Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada laporan kasus ini, dibahas mengenai seorang pasien perempuan berusia
27 tahun yang datang dengan keluhan kedua mata kabur yang timbul mendadak
sejak sekitar 3 minggu SMRS dan disertai rasa sakit saat mata digerakkan, gatal,
silau dan berair, serta tanpa mata merah. Kedua mata dirasakan semakin hari
semakin kabur. Keluhan tidak disertai adanya gejala sistemik (seperti demam,
batuk dan pilek). Riwayat trauma mata disangkal. Pasien belum ada berobat
kemanapun. Pasien mengaku baru pertama kali mengalami sakit pada mata seperti
ini. Riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis dan kadar kolesterol tinggi
disangkal. Pasien juga mengaku tidak pernah sakit yang parah yang menggangu
aktivitas ataupun harus dirawat di rumah sakit.

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan


oftalmologi, didapatkan visus yang menurun yakni visus ODS 6/15; pemeriksaan
luar mata, pergerakan bola mata, palpasi TIO dan lapang pandang dalam batas
normal; pemeriksaan funduskopi pada hari sebelumnya didapatkan kesan papilitis
ODS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.


Diagnosis kerja yang dipilih adalah ODS papilitis dengan diagnosis banding yakni
ODS neuritis retrobulbar dan ODS neuropati optik iskemik.

Identitas pasien yakni jenis kelamin perempuan dan usia dewasa muda (27
tahun) serta tidak adanya riwayat sakit sebelumnya (idiopatik) mengarahkan
kepada neuritis optik. Neuritis optik (NO) idiopatik lebih sering terjadi pada
perempuan berusia 20-40 tahun (Ilyas, 2008). NO biasanya terjadi pada orang
dewasa muda yang sehat, dengan perbandingan wanita dan laki-laki adalah 3:1
(Hoorbakht dan Bagherkashi, 2012). Neuritis optik disebabkan idiopatik ataupun

19
penyakit sklerosis multipel (Ilyas, 2008). Penyebab NO kebanyakan idiopatik,
namun dapat berhubungan dengan lesi demielinisasi (contohnya sklerosis
multipel), neuromielitis optik atau etiologi lain yang jarang seperti penyakit
otoimun (misalnya sarkoidosis, lupus eritematosus sistemik), infeksi (misalnya
sifilis, tuberkulosis), inflamasi dan respon imun post vaksinasi (misalnya sinusitis
dan vaksinasi terhadap measles dan rubella) (Hoorbakht dan Bagherkashi, 2012).

Gejala kedua mata kabur yang timbul mendadak sejak sekitar 3 minggu
SMRS yang dirasakan semakin hari semakin kabur, rasa sakit saat mata
digerakkan dan tanpa mata merah, dan pada pemeriksaan fisik mata ditemukan
visus yang turun pada kedua mata tanpa adanya kelainan lain, dapat mengarahkan
kepada neuritis optik. Pada neuritis optik, akan terdapat kehilangan penglihatan
dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai satu atau kedua mata, tajam
penglihatan turun maksimal dalam 2 minggu dan sebagian besar akan kembali
normal sesudah beberapa minggu, sakit pada rongga orbita terutama pada
pergerakkan mata (Ilyas, 2008). Kehilangan tajam penglihatan berkisar mulai dari
mendekati normal hingga tidak ada persepsi cahaya (no light perception/NLP).
Pada ONTT; 10 % pasien visusnya 20/20, 25 % pada 20/25 dan 20/40, 29% pada
20/50 hingga 20/190, dan 36 % pada 20/200 hingga NLP (Murphy, 2008).

Adapun riwayat pemeriksaan visus pada hari sebelumnya yang


menunjukkan perbaikan atau peningkatan visus, juga mengarahkan kepada
neuritis optik. Perjalanan penyakit mendadak dengan turunnya tajam penglihatan
yang dapat berlangsung intermiten dan sembuh kembali dengan sempurna (Ilyas,
2008). Perbaikan penglihatan yang hilang pada NO terjadi secara spontan mulai
dari 2-3 minggu pada 80 % kasus, stabil dalam beberapa bulan dan berlanjut
meningkat pada sekitar 1 tahun. Perbaikan klinis pada penglihatan yang hilang,
diakibatkan adanya proses remielinisaisi dengan keterlibatan neuronal
kompensatorik (Shamps dan Plant, 2009).

Pada pemeriksaan funduskopi, didapatkan kesan papilitis pada kedua mata.


Selain itu, pemeriksaan USG juga memberikan kesan adanya papil edema ODS.

20
Kedua hal ini membuat diagnosis neuritis optik, terutama tipe papilitis, menjadi
tegak. Edema diskus mengacu pada pembengkakan bagian kepala saraf optik yang
dapat terjadi sebagai respon terhadap berbagai kondisi yang mempengaruhi saraf
optik atau retina atau sekunder akibat peningkatan tekanan intrakranial. Pada
penyakit yang mempengaruhi kepala saraf optik secara langsung, edema dapat
terlihat karena adanya inflamasi seperti papilitis ataupun iskemia seperti neuropati
iskemia anterior. Manifestasi klinis dari pasien dengan edema diskus optikus
dapat bervariasi mulai dari asimptomatik atau hanya dengan sakit kepala (papil
edema) hingga kehilangan penglihatan yang berat (papilitis). Edema diskus
optikus dapat terjadi secara bilateral ataupun unilateral. Selain itu, jika diskus
yang edema berwarna hiperemis, itu mengarahkan kepada papilitis, sedangkan
jika pucat, itu mengarah ke iskemi. Papilitis dan neuropati berhubungan dengan
kehilangan penglihatan, sedangkan papil edema tidak (Saxena dan Singh, 2013).

Terapi medikmentosa yang digunakan, yakni dengan methylprednisolone


sodium succinate IV 250 mg setiap 6 jam atau 1 gram setiap hari selama 3 hari
yang diikuti prednisone oral (1 mg/kg per hari) selama 11 hari, adalah sesuai
pedoman Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT). Tujuan terapi ini adalah hanya
untuk mempercepat pengembalian penglihatan. Selain itu, tujuannya juga untuk
dapat mengurangi terjadinya sklerosis multipel 2 selama 2 tahun, khususnya pada
pasien dengan lesi demielinisasi pada pemeriksaan MRI otak saat terjadinya NO.
Walapun efek samping jarang terjadi, monitoring dalam terapi tetap diperlukan.
ONTT juga menyebutkan bahwa penggunaan tunggal dengan prednisone oral (1
mg/kg per hari) selama 14 hari dikontraindikasikan karena dapat memperbesar
resiko rekurensi (Saxena dan Singh, 2013). Pengobatan neuritis optik (papilitis
ataupun neuritis retrobulbar) adalah kortikosteroid. Selain itu, diberikan juga
vasodilator dan vitamin (Ilyas, 2008). Oleh karena itu, pada pasien ini juga
diberikan tetes mata vasacon sebagai vasodilator dan konsumsi makanan yang
bergizi.

21

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapkas LODI SALIM
    Lapkas LODI SALIM
    Dokumen52 halaman
    Lapkas LODI SALIM
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Lapkas LODI SALIM
    Lapkas LODI SALIM
    Dokumen28 halaman
    Lapkas LODI SALIM
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Pak Anggaa
    Pak Anggaa
    Dokumen6 halaman
    Pak Anggaa
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • PR Rhinitis
    PR Rhinitis
    Dokumen4 halaman
    PR Rhinitis
    Gatria Sonia
    Belum ada peringkat
  • Case Referat
    Case Referat
    Dokumen33 halaman
    Case Referat
    Berdasbi Xipho
    Belum ada peringkat
  • BAB I Pendahuluan
    BAB I Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    BAB I Pendahuluan
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Lapkas LODI SALIM
    Lapkas LODI SALIM
    Dokumen28 halaman
    Lapkas LODI SALIM
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - Daftar Gambar
    Daftar Isi - Daftar Gambar
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi - Daftar Gambar
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Peran
    Kuesioner Peran
    Dokumen1 halaman
    Kuesioner Peran
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen6 halaman
    Translate
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Epistaksis Anterior
    Epistaksis Anterior
    Dokumen24 halaman
    Epistaksis Anterior
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga Mata
    Jadwal Jaga Mata
    Dokumen2 halaman
    Jadwal Jaga Mata
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • NAME Tag
    NAME Tag
    Dokumen1 halaman
    NAME Tag
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    Dokumen35 halaman
    Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    asepnhidayat
    Belum ada peringkat
  • Erna Marbun-Ukrida PDF
    Erna Marbun-Ukrida PDF
    Dokumen56 halaman
    Erna Marbun-Ukrida PDF
    RyanIndraSaputra
    Belum ada peringkat
  • Invaginasi
    Invaginasi
    Dokumen6 halaman
    Invaginasi
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • IDAI Full Text
    IDAI Full Text
    Dokumen5 halaman
    IDAI Full Text
    Sheila Hikmah Pranacipta
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Mata Kabur
    Mata Kabur
    Dokumen5 halaman
    Mata Kabur
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Status Pasien
    Bab Iii Status Pasien
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii Status Pasien
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    Dokumen32 halaman
    Bab I, II, III, IV, V, Dapus
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • BAB Hit
    BAB Hit
    Dokumen1 halaman
    BAB Hit
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Hypertension Heart Disease Journal
    Hypertension Heart Disease Journal
    Dokumen12 halaman
    Hypertension Heart Disease Journal
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen21 halaman
    Bab Ii
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat
  • Dapus 12345
    Dapus 12345
    Dokumen5 halaman
    Dapus 12345
    Putri UmagiaDrilna
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Putri Satyagraha
    Belum ada peringkat