LARUTAN
PENDAHULUAN
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, ada 3 kemungkinan
campuran yang terjadi :
1. campuran kasar, contoh campuran tanah dan pasir, gula dan garam dan
sebagainya, bersifat heterogen.
2. dispers koloid, contoh larutan tanah liat dan air, sol FeOH3, dan
sebagainya, bersifat heterogen.
3. larutan sejati, contoh larutan gula dalam air, garam dalam air, dan
sebagainya, bersifat homogen.
PENDAHULUAN
Larutan zat terlarut atau solute
Larutan jenuh
tidak jenuh
lewat jenuh
SIFAT LARUTAN
Daya Larut
Daya larut suatu zat dalam zat lain dipengaruhi oleh jenis zat pelarut,
temperatur dan tekanan.
Pengaruh temperatur tergantung dari panas pelarutan. Bila panas
pelarutan (H) negatif, daya larut turun dengan naiknya temperatur. Bila
panas pelarutan (H) positif, daya larut naik dengan naiknya temperatur.
Tekanan tidak begitu terpengaruh terhadap daya larut zat padat dan zat
cair, tetapi berpengaruh pada daya larut gas.
9/22/2017 |5
KONSENTRASI LARUTAN
a. Persen berat : bagian berat zat terlarut tiap 100 bagian berat larutan
b. Persen volume : bagian volume zat terlarut tiap 100 bagian volume larutan
c. Molaritas (M) : jumlah mol zat terlarut tiap liter larutan.
d. Normalitas (N) : jumlah grek zat terlarut tiap liter larutan.
e. Molalitas (m) : jumlah mol zat terlarut tiap 1000 gram pelarut.
f. Fraksi mol (NA/B) : jumlah mol zat terlarut atau pelarut dibagi jumlah mol
larutan.
JENIS LARUTAN
Kemungkinan larutan banyak sekali tetapi yang penting adalah larutan biner.
Ada 9 jenis larutan biner:
1. Larutan gas dalam gas
2. Larutan cairan dalam gas
3. Larutan zat padat dalam gas
4. Larutan gas dalam zat padat
5. Larutan cairan dalam zat padat
6. Larutan zat padat dalam zat padat
7. Larutan gas dalam cairan
8. Larutan cairan dalam cairan
9. Larutan zat padat dalam cairan
9/22/2017 |7
JENIS LARUTAN
a. Larutan Gas dalam Gas
Gas dengan gas selalu bercampur sempurna membentuk larutan. Sifat-sifat
larutan adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar. Dalam hal ini berlaku
hukum Dalton untuk tekanan total dan Hukum Amagat untuk volume total.
JENIS LARUTAN
f. Larutan Zat Padat dalam Zat Padat
Larutan antara zat padat dengan zat padat dapat berupa campuran sebagian atau
sempurna. Bila bercampur sempurna, tidak dipengaruhi temperatur tetapi bila
bercampur sebagian dipengaruhi temperatur.
Contoh :
K2SO4 (NH4)2SO4 ; Au - Cd
CaSO4 FeSO4 ; Ag - Pd
Cu Ni ; Au Pt
9/22/2017 |9
JENIS LARUTAN
g. Larutan Gas dalam Cairan
Kelarutan gas dalam cairan tergantung jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan
temperatur.
Daya larut N2, H2, O2 dan He dalam air kecil, sedangkan HCl dan NH3 besar, hal ini
disebabkan gas yang pertama tidak bereaksi dengan air, sedang gas kedua
bereaksi dengan air membentuk asam klorida dan amonium hidroksida.
Jenis pelarut juga berpengaruh, misalnya N2, O2 dan CO2 lebih mudah larut dalam
alkohol daripada dalam air, sedangkan NH3 dan H2S lebih mudah larut dalam air
daripada dalam alkohol.
Pengaruh temperatur cukup besar, bila temperatur naik daya larut gas berkurang.
9/22/2017 | 10
JENIS LARUTAN
g. Larutan Gas dalam Cairan (lanjutan)
Koefisien daya larut, yaitu banyaknya gas dalam cc (pada 0oC 76 cmHg) yang
larut dalam 1 cc pelarut pada temperatur tertentu dan tekanan 1 atm,
harganya makin turun bila temperatur naik.
Nilai koefisien daya larut gas dalam air dapat dilihat pada Tabel berikut:
JENIS LARUTAN
h. Larutan Zat Padat dalam Cairan
Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,
temperatur dan sedikit tekanan. Batas daya larut ialah konsentrasi larutan
jenuh. Beberapa daya larut zat dalam air disajikan dalam Tabel berikut.
Zat O0C 200C 4O0C 6O0C 1000C
NH4Cl 29,4 37,2 45,8 55,2 77,3
CuSO4.5H2O 14,3 20,7 28,5 40,0 75,4
NaCl 35,7 36,0 36,6 37,3 39,8
Pengaruh tekanan terhadap daya larut zat padat sangat kecil. Perubahan 500
atm hanya mengubah daya larut NaCl sebesar 2,3% dan NH4Cl 5,1%.
9/22/2017 | 12
JENIS LARUTAN
i. Larutan Cairan dalam Cairan
Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur
sebagian atau tidak bercampur. Daya larut cairan dalam cairan tergantung
dari jenis cairan dan temperatur, zat-zat yang mirip daya larutnya besar.
Contoh :
Benzena-toluena
Air-alkohol
Air-metil alkohol
Air-aseton
Dengan G = H TS, dari persamaan (1), (2) dan (3) dapat dinyatakan
G1 H1 TS1 G2 H2 TS2
9/22/2017 | 14
Gi
P V i .............(5)
n,T
Gi /T H
2i .............(6)
T T
n,P
ai = N i . ............(8)
9/22/2017 | 15
Dimana :
= koefisien aktivitas
9/22/2017 | 16
Perubahan dari Fm dari system untuk berbagai temperatur dan tekanan adalah :
Fm = F (n1 F1o + n2 F2o ) ..(11)
Dimana F adalah properti untuk larutan dan F1o dan F2o untuk komponen murni.
9/22/2017 | 17
= n1 F1 n 2 F2 ..............(13)
...............(14)
F1 F1 F10
F2 F2 F20
...............(15)
Dimana :
Fm adalah perubahan integral dalam properti termodinamika yang
dihasilkan oleh proses pencampuran dan merupakan perubahan parsial
kuantitas molal.
9/22/2017 | 18
Sehingga nilai ai dapat diperoleh dari tekanan uap larutan dan tekanan uap
murninya.
Energi bebas dari pencampuran untuk larutan biner dapat dinyatakan :
P11(g) P2 2(g)
Gm = n1 RT ln n 2 RT ln
P10 10 (g) P20 02 (g)
Gm = n1 RT ln
P1
n 2 RT ln
P2
P10 P20
Semua komponen secara langsung dapat diukur dan Gm dapat pula dibaca dari
data tekanan uap.
9/22/2017 | 22
CONTOH SOAL
1. 30 gram cairan A dan 50 gram cairan B dicampur bersama-sama. Jika
keduanya merupakan larutan ideal, hitung komposisi uapnya.
poA = 200 mm Hg
poB = 700 mm Hg
MA = 56 gmol-1
MB = 90 gmol-1
2. Jika tekanan uap murni cairan A dan B adalah 400 mm Hg dan 900 mm Hg
pada 75oC, hitung komposisi campuran tersebut sehingga mendidih pada
75oC. Carilah juga komposisi dari fasa uap. Tekanan total 760 mm Hg.
9/22/2017 | 27
Terima kasih