Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Nama : MUH ROZIKIN


NIM : 13. 3. 07. 0012
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah (MUA)
Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM
PENGUPAHAN SOPIR DAN KERNET ANGKUTAN ANTAR
KOTA ANTAR PROVINSI STUDI PADA PERUSAHAAN
OTOBUS (P.O) MANDIRI PRATAMA LUWUK

Istilah solidaritas sosial (al-takaful al-ijtimai) memiliki hubungan yang erat dengan upah
atau gaji. Seorang muslim mampu bekerja, akan diberikan upah sesuai dengan kinerja atau
tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakannya. Tenaga kerja adalah faktor penting dalam proses
produksi, Pihak pengusaha di satu sisi dan pekerja disisi lainnya. Pada dasarnya upah merupakan
konpensasi atas pengorbanan pekerja.upah pada umunya di berikan atas kinerja yang telah
dilakukan berdasarkan standar kinerja yang di tetapkan maupun disetujui bersama berdasarkan
personal contract.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka uraian dalam skripsi ini berangkat dari masalah
bagaimana sistem pengupahan sopir dan kernet angkutan antar kota antar provinsi studi pada p.o
mandiri pratama luwuk? Dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap system pengupahan
sopir dan kernet angkutan antar kota antar provinsi studi pada p.o mandiri pratama luwuk?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa kerjasama yang terjadi pada
masyarakat Desa Lado Kec.Sidoan Kab.Parigi Moutong adalah kerjasama antara pemilik kebun
dengan buruh panjat dalam proses memanen buah cengkeh. Sebelum melakukan pekerjaannya,
buruh panjat dan pemilik kebun bersama-sama melakukan kesepakatan atau perjanjian kerja
dengan menetapkan upah yang harus disebutkan dan diterima oleh seorang buruh setelah mereka
selesai melakukan pekerjaannya. Sistem pengupahan buruh panjat yang ada di desa Lado
kecamatan Sidoan kabupaten Parigi Moutong adalah sistem upah harian sesuai kesepakatan
dengan upah Rp 5.000/per Kg sesuai dengan hasil buah yang mereka dapatkan dalam sehari.
Upah buruh panjat tersebut apabila dikaitkan dengan (UMP) Sulawesi Tengah tahun 2017 sangat
mencukupi bagi seorang buruh sesuai dengan jerih payah buruh dalam bekerja. Begitupun
menurut hukum Islam sistem pengupahan yang ada di Desa Lado Kec. Sidoan Kab. Parigi
Moutong sudah sesuai dan sudah memenuhi syarat dan rukun ijarah, yaitu dilihat dari akadnya,
orang yang melakukan akad, dan upah yang diberikan kepada pekerja.
Dari kesimpulan yang diperoleh disarankan agar perjanjian kerja sebaiknya kesepakatan
upah lebih diperhatikan terutama dalam hal waktu pembayaran agar supaya tidak terjadi salah
paham antara pemilik kebun dan buruhnya.

Anda mungkin juga menyukai