PERTEMUAN KE - 5
PENGANTAR MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
2. Fungsi Operasional
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi dibentuk dengan merancang struktur hubungan yang mengaitkan
antara pekerjaan, karyawan, dan faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin
kerjasama satu dengan yang lainnya.
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan terdiri dari fungsi staffing dan leading. Fungsi staffing adalah
menempatkan orang-orang dalam struktur organisasi, sedangkan fungsi leading
dilakukan pengarahan sdm agar karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
4. Pengawasan (Controlling)
Adanya fungsi manajerial yang mengatur aktifitas-aktifitas agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, bila terjadi penyimpangan dapat diketahui dan segera dilakukan
perbaikan.
2. Pengembangan (Development)
Usaha untuk meningkatkan keahlian karyawan melalui program pendidikan
dan latihan yang tepat agar karyawan atau pegawai dapat melakukan
tugasnya dengan baik. Aktivitas ini penting dan akan terus berkembang
karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan meningkatnya
kesulitan tugas manajer.
3. Kompensasi (Compensation)
Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan balas jasa atau
imbalan yang memadai kepada pegawai sesuai dengan kontribusi yang telah
disumbangkan kepada perusahaan atau organisasi.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
7
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi Operasional (2)
4. Integrasi (Integration)
Merupakan usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu, organisasi,
perusahaan, maupun masyarakat. Oleh sebab itu harus dipahami sikap
prinsip-prinsip pegawai.
5. Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah keempat fungsi dijalankan dengan baik, maka diharapkan organisasi
atau perusahaan mendapat pegawai yang baik. Maka fungsi pemeliharaan
adalah dengan memelihara sikap-sikap pegawai yang menguntungkan
perusahaan.
2. Meningkatkan kualitas
Dengan diselenggarakannya program pelatihan dan pengembangan, yang dapat
diperbaiki tidak hanya kualitas produksi, tetapi juga akan memperkecil
kemungkinan dilakukannya kesalahan oleh para tenaga kerja, sehingga kualitas
output akan tetap terjaga dan bahkan mungkin semakin meningkat.
2. Menentukan materi
Dengan kebutuhan akan pelatihan, sebagai hasil dari langkah yang pertama dapat
ditentukan materi pelatihan yang harus diberikan.
Competency Study
1. Bertanya kepada key person tentang kompetensi apa yang harus dimiliki sesuai
dengan jabatannya
2. Menentukan kemampuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan agar memiliki
kompetensi tersebut
3. Menyusun skala prioritas tentang kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dan merumuskannya sebagai kurikulum pelatihan
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
18
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Training Need Survey
Pendekatan ini memulai analisis dengan menjawab Kemampuan dan keterampilan
apa yang dibutuhkan . Pertanyaan ini mengantarkan kita pada langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Bertanya kepada key person tentang kemampuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan untuk dapat melaksanakan tugas jabatannya
b. Menyusun skala prioritas tentang kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dan merumuskannya sebagai kurikulum pelatihan
2. Job rotation atau rotasi jabatan adalah program yang direncanakan secara formal
dengan cara menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan
dalam bagian yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan
mengenai pekerjaan dalam organisasi, misalnya promosi, mutasi, dan demosi.
4. Role playing adalah metode pelatihan yang dilakukan dengan cara, para peserta
diberi peran tertentu untuk bertindak dalam situasi khusus.Ini dimaksudkan untuk
dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya pelanggan, atasan, rekan
sekerja, sehingga para peserta dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
22
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teknik Pelatihan Off The Job Training (2)
5. Case study adalah studi kasus yang dilakukan dengan memberikan beberapa kasus
tertentu, kemudian peserta diminta untuk memecahkan kasus tersebut melalui
diskusi dengan kelompok belajar.
6. Self study adalah meminta peserta untuk belajar sendiri melalui rancangan materi
yang disusun dengan baik, seperti melalui bahan bacaan, video, dan kaset.
7. Program learning adalah bentuk lain dari self study, yaitu menyiapkan seperangkat
pertanyaan dan jawabannya secara tertulis dalam buku, atau dalam sebuah
program komputer.
6. Action learning (belajar bertindak) adalah proses belajar melalui kelompok kecil
dalam memecahkan berbagai persoalan dalam pekerjaan, yang dibantu oleh
seorang ahli, bisa dari dalam perusahaan, atau dari luar perusahaan.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
23
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014