Perkembangan ilmu kedokteran, khususnya di bidang pembedahan tidak terlepas
dari peran kemajuan bidang anestesiologi. Bidang anestesiologi merupakan ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tidakan pemberian anestesia atau analgesia. Pasien yang akan menjalani tindakan invasif, seperti tindakan bedah akan menjalani prosedur anestesi. Anestesi sendiri secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit (Muhardi, 2004; Thaib dan Tampubolon, 2004). Anestesi sendiri dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi umum dan anestesi regional. Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar tanpa nyeri yang bersifat sementara (reversible) akibat pemberian obat-obatan serta menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh secara sentral. Sedangkan anestesi regional adalah anestesi pada sebagian tubuh, keadaan bebas nyeri sebagian tubuh tanpa kehilangan kesadaran (Sari NK, 2012). Pemilihan teknik anetesi sendiri selalu terlebih dahulu mementingkan segi keamanan dan kenyamanan pasien. Pada kasus pasien dengan gangguan fungsi kardiorespirasi berat sebaiknya dilakukan dengan anetesia lokal atau regional. Lebh lanjut pemilihan teknik anestesi mempertimbangkan keterampilan dan kebutuhan dokter pembedah, keterampilan dokter anetesiologi, serta keinginan pasien (Muhardi, 2004). Anestesi regional saat ini semakin berkembang dan meluas pemakaiannya, mengingat berbagai keuntungan yang ditawarkan, diantaranya relatif lebih murah, pengaruh sistemik yang minimal, menghasilkan analgesi yang adekuat dan kemampuan mencegah respon stress secara lebih sempurna (Samodro, et al., 2011).