PENDAHULUAN
Manusia adalah ciptaan tuhan YME dan merupakan mahluk tertinggi di dunia ini
dibandingkan dengan mahluk-mahluk yg lain. Karena manusia di beri kelebihan fisik yg
sempurna dan akal, sehingga dapat berfikir abstrak serta berbuat secara rasional.
Manusia merupakan makhluk Bio, Psiko, Sosio, dan Spiritual. Manusia juga merupakan
makluk yang utuh yang merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat
pada diri seseorang.
Setiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti
bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti
tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang
berfungsi sebagai subjek. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini kami akan membahas lebih
mendalam mengenai konsep manusia dan masyarakat.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
2. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur masyarakat.
4. Untuk mengetahui sifat dan hakikat manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai
suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah
yang melekat pada diri seseorang.
Setiap individu mempunyai cirri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk
fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri
terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi
sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri, yaitu:
Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman
(safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian
yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan
dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk
memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang
dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat
dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak
langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun
dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah
dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah
yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia,
2
juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan
adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di
sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan
alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan;
perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan
jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada
yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata
pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari
tahu. Pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan siapa telah melahirkan sistem pengetahuan,
yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk
memenuhi kebutuhan material manusia.
Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia
baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu
tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang
lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan kelompok.
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar
berjalan, belajar makan, belajar berpakaian, belajar membaca, belajar membuat sesuatu dan
sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Manusia sebagai makhluk sosial yaitu ikut serta manusia didalam hubungan-hubungan
sosial dalam membentuk kebudayaan masyarakat dan kesadaran akan adanya persamaan dan
perbedaan dengan orang lain.
Menurut Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan
bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari
usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang
dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
3
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah,
pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan/kelompok lain
akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan
kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang
apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu
ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan
bersama.
Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok manusia yang
hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lain sehingga
melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini, tidak mempunyai
batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang.
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono Soekamto (1987), beberapa ciri masyarakat perkotaan yang menonjol adalah:
a) Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir yang rational, yang
berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
4
e) Jalan pikiran yang rasional menyebabkan interaksi sosial berdasarkan kepentingan
daripada faktor pribadi;
g) Perubahan sosial tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.
5
e. Pembagian Golongan dalam Masyarakat
Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas, maka terdapat beberapa pembagian
golongan sosial sebagai berikut :
1)Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris), di dasarkan pada hak dan pola
kepemilikan tanah, terbagi menjadi:
-Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal
(penduduk inti).
-Golongan Menengah: para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki
tanah pertanian (kuli gendul).
-Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2)Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal, di dasarkan pada hubungan kekerabatan
dengan raja/kepala pemerintahan, terbagi menjadi:
- Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
- Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula).
3)Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri, meliputi :
-Golongan teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal, direktur, komisaris.
-Golongan menengah atau madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.
-Golongan bawah seperti buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja
sektor informal (pembantu).
2. Kategori Sosial
a. Pengertian Kategori Sosial
6
Menurut Koentjaraningrat, kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud
karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam
kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu, tidak
memiliki identitas, tidak memiliki lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki
pemimpin.
3. Kelompok Sosial
a. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran
untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi kriteria :
1)Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok
tersebut.
2)Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
3)Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan proses
tertentu.
4)Adanya faktor pengikat yang dimiliki anggota-anggota kelompok, seperti persamaan
nasib, kepentingan tujuan, ideologi politik dan lain-lain.
7
berdasarkan pertemuan yang berulangkali. Contohnya: kelompok arisan, kelompok belajar,
klik/clique.
5)Berdasarkan keanggotaan, terdapat adanya kelompok membership group dan reference group.
Kelompok membership adalah kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai
anggota. Contohnya: peserta asuransi nasabah bank, anggota OSIS, anggota PGRI. Sedangkan
kelompok reference/kelompok rujukan atau acuan adalah kelompok sosial yang dijadikan
rujukan/acuan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk
membentuk kepribadiannya dalam berperilaku. Contohnya; seseorang yang gagal menjadi
mahasiswa UI tetapi ia tetap bertingkah laku seperti mahasiswa UI.
4. Perkumpulan (Asosiasi)
a. Pengertian Perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-
tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan,
pendidikan, keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang
bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan
tertentu, hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.
b. Bentuk-Bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat adalah :
1)Berdasarkan sifat hubungan anggotanya, terbentuk kelompok sekunder (secondary group).
Kelompok sekunder adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari banyak orang dengan bentuk
hubungan tidak bersifat pribadi dan bersifat sementara. Contohnya: negara, bangsa dan suku.
2)Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal (formal group). Yaitu kesatuan
manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki peraturan tegas yang
sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya:
perkumpulan mahasiswa, perkumpulan organisasi massa, instansi pemerintah, dan
sebagainya.
3)Berdasarkan pola hubungan yang diciptakan para anggotanya, terbentuk kelompok
patembayan (gesellschaft). Kelompok patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat
pokok, biasanya untuk jangka waktu pendek, dan terdapat dalam hubungan perjanjian
berdasarkan ikatan timbal balik (kontrak). Misalnya: ikatan karyawan dan majikan dalam
organisasi suatu pabrik.
4)Berdasarkan prinsip guna/fungsinya, terdapat perkumpulan atas dasar ekonomi.
Contohnya: perkumpulan pedagang, koperasi, suatu perseroan suatu perusahaan dan
sebagainya.
5)Berdasarkan keperluan, terdapat banyak perkumpulan contohnya seperti perkumpulan
untuk memajukan pendidikan maka dibentuk yayasan pendidikan, suatu perkumpulan
pemberantasan buta huruf.
8
6)Perkumpulan untuk memajukan ilmu pengetahuan atau organisasi profesi, seperti Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Himpunan Sarjana Pendidikan
Ilmu-Ilmu Sosial (HISPI), Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), dan sebagainya.
7)Berdasarkan aktivitas keagamaan, terdapat banyak perkumpulan, contohnya seperti
organisasi penyiar agama, kelompok pengajian, organisasi gereja, gerakan kebatinan, dan
sebagainya.
8)Berdasarkan aktivitas politik, terdapat banyak perkumpulan, contohnya seperti Parpol,
kelompok kepentingan/penekan, dan sebagainya.
9)Berdasarkan kepentingan memajukan olah raga, terdapat banyak perkumpulan, contohnya:
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Merupakan satu kesatuan
antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
2. Manusia sebagai makhluk sosial yaitu ikut serta manusia didalam hubungan-hubungan
sosial dalam membentuk kebudayaan masyarakat dan kesadaran akan adanya
persamaan dan perbedaan dengan orang lain.
3. Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok manusia yang
hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lain
sehingga melahirkan kebudayaan yang sama.
4. Menurut Plato, hakekat masyarakat merupakan refleksi dan manusia perorangan.
5. Sifat masyarakat yaitu akan mengalami kegoncangan, sebagaimana manusia
perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu :
nafsu, semangat dan intelegensia.
3.2 Saran
Pengalaman berkelompok yang membuat makhluk manusia memiliki ciri sifat
manusiawi, perasaan dan prilaku seseorang yang di pengaruhi oleh keanggotaan. Oleh karena
itu, berinteraksi dengan orang lain merupakan suatu kewajiban agar dapat mengenali
perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Bersosialisasi bukan terletak pada dekatnya
jarak fisik, melainkan kesadaran untuk berinteraksi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11