2. Survei kecepatan
Dalam hal ini akan dijelaskan persiapan dalam pelaksanaan survei volume
lalulintas.
http://www.ilmusipil.com/persiapan-pelaksanaan-survei-lalu-lintas
Daftar isi
1 Perencanaan survei
o 1.1 Proses perencanaan survey
o 1.2 Pemilihan metode survey
2 Uji Coba pelaksanaan Survey
3 Pelaksanaan survey
4 Analisis hasil survey
5 Referensi
Perencanaan survei
Proses perencanaan survey
Dalam penetapan metode yang akan digunakan pada saat pelaksanaan survei harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Harus sesuai dengan tujuan pelaksanaan survey. untuk itu harus memahami apa
yang melatar belakangi pelaksanaan survey.
Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan
teknologi, peralatan yang tersedia ataupun yang harus disediakan, kondisi lokasi
dll.
Mempertimbangkan keterbatasan biaya yang dianggarkan untuk melaksanakan
survei, menganalisis dan mempersiapkan laporan hasil survei, ketersediaan waktu
dan personil yang melakukan survey, yang mengolah serta membuat laporan hasil
survei.
menetapkan cara pengumpulan data[1] :
o Wawancara secara langsung
o Self enumeration (pengisian sendiri)
o Mailing/pos sistem
o Media elektronik
o Observasi langsung
o Melalui catatan administrasi
Model yang akan digunakan[2] merupakan informasi penting yang perlu diketahui
sebelum survei dilakukan karena perlu mengumpulkan semua parameter yang
dikumpulkan dalam survei.
1. Mengukur sejauh mana formulir yang digunakan telah memenuhi kebutuhan data
yang diperlukan,
2. Mencoba pelaksasanaan survey dilapangan, untuk mendapatkan masukan
masalah-masalah yang bisa terjadi dilapangan,
3. Melatih petugas untuk melaksanakan survey,
4. Menguji coba analisis yang akan digunakan,
5. Menguji perangkat lunak yang akan digunakan dalam analisis data hasil survey.
Dari hasil iji coba tersebut kemudian dapat dilakukan penyempurnaan metoda
perencanaan survey termasuk penyempurnaan pedoman pelaksanaan survey.
Pelaksanaan survey
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan lapangan:
id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Perencanaan_survei_lalu_lintas
b. Kegunaan Survey
Survei dilakukan bila benar-benar perlu, dan data tersebut tidak dapat diperoleh secara
sekunder. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa survei memerlukan biaya,
tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Agar hasil survei dapat dimanfaatkan secara optimal,
baik oleh pengumpul data (sebagai data primer) maupun oleh pihak lain (sebagai data
sekunder) sebaiknya survei dapat dilakukan dengan benar, dikompilasi, dan hasilnya
disajikan dalam format yang benar, berlaku untuk umum, dan mudah dimengerti. Yang
tidak kalah pentingnya, hasil kompilasi data disimpan dengan benar sehingga mudah
dicari/ ditemukan. Lingkup dan sifat keteknikan lalu lintas telah berubah pada tahun-
tahun terakhir ini. Informasi dibutuhkan bukan hanya untuk perencanaan sistem
jalan, tetapi juga untuk mengestimasi konsekuensi sosial dan lingkungan dari
pelaksanaan rencana semacam itu. Tidak satupun perencanaan jalan dapat dibahas
secara terpisah; lingkup pekerjaan sudah semakin luas, dan kebutuhan perjalanan
harus dipandang dalam hubungan interaksi antara semua jenis angkutan. Keputusan-
keputusan/ kebijakan mempengaruhi fasilitas yang ada, merubah dan menciptakan
kesempatan baru dalam kehidupan kota, yang menimbulkan kebiasaan baru. Survei-
survei diperlukan untuk banyak tujuan dan agar dapat dilakukan dengan efisien,
maka tujuan survei harus didefinisikan dengan jelas. Jenis-jenis survei berkisar dari
penentuan dan perumusan karakteristik pola gerakan berskala besar, untuk dipakai dalam
rencana struktur, sampai survei kecil untuk memastikan kebutuhan rencana lokal, atau
untuk mengumpulkan tanggapan dari sekelompok penduduk. Jenis-jenis survei ini
dapat bervariasi dari studi tentang pejalan kaki potensial sampai dengan permasalahan
pencapaian jalan umum dari kawasan perdagangan dan industri, ataupun masalah-
masalah khusus, termasuk gerakan pekerja dan pengunjung, atau lokasi lalu lintas
penumpang dan terminal-terminal barang. Ada juga persoalan-persoalan tentang
preservasi (pemeliharaan) dan konservasi (pelestarian) kawasan-kawasan,
kecenderungan pertumbuhan lalu lintas perkotaan dan pedesaan, kebutuhan energi dan
pertumbuhan ekonomi, masalah-masalah sosial termasuk kesejahteraan orang-orang
cacat yang mobilitasnya terhambat, keterlantaran dalam kota, dan meluasnya tuntutan
untuk rekreasi dan pariwisata, dan masalah-masalah lain yang berinteraksi dengan
kebutuhan dan penyediaan angkutan.
2. MANAJEMEN SURVEI
a. Merencanakan Survei
Jenis survei dipilih dengan 3 (tiga) kriteria yaitu:
1. Secara teknis data yang diperoleh harus tepat (dapat mengukur variabel
yang diinginkan) dan dengan validitas yang tinggi.
2. Secara ekonomi, survei tersebut harus murah (biaya, tenaga, dan waktu).
3. Survei harus memenuhi syarat lingkungan, dengan demikian gangguan terhadap
lingkungan yang ditimbulkan harus seminimal mungkin. Lingkungan ini dapat
berupa manusia (dan makhluk hidup lainnya), atau jalan (dan benda mati
lainnya). Sedapat mungkin dihindari survei yang melibatkan dan mengganggu
masyarakat umum.
Setelah tujuan tersebut jelas, kemudian dapat ditentukan data yang harus
dikumpulkan beserta tingkat akurasinya. Tinjauan pustaka dan data sekunder dilakukan
untuk mendukung hal diatas.
b. Ruang Lingkup Survei
Populasi obyek survei harus ditentukan dan dijelaskan untuk memudahkan
pemilihan sampel. Populasi ini dapat berdasarkan wilayah administrasi (misalnya
propinsi), jenis kendaraan (misalnya angkutan umum penumpang), atau struktur
kependudukan (misalnya penduduk yang berumur antara 10 dan 65 tahun).
Berdasarkan populasi dan tujuan survei akan ditentukan sampel. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
Survei pendahuluan merupakan survei yang berskala kecil dan sangat penting untuk
dilakukan terutama apabila kurang dipunyai pengalaman survei yang sejenis.
3. SURVEI KECEPATAN
a. Umum
Kecepatan adalah laju perjalanan, biasanya dinyatakan dalam km/jam. Secara umum
kecepatan dibagi atas 3 jenis yaitu:
1. Kecepatan setempat (spot speed), adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat,
diukur dari suatu tempat yang ditentukan.
2. Kecepatan bergerak (running speed), adalah kecepatan kendaraan rata-rata
pada suatu jalur pada saat kendaraan begerak, didapat dari membagi
panjang jalur dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jarak tersebut
(waktu henti tidak diperhitungkan).
3. Kecepatan perjalanan (journey speed), adalah kecepatan efektif kendaraan yang
sedang dalam perjalanan antara 2 tempat, dan merupakan jarak antara 2
tempat dibagi waktu tempuh antara 2 tempat tersebut. Waktu tempuh ini
termasuk setiap waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan (tundaan) lalu
lintas (waktu henti diperhitungkan).
b. Kegunaannya
Data-data survei kecepatan dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Analisa kecelakaan
2. Untuk perencanaan geometrik
3. Untuk pembuatan trend kecepatan
4. Untuk trafik control dan regulation
Jarak perjalanan
Jumlah penumpang
Umur dan jenis kelamin
Tempat tinggal (luar atau dalam kota)
Tipe kendaraan
Umur dan berat
Horse power dan pabrik tempat diproduksi
Letak geografis
Tipe, grade, kelengkungan
Jarak pandangan
Jarak antara persimpangan
http://utdgank.blogspot.com/2012/04/survei-lalu-lintas.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved=0CE0QFjAH
&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F123349-R010819-
Identifikasi%2520kinerja-Metodologi.pdf&ei=1B35VPHeEIi-
uASKnYHgCw&usg=AFQjCNHL49pOsG-
SEmEU556a038FDOnH0A&bvm=bv.87611401,d.c2E