Anda di halaman 1dari 5

Tugas

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

OLEH :
MUHAMMAD DIRGHA ARFIJAY
B1C115204
SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMUSOSIAL DANILMUPOLITIK


UNIVERSITASHALULEO
KENDARI
2016
Pengertian Korupsi

Banyak pendapat tentang pengertian korupsi ini. Secara etimologis kata


korupsi berasal dari bahsa latin, corruptio atau corruptius yang berarti
merusak, tidak jujur, dapat disuap. Sedangkan menurut kamus besar bahasa
Indonesia berarti busuk, rusak, suka memakai barang (uang) yang
dipercayakan kepadanya, dapat disogok (melalui kekuasannya untuk
kepentingan pribadi). Ada juga yang berpengertian penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dsb) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Korupsi memerlukan dua pihak yang korup: pemberi sogokan
(penyogok) dan penerima sogokan. Di beberapa negara, budaya penyogokan
mencakup semua aspek hidup sehari-hari, meniadakan kemungkinan untuk
berniaga tanpa terlibat penyogokan.
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Korupsi tidak ditemukan pengertian tentang korupsi.
Akan tetapi, dengan memperhatikan kategori tindak pidana korupsi sebagai
delik formil, maka Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Udang No. 31 Tahun 1999
mengatur secara tegas mengenai unsur-unsur pidana dari tindak pidana
korupsi dimaksud. Pasal 2 Undang-Udang No. 31 Tahun 1999

Korupsi dalam Perspektif agama


1. Ghulul, yaitu penyalahgunaan jabatan. Jabatan adalah amanah,
oleh sebab itu, penyalahgunaan terhadap amanat hukumnya haram dan
termasuk perbuatan tercela. Perbuatan ghulul misalnya menerima
hadiah, komisi, atau apapun namanya yang tidak halal dan tidak
semestinya dia terima.

seorang pejabat menerima hadiah dari calon tender supaya calon tender
yang memberi hadiah tersebut yang mendapat tender tersebut.
memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tertentu, padahal ada
orang lain yang lebih mampu dan pantas menduduki jabatan tersebut.
Sebab

Krna banyak yang ada dalam diri seorang pemegang amanah yang
mendororng melakukan penyalahgunaan kekuasaan demi keuntungan pribadi
atau kelompok tertentu.dan merka hanya mau mengambil kekuasan yang
sangat melakukan pribadinya masing masing

Akibat

Dan mereka mau melakukan hal tersebut akan mendapatkan akibat yang
sangat merugiakan dirinya dan merugikan dirinya sendri, dan mereka pun
akan mendapatkan hukuman yang seberat berat nya dan akan menyesalkan itu
semuanya.sebelum melakukan mereka akan mendapatkan penyuapan .

Korupsi dalam Persfektif Pancasila

Dalam hal pembahasan penulis ini akan membahasnya secara sudut pandang
butir-butir pancasila kemudian dikaitkan dengan perilaku-perilaku tindakan
yang dibahas.

Korupsi dalam Persfektif Pancasila


Dalam hal pembahasan penulis ini akan membahasnya secara sudut pandang
butir-butir pancasila kemudian dikaitkan dengan perilaku-perilaku tindakan
yang dibahas.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
hal ini jelas perilaku tindka pidana korupsi ini tidak mencerminkann perilaku
tersebut karena perilaku tindak pidana korupsi adalah perilaku yang tidak
percaya dan taqwa kepada Tuhan. Dia menafikan bahwa Tuhan itu Maha
Melihat lagi Maha Mendengar.
b. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam sila ini perilaku tindak pidana korupsi sangat melanggar bahkan sama
sekali tidak mencerminkan perilaku ini, seperti mengakui persamaan derajat,
saling mencintai, sikap tenggang rasa, gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan serta membela kebenaran dan keadilan.

Korupsi dalam Persfektif Pancasila


Dalam hal pembahasan penulis ini akan membahasnya secara sudut pandang
butir-butir pancasila kemudian dikaitkan dengan perilaku-perilaku tindakan
yang di bahas.

c. Sila Persatuan Indonesia.


Tindak pidana dan tipikor bila dilihat dalam sila ini, pelakunya itu hanya
mementingkan pribadi, tidak ada rasa rela berkorban untuk bangsa dan
Negara, bahkan bisa dibilang tidak cinta tanah air karena perilakunya
cenderung mementingkan nafsu, kepentingan pribadi atau kasarnya
kepentingan perutnya saja. Rata-rata bahkan sebagian besar pelaku tindak
pidana korupsi itu, tidak ada perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana gotong royong, adil, menghormati hak-hak orang lain, suka
member pertolongan, menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain, tidak
melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum, serta tidak ada rasa
bersama-sama untuk berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
keadilan sosial

Sebab

Untuk melawan dan memberantas korupsi harus dilakukan oleh segenap lapisan
masyarakat bangsa ini mulai dari pemerintah, penegak hukum sampai lapisan
masyrakat terkecil. Dengan seperti itu akan tercipta keeratan dan kesadaran bahwa
budaya tindakan korupsi harus dihilangkan. Sbuah hal yang bersangkutan dan
melakui uud yang sangat banyak di lakukan oleh para semua pejabat yang
melakukan korupsi tnpa melakukan semua hal hal yang bersangkutan dengan
UUD tersebut
Akibat

Ancaman terhadap pancasila sebagai ideologi dapat dikategorikan sebagai


tindakan ingin meniadakan pancasila dan ingin merubah pancasila. Korupsi
adalah perubuatan pelanggaran hukum, sebuah tindak pidana. Memang tidak ada
hubungannya dengan pancasila tetapi termasuk menghianati Negara. Sedangkan
penghianatan Negara lewat korupsi sudah pasti penghianat terhadap azas atau
dasar dari Negara yaitu Pancasila semua mengadakan ancaman hukuman mati
melakukan hal yang akan di laksanakan mereka melakukan yang merasakan
dirinya lebih indah dan yang melebihi dari jaungkauwan dari pikir atau melakukan
yg dari luar kepalanya

Anda mungkin juga menyukai