Anda di halaman 1dari 96

BENCANA KEBUMIAN

BAHAN PEMBINAAN UNTUK CALON PESERTA


OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ILMU KEBUMIAN
TAHUN 2009

Disusun oleh
SAPTONO BUDI SAMODRA, S.T.
MACAM-MACAM BENCANA
KEBUMIAN
GERAKAN MASSA
LETUSAN GUNUNGAPI
GEMPABUMI
TSUNAMI
GERAKAN MASSA
PENGERTIAN LONGSORAN DAN
GERAKAN TANAH

Longsoran : Gerakan tanah pada lereng melalui


bidang gelincir lengkung atau lurus.
Gerakan tanah : merupakan suatu gerakan
menuruni lereng oleh massa tanah dan atau
batuan, akibat dari terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut
(Skempton dan Hutchinson (1969), Chowdhury
(1978), Varnes (1978).

D.Karnawati-T.Geologi UGM
Gaya Penahan
F= < 1 = LONGSOR
Gaya Pendorong

Rembesan
Sungai

Dok: Karnawati _ T. Geologi UGM 2005


Konsep Kestabilan Lereng Tanah
Kuat geser tanah (penahan)
F=
Tegangan geser (penggerak)

H
F=1 kritis
F<1 Tidak stabil
(longsor/runtuh) a

a= Sudut kemiringan lereng


H = Tinggi lereng
Jenis/klasifikasi Gerakan Tanah
Scarp

Rockslide

Slump
Rockfall

Slump
Regolith Debris slide

Debris fall

Bedrock

Jenis-jenis gerakan massa tanah/batuan (Murck,et all, 1996)


Jenis/klasifikasi Gerakan Tanah JENIS MATERIAL (SEBELUM GERAKAN)
JENIS GERAKAN
TANAH BATUAN TANAH
FALLS (RUNTUHAN) - Rockfall (Runtuhan batuan) Runtuhan bahan rombakan
- Gerakan sangat cepat (ekstrim Runtuhan tanah
cepat)
ROBOHAN Robohan batuan Robohan bahan Robohan tanah
rombakan
Gerakan planar Gerakan rotasi Gerakan planar Gerakan rotasi
SLIDES Slump Block glide Block glide Slump earth flow
LONGSORAN Rock slide debris
K MATERIAL LEPAS
FLOWS E Fragmen Pasir Lumpur Campuran Tanah Lumpur
(ALIRAN) R Batuan
I Pejal non plastis Sangat plastis
N
Rock Sand run Loessflow Debriss Slow earth flow
G
fragment avalache
flow Rapid
earth
flow
B
A (Rock fall
S Avalanche) Mudflow
A Mud flow
H Sand/silt flow Debris flow

KOMPLEKS Gabungan dari bermacam gerakan tanah biasanya satu macam gerakan
tanah lalu diikuti oleh macam gerakan tanah yang lain.
Creeping (rayapan tanah) yaitu gerakan
massa tanah sepanjang bidang batas
dengan batuan induknya. Gerakannya
sangat lambat, tidak dapat diikuti dengan
pengamatan mata langsung. Baru
diketahui setelah nampak adanya pohon
atau tiang listrik/telpon yang miring.
Mudflow (aliran lumpur) yaitu gerakan
massa yang relatif cair dan gerakannya
relatif cepat. Sebagai contohya adalah
aliran lahar
Debris Flow (aliran bahan rombakan)
yaitu gerakan massa bahan rombakan
yang kering dan bersifat lepas.
Gerakannya relatif cepat
Rock Fall (jatuhan batuan) dan debris fall
(jatuhan bahan rombakan) yaitu gerakan
massa batuan atau bahan rombakan yang
jatuh bebas karena adanya tebing terjal
menggantung. Gerakannya cepat.
Debris slide dan Rock slide (Geseran
bahan rombakan dan geseran batuan)
yaitu gerakan massa batuan atau bahan
rombakan yang menggeser sepanjang
bidang rata dan miring, misalnya di
sepanjang permukaan bidang lapisan
batuan.
Slump adalah geseran melalui bidang
lengkung

Subsidence (Amblesan) adalah gerakan


massa tanah atau batuan yang relatif
vertikal secara perlahan-lahan.
FAKTOR PENYEBAB GERAKAN TANAH

Faktor Pengontrol Gerakan Tanah :


a. Kondisi Geomorfologi (kemiringan
lereng)
b. Kondisi Tanah/Batuan Penyusun
Lereng
c. Kondisi Hidrologi Lereng
e. Penggunaan Lahan

Faktor Pemicu Gerakan Tanah :


a. Hujan
b. Erosi Sungai
c. Getaran
d. Aktivitas Manusia
Penyebab
Gerakan Tanah
Faktor
Pengontrol Proses Pemicu
Geomorfologi
/ kemiringan lereng Kondisi rentan Terjadi gerakan
Stratigrafi (Siap bergerak)
(urutan perlapisan Kondisi (F < 1)
kritis
batuan/ tanah)
(muncul
Struktur geologi retakan )
Hidrologi lereng F=1
Tata guna lahan

1.2 > F > 1


Stabil

Penyebab dan mekanisme gerakan tanah


(Karnawati, 2002)
Aliran sungai
Gully (alur-alur alamiah tempat mengalirnya air dari daerah bagian atas
Tingkat kerawanan lereng lembah)
menengah s.d.
rendah

Batas zona tingkat


Gambar Perbukitan yang terpotong oleh kerawanan
alur-alur aliran air dan sungai.

Sumber : D. Karnawati, 2001


2)

Characteristics of susceptible slopes

1. Slope covered by thick residual


soil.
2. Slope formed by rock layers
dipping downslope
1)
3. Slope formed by fractured rocks.
Gejala awal gerakan
Munculnya retakan lengkung memanjang pada
lereng/ bangunan
Terjadi amblesan tanah
Terjadi penggembungan pada lereng
Muncul rembesan air lumpur pada lereng
Pohon-pohon/ tiang-tiang miring
Berubahnya bentuk bangunan rumah
Terdengar suara gemuruh dari atas lereng,
disertai getaran.
Air sungai tiba-tiba keruh dan agak naik (gejala
banjir bandang).
Akibat Gerakan Tanah/
Longsor
JENIS GERAKAN TANAH TIPE RAYAPAN
DI DAERAH BUKIT INDAH REGENCY SEMARANG
Structural
damage due
to slow
movement
Endapan aliran banjir bandang
LETUSAN GUNUNGAPI
Gunungapi
Menurut MacDonald (1972), gunungapi
adalah tempat atau lubang keluarnya
bahan pijar atau gas yang berasal
dari dalam bumi ke permukaan bumi.
Matahelemual (1982, pada Azwar, dkk,
1987) mengartikan gunungapi sebagai
bentuk timbulan kumpulan bahan
bahan letusan di muka bumi yang
berasal dari magma yang tersebar
secara mandiri, berkelompok atau
berantai.
Sementara itu Montgomery (1989)
menyatakan bahwa gunung api adalah
tempat keluarnya magma, abu dan
gas hasil erupsi atau struktur yang
dibentuk disekitar pusat lubang
volkan karena aktivitas erupsi.
Gunungapi memiliki ciri yang khas meliputi
bentuk, tipe erupsi dan material yang
dihasilkan.

Perbedaan ini berhubungan erat dengan


komposisi magma dan letak gunungapi
tersebut terhadap kedudukan tektonik
lempeng.
Tipe Erupsi Gunungapi
Escher (1952, pada Azwar, dkk, 1987)
membuat suatu klasifikasi letusan
gunungapi berdasarkan tekanan gas,
derajat kecairan magma dan kedalaman
wadah magma itu sendiri.

Klasifikasi itu uraiannya adalah sebagai


berikut :
Tipe Hawaii
Tipe gunungapi ini dicirikan oleh lava cair dan
tipis yang dalam perkembangannya akan
membentuk tubuh gunungapi tipe perisai. Sifat
magma yang sangat cair memungkinkan
terbentuk lava pijar yang disebabkan oleh arus
konveksi pada danau lava dan akan mancur,
dimana lava banyak mengandung gas,
sehingga yang ringan akan terlempar ke atas
sedangkan yang berat setelah gas hilang akan
tenggelam lagi. Tipe ini banyak ditemukan di
Hawaii, seperti di Gunung Kilauea dan Gunung
Maunaloa.
Tipe Stromboli
Tipe ini sangat khas untuk Gunung
Stromboli dan beberapa gunungapi
lainnya yang sedang meningkat kegiatan
volkanismenya. Magmanya sangat cair,
ke arah permukaan sering dijumpai
letusan pendek disertai ledakan. Bahan
yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapili
dan setengah padatan bongkah lava.
Tipe Volkano
Tipe ini dicirikan oleh awan debu
membentuk bunga kol karena gas yang
ditembakkan ke atas meluas hingga jauh
di atas kawah. Tipe ini memiliki tekanan
gas relatif sedang dan lavanya tidak
begitu cair. Berdasarkan kekuatan
letusannya, tipe ini dibedakan menjadi
tipe volkano kuat, contohnya Gunung
Vesusius dan Gunung Etna dan tipe
volkano lemah, sebagai contohnya
Gunung Raung dan Gunung Bromo.
Gunung Batok di Kompleks Pegunungan Tengger
Tipe Merapi
Tipe ini dicirikan oleh lavanya yang kental, dapur
magma relatif dangkal dan tekanan gas yang
agak rendah. Karena sifat magmanya tersebut,
maka terbentuk sumbat atau kubah lava,
sementara bagian bawah dari sumbat lava
tersebut akan cenderung dalam keadaan masih
cair. Kubah lava yang gugur akan menyebabkan
terjadinya awan panas guguran. Jika semakin
tinggi tekanan gas karena pipa kepundan
tersumbat, maka akan menyebabkan terjadinya
letusan dan akan membentuk awan panas
letusan.
Tipe Pelee
Tipe ini memiliki kekentalan magma
hampir sama dengan tipe Merapi, tetapi
memiliki tekanan gas yang cukup besar.
Ciri khasnya adalah adanya letusan gas
ke arah lateral.
Tipe Vincent
Tipe Vincent ini memiliki lava yang agak
kental, tekanan gas sedang dan terdapat
danau kawah yang pada waktu meletus
akan dimuntahkan membentuk lahar
letusan dengan suhu sekitar 100o C
kemudian akan disusul oleh pelontaran
bahan lepas berupa bom, lapili dan awan
pijar.
Tipe Perret atau Plinian
Tipe ini dicirikan oleh tekanan gas yang
sangat kuat dan lava cair. Sifat
letusannya merusak diduga ada
kaitannya dengan perkembangan
pembentukan kaldera.
GEMPABUMI
Pelepasan energi secara tiba-tiba yang menimbulkan getaran
partikel yang menyebar ke segala arah, akibat pensesaran
atau proses subduksi
Teori Tektonik Lempeng
Lempeng di Dunia
KAWASAN YANG RAWAN BENCANA GEO-TEKTONIK
GEMPABUMI MERUSAK DAN TSUNAMI
DENGAN MAGNITUDE > 6 S.R
TAHUN 1629 2006
DI
INDONESIA
SUMATRA
FREKWENSI DIIKUTI
KEJADIAN KEJADIAN
WILAYAH GEMPABUMI TSUNAMI

ACEH 13 9
SUMATRA UTARA 9 6
SUMATRA BARAT 9 5
JAMBI 1 *
BENGKULU 8 3
LAMPUNG 5 3

TOTAL 45 26
JAWA
FREKWENSI DIIKUTI
KEJADIAN KEJADIAN
WILAYAH GEMPABUMI TSUNAMI

JAWA BARAT 5 1

JAWA TENGAH
SELATAN/ DIY 8 4

JAWATENGAH
UTARA 2 *
JAWA TIMUR 8 4

TOTAL 23 9
BALI - NUSATENGGARA

FREKWENSI DIIKUTI
KEJADIAN KEJADIAN
WILAYAH GEMPABUMI TSUNAMI

BALI 9 7

NUSATENGGARA 25 13

TOTAL 34 20
SULAWESI
FREKWENS
I DIIKUTI
KEJADIAN
GEMPA KEJADIAN
WILAYAH BUMI TSUNAMI
SULAWESI UTARA 12 8
SULAWESI TENGAH 8 5
SULAWESI SELATAN 5 3
SULAWESI TENGGARA 2 1

TOTAL 27 17
MALUKU
FREKWENSI DIIKUTI
KEJADIAN
GEMPABUM KEJADIAN
WILAYAH I TSUNAMI
MALUKU UTARA 20 13
MALUKU SELATAN 21 20
TOTAL 41 33
PAPUA
FREKWENSI DIIKUTI

KEJADIAN KEJADIAN
WILAYAH GEMPABUMI TSUNAMI

PAPUA 16 5

TOTAL 16 5
KEJADIAN GEMPABUMI DAN TSUNAMI MERUSAK
DI INDONESIA 1629 - 2006

Jumlah Persen
Kejadian Jumlah Kejadian kejadian
Wilayah Gempabumi tsunami tsunami

SUMATRA 45 26 57.8

JAWA 23 9 39.1

BALI - NUSATENGGARA 34 20 58.8

SULAWESI 27 17 63.0

MALUKU 41 33 80.5

PAPUA 16 5 31.3

INDONESIA 186 110 78.2


Skala MMI

MMI = Modified Mercalli Intensity

Tingkat keterasaan oleh manusia


Tingkat kerusakan bangunan

I < Skala MMI < XII


MMI I Not felt.
Marginal and long
period effects of large
earthquake

MMI XII
Damage nearly total.
Large rock masses displaced.
Lines of sight and level distorted.
Objects thrown into the air.
BENCANA
AKIBAT
GEMPABUMI
Sebelum Gempabumi

Endapan sedimen muda

Sesar
Sesar
Setelah Gempabumi
Longsoran tanah
Runtuhan batuan
Likuifaksi

Retakan permukaan

Pusat Gempa
Peta wilayah rawan gempabumi
Menyelamatkan diri dari
efek gempabumi
Tsu : pelabuhan
Nami : gelombang laut.

Rangkaian gelombang laut yang melanda


wilayah pantai dan daratan akibat
terjadinya peristiwa geologi di dasar
laut, yaitu : gempabumi, letusan
gunungapi dan longsoran.
PARAMETER TSUNAMI
Kecepatan tsunami
V = (g. h)
V : cepat rambat gelombang
h : kedalaman laut
g : percepatan gravitasi bumi (9,8 m/det2)
Landaan Tsunami (Inundation)

Gelombang air laut akibat tsunami dapat mencapai


jauh ke daratan dari garis pantai. Hal ini
disebabkan oleh :
Sungai dengan ciri lurus, dalam dan lebar yang
bermuara di laut, menyebabkan gelombang
akan mudah masuk dengan kecepatan tinggi.
Pantai yang landai, tanpa penghalang alami
seperti pohon besar berakar kuat dan dalam.
Efeknya .
WILAYAH RAWAN TSUNAMI INDONESIA
PENYELAMATAN DIRI
DARI TERJANGAN TSUNAMI
SMONG
Bahasa Simeulue untuk menghindarkan
diri dari bahaya tsunami,
setelah goncangan gempabumi

Anda mungkin juga menyukai