Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY R DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM


PEREDARAN DARAH SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA DI RRI
ICU RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA

DISUSUN OLEH:

NAMA : SHABILA RAMADHANI

NIM : 201523025

CI LAHAN : JANATI , AMK

YAYASAN DARUL MAARIF AL-INSAN BATURAJA AKADEMI


KEPERAWATAN AL-MAARIF
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah kehinaan menuju
lembah kemuliaan.
Asuhan keperawatan ini dibuat sehubungan dengan tugas laporan Dinas
Praktek Klinik Keperawatan PKK GAWAT DARURAT & MAN.BENCANA
oleh Pembimbing yang bersangkutan. Dimana di dalam asuhan keperawatan ini
akan dibahas mengenai ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY R
DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA DI RRI ICU RSUD Dr. H. IBNU
SUTOWO BATURAJA Terima kasih kami sampaikan kepada dosen
pembimbing dalam hal ini Pembimbing lahan dan pembimbing akademik yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan asuhan keperawatan ini, begitu juga
dengan teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan asuhan
keperawatan ini.

Jika dalam keperawatan ini terdapat kesalahan kami memohon maaf


karena kita sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan.dan semoga asuhan
keperawatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.

Baturaja, OKTOBER 2017

Penyusun
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY R DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM


PEREDARAN DARAH SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA DI RRI
ICU RSUD Dr. H. IBNU SUTOWO BATURAJA

OLEH :

NAMA: : SHABILA RAMADHANI

NIM : 201523025

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH CI LAHAN

Baturaja, OKTOBER 2017

CI Lahan

( )
LAPORAN PENDAHULUAN

ANEMIA

A. DEFINISI
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer,
2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah
merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells
(hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).

B. ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic
acid, piridoksin, vitamin C dan copper
C. ANATOMI FISIOLOGI

D. PATOFISIOLOGI

Anemia

viskositas darah menurun

resistensi aliran darah perifer

penurunan transport O2 ke jaringan

hipoksia, pucat, lemah

beban jantung meningkat

kerja jantung meningkat

payah jantung
E. MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai
sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik
(syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan
kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada
anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel,
dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan
5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa
dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera
(warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau
serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).

F. KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek,
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga
menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus
ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan
berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-
organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume
korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP).
Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons
sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa
anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai
waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi
(hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/absorpsi
Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
TBC serum : meningkat (DB)
Feritin serum : meningkat (DB)
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun (DB)
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas (AP).
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia,
misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel
darah (aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan :
perdarahan GI (Doenges, 1999).
H. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang.
1) Transpalasi sel darah merah.
2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen
5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6) Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :


1) Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :
Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan
yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2) Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
3) Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral.
4) Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan
pemberian cairan dan transfusi darah.
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY R DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN


DARAH SEHUBUNGAN DENGAN ANEMIA DI RRI ICU DI RSUD Dr. H.
IBNU SUTOWO BATURAJA

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Ny R
Umur : 25 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Ds.Bindu
No Reg : 25.17.57
Tanggal Masuk : 22-10-2017 Jam:16.40 Wib
Tanggal Pengkajian : 24-10-2017
Diagnosa Medis : Anemia dysprioetma

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : TnA
Umur : 40 th
Pekerjaan : SWASTA
Hubungan Dengan Klien : Keluarga
Alamat : Ds.Bindu
B. STATUS KESEHATAN
1. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sebelum masuk rumah sakit klien merasa badannya
lemas,tidak mau makan, sesak nafas dan nyeri. Kemudian pihak
keluarga membawa klien ke RSUD ANTONIO Baturaja untuk
menjalani proses pengobatan kemudian dirujuk ke RSUD
Dr.H.Ibnu Sutowo Baturaja agar mendapatkankan penanganan
lebih insentif.
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas + nyeri dada

3. Riwayat penyakit sekarang


Klien mengatakan lemas, lemas dirasakan setiap hari setelah
beraktivitas.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu


riwayat past partum 5 bulan yang lalu dengan perdarahan
penaginam.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yg sama dengan klien.

III. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL DAN SPIRITUAL


a. Status psikologis
- Klien mengatakan takut dan cemas dengan penyakitnya.
- Sehubungan dengan sakit dideritanya saat ini terjadi perubahan peran
klien didalam keluarga
b. Status sosial
- Klien berperan sebagai ibu rumah keluarga
- Klien berhubungan baik dengan keluarga dan orang lain.
- Hubungan klien dengan masyarakat baik
c. Status spiritual
- Klien dan keluarganya beragama islam
- Keluarga klien mengatakan sebelum dirawat klien memang jarang
dalam menjalankan ibadah, dan selama di rawat klien tidak pernah
menjalankan ibadah

C. PEMERIKSAAN FISIK DENGAN PENDEKTAN HEAD TO TOE


A. Keadaan Umum

Kesadaran : ComposMentis

B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 116/66 mmhg
Pulse : 138x/menit
RR : 26x/menit
Temp : 37,6c

Kepala

C. Pemeriksaan fisik head to toe


Rambut
Warna rambut : Hitam
Distribusi : merata
Keluhan : tidak ada
Wajah
Bentuk wajah : oval
Kesimertisan : simetris
Oedema :tidak ada
Mata
kebersihan :cukup
fungsi penglihatan : kurang baik
konjungtiva : anemis
sklera : anikterik
pupil : isokor
telinga
kebersihan : cukup
kesimetrisan : simetris
fungsi pendengaran : baik
hidung
kebersihan ; cukup
polip : tidak ada
fungsi penciuman : baik
data lain : terpasang O2 3L/menit
mulut
caries : ada
jumlah gigi : lengkap
kebersihan : cukup
Leher
Pergerakan : normal
benjolan : tidak ada
Dada
Retraksi dinding dada : normal
Keluhan : tidak ada
Abdomen
Bentuk perut : normal
Keluhan : tidk ada
Genetalia
Kebersihan : tidak dikaji
Keluhan : tidak ada
Anus
Kebersihan : tidak dikaji
Hemoroid :-
Ekstremitas
Skala kekuatan : 4 skala kekuatan : 4

Terpasang infus

Skala kekuatan : 4 skala kekuatan : 4

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

No. Pola Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit


1. Nutrisi
- Makan
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Porsi 1 piring 3-4 sendok makan
Diet NB BB
nausea Tidak ada ada

- Minun Air Mineral Air Mineral


Jenis Minuman 7-8 gelas sehari 4-5 gelas sehari
Frekuensi
2. Eliminasi
- BAK
Frekuensi 3-4x sehari kateter
Warna Kuning Kuning

- BAB
Frekuensi 1-2x sehari 1x sehari
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Padat Padat
3. Pola Aktivitas
- Klien di bantu keluaraga Mandiri Aktivitas klien di
- Klien di bantu perawat Mandiri bantu oleh
keluarga dan
perawat seperti
makan,minum,B
AB ,mengganti
pakaian dll
4. Istirahat Tidur
- Tidur malam 4-5 jam /hari
- Lamanya 7-8 jam/ hari

- Tidur siang 1 jam


- Lamanya 2 jam / hari

E. DATA PENUNJANG

Tanggal Nama obat Dosis Cara pemberian

25-10- RL 500 cc Gtt 20x/m IVFD


2017
Aoniaoflvio 1 kolf / HR IVFD

Cefrifaridon 2 x 1 gr IV
2 x 4 mg IV
Ondansetron
20 mg TDS 100 IV
Furosemid
20 x 50 mg ORAL
Ravitidin
3 x II C ORAL
Sucralfat
1 x 1 tablet ORAL
As-Folat
Laxadin syr 2X1C ORAL

Propanolol 2 x 125 mg ORAL


Spironolui 2 x 25 mg ORAL
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboraturium

Hari/ Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil


Normal
Pemeriksaan
23,OKTOBER HB 8,4 g/dl p : 12-13g/dl
2017 Leukosit 9.400/ul 5000-
Trombosit 279.000/ul 10000/ul
Laju endap darah 85% 150.000-
Gol Darah/Rhesus =A= 400.000/ulp:
37-43%
KIMIA DARAH
Gula darah sewaktu 103 10-15 Menit
Ureum 72 2-6 Menit
Creatinin 2,2 50-70%
G. ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB

1. DS : Perubahan perfusi Gangguan


jaringan perfusi
Klien mengatakan sesak nafas
jaringan
DO :

K/U lemah
Suplay O2 dalam
Terpasang O2 3 L/menit
jaringan terganggu
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Pulse : 80x/menit Sesak
RR : 28x/menit
Temp : 37 c

DS : Kelemahan fisik Nutrisi kurang


2. dari
klien mengatakan tidak nafsu
kebutuhan
makan
mual
Do :

K/U lemas
intake tidak
Porsi yang disediakan tidak adekuat
dihabiskan ( 3-4 sendok
makan)
anoreksia
H. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya suplay O2 di
jaringan

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia


CATATAN PERKEMBANGAN

NO Tanggal Dx keperawatan Catatan perkembangan

1. 23-10-2017 Gangguan perfusi jaringan S: klien mengatakan sesak


berhubungan dengan napas
kurangnya suplay O2 dalam
O:
jaringan
K/U lemah
Terpasang O2 3 L/menit
RR : 24x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi lanjut

I: mengkaji frekuensi
pernapasan klien
*RR : 24x/menit
Mengatur posisi pasien
*posisi semi fowler
-Memberi O2 sesuai
kebutuhan *3 L/menit
E: masalah belum teratasi,
intervensi d lanjutkan
S: klien mengatakan tidak
2 24-10-2017 Gangguan pemenuhan
nafsu makan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d anorek O: K/U lemas
Porsi makan yang
disajikan tidak dihabiskan
(3-4 sendok makan)
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan

I: Menganjurkan klien
untuk menjaga kebersihan
mulut sebelum /sesudah
makan.
* kumur kumur dan
gosok gigi
Menganjurkan klien untuk
makan dalam porsi kecil
tapi sering

Memberikan diet BB
* 3x24 jam
E: masalah belum teratasi
,intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai