Anda di halaman 1dari 5

1.

Fenomena

Kontroversi Gojek vs Ojek Konvensional

Fenomena ojek online merupakan fenomena baru dalam dunia transfortasi di Indonesia.
Go-Jek atau Ojek Online didirikan pada tahun 2011 di Jakarta. Go-Jek Indonesia berdiri pada
tahun 2011 sebagai social enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor
transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional yang melayani angkutan
manusia dan barang melalui jasa ojek. Perusahaan ini lahir dari ide sang CEO dan Managing
Director Nadiem Makarim yang mengaku seorang pengguna ojek. Go-Jek juga merupakan
perusahaan angkutan roda dua pertama yang menggunakan media teknologi berupa aplikasi
untuk melakukan pemesanannya. Nadiem memadukan teknologi di usahanya ini dimana
konsumen bisa menggunakan aplikasi di smartphone untuk menggunakan layanan Go-Jek.
Selain itu ojeknya pun dilengkapi dengan GPS sehingga posisi ojek bisa dipantau melalui
smartphone.Tarifnya pun bisa terukur dari seberapa jauh jarak yang ditempuh. Selain itu, cara
pembayarannya pun menggunakan credit (My Wallet). Dari sisi keamanan, selain
menggunakan teknologi tersebut, para pengojek di GoJek sudah berpengalaman dan memiliki
izin berkendara1

Manajemen Go-Jek menerapkan sistem bagi hasil dengan sekitar 1000 pengemudi ojek yang
saat ini berada di bawah naungan Go-Jek dan tersebar di Jabodetabek.Pembagiannya adalah, 80%
penghasilan untuk pengemudi ojek dan 20%-nya untuk Go-Jek.Pada Januari 2015 member Go-Jek
telah mencapai 1600an pengemudi ojek yang beroperasi. Dan di Maret 2015 berdasarkan keterangan
Nadim Makarim (FounderGo-Jek), member Go-Jek meningkat menjadi 3300-an pengemudi. Nadim
Makariem menyatakan bahwa dengan menjadi bagian dari Go-Jek bisa meningkatkan penghasilan
para supir ojek, karena tidak hanya mengantar orang/customer, dengan aplikasi Go-Jek ini supir Ojek
benar-benar dimaksimallan fungsinya. Tentu saja dengan kendali dari Go-Jek transaksi menjadi lebih
aman. dimaksimallan fungsinya. Tentu saja dengan kendali dari Go-Jek transaksi menjadi lebih aman.2

Go-Jek tidak hanya memberikan pelayanan dalam transportasi angkutan orang saja, uniknya
perusahaan ini memiliki pelayanan lainnya yang ada di aplikasi Go-Jekseperti : 1. Instant courier Go-
Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengantar barang secara "real time".Biaya yang dibayar tentu saja

1
16.04.983_bab1.pdf
2
Sumber: http://obendon.com di akses tgl 25/10/2017 pukul 19:00 WIB
sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi.Baik dokumen maupun
barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada
jarak stang motor dan tinggi pengemudi. 2. Transportation Ini merupakan fungsi utamanya yaitu
sebagai sarana transportasi umum. 3. Go-Food Layanan ini berfungsi untuk memesan makanan
dengan menggunakan jasa GoJek dan langsung diantarkan kepada pemesannya. 4. Shopping Layanan
ini digunakan untuk membeli/belanja suatu barang dan langsung diantarkan kepada pemesannya
melalui Go-Jek.

Provinsi Yogyakarta, merupakan daerah menpunyai pasar sangat yang dapat membuat
gojek berkembang pesat. Selain menjadi kota budaya dan kota pelajar di Indonesia. Identitas
kota pelajar ini lah yang menjadi bidikan transfortasi online seperti go-jek dan Grab.
Tranfortasi ojek online ini sempat di tolak oleh ojek pangkalan, karna gojek online ini sebagai
pesar yang

Akan tetapi antusias masyarakat yogyakarta hadirnya tranfortasi ojek online sangat di
sambut antusias oleh para pelajar. Karna menurut para pelajar, hadirnya ojek online lebih
mudah dalam membantu keperluan mereka sehari-hari, kelebihan dari ojek online dari ojek
pangkalan, bisa di lihat dari.

Go-Jek tidak hanya memberikan pelayanan dalam transportasi angkutan orang saja, uniknya
perusahaan ini memiliki pelayanan lainnya yang ada di aplikasi Go-Jekseperti :

1. Instant courier Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengantar barang secara "real time".Biaya yang
dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi.Baik
dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh
melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.

2. Transportation Ini merupakan fungsi utamanya yaitu sebagai sarana transportasi umum.

3. Go-Food Layanan ini berfungsi untuk memesan makanan dengan menggunakan jasa GoJek dan
langsung diantarkan kepada pemesannya. 4. Shopping Layanan ini digunakan untuk membeli/belanja
suatu barang dan langsung diantarkan kepada pemesannya melalui Go-Jek.

Selain inovasi tranfortasi, ojek online mempunyai sistem pembayaran yang berbeda di
bandikan dengan ojek pangkalan. Yaitu :

1. Pelayanan yang lebih profesional


Selain menyediakan helm bagi pengendara dan penumpang (lengkap dengan masker dan
penutup rambut), Go-Jek juga melengkapi supir-supirnya dengan perangkat yang
menunjang pemesanan dan aktivitas lainnya.

2. Layanan pesan antar

Selain mengantar penumpang, konsumen juga banyak menggunakan layanan Go-Jek


untuk kurir dan pemesanan makanan.Artinya? Kita bisa pesan makanan dari manapun,
termasuk dari warung sate kesukaan yang tidak punya delivery service!

3. Diskon dan harga promosi

Semua orang suka diskon. Ini yang digunakan oleh Go-Jek untuk menarik massa. Mulai
dari potongan harga untuk pengguna pertama hingga promosi jelang bulan puasa.

4. Tidak perlu ke pangkalan

Aplikasi Go-Jek memungkinkan pengguna untuk memesan ojek tanpa harus ke pangkalan.
Mereka bisa mendapatkan ojek di manapun dan kapanpun.

5. Potensi kerja paruh waktu

Bagi pengemudi, Go-Jek memberikan keleluasaan dalam bekerja. Artinya, siapapun asal
punya SIM dan STNK bisa jadi supir ojek tanpa harus mangkal.

Inovasi tranfortasi inilah yang membuat permasalahan antara ojek oline dan ojek
pangkalan, dimana ojek online di anggap sebagai kovotitor dalam melebut pelanggan di
yogyakarta. Fenomena transfortasi budaya baru ini menjadi fokus utama bagi penulis, dalam
menganalis fenomena
Kemacetan Yogyakarta membuat pangsa pasar ojek berkembang besar. Meski tarifnya
kerap tak menentu, banyak warga Jakarta dan sekitarnya mengandalkan ojek sebagai moda
transportasi sehari-hari.

Ojek adalah moda transportasi yang ada hampir di seluruh sudut kota Jakarta yang terkenal
dengan kondisi lalu lintasnya yang buruk. Ojek bisa ditemukan di tiap sudut jalan. Pengemudi
ojek juga tidak perlu menjalani pemeriksaan atau pendaftaran apapun. Pembayarannya
dilakukan secara tunai, dan tarifnya tergantung dari tawar menawar. Ojek terkesan tidak aman,
dan helm yang mereka sediakan biasanya tidak bersih. Proses tawar menawarnya juga kadang
menjengkelkan. Intinya, ojek adalah moda transportasi yang disukai sekaligus dibenci, tapi
sangat diandalkan oleh orang banyak di kawasan rawan macet seperti Jakarta.

Go-Jek sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan ingin memperbaiki transportasi
ojek dengan menciptakan armada ojek yang aman dan terpercaya. Tapi baru di awal tahun ini
Go-Jek meluncurkan aplikasi mobile-nya dan mulai serius mengembangkan jaringan
pengemudi ojeknya.

Melalui aplikasi ini, pengguna bisa memesan ojek dan tidak perlu mencarinya lagi di jalan.
Pengemudi Go-Jek juga bisa dinilai berdasarkan pengalaman perjalanan yang dialami.
Pengemudi Go-Jek ini juga sudah terdaftar, melewati proses pemeriksaan, dan selalu
menyediakan helm yang bersih dan masker ke tiap penumpang. Di bulan Juni, GrabTaxi dari
Malaysia meluncurkan layanan yang mirip di Jakarta dan diberi nama GrabBike. Tapi, karena
muncul lebih awal, Go-Jek masih lebih unggul dan membuat mereka sedikit lebih disorot di
konflik ini.

Dalam waktu singkat, masyarakat Jakarta sangat menerima layanan seperti Go-Jek dan
GrabBike ini, karena keduanya membuat moda transportasi yang tidak formal tapi dibutuhkan
ini menjadi lebih bisa dipercaya. Pengemudi ojek juga banyak yang memanfaatkan momen,
dan Go-Jek mengklaim bahwa mereka sudah punya lebih dari 2.500 pengemudi terdaftar, dan
helm dan jaket hijau khas mereka sudah sering dijumpai di jalan-jalan kota Jakarta. Persaingan
antara layanan jasa trasportasi sepeda motor berbasis aplikasi Gojek dan ojek reguler yang
cenderung mengarah kepada tindak kekerasan. Hal itu menarik perhatian tidak hanya dari
masyarakat, tetapi juga Wakil Gubernur DKI Jakarta, bahkan Presiden RI Joko Widodo
(Jokowi).

Pertentangan antara ojek konvensional versus layanan Go-Jek versus angkutan umum lainnya
semakin memanas.Saya mencari tahu mengapa konsumen lebih memilih menggunakan
layanan Go-Jek dibandingkan kendaraan lainnya. Ini dia beberapa alasan utamanya:

1. Pelayanan yang lebih profesional

Selain menyediakan helm bagi pengendara dan penumpang (lengkap dengan masker dan
penutup rambut), Go-Jek juga melengkapi supir-supirnya dengan perangkat yang
menunjang pemesanan dan aktivitas lainnya.

3. Layanan pesan antar


Selain mengantar penumpang, konsumen juga banyak menggunakan layanan Go-Jek
untuk kurir dan pemesanan makanan.Artinya? Kita bisa pesan makanan dari manapun,
termasuk dari warung sate kesukaan yang tidak punya delivery service!

3. Diskon dan harga promosi

Semua orang suka diskon. Ini yang digunakan oleh Go-Jek untuk menarik massa. Mulai
dari potongan harga untuk pengguna pertama hingga promosi jelang bulan puasa.

4. Tidak perlu ke pangkalan

Aplikasi Go-Jek memungkinkan pengguna untuk memesan ojek tanpa harus ke pangkalan.
Mereka bisa mendapatkan ojek di manapun dan kapanpun.

5. Potensi kerja paruh waktu

Bagi pengemudi, Go-Jek memberikan keleluasaan dalam bekerja. Artinya, siapapun asal
punya SIM dan STNK bisa jadi supir ojek tanpa harus mangkal.

Anda mungkin juga menyukai