Pulau Timor merupakan bagian dari Busur Banda atau Banda Suture karena
merupakan zona pertemuan dari tiga lempeng yang berbeda (Hall & Wilson,
2000).Pulau ini terbentuk akibat dari pertemuan tiga lempeng utama yaitu Lempeng
Indo Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia (Hammilton, 1979).Pulau
yang dibedakan menjadi West Timor dan East Timor ini mengikuti zona subduksi
banda arc yang berbelok, namun tidak diikuti dengan adanya kehadiran dari volkanik
aktif atau volcanic arc (Hall, 2008).
Gambar I.2. Peta Kondisi Pulau Timor yang merupakan inactive arc (Charlton et al, 2002)
Dalam Gambar Peta Indonesia (Gambar I.1) oleh Hall (2008) dan Gambar
Peta kondisi Pulau Timor (Gambar I.2). oleh Charlton et al (2002) tampak kondisi
geografi dari pulau timor yang merupakan bagian dari banda arc. Ketidakhadiran dari
volkanik arc yang telah ditunjukkan pada (Gambar I.1 dan Gambar I.2) yang
merupakan ciri khas dari Busur Banda, menjadikan pembentukan dan fase tektonik
pada Pulau Timor adalah fase tektonik yang kompleks.
Gambar I.3. Kondisi Paleotektonik dari Pulau Timor pada Awal hingga Akhir dari Permian
(Charlton, 2001)
Model Overthrust
Model ini dikemukakan oleh Audley-Charles (1968), Pada model ini Pulau
Timor terbentuk oleh batas Kontinen Australia yang menghasilkan seri unit
overthrust berupa endapan oceanic, batuan metamorf, dan batuan sedimen.
Kehadiran piroklastik pada Pulau Timor yang ditunjukkan dengan zona
berwarna merah (Gambar I.4), dijelaskan dalam model ini bahwa kehadiran
dari piroklastik tersebut merupakan bagian dari Volkanik Arc di utaranya atau
Volkanic Arc dari Flores yang terbawa dan menjadi endapan piroklastik di
Timor (Gambar I.3).
Model Rebound
Model ini dikemukakan oleh Chamalaun & Grady (1978), Pada model ini
ketika terjadi subduksi oleh Lempeng Australia, terdapat passive margin yang
jatuh yang menyebabkan rebound. Peristiwa rebound ini sendiri terjadi,
diakibarkan olehcontinental crustdari Australian Basement yang cenderung
memiliki densitas yang ringan. Peristiwa jatuhmya passive margin yang
diikuti oleh rebound dari Australian basement kemudian menghasilkan thrust
fault. Model ini juga mengasumsikan tidak ditemukannya endapan piroklastik
pada Pulau Timor (Gambar I.5).
Model Imbrikasi
Model Imbrikasi merupakan model yang dikemukakan oleh Hamilton (1979).
Pada model ini pembentukan tektonik dari pulau Timor dijelaskan melalui
batas Konvergen berupa subduksi Lempeng Australia dari Arah Selatan
menuju Utara.Hasil subduksi menyebabkan terbentuknya zona mlange yang
ditandai dengan zona berwarna biru muda (Gambar I.6). Pada model ini juga
menghasilkan thrust fault yang relative selatan. Perbedaan dari model ini
dengan model rebound adalah adalah pembentukan tektonik yang terjadi pada
pulau ini dianggap tidak terjadi patahan yang diikuti jatuhnya passive margin.
Sehingga peristiwa yang terjadi adalah pembentukan zona mlange bukan
rebound dari continental crust(Gambar I.6).
Model Duplex
Pada model yang dikemukakan oleh Harris (1991) dan Charlton et al (1991),
ditunjukkan bahwa pembentukan Pulau Timur merupakan hasil dari
Pergerakan lempeng Australia dari arah Selatan yang menghasilkan batas
Konvergen.Namun subduksi ini berhenti dan menghasilkan zona mlange
yang ditandai oleh zona dengan warna biru muda (Gambar I.7) dan juga
dihasilkan endapan paraauctochtone yang ditandai oleh zona dengan warna
kuning muda (Gambar I.7).Paraauctochtone yang hadir menunjukkan adanya
kehadiran sedimen yang hadir yang berbeda dengan sedimen sedimen
dilokasi lainnya.
Gambar I.7. Model Tektonik Duplex ( Harris, 1991 dan Charlton et al, 1991)
Gambar I.9. Model Tektonik Basement involved thrusted (Sawyer et al, 1993)
I. A. 3. Pengangkatan Pulau Timor
Tektonik yang membentuk pulau ini adalah struktur struktur lipatan dan
thrust yang subparallel dengan orogenic trends. Kolisi yang terjadi diantara Lempeng
Australia dan Busur Banda sangat mempengaruhi struktur struktur yang
berkembang pada Pulau ini. Arah Kolisi dari Australia yang menunjukkan arah
North-South hingga North-North West South-South West menghasilkan sistme
strike slip fault dengan arah yang sama (Gambar 1.11)
Gambar I. 11Unit Tektonik Pulau Timor (Audley- Charles, 2004; 2011; Haris, 2006)
I. C. Potensi Hidrokarbon Pulau Timor
Pasif margin dari Lempeng Australia yang merupakan bagian utara dari
Gondwanaland, memiliki cekungan cekungan retakan yang terbentuk selama
Paleozoic hingga Mesozoic.Hal ini menyebabkan banyaknya sedimen sedimen non-
marine dan sedimen sedimen marine yang terendapkan dan menjadi source rock di
wilayah Self Australia bagian Barat Laut. Selama proses kolisi yang terjadi antara
Lempeng Australia dengan Busur Banda, menyebabkan sebagian sedimen yang
menjadi source rock ini, berpindah ke Timor. Sehingga di Timor juga memiliki
cekungan yang berpotensi menjadi source rock.
Sistem petroleum yang ditinjau dari source rock, reservoir rock, proper timing
of migration, dan kehadiran seal serta traps adalah sebagai berikut:
Source Rock
Source rock yang hadir pada daerah ini diwakili oleh formarsi lower Vulcan
dan Formasi Fluvio-deltaic Plover. Kedua formasi terbentuk diwaktu yang
berbeda, pada formasi lower Vulcan, merupakan formasi yang terbentuk dari
peristiwa transgresi pada Pertengahan hingga Akhir Jurassic yang
menghasilkan batuan marine shales.Sedangkan Formasi Fluvio-deltaic Plover
terbentuk lebih dahulu yaitu pada pada Awal hingga Pertengahan
Jurassic.Formasi lainnya adalah formasi Milligans yang disebut dengan sistem
Transisi Larapintine.Formasi Milligans ini memiliki litologi berupa shale yang
selaras dengan grup Keep River (Bonaparte).
Reservoir Rock
Reservoir rock yang hadir adalah pada Formasi Puffin dalam bentuk litologi
sandstone yang terbentuk pada akhir Cretaceous dengan lingkungan
submarine fan.Formasi Vulcan juga merupakan reservoir yang baik dari
litologi batupasir yang terbentuk pada umur Akhir Jurassic Awal
Cretacecous pada lingkungan Submarine fan. Pada Pertengahan Akhir
Jurassic juga terbentuk Montara Formasi yang terdiri dari litologi batupasir
dan berperan sebagai reservoir yang baik. Formasi lain yang juga hadir adalah
formasi fluvio-deltaic Plover yang terbentuk pada Awal hingga Akhir Jurassic.
Seals Rock
Seals rock yang hadir adalah pada formasi Vulcan pada litologi batulempung
Traps
Traps yang hadir adalah Sahul sinklin yang sangat memiliki peranan penting.
Dafpus