Anda di halaman 1dari 4

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan

penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan

anatomi serta fisiologi dalam tubuh ibu.1

Anemia merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai pada

kehamilan. Pada wanita hamil dinyatakan menderita anemia apabila kadar

hemoglobin (Hb) dalam darahnya <11 gr/dl (7,45 mmol/L) dan hematokrit < 0,33.

Prevalensi umum anemia berbeda-beda diberbagai Negara, di Negara maju sekitar

18% ibu hamil menderita anemia sedangkan di Negara berkembang mencapai

sekitar 35-75% dari seluruh ibu hamil.2

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 prevalensi

anemia pada ibu hamil di seluruh dunia, rata-rata adalah 83.2%, tertinggi terjadi di

Afrika yaitu 94.2%, di Asia sebanyak 89.5%, di Amerika 65.8% dan di eropa

11.9%. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relatif tinggi, yaitu

63,5%.3

Menurut WHO tahun 2005 sebanyak 40% kematian ibu di Negara

berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Berdasarkan data dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Sheira Elnita Fakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala pada tahun 2012 frekuensi anemia pada ibu hamil yang

dirawat dikamar bersalin RSUDZA adalah sebanyak 82,90%.4

1
2

Angka Kematian Ibu (AKI) dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SKDI) 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB)

diperkirakan sebanyak 34/1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka kematian

balita (AKABA) diperkirakan sebesar 44/100.000 kelahiran hidup.5

Jumlah kematian ibu karena anemia/pendarahan pada tahun 2012 di Provinsi

Aceh sebesar 192/100.000 Lahir Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) adalah

sebesar 12.1 KH Artinya dari 1.000 balita lahir hidup terdapat 12-13 balita yang

meninggal dalam setahun.6

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang kejadian

anemia pada ibu hamil yang dihubungkan dengan pengetahuan dan sikap ibu

hamil. Oleh karena itu peneliti memilih penelitian yang berjudul Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kejadian Anemia di Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat di rumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Hubungan Pengetahuan dan

Sikap Ibu Hamil Terhadap Kejadian Anemia di Puskesmas Kuta Baro Aceh

Besar?

1.3 Tujuan Penelitian


3

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kejadian

anemia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil

dengan kejadian anemia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar.

b) Untuk mengetahui hubungan dan sikap ibu hamil dengan kejadian

anemia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Terhadap Ibu Hamil

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi para ibu yang

sedang menjalani masa kehamilan tentang sikap yang harus diwaspadai

selama hamil, dalam upaya untuk menghindari terjadinya anemia dalam

kehamilan.

1.4.2 Terhadap Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan informasi bagi

pengambilan kebijakan, khususnya Bidan, sehingga dapat digunakan

sebagai acuan dalam pelayanan pada ibu bersalin dengan anemia.Selain

itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka

meningkatkan upaya pencegahan anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Kuta Baro Aceh Besar.


4

1.4.3 Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dalam

kemajuan ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan serta

dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi, sumber acuan dan

referensi serta sebagai perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai