Peringkat
1 KVA idealnya sih sama dengan 1000 watt harusnya,tapi karena VA adalah daya
semu,maka ( 1 kVA = 1000 VA ) dikalikan 0.85 sama dengan 850 watt.
1000 VA X 0.85 = 850 watt
0.85 adalah cos Q* rata rata dijaringan PLN.Cos Q ini tergantung dari beban masing
masing.
Kategori: Electrical
10 komentar
Balas
selamat pgy pak,saya mau tnya kalau hitungan pr KW it gimnana yah pak,dan 1 kw it
berapa?trimakasih...
Balas
selamat pgy pak,saya mau tnya kalau hitungan pr KW it gimnana yah pak,dan 1 kw it
berapa?trimakasih...
Balas
selamat pgy pak,saya mau tnya kalau hitungan pr KW it gimnana yah pak,dan 1 kw it
berapa?trimakasih...
Balas
Balas
Balas
Ngabidin 15/1/17 17:24
PF = Power Factor atau faktor daya, faktor daya dari PLN rata-rata 0.8 pf, (dibaca 0.8
chosphi).
Rasio besarnya daya aktif yang bisa kita manfaatkan terhadap daya tampak yang dihasilkan
sumber inilah yang disebut sebagai faktor daya. Ilustrasi segitiga daya pada Gambar 3
memberikan gambaran yang lebih jelas. Daya tampak (S) terdiri dari daya aktif (P) dan daya
reaktif (Q). Antara S dan P dipisahkan oleh sudut \phi, yang merupakan sudut yang sama
dengan sudut \phi antara tegangan dan arus yang telah disebutkan di awal. Rasio antara P
dengan S tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut \phi. Apabila kita berusaha untuk membuat
sudut \phi semakin kecil maka S akan semakin mendekat ke P artinya besarnya P akan
mendekati besarnya S. Pada kasus ekstrim dimana \phi = 0^0, cos \phi=1, S=P artinya semua
daya tampak yang diberikan sumber dapat kita manfaatkan sebagai daya aktif, sebaliknya
\phi = 90^0, cos \phi=0 S=Q artinya semua daya tampak yang diberikan sumber tidak dapat
kita manfaatkan dan menjadi daya reaktif di jaringan saja.
Balas
https://konversi.wordpress.com/2010/05/05/memahami-faktor-daya/
Balas
Jika sudah diketahui nilai KW dan KVAnya atau sudah diketahui berapa ampere dan volts
nya maka untuk menghitung berapa PF nya caranya/rumusnya seperti dalam tabel tersebut
Balas
Masukkan komentar Anda...Sore pak...nilai efficiency pada tabel diatas kita ketahui dari
mana...trims
Balas
@zaza, nilai efficiency pada tabel diatas bisa kita ketahui dari data sheet peralatan listrik
(device/beban) tersebut, atau bisa juga dari power/daya nominal di kurangi power losses nya,
untuk generator, motor, trafo, pada umumnya 80% dari power maksimalnya yg tertera di
nameplate nya, contoh: untuk genset power outputnya 250KVA = 200KW, untuk
penggunaan maksimal yg disarankan supaya kinerja mesin optimal maka di dianjurkan
maksimalnya hanya 80% nya dari total 200KW, untuk trafo distribusi setiap merek lossesnya
berbeda-beda (bisa dilihat di nameplatenya, umumnya dgn kode Eff:...%), beban maksimal
yg disarankankan pun sama, 80%nya dari power total maksimalnya. Dari mana daya loss dan
kemana lossesnya? salah satu contohnya mengacu pada prinsip dasar dari setiap energi yang
terpakai/terserap dapat menimbulkan panas, panas/kalor yg ditimbulkan dari energi yg
terserap maupun dari faktor elektromagnetik/induksi ggl, secara langsung/tdk langsung selalu
menimbulkan kerugian, kerugian ini yg disebut losses. pada peralatan listrik tertentu,
effisiensi nya ada yg variable berdasarkan kondisi temperatur peralatan tersebut.
Users on page
Rumus Menghitung kWH Pemakaian Listrik
Kita ambil hitungan untuk satu alat listrik misalnya mesin cuci. Mesin cuci dengan daya 500
watt digunakan setiap 2 hari sekali selama 1 jam. Rumah anda masuk dalam tarif dasar listrik
golongan R-1 dengan daya 1.300.
itu biaya listrik untuk satu alat listrik. Untuk menghitung semua pemakaian seluruh alat
listrik, anda cukup menghitungnya dengan rumus kWH di atas dan menjumlahkannya hingga
ketemu pemakain kWH sebulan kemudian kalikan dengan TDL yang berlaku. Akan tetapi
jangan heran kalau hitungan anda masih beda dengan tagihan PLN. Hal ini karena masih ada
biaya beban selain biaya pemakaian.