Anda di halaman 1dari 1

Pengertian inseminasi

Pada awalnya inseminasi buatan sering terdengar pada hewan dan tumbuhan dengan cara
mengambil sperma lalu menginjeksikannya pada hewan betina, begitu juga halnya pada manusia.
Proses inseminasi ini merupakan yang membantu wanita untuk mengatasi kemandulan dimana
sel telur wanita tersebut tidak ada bahkan mengalami kelainan atau cacat, maka tekhnologi
kedokteran bisa melakukan inseminasi buatan dengan merekayasa fertilisasi (pembuahan di luar
rahim) yaitu dengan menyuntikan sperma ke dalam rahim wanita tanpa harus berhubungan badan
dengan tujuan bisa hamil.
Penjelasan dan isi menurut pandangan hukum 5 agama tentang inseminasi

1. Kajian islam
Dalam islam inseminasi buatan yang tidak berasal dari ovum dan sperma suami istri yang
tidak sah hukumnya adalah haram,sedangkan inseminasi buatan dengan kontrak rahim dalam
hukum islam adalah diharamkan karena alasan yang sangat mendasar adalah mengandung unsur
asaing dari pembuahan yang bukan berasal dari benih pasangan suami istri yang sah,kecuali
sperma milik suaminya yang sah.
2. Kajian budha
Dalam pandangan agama budha, perkawinan adalah suatu pilihan hidup dan bukan
kewajiban, attinya seseorang dalam menjalani kehidupannya boleh memilih hidup berumah
tangga,atau hidup sendiri. Termasuk dalam melakukan inseminasi buatan, dalam artian boleh
memilah keputusan sendiri,hal ini bisa dikatakan hukum inseminasi buatan dalam kajian agama
budha adalah boleh.
3. Kajian kristen.
Menurut kajian agama kristen inseminasi buatan ini tidak sesuai dengan ajaran gereja katolik,
karena beberapa alasan tertentu diantaranya:
a. Melibatkan aborsi
b. Tidak mempertimbangkan harkat sang bayi sebagai manusia
c. Masturbasi (pengambilan sperma) selallu dianggap sebagai perbuatan dosa
d. Dilakukan diluar suami istri yang normal
e. Menghilangkan hak sang anak untuk di kandung secara normal,melelui hubungan perkawinan
suami istri.
4. Kajian katolik
Menurut kajian agama katolik hubungan suami istri harus mempunyai tujuan union(persatuan
suami istri) dan procreatin(terbuka untuk kemungkinan lahirnya anak). Maka, inseminasi baik
yang heterolog( melibatkan pihak ke tiga) maupan yang homolog(antara hubungan suami istri itu
sendiri). Memang tidak sesuai dengan ajaran imam katolik, karena dalam prosesnya meniadakan
proses union(persatuan suami istri).
5. Kajian hindu
Inseminasi buatan(Bayi tabung) dapat diterima atas persetujuan suami istri.
Inseminasi atau pembuahan secara suntik bagi umat Hindu dipandang tidak sesuai dengan tata
kehidupan agama Hindu, karena tidak melalui samskara dan menyulitkan dalam hukum
kemasyarakatan.
M.R. (Menstrual Reagulation).
Tidak dibenarkan karena tergolong brunaha, membunuh manik/ embriyo dalam kandungan,
kecuali untuk kepentingan keselamatan sang ibu.
http://erensy.blogspot.com/2011/12/transplantasiinseminasieutanasiamenurut.html

Anda mungkin juga menyukai