1. Judul Penyuluhan :
ANEMIA PADA IBU HAMIL
2. Identifikasi Masalah
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi
seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan fisiologik yang terjadi adalah
perubahan haemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel sel darah berpotensi
menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor
faktor prokoaguasi dan hemostasis. (Sarwono.2009)
Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya
usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada
perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb paling rendah
didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada trimester ketiga
terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah mempunyai kadar Hb yang
tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama. (Sarwono.2009)
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di Negara maju
maupun di Negara berkembang.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap
kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan yang hati-hati,
termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.
Berdasarkan data yang dimiliki posyandu Menur di Desa Kalak Ijo, Guwosari Pajangan
Bantul, persentase insidensi ibu hamil dengan anemia tahun 2012 mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yaitu sebesar 40% (persentase insidensi ibu hamil dengan anemia tahun 2011
sebanyak 30%, tahun 2010 sebanyak 20%). Data menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami
anemia di daerah tersebut rata rata adalah ibu hamil yang bekerja di luar rumah dan kondisi
sosial ekonominya cenderung tinggi. Letak geografis di daerah tersebut juga tergolong dekat
dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Bidan Praktik Swasta, Posyandu. Setelah
dilakukan survey, ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
anemia pada kehamilan dan ibu hamil cenderung tidak memperdulikan pentingnya tablet fe yang
diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan karena ibu hamil di daerah tersebut menganggap
bahwa tablet fe hanya membuat merasa mual jika diminum dan anggapan tersebut telah menjadi
budaya pada ibu hamil di daerah tersebut.
3. Pengantar
Hari/Tanggal : Jumat, 18 Mei 2012
Waktu : 09.00 WIB 09.20 WIB
(20 menit)
t : Aula TK Aisyiyah Bustanul Atfhal Kalak Ijo Guwosari Pajangan
Bantul, selaku tempat dilaksanakannya posyandu Menur.
n : Ibu hamil di Dusun Kalak Ijo, Guwosari, Pajangan, Bantul.
4. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat menambah pengetahuan tentang anemia.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan ibu hamil dengan anemia di
Dusun Kalak Ijo Guwosari Pajangan Bantul dapat mengetahui tentang :
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Praktek dengan alat (tablet zat besi)
E. Media
1. Leaflet
2. Power Point
3. Laptop
4. LCD
5. Alat praktek (tablet zat besi)
F. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan Menjawab salam,
9. Pengesahan
Yogyakarta, 18 Mei 2011
Sasaran Pemberi Penyuluhan
( ) (Nasrul Lufiyasari)
Mengetahui,
Pembimbing
10. Evaluasi
Pertanyaan lisan :
1. Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil ?
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel induk yang
terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh
proses imunologis (Young dan Maciejewski, 1999). Pada penyakit yang parah, yang
didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25 persen, angka
kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen (Suhemi, 2007).
a. Abortus
b. Persalinan preterm/sebelum waktunya
c. Proses persalinan lama
d. Perdarahan setelah persalinan
e. Syok
f. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
g. Payah jantung
h. Bayi lahir prematur
i. Bayi cacat bawaan
j. Kekurangan cadangan besi
k. Kematian janin
l. Kematian ibu
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan-
makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun
sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik).
Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel
darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini
mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera
dilakukan.
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk atau
air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat
menghambat proses penyerapan.
DAFTAR PUSTAKA
Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Tiga Jilid I. 2001. Jakarta : Media Aesculapius FK UI
1 komentar:
1.
Balas