Anda di halaman 1dari 23

PERKULIAHAN COMMON SUPPORT

PERTEMUAN KE - 5
PENGANTAR MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MISBAHUL MUNIR, ST., MT.


INDUSTRIAL DEPARTMENT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik
tujuan - tujuan individu maupun organisasi. (Handoko, 2001)

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah: Suatu proses berbagai


masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga
kerja lain nya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah di tentukan. ( Syaroni, 2013).

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan dan pengawasan kegiatan - kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat. Flippo (1980)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


2
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Tujuan MSDM
Untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan
efektivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan (Sekaran, 1998).

Untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat absensi,


mengurangi tingkat perputaran kerja atau meningkatkan loyalitas para pegawai
pada organisasi (Werther dan Davis, 1989)

Kegiatan /Aktivitas MSDM


1. Persiapan dan pengadaan
2. Pengembangan dan penilaian
3. Pengkompensasian dan perlindungan
4. Hubungan - hubungan kepegawain

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


3
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi MSDM
1. Fungsi Manajemen

2. Fungsi Operasional

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


4
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi Manajemen (1)
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan mempunyai arti penentuan mengenai program tenaga kerja yang
akan mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi dibentuk dengan merancang struktur hubungan yang mengaitkan
antara pekerjaan, karyawan, dan faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin
kerjasama satu dengan yang lainnya.

3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan terdiri dari fungsi staffing dan leading. Fungsi staffing adalah
menempatkan orang-orang dalam struktur organisasi, sedangkan fungsi leading
dilakukan pengarahan sdm agar karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


5
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi Manajemen (2)

4. Pengawasan (Controlling)
Adanya fungsi manajerial yang mengatur aktifitas-aktifitas agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, bila terjadi penyimpangan dapat diketahui dan segera dilakukan
perbaikan.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


6
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi Operasional (1)
1. Pengadaan (Procurement)
Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan, terutama yang berhubungan dengan penentuan kebutu han
tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi dan penempatan.

2. Pengembangan (Development)
Usaha untuk meningkatkan keahlian karyawan melalui program pendidikan
dan latihan yang tepat agar karyawan atau pegawai dapat melakukan
tugasnya dengan baik. Aktivitas ini penting dan akan terus berkembang
karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan meningkatnya
kesulitan tugas manajer.

3. Kompensasi (Compensation)
Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan balas jasa atau
imbalan yang memadai kepada pegawai sesuai dengan kontribusi yang telah
disumbangkan kepada perusahaan atau organisasi.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
7
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Fungsi Operasional (2)
4. Integrasi (Integration)
Merupakan usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu, organisasi,
perusahaan, maupun masyarakat. Oleh sebab itu harus dipahami sikap
prinsip-prinsip pegawai.

5. Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah keempat fungsi dijalankan dengan baik, maka diharapkan organisasi
atau perusahaan mendapat pegawai yang baik. Maka fungsi pemeliharaan
adalah dengan memelihara sikap-sikap pegawai yang menguntungkan
perusahaan.

6. Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)


Usaha terakhir dari fungsi operasional ini adalah tanggung jawab perusahaan
untuk mengembalikan pegawainya ke lingkungan masyarakat dalam keadaan
sebaik mungkin, bila organisasi atau perusahaan mengadakan pemutusan
hubungan kerja.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
8
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
PELATIHAN KERJA KARYAWAN
Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek dari pada teori (Wu and Li, 2006)

Pelatihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan


keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
(Flippo, 2000)

Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses


peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Bella (1999)

Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan


keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Simamora (2004)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


9
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
MANFAAT PELATIHAN BAGI INDIVIDU
1. Menambah wawasan, pengetahuan tentang perkembangan organisasi baik
secara internal maupun eksternal
2. Menambah wawasan tentang perkembangan lingkungan yang sangat
mempengaruhi kehidupan organisasi
3. Menambah pengetahuan dibidang tugasnya
4. Menambah keterampilan dalam meningkatkan pelaksanaan tugasnya
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara sesame
6. Meningkatkan kemampuan menangani emosi
7. Meningkatkan pengalaman memimpin.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


10
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
TUJUAN PELATIHAN (1)
1. Meningkatkan Produktivitas
Pelatihan dan pengembangan tidak hanya ditujukan untuk tenaga kerja yang
masih baru saja, tetapi juga tenaga kerja lama. Kemampuan yang lebih tinggi
dapat meningkatkan hasil (output) baik secara kuantitatif maupun kualitatif

2. Meningkatkan kualitas
Dengan diselenggarakannya program pelatihan dan pengembangan, yang dapat
diperbaiki tidak hanya kualitas produksi, tetapi juga akan memperkecil
kemungkinan dilakukannya kesalahan oleh para tenaga kerja, sehingga kualitas
output akan tetap terjaga dan bahkan mungkin semakin meningkat.

3. Meningkatkan mutu perencanaan kerja


Dengan pelatihan dan pengembangan akan memudahkan seorang pekerja untuk
mengisi lowongan jabatan dalam organisasi, sehingga perencanaan tenaga kerja
dapat dilakukan sebaik-baiknya.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


11
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
TUJUAN PELATIHAN (2)
4. Meningkatkan semangat (morale) tenaga kerja
Program pelatihan dan pengembangan akan memperbaiki iklim dan mengurangi
ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam organisasi, sehingga akan
menimbulkan reaksi-reaksi yang positif dari tenaga kerja yang bersangkutan.

5. Sebagai balas jasa tidak langsung


Dengan memberikan kesempatan kepada seseorang tenaga kerja untuk
mengikuti program pelatihan dan pengembangan dapat diartikan sebagai
pemberian balas jasa kepada tenaga kerja yang bersangkutan atas prestasinya di
masa lalu.

6. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja


Pelatihan dan pengembangan yang baik dapat mencegah atau mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja dalam organisasi, sehingga akan menciptakan
lingkungan kerja yang lebih aman dan memberikan ketenangan dan stabilitas
pada sikap mental tenaga kerja.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
12
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
TUJUAN PELATIHAN (3)
7. Mencegah kedaluwarsaan
Program pelatihan dan pengembangan dapat mendorong inisiatif dan kreativitas
tenaga kerja, sehingga dapat mencegah terjadinya kedaluwarsaan. Sifat
kedaluwarsaan seorang tenaga kerja akan terjadi bila kemampuan yang
dimilikinya tertinggal oleh kemampuan yang diperlukan sesuai dengan
perkembangan teknologi.

8. Kesempatan pengembangan diri


Program pelatihan dan pengembangan akan memberikan kesempatan bagi
seorang tenaga kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan nya,
termasuk meningkatkan perkembangan kepribadiannya.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


13
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
LANGKAH PENGORGANISASIAN PROGRAM PELATIHAN (1)

1. Melakukan penelitian dan pengumpulan data


Dari hasil penelitian dan pengumpulan data tersebut dapatlah diketahui kebutuhan
akan pelatihan yang secara nyata dan aktual diperlukan dalam organisasi. Langkah ini
sering pula dikatakan sebagai penentuan kebutuhan akan pelatihan (training need).

2. Menentukan materi
Dengan kebutuhan akan pelatihan, sebagai hasil dari langkah yang pertama dapat
ditentukan materi pelatihan yang harus diberikan.

3. Menentukan metode pelatihan


Sesuai dengan materi pelatihan yang dibutuhkan, maka ditentukan metode penyajian
yang paling tepat. Penentuan atau pemilihan metode pelatihan tersebut disamping
didasarkan atas materi yang akan disajikan, juga berkaitan dengan tingkatan tenaga
kerja yang akan dilatih. Metode yang akan dipergunakan untuk operasional dan non-
merger akan berbeda dengan metode untuk tingkatan manajer atau eksekutif.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


14
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
LANGKAH PENGORGANISASIAN PROGRAM PELATIHAN (2)

4. Memilih pelatih yang dibutuhkan


Langkah selanjutnya adalah memilih dan mempersiapkan tenaga pelatih. Pemilihan
seseorang sebagai pelatih harus didasarkan pada keahlian dan kemampuannya
untuk mentransformasikan keahliannya tersebut kepada peserta pelatihan.
5. Memilih para peserta
Agar program pelatihan dapat mencapai sasaran, hendaklah para pesertanya dipilih
yang benar-benar siap latih . Artinya tenaga kerja yang diikutsertakan dalam
pelatihan adalah mereka yang secara mental telah dipersiapkan untuk mengikuti
program tersebut.
6. Melaksanakan program
Pada langkah ini harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan pelatihan benar -
benar mengikuti program yang telah ditetapkan.
7. Melakukan evaluasi program
Langkah terakhir adalah mengevaluasi pelaksanaan program pelatihan. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
15
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Penentuan Kebutuhan Pelatihan
1. Performance Analysis
2. Task Analysis
3. Competency Study
4. Training Need Survey

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


16
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Performance Analysis
1. Menentukan kinerja yang dibutuhkan
2. Menentukan titik kritis keluaran yang diharapkan dari jabatan tersebut
3. Menentukan tugas apa yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan kinerja
jabatan tersebut
4. Menentukan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan
tugas dengan baik
5. Menentukan faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja jabatan tersebut,
seperti desain jabatan, sumber daya yang tersedia, dan lain lain
6. Menyusun skala prioritas dari kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan
dan rumusan sebagai kurikulum pelatihan
7. Merumuskan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan yang ada

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


17
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Task Analysis
1. Menentukan tugas apa yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan kinerja
jabatan tersebut
2. Menentukan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan
tugas dengan baik
3. Menyusun skala prioritas dari kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan
dan rumusan sebagai kurikulum pelatihan

Competency Study
1. Bertanya kepada key person tentang kompetensi apa yang harus dimiliki sesuai
dengan jabatannya
2. Menentukan kemampuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan agar memiliki
kompetensi tersebut
3. Menyusun skala prioritas tentang kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dan merumuskannya sebagai kurikulum pelatihan
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
18
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Training Need Survey
Pendekatan ini memulai analisis dengan menjawab Kemampuan dan keterampilan
apa yang dibutuhkan . Pertanyaan ini mengantarkan kita pada langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Bertanya kepada key person tentang kemampuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan untuk dapat melaksanakan tugas jabatannya
b. Menyusun skala prioritas tentang kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dan merumuskannya sebagai kurikulum pelatihan

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


19
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
METODE PELATIHAN
1. On The Job Training (Latihan Sambil Bekerja)
upaya melatih karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil
mengerjakannya di tempat kerja yang sesungguhnya.

2. Off The Job Training


Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat
kerja.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


20
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teknik Pelatihan On The Job Training
1. Job Instruction training atau latihan instruksi jabatan adalah pelatihan dimana
ditentukan seseorang (biasanya manajer atau supervisor) bertindak sebagai pelatih
untuk menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses
kerja.

2. Job rotation atau rotasi jabatan adalah program yang direncanakan secara formal
dengan cara menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan
dalam bagian yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan
mengenai pekerjaan dalam organisasi, misalnya promosi, mutasi, dan demosi.

3. Apprenticeship atau magang adalah pelatihan yang mengkombinasikan antara


pelajaran di kelas dengan praktek di lapangan, yaitu setelah sejumlah teori
diberikan kepada peserta, peserta dibawa praktek ke lapangan. Teknik ini juga
mengaplikasikan seluruh prinsip belajar.

4. Coaching adalah bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di tempat


kerja oleh atasan dengan membimbing petugas melakukan pekerjaan secara
informal dan biasanya tidak terencana, misalnya bagaimana melakukan pekerjaan,
bagaimana memecahkan masalah.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
21
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teknik Pelatihan Off The Job Training (1)
1. Lecture atau kuliah adalah persentasi atau ceramah yang diberikan oleh
pelatih/pengajar kepada sekelompok pendengar, biasanya kelompok yang cukup
besar.
2. Video presentation atau video persentasi adalah pelajaran yang disajikan melalui
film, televisi, atau video tentang pengetahuan atau bagaimana melakukan suatu
pekerjaan. Ini biasanya dilakukan bilamana jumlah peserta cukup banyak dan
masalah yang dijelaskan tidak begitu kompleks.
3. Vestibule training/simulation adalah latihan yang diberikan di sebuah tempat yang
khusus dirancang menyerupai tempat kerja, yang dilengkapi dengan berbagai
peralatan seperti di tempat kerja.

4. Role playing adalah metode pelatihan yang dilakukan dengan cara, para peserta
diberi peran tertentu untuk bertindak dalam situasi khusus.Ini dimaksudkan untuk
dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya pelanggan, atasan, rekan
sekerja, sehingga para peserta dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
22
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teknik Pelatihan Off The Job Training (2)
5. Case study adalah studi kasus yang dilakukan dengan memberikan beberapa kasus
tertentu, kemudian peserta diminta untuk memecahkan kasus tersebut melalui
diskusi dengan kelompok belajar.

6. Self study adalah meminta peserta untuk belajar sendiri melalui rancangan materi
yang disusun dengan baik, seperti melalui bahan bacaan, video, dan kaset.

7. Program learning adalah bentuk lain dari self study, yaitu menyiapkan seperangkat
pertanyaan dan jawabannya secara tertulis dalam buku, atau dalam sebuah
program komputer.

5. Laboratory training adalah latihan untuk meningkatkan kemampuan hubungan


antar pribadi, melalui sharing pengalaman, perasaan, persepsi, dan perilaku
diantara beberapa peserta.

6. Action learning (belajar bertindak) adalah proses belajar melalui kelompok kecil
dalam memecahkan berbagai persoalan dalam pekerjaan, yang dibantu oleh
seorang ahli, bisa dari dalam perusahaan, atau dari luar perusahaan.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
23
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014

Anda mungkin juga menyukai

  • Skripsi Longsor
    Skripsi Longsor
    Dokumen121 halaman
    Skripsi Longsor
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • 04 Klasifikasi
    04 Klasifikasi
    Dokumen14 halaman
    04 Klasifikasi
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Geologi Kuarter
    Geologi Kuarter
    Dokumen11 halaman
    Geologi Kuarter
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pola Aliran
    Pola Aliran
    Dokumen3 halaman
    Pola Aliran
    racht
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan Karakter
    Pendidikan Karakter
    Dokumen2 halaman
    Pendidikan Karakter
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • 05 Muka Laut
    05 Muka Laut
    Dokumen12 halaman
    05 Muka Laut
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pola Aliran
    Pola Aliran
    Dokumen3 halaman
    Pola Aliran
    racht
    Belum ada peringkat
  • Kuarter 3
    Kuarter 3
    Dokumen22 halaman
    Kuarter 3
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Lahan Denudasional
    Bentuk Lahan Denudasional
    Dokumen15 halaman
    Bentuk Lahan Denudasional
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • 01 Sifat Umum (Geologi Kuaternari)
    01 Sifat Umum (Geologi Kuaternari)
    Dokumen16 halaman
    01 Sifat Umum (Geologi Kuaternari)
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Kuarter 2
    Kuarter 2
    Dokumen16 halaman
    Kuarter 2
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • 02 Suhardi Purwantara
    02 Suhardi Purwantara
    Dokumen1 halaman
    02 Suhardi Purwantara
    oksi
    Belum ada peringkat
  • Kuarter 1
    Kuarter 1
    Dokumen14 halaman
    Kuarter 1
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Peta Geologi Lembar Jatirogo
    Peta Geologi Lembar Jatirogo
    Dokumen6 halaman
    Peta Geologi Lembar Jatirogo
    Yayan Karnadharasamita Purnama
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 6 PDF
    Pengamen 6 PDF
    Dokumen16 halaman
    Pengamen 6 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pola Aliran
    Pola Aliran
    Dokumen3 halaman
    Pola Aliran
    racht
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 7 PDF
    Pengamen 7 PDF
    Dokumen18 halaman
    Pengamen 7 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 3 PDF
    Pengamen 3 PDF
    Dokumen14 halaman
    Pengamen 3 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 2 PDF
    Pengamen 2 PDF
    Dokumen16 halaman
    Pengamen 2 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Cekungan
    Cekungan
    Dokumen2 halaman
    Cekungan
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 4 PDF
    Pengamen 4 PDF
    Dokumen15 halaman
    Pengamen 4 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 7 PDF
    Pengamen 7 PDF
    Dokumen18 halaman
    Pengamen 7 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 5 PDF
    Pengamen 5 PDF
    Dokumen23 halaman
    Pengamen 5 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 7 PDF
    Pengamen 7 PDF
    Dokumen18 halaman
    Pengamen 7 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Seram
    Seram
    Dokumen8 halaman
    Seram
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Halmahera PDF
    Halmahera PDF
    Dokumen20 halaman
    Halmahera PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Geologi Regional Cekungan Kutai
    Geologi Regional Cekungan Kutai
    Dokumen8 halaman
    Geologi Regional Cekungan Kutai
    Renato Simanjuntak
    Belum ada peringkat
  • Pengamen 1 PDF
    Pengamen 1 PDF
    Dokumen12 halaman
    Pengamen 1 PDF
    azis badi rohman
    Belum ada peringkat
  • Pola Aliran
    Pola Aliran
    Dokumen3 halaman
    Pola Aliran
    racht
    Belum ada peringkat