Anda di halaman 1dari 5

RMK Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian (EKU 315 B4)

Karakteristik Biografis, Kemampuan, Kepribadian, dan Pembelajaran

OLEH:
I GUSTI AYU SATRIYANING 1506305081

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Karakteristik Biografis, Kemampuan, Kepribadian, dan Pembelajaran

Karakteristik Biografis
Karakteristik biografis berkaitan dengan karakteristik pribadi individu seperti, umur, jenis
kelamin, ras, dan lama bekerja. Dimana penejelasannya yakni : (1) Umur, memiliki pengaruh yang
kuat terhadap karakteristik biografis individu. Perbedaan umur akan membedakan kualitas yang
dimiliki oleh setiap individu. Misalnya saja untuk kualifikasi perkerja, pekerja dengan usia tua,
pemberi kerja biasanya melihat kualifikasi positif seperti pengalaman, penilian, etika kerja yang
baik dan komitmen terdadap kualitas terhadap pekerja dengan usia tua. Namun, pekerja dengan
umur tua sering juga dinilai kurang flesksibel dan sulit menerima kemajuan teknologi. (2) Jenis
kelamin, dalam dunia kerja jenis kelamin masih mempengaruhi perekrutan tenaga kerja. Sebuah
studi melaporkan bahwa dalam hal pengalaman pengembangan perkerjaan, pria dan wanita
memang memiliki tawaran yang sama. Namun dalam hal penugasan pria biasanya ditawari posisi
yang lebih menantang dibandingkan dengan wanita. (3) Ras dan Etnis. (4) Disabilitas..
Masa kerja, agama, orientasi seksual dan identitas gender, identitas budaya juga merupakan
karakteristik biografis.

Kemampuan
Kemampuan diartikan sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam
pekerjaan tertentu.
Kemampuan seseorang tersusun dari dua factor :
1. Kemampuan intelektual : Kapasitas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan mental.
Misalnya : berpikir, menganalisis, memahami yang mana dapat diukur dalam bentuk tes
(tes IQ). Dan setiap orang punya kemampuan yang berbeda. Dalam dasawarsa terakhir
terdapat hasil penelitian mengenai intelegensia yang dapat melebihi kemampuan mental.
Dimana intelegensia dapat dipahami secara lebih baik dengan menguraikannya menjadi
empat sub-bagian :
Kognitif : bakat yg ditemukan oleh tes IQ
Sosial : kemampuan berhubungan dgn orang lain secara efektif
Emosi : kemampuan u/ mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi
Budaya : kesadaran akan keberagaman budaya & kemampuan u/ menjalankan
fungsi lintas budaya tsb
2. kemampuan fisik : Kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina, keterampilan,
kekuatan, dan karakteristik-karakteristik serupa.

Keperibadian
Merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian terbentuk
dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan juga
situasi. ciri dari kepribadian merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku
seorang individu, seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisiuss,setia.

Pemebelajaran
Proses pembelajaran adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku,
dan pahami bagaimana orang belajar. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari
perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

belajar melibatkan perubahan (baik ataupun buruk)


perubahan harus relatif permanen
belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan / perilaku
beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk belajar. pengalaman dapat diperoleh lewat
pengamatan langsung atau tidak langsung (membaca) atau lewat praktek.

Ada beberapa teori pembelajaran :


1. Pengondisisan Klasik
Pengondisian klasik dikemukakan berdasarkan eksperimen oleh seorang ahli
fisiolog Rusia bernama IvanPavlov. Pengondisian klasik merupakan jenis
pengondisian dimana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan
menghasilkan respons baru. Dikenal beberapa istilah dalam pengondisian klasik yaitu
: rangsangan tidak berkondisi,rangsangan berkondisi, dan respons tidak berkondisi, dan respons
berkondisi.
Pengondisian klasik adalah pasif. Sesuatu terjadi dan kita bereaksi dalam cara
tertentu. Reaksi tersebut diperoleh sebagai respons terhadap kejadian tertentu yang
dapat dikenali.Dengan demikian hal ini dapat menjelaskan perilaku refleksi sederhana.

2. Pengkondisian operan

Pengkondisian operan merupakan jenis pengkondisian dimana perilaku


sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah
hukuman. Perilaku operant berkebalikan dengan perilaku refleksi. Kecenderungan
untuk mengulang perilaku seperti ini dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan
dari konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan perilaku.
Konsep ini dikemukakan oleh psikolog Harvard, B. F. Skinner. Pengondisian
operant merupakan bagian dari konsep Skinner mengenai paham perilaku, yang
menyatakan bahwa perilaku mengikuti rangsangan dalam cara yang relatif tidak
terpikirkan. Jika sebuah perilaku gagal untuk ditegaskan secara positif, probabilitas
bahwa perilaku tersebut akan terulang pun menurun.

3. Pembelajaran sosial

Pembelajaran sosial merupakan pandangan bahwa orang-orang dapat belajar


melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Teori ini berasumsi bahwa perilaku
adalah sebuah fungsi dari konsekuensi, dan mengakui keberadaan pembelajaran
melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran. Individu merespons
pada bagaimana mereka merasakan dan mendefinisikan konsekuensi, bukan pada
konsekuensi objektif itu sendiri.Pengaruh model-model adalah sentral pada
sudut pandang pembelajaran sosial. Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah
model pada seorang individual
a. Proses Perhatian.
Individu belajar dari sebuah modelhanya ketika mereka mengenali dan
mencurahkan perhatian terhadap fitur-fitur pentingnya.
b. Proses Penyimpanan.
Pengaruh sebuah model akan bergantung pada seberapa baik individu
mengingattindakan model setelah model tersebut tidak lagi tersedia.
c. Proses Reproduksi Motor.
Setelah seorang melihat sebuah perilaku baru dengan mengamati model,
pengamatan tersebut harus diubah menjadi tindakan.
d. Proses Penegasan.
Individu akan termotivasi untuk menampilkan perilaku yang
dicontohkan jika tersediainsentif positif atau penghargaan yang tegas.

Selain pembelajaran seperti diatas, manajer juga perlu melakukan pembentukan perilaku
karyawan sebagai suatu alat manajerial. Karyawan harus berperilaku dengan cara-cara yang paling
memberi manfaat bagi organisasi.

Ciri dari belajar adalah :


belajar melibatkan perubahan (baik ataupun buruk)
perubahan harus relatif permanen
belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan / perilaku
beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk belajar. pengalaman
dapat diperoleh lewat pengamatan langsung atau tidak langsung
(membaca) atau lewat praktek.

Anda mungkin juga menyukai