantoran,
komersial, serta rekreasi dan olahraga. Perhitungan kebutuhan air untuk Non Domestik
ditetapkan berdsarkan proyeksi pertumbuhan kawasan.
Tabel 4.4 Kebutuhan Air Non Domestik (liter/detik) Kota Semarang (liter/detik)
Tahun
No. Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
1 Mijen 49.92 51.50 53.13 54.81 56.55 58.34 68.17 79.66 93.08
2 Gunungpati 62.14 63.20 64.28 65.38 66.50 67.63 73.61 80.11 87.19
3 Banyumanik 102.73 103.49 104.25 105.02 105.80 106.58 110.59 114.74 119.05
4 Gajahmungkur 48.76 48.80 48.85 48.89 48.94 48.98 49.21 49.44 49.67
5 Smg Selatan 60.12 59.78 59.43 59.09 58.75 58.41 56.75 55.14 53.57
6 Candisari 59.94 59.64 59.35 59.05 58.76 58.46 57.02 55.61 54.24
7 Tembalang 123.21 124.94 126.69 128.46 130.26 132.09 141.61 151.81 162.75
8 Pedurungan 139.78 140.83 141.88 142.94 144.01 145.08 150.58 156.29 162.22
9 Genuk 77.54 79.10 80.70 82.32 83.98 85.67 94.64 104.55 115.51
10 Gayamsari 56.58 56.54 56.49 56.45 56.41 56.36 56.15 55.94 55.73
11 Smg Timur 57.97 57.43 56.89 56.36 55.84 55.31 52.78 50.35 48.04
12 Smg Utara 96.64 96.17 95.71 95.24 94.78 94.32 92.05 89.84 87.68
13 Smg Tengah 52.90 52.54 52.19 51.85 51.50 51.16 49.47 47.85 46.27
14 Smg Barat 119.91 119.48 119.04 118.61 118.17 117.74 115.61 113.52 111.46
15 Tugu 24.54 24.61 24.68 24.74 24.81 24.88 25.22 25.56 25.91
16 Ngaliyan 97.51 98.21 98.92 99.63 100.35 101.07 104.76 108.59 112.55
Kota Semarang 1230.20 1236.26 1242.47 1248.85 1255.39 1262.09 1298.22 1339.01 1384.94
Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2017
180.00 Mijen
Gunungpati
160.00
Banyumanik
140.00 Gajahmungkur
Smg Selatan
120.00 Candisari
Tembalang
100.00
Pedurungan
80.00 Genuk
Gayamsari
60.00
Smg Timur
40.00 Smg Utara
Smg Tengah
20.00
Smg Barat
0.00 Tugu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037 Ngaliyan
Kehilangan air dalam perencanaan menjadi salah satu hal yang harus
diperhitungkan agar dalam merencanakan besar kebutuhan air suatu daerah terpenuhi
dengan baik. Nilai kehilangan air ditiap wilayah pastilah berbeda dikarenakan tiap
daerah memiliki kebiasaan yang berbeda pula dalam pemakaian airnya. Selain itu,
(Goh,2003) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kehilangan air disebabkan
kebocoran pipa, kerusakan meteran air, pengananan yang lambat, dan pengerjaan
perbaikan. Menurut (Goh, 2003) juga menyatakan di beberapa negara berkembang,
kehilangan air yang terjadi dengan tingkat yang cukup tinggi sekitar 30 60 % dalam
pendistribusiannya.
Semakin besar Rasio ND/D yang ada di suatu wilayah pelayanan, maka tingkat
kehilangan airnya juga semakin besar. Namun, formulasi yang didapatkan di atas belum
akurat karena nilai pengaruhnya 30%. Hal ini disebabkan karena tingkat kehilangan air
merupakan kesalahan yang tidak dapat diperhitungkan yang disebabkan oleh konsumsi
tak resmi, kesalahan penanganan data, dan kebocoran pada pipa (IWA, 2000).
Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Kota Semarang 2666384 2695823 2719982 2737961 2746163 2742368 2641974 2364727 1910627
Sumber :Hasil Analisis, Tahun 2017
Kota Semarang
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Kehilangan air PDAM ada dua macam, yaitu kehilangan fisik (real losses) dan
kehilangan komersial (apparent losses). Kebocoran air sering terjadi dalam sistem
PDAM, penyebabnya banyak faktor. Jenis kehilangan ini lebih mahal penanganannya
daripada jenis kehilangan komersial. Kehilangan air komersial terdiri dari : konsumsi tak
resmi dan kesalahan penanganan data dan kesalahan pembacaan meter (IWA, 2001).
Kehilangan air pada sistem penyediaan air minum PDAM akan selalu ada mengingat
banyak faktor yang menyebabkannya. Hanya saja angka kehilangan air tersebut harus
selalu dapat dikendalikan atau ditekan sekecil mungkin.
Kondisi Hidran di Kota Semarang sudah cukup baik, dari perhitungan proyeksi
kebutuhan hidran umum diatas dan dari grafik yang disajikan, pada periode Tahun 2017
2037, jumlah kebutuhan air liter/ detik dan jumlah unit hidran umum semakin
meningkat, tetapi pada tahun 2018 kebutuhan air menurun dari tahun sebelumnya
dikarenakan penurunan jumlah proyeksi pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan
karena semakin bertambahnya jumlah penduduk Kota Semarang.
Kebutuhan Air HU 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
(liter/detik) Kota
Semarang 506.02 505.89 507.85 511.89 518.02 526.24 598.61 723.13 899.80
Sumber: hasil perhitungan, 2017
Berdasarkan tabel diatas, kebutuhan air hidran umum di Kota Semarang rata
rata naik pada setiap tahunnya. Diproyeksikan pada tahun 2018 kebutuhan air hidran
umum menurun dari tahun 2017, yakni berkurang sebesar 0,13 liter/detik. Hal itu
dikarenakan pada jumlah penduduk pada tahun 2018 berkurang di dalam jumlah
penduduk yang telah diproyeksikan.
Pada dua puluh tahun mendatang, jumlah kebutuhan air terus meningkat, debit
air yang dikeluarkan pun semakin banyak, maka perlu dibangun infrastruktur atau
prasarana air bersih yang baik dan terintegrasi.
Berdasarkan tabel proyeksi jumlah unit Hidran Umum di atas, dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak jumlah kebutuhan air yang diakibatkan oleh jumlah
pertumbuhan penduduk tinggi akan berdampak pula pada pertambahan kebutuhan unit
hidran umum yang harus disediakan. Isu di Kota Semarang bahwa ada beberapa hidran
yang bocor dan tidak baik lagi kualitasnya, hal itu dapat menyebabkan masyarakat tidak
bisa memenuhi kebutuhan air bersihnya. Jumlah unit pada 2037 diperkiran sekitar
25.914 unit hidran umum.
Gambaran umum menganai kenaikan dan penurunan jumlah kebutuhan air
hidran umum dan proyeksi unit hidran umum di Kota Semarang tahun 2017 2037
dapat dilihat pada grafik atau gambar dibawah ini.
1000.00
800.00
600.00
400.00 Kebutuhan Air HU
200.00 (liter/detik) Kota
Semarang
0.00
30000
25000
20000
15000
Jumlah unit HU
10000
5000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Kecamatan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Mijen 13070 13484 13911 14351 14805 15273 17848 20856 24371
Gunungpati 16270 16548 16830 17118 17410 17708 19272 20975 22828
Banyumanik 26895 27095 27295 27497 27701 27906 28954 30042 31171
Gajahmungkur 12765 12777 12789 12801 12812 12824 12884 12943 13004
Semarang Selatan 15741 15651 15561 15471 15382 15294 14859 14436 14026
Candisari 15694 15616 15538 15461 15383 15307 14929 14561 14202
Tembalang 32259 32711 33169 33634 34105 34583 37075 39746 42610
Pedurungan 36597 36871 37146 37424 37703 37985 39425 40920 42472
Genuk 20302 20711 21127 21553 21986 22429 24778 27374 30241
Gayamsari 14813 14802 14791 14780 14769 14757 14702 14646 14591
Semarang Timur 15178 15036 14896 14757 14619 14482 13818 13184 12579
Semarang Utara 25303 25180 25058 24936 24815 24695 24101 23522 22957
Semarang Tengah 13849 13757 13665 13574 13483 13394 12953 12527 12115
Semarang Barat 31396 31281 31167 31053 30940 30827 30269 29721 29182
Tugu 6426 6443 6461 6478 6496 6514 6603 6693 6785
Ngaliyan 25529 25713 25898 26085 26273 26462 27428 28430 29468
Jumlah 322089 323675 325303 326972 328684 330439 339898 350577 362601
Sumber: Hasil Analisis, 2017
Kebutuhan akan unit sambungan rumah dan kebutuhan air (liter/detik) akan terus
meningkat seiring dengan kenaikan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Kecamatan
yang paling tinggi tingkat kebutuhannya yaitu Kecamatan Pedurungan, Kecamatan
Tembalang, dan Kecamatan Semarang Barat. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit
membutuhkan kebutuhan unit sambungan rumah yaitu Kecamatan Tugu, Kecamatan
gajahmungkur dan Kecamatan Mijen.
Kebutuhan air total (rata-rata) diperoleh dari keseluruhan jumlah kebutuhan air
domestik ditambah kebutuhan air non domestik juga ditambahkan dengan jumlah debit
kehilangan air. Kebutuhan air total sangat dipengaruhi oleh penggunaan air masyarakat
dan ciri ciri llingkungan setempat, jadi antara satu wilayah dengan wilayah lain tidak
akan sama kebutuhan air totalnya karena dipengaruhi pula oleh jumlah unit hidran
umum dan sambungan rumah.
1000.00 Mijen
900.00 Gunungpati
Banyumanik
800.00 Gajahmungkur
700.00 Smg Selatan
Candisari
600.00
Tembalang
500.00 Pedurungan
400.00 Genuk
Gayamsari
300.00 Smg Timur
200.00 Smg Utara
Smg Tengah
100.00
Smg Barat
0.00 Tugu
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037 Ngaliyan