Anda di halaman 1dari 49

Dinamika Fluida

Apa yang dikaji?


• Fenomena-fenomena fisika yang ditimbulkan
oleh fluida yang bergerak
• Fluida di sini: zat cair dan gas
Beberapa teknologi yang memanfaatkan
fenomena fluida bergerak

• Gaya angkat pada pesawat terbang dihasilkan


oleh fluida yang bergerak
• Desain moncong kereta api super cepat Jepang
(shinkansen) ini telah memperhitungkan
fenomena fluida bergerak sehingga tetap stabil
walaupun bergerak menembus udara hingga
kecepatan di atas 300 km/jam. Jika desain tidak
tepat maka kereta dapat bergoncang keras dan
terpental keluar rel saat bergerak pada
kecepatan sangat tinggi tersebut.
• Desain jembatan ini harus memperhitungkan
fenomena fluida bergerak agar tidak ambruk
saat diterjang angin.
Takoma Narrow Bridge di
Amerika ambruk hanya karena
ditiup angin sepoi-sepoi. Ini
akibat ketidakakuratan
memperhitungkan fenomena
fluida bergerak
• Karena memahami hukum-hukum yang berlaku
pada fluida bergerak, orang dapat meramalkan
pergerakan angin topan (lengkap dengan tempat
dan waktu). Dengan demikian, kerugian dapat
ditekan

Lintasan
pergerakan
angin topan
• Pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan
energi kinetik yang dimiliki fluida (air) untuk
diubah menjadi energi listrik
Laju aliran fluida
Laju aliran
mengukur
jarak yang
ditempuh
t 1 t2
satu elemen
dalam fluida
per satuan
waktu

x
• Lihat satu lapis permukaan fluida pada dua
waktu yang berbeda: t1 dan t2
• Antara dua waktu tersebut, lapisan fluida
berpindah sejauh x
• Kita hitung laju aliran fluida sebagai berikut:
▫ Jauh perpindahan: x
▫ Selang waktu perpindahan: t = t2 – t1

• Maka, laju aliran fluida:


Debit aliran

x
Debit aliran: jumlah
volum fluida yang
A
v mengalir per
satuan waktu
t
x

A v
• Lihat elemen fluida dalam pipa setebal x
• Luas penampang pipa: A
• Volum fluida dalam elemen: V = A x
• Kecepatan aliran fluida: v = x/ t

• Debit aliran:
Persamaan Kontinuitas
• Persamaan kontinuitas adalah hukum kekekalan
massa: massa yang mengalir per satuan detik
pada berbagai posisi dalam pipa selalu konstan

v2
x2
A2

x1

A1
v1
• Lihat dua elemen fluida pada dua posisi yang
berbeda
• Volum elemen kiri: V1 = A1 x1
• Volum elemen kanan: V2 = A2 x2
• Jika  adalah massa jenis fluida maka
▫ Massa elemen kiri: m1 = V1
▫ Massa elemen kanan: m2 = V2
• Karena massa kekal maka
m1 = m2
 A 1 x 1 =  A 2 x 2
 A1 x1 =  A2 x2

• Karena fluida tidak kompressibel maka massa


jenis konstan. Jadi
A1 x1 = A2 x2

• Bagi ruas kiri dan kanan dengan t sehingga


A1 x1/t = A2 x2/t

• Dan diperoleh persamaan kontinuitas


• Makin kecil penampang yang dilewati zat cair
maka makin besar kecepatannya

Air yang jatuh:


Makin ke bawah  kecepatan
ai makin besa  penampang
makin kecil
Aliran laminar
Aliran laminar terjadi ketika
partikel-partikel fluida
bergerak dalam lintasan
yang tidak putus

Aliran laminar diamati jika


kecepatan fluida tidak terlalu
tinggi
Aliran turbulen
Turbulensi udara di atmosfer

Aliran turbulen ketika


fluida menembus benda
dengan kecepatan tinggi
• Pada aliran turbulen, partikel-partikel zat
cair tidak melintasi garis kontinu.
Lintasan partikel terputus-putus

• Pada aliran turbulen, massa jenis fluida


berbeda pada posisi yang berbeda.

• Ketika memasuki turbulensi pesawat


biasanya akan mengalami goncangan
karena memasuki udara dengan massa
jenis berbeda
Hukum Bernoulli
• Hukum Bernoulli adalah hukum tentang energi
mekanik yang diterapkan pada fluida bergerak
sehingga keluar persamaan yang bentuknya
khas
• Hukum ini digunakan pada fluida ideal: aliran
laminer dan tidak kompressibel (massa jenis
selalu tetap)
v2
x2
P2
A2
x1

P1
A1
h2
v1

h1

• Luas penampang: A1 • Luas penampang: A2


• Ketebalan: x1 • Ketebalan: x2
• Volum: V = A1 x1 • Volum: V = A2 x2
• Massa: m =  V • Massa: m =  V
• Kecepatan: v1 • Kecepatan: v2
• Energi kinetik K1 • Energi kinetik , K2
• Energi potensial: U1 • Energi potensial: U2
Energi kinetik dan Energi potensial
pada elemen 1 dan 2

Energi Mekanik pada elemen 1 dan 2


Gaya yang bekerja pada elemen 1 dan 2

F1 = P1 A1 F2 = P2 A2

Usaha yang dilalukan gaya F jika berpindah sejauh


x
Elemen 1

Elemen 2

Usaha/kerja total yang bekerja pada elemen fluida adalah


Kerja = perubahan energi mekanik

atau

Hukum Bernoulli
soal
Air bersirkulasi keseluruh rumah dalam sistem pemanasan air
panas. Jika air dipompakan pada kecepartan 0.5 m/det
melalui pipa berdiameter 4 cm dilantai dasar pada tekanan 3
atm, berapakah kecepatan alir dan tekanan dalam pipa
berdiameter 2,6 cm di lantai dua pada ketinggian 5 m
Asas Toricelli
• Asas Toricelli merupakan aplikasi khusus dari hukum
Bernoulli dengan ketentuan permukaan air tidak
bergerak
P1 = P o

Lokasi 1

v1» 0
h1-h2

h1 P2 = Po
h2 v2
Lokasi 2
• Tekanan pada lokasi 1 dan 2
Tekanan udara luar sebesar 1 atm  P1 = P2 = Po = 1 atm
Luas penampang di lokasi 1 >>> luas penampang di lokasi 2
maka laju turun permukaan air di lokasi 1 (dalam bak) sangat
kecil dan dapat dianggap nol. Jadi kita ambil v1 » 0
Berdasarkan hukum Bernoulli:

= rumus kecepatan benda jatuh


bebas
Contoh. Sebuah tabung besar berisi air yang tingginya 2,5 m. pada dasar
tabung terdapat lubang kecil yang luas penampangnya 5 cm2. jika tabung
tersebut diletakkan 1 m di atas tanah dan luas penampang tabungnya 250
cm2. tentukan kecepatan air yang keluar dari tabung, debit air yang keluar
dari lubang dan jarak antara lubang dengan letak jatuhya air di tanah jika g =
10 m/detik2.
Pers. Bernoulli:

Pers. Kontinuitas

Debit air yang keluar:


Q = AV
Jarak jatuh air di tanah:
y = vo sin  - ½ gt2
Venturimeter
• Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur laju aliran fluida dalam pipa tertutup
• Skema venturimeter sebagai berikut

P1 P2

A1 v1 v2
A2
• Terapkah hukum Bernoulli pada dua lokasi: pipa
utama dan pipa yang dipasang

• Karena posisi pipa mendatar  h1 = h2 sehingga


• Gunakan persamaan kontinuitas

• Maka

• Jika disederhanakan diperoleh


Tabung Pitot
• Tabung pitot dapat digunakan untuk mengukur laju aliran udara.
• Memiliki dua ujung pipa. Satu ujung pipa (ujung 1) memiliki lubang
yang menghadap aliran udara dan ujung yang lain (ujung 2)
memiliki lubang yang menyinggung aliran udara.
• Udara yang masuk pada ujung 1 pada akhirnya diam di dalam
pipa sedangkan udara pada ujung 2 memiliki laju yang sama
dengan laju udara luar.
• Alat ukur tekanan mengukur beda tekanan udara pada dua ujung
pipa
P2

• Gunakan hukum Bernoulli


P pada ujung 1 dan
ujung 2
P1

2
1
• Ketinggian ujung 1 dan ujung 2 hampir sama
atau h1 = h2, sehingga

• Laju udara di ujung 1 nol dan di ujung 2 sama


dengan laju udara luar atau, v1 = 0, dan v2 = v0,
sehingga

• atau
dengan
Gaya angkat pesawat terbang
• Pesawat terbang bisa naik atau turun bukan
karena memiliki mesin yang dapat mendorong
ke atas atau ke bawah.
• Mesin pesawat hanya menghasilkan gaya dorong
ke arah depan.
• Struktur sayap pesawat terbang yang dirancang
sedemikian rupa sehingga laju aliran udara tepat
di sebelah atas sayap lebih besar daripada laju
aliran udara tepat di bawah sayap
• Gaya angkat pesawat,
Hk Bernoulli pada titik di sisi atas dan sisi bawah sayap

• Dianggap sayap pesawat tidak terlalu tebal 


ketinggian titik di dua sisi pesawat dapat dianggap
sama, atau h1 = h2 , sehingga
• Jika luas effektif sayap pesawat adalah Aeff, maka gaya ke atas oleh udara di sisi
bawah sayap adalah

• Gaya ke bawah oleh udara di sisi atas sayap adalah

• Gaya netto ke atas yang dilakukan udara pada sayap pesawat adalah

• Gunakan persamaan sebelumnya diperoleh

• Agar pesawat bisa terangkat naik maka gaya F harus lebih besar
daripada berat total pesawat (pesawat dan muatan)
Pada saat take off kecepatan pesawat
masih kecil. Untuk menghasilkan
gaya angkat yang cukup, pesawat
membuka lebar sayapnya sehingga
Aef menjadi besar.

Pada saat cruising kecepatan pesawat


Sangat tinggi. Untuk menghasilkan
gaya angkat yang cukup, pesawat
tidak perlu membuka lebar
sayapnya. Dengan Aef yang
kecil pun pesawat sudah
mendapatkan gaya angkat
yang besar.
Gaya tekan pada mobil Formula 1
• Mobil formula 1 dapat bergerak hingga di atas 300 km/jam.
• Dengan kecepatan yang tinggi tersebut mobil tidak
terpental dari lintasan.
• Penyebabnya adalah desain bodi mobil: aliran udara di sisi
atas mobil lebih rendah daripada di bawah mobil sehingga
dihasilkan gaya tekan ke bawah (kebalikan dari prinsip
kerja sayap pesawat).
• Makin besar kecepatan mobil  makin besar gaya tekan
ke bawah  mobil makin kuat mencengkeram jalan
Aliran udara di sekitar bodi mobil Formula 1
Hukum Stokes
• Benda yang bergerak dalam fluida mendapat
gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan
arah gerak benda.
• Besar gaya gesekan bergantung pada kecepatan
relatif benda terhadap fluida serta bentuk benda.
• Untuk benda yang berbentuk bola, besarnya
gaya gesekan memenuhi hukum Stokes
•  = viskositas, r = jari-jari bola, v = laju relatif
bola terhadap fluida

r
v
Koefisien viskositas beberapa zat cair
Zat Suhu (oC) Viskositas (Poise)
Air 0 1,8
20 1,0
100 0,3
Etanol 20 1,2
Oli mesin (SAE 19) 30 200
Gliserin 20 830
Udara 20 0,018
Hidrogen 0 0,009
Uap air 100 0,013
Gesekan udara
• Gesekan udara pada benda yang bergerak
memegang peranan penting dalam perancangan
alat-alat transportasi.
• Gesekan udara menimbulkan pemborosan
penggunakan bahan bakar karena sebagian gaya
yang dihasilkan oleh mesin kendaraan atau
pesawat digunakan untuk melawan gesekan
udara
• Besarnya gesekan udara pada benda yang
bergerak memenuhi persamaan

• CD = koefisien gesekan,  massa jenis udara, v


laju relatif benda terhadap udara, dan Ap
proyeksi luas benda terhadap arah aliran udara.
• Koefisien gesekan tergantung pada bentuk
permukaan benda.
Gaya gesekan

Udara menghasilkan gaya gesekan


pada mobil yang sedang bergerak
Koefisien gesekan udara pada berbagai jenis kendaraan
Saat akan mendarat, pesawat menekuk ke bawah bagian
belakang sayapnya. Tujuannya adalah memperbesar
gesekan udara sehingga kecepatan pesawat makin kecil
dalam persiapan pendaratan
Saat mendarat, pesawat ulang-alik membuka
parasut untuk memperbesar gesekan udara
sehingga segera berhenti

Anda mungkin juga menyukai