TMJ Lansia
TMJ Lansia
MODUL 5 GERIODONTOLOGI
PERAWATAN TEMPOROMANDIBULARJOINT
Disusun oleh :
Mirsa Herdiani
NIM. 1310015119
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya lah laporan hasil belajar mandiri ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah
sebagai hasil dari belajar mandiri blok 18 modul 5.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya laporan ini. Pertama-tama kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. drg. Silvia Anitasari, M.Si selaku dosen penanggung jawab blok 18
modul 5
2. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
khususnya program studi kedokteran gigi angkatan 2013, segala
fasilitas yang telah saya gunakan untuk menambah pengetahuan tentang
laporan ini, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Saya menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah
dengan sistem PBL. Dan tentunya saya selaku penyusun juga mengharapkan agar
laporan ini dapat berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di
kemudian hari.
Laporan ini sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, saran serta kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi
laporan hasil hasil belajar mandiri ini.
Mirsa Herdiani
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
3
1.2. Tujuan
3
1.3. Manfaat
4
BAB II PEMBAHASAN
Keadaan TMJ pada Lanjut Usia
5
Definisi TMJ
6
Perubahan TMJ pada Lanjut Usia
6
Perawatan TMD
9
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
menghasilkan stress melalui sendi dan menyebabkan gangguan
fungsi sendi.
Terjadinya TMD pada lansia menyebabkan berkurangnya
nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia. Hal tersebut
kesehatan.
1.2. Tujuan
TMD
1.3. Manfaat
Mampu mengetahui perubahan TMJ pada orang lanjut usia serta dapat
melakukan tindakan atau perawatan yang benar ketika orang lanjut usia
mengalami TMD.
4
BAB II
PEMBAHASAN
TMJ merupakan sendi yang paling kompleks, sendi ini membuka dan
menutup seperti sebuah engsel dan bergeser ke depan, ke belakang dan dari
sisi yang satu ke sisi yang lainnya. Selama proses mengunyah, sendi ini
menopang sejumlah besar tekanan. Sendi ini memiliki sebuah kartilago atau
tulang rawan khusus yang disebut cakram, yang mencegah gesekan antara
Definisi TMJ
5
TMJ adalah sendi antara rahang bawah dan cranium. Sendi ini
dibentuk oleh condyl mandibula dan fossa glenoid, kiri dan kanan.
bawah. Ruang sendi atas terjadi gerakan meluncur dan bagian bawah
berfungsi sebagai sendi engsel. Selain itu juga terdapat kapsul dan
bawah. Permukaan sendi ini dilapisi oleh jaringan ikat fibrosa padat
dan avaskuler. Hal ini menyebabkan sendi tidak dapat memikul beban
Perubahan TMJ
6
menerus. Proses remodeling ini adalah adaptasi biologis terhadap
rata karena erosi dan celah sendi menjadi sempit. Secara histologis,
7
menyebabkan tidak adekuatnya aliran darah sehingga terjadi
b. Gejala TMD
8
pemakaian berlebihan. Gejala-gejala bertendensi menjadi kronis
menelan
ditutup.
Sakit kepala
9
Perawatan TMD
- Tanpa bedah
mulut dalam kondisi tenang dengan gigi atas dan bawah tidak
10
Biteplate
malam hari.
Terapi kognitif
untuk mengatasinya.
Perawatan gigi
Obat kortikosteroid
11
Arthrocentesis
Pembedahan
sebagai berikut:
Bernafas dalam
tenang.
Meditas
12
terhadap sikap dan kemampuan fungsional juga penting untuk
diperhatikan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Pada orang dengan lanjut usia, tidak dapat dihindari perbuhan
tubuh secara fisiologis terutama pada TMJ atau sendi rahang yang bisa
menyebabkan TMD dan juga mengakibatkan gejala-yang tidak diinginkan,
walaupun demikian kita sebagai dokter gigi bisa meminimalisir gejala
yang dapat terjadi tentu harus ada kerjasama antara pasien dan juga dokter
gigi agar perawatan berhasil. Diharapkan juga agar pasien tetap
13
mengontrol dan memeriksakan kondisi rongga mulut secara rutin, agar
tidak memperparah kondisi yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, I. E., Angus, W, 2006. Perawatan Gigi Terpadu Untuk Lansia. Penerbit
Kedokteran EGC, Jakarta.
14