DISUSUN OLEH:
NIM : 201523025
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah kehinaan menuju
lembah kemuliaan.
Asuhan keperawatan ini dibuat sehubungan dengan tugas laporan Dinas
Praktek Klinik Keperawatan PKK GAWAT DARURAT & MAN.BENCANA
oleh Pembimbing yang bersangkutan. Dimana di dalam asuhan keperawatan ini
akan dibahas mengenai ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY R
DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA DI RRI ICU RSUD Dr. H. IBNU
SUTOWO BATURAJA Terima kasih kami sampaikan kepada dosen
pembimbing dalam hal ini Pembimbing lahan dan pembimbing akademik yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan asuhan keperawatan ini, begitu juga
dengan teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan asuhan
keperawatan ini.
Penyusun
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
OLEH :
NIM : 201523025
CI Lahan
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA
A. DEFINISI
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer,
2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah
merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells
(hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
B. ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic
acid, piridoksin, vitamin C dan copper
C. ANATOMI FISIOLOGI
D. PATOFISIOLOGI
Anemia
viskositas darah menurun
resistensi aliran darah perifer
penurunan transport O2 ke jaringan
hipoksia, pucat, lemah
beban jantung meningkat
kerja jantung meningkat
payah jantung
E. MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai
sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik
(syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan
kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada
anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel,
dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan
5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa
dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera
(warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau
serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).
F. KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek,
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga
menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus
ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan
berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-
organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume
korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP).
Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons
sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa
anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai
waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi
(hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/absorpsi
Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
TBC serum : meningkat (DB)
Feritin serum : meningkat (DB)
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun (DB)
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas (AP).
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia,
misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel
darah (aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan :
perdarahan GI (Doenges, 1999).
H. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang.
1) Transpalasi sel darah merah.
2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen
5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6) Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny R
Umur : 25 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Ds.Bindu
No Reg : 25.17.57
Tanggal Masuk : 22-10-2017 Jam:16.40 Wib
Tanggal Pengkajian : 24-10-2017
Diagnosa Medis : Anemia dysprioetma
Kesadaran : ComposMentis
B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 116/66 mmhg
Pulse : 138x/menit
RR : 26x/menit
Temp : 37,6c
Kepala
Terpasang infus
- BAB
Frekuensi 1-2x sehari 1x sehari
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Padat Padat
3. Pola Aktivitas
- Klien di bantu keluaraga Mandiri Aktivitas klien di
- Klien di bantu perawat Mandiri bantu oleh
keluarga dan
perawat seperti
makan,minum,B
AB ,mengganti
pakaian dll
4. Istirahat Tidur
- Tidur malam 4-5 jam /hari
- Lamanya 7-8 jam/ hari
E. DATA PENUNJANG
Cefrifaridon 2 x 1 gr IV
2 x 4 mg IV
Ondansetron
20 mg TDS 100 IV
Furosemid
20 x 50 mg ORAL
Ravitidin
3 x II C ORAL
Sucralfat
1 x 1 tablet ORAL
As-Folat
Laxadin syr 2X1C ORAL
Laboraturium
K/U lemah
Suplay O2 dalam
Terpasang O2 3 L/menit
jaringan terganggu
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Pulse : 80x/menit Sesak
RR : 28x/menit
Temp : 37 c
K/U lemas
intake tidak
Porsi yang disediakan tidak adekuat
dihabiskan ( 3-4 sendok
makan)
anoreksia
H. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya suplay O2 di
jaringan
I: mengkaji frekuensi
pernapasan klien
*RR : 24x/menit
Mengatur posisi pasien
*posisi semi fowler
-Memberi O2 sesuai
kebutuhan *3 L/menit
E: masalah belum teratasi,
intervensi d lanjutkan
S: klien mengatakan tidak
2 24-10-2017 Gangguan pemenuhan
nafsu makan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d anorek O: K/U lemas
Porsi makan yang
disajikan tidak dihabiskan
(3-4 sendok makan)
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan
I: Menganjurkan klien
untuk menjaga kebersihan
mulut sebelum /sesudah
makan.
* kumur kumur dan
gosok gigi
Menganjurkan klien untuk
makan dalam porsi kecil
tapi sering
Memberikan diet BB
* 3x24 jam
E: masalah belum teratasi
,intervensi dilanjutkan