Teori Pangea adalah sebuah teori yg menyatakan bahwa jutaan tahun yg lalu
semua benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yg disebut Pangea
(sebelum akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua). Kemudian karena
suatu alasan yg masih belum diketahui pasti, benua-benua pecah dan mulai
hanyut dalam arah yg berlawanan. Teori selanjutnya mengatakan bahwa benua-
benua akan terus melayang sampai mereka bertemu lagi, dalam konfigurasi yg
berbeda. Di yakini oleh beberapa ahli bahwa pangea memilik karakteristik yg
sama dengan Antartica sekarang.
Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener, seorang Ilmuwan Jerman.
Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and Sea (Entstehung Die
Kontinente und der Ozeane), dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu
waktu membentuk satu superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan
hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah
batu apung yg bergerak karena adanya pergerakan lempeng di bagian bawah kulit
bumi ini. Pangea mulai memecahkan diri-nya menjadi benua (daratan) yg lebih
kecil, yg bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan seperti amerika
latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea, dll) dan
Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa)
selama periode Jurassic (jaman dinosaurus).
Bumi itu bersifat dinamis dan terus berkembang. Perubahan itu terlihat tidak hanya di
permukaan bumi saja, tetapi juga terlihat pada kehidupan makhluk hidup yang berkembang di
dalamnya. Ada gaya- gaya dan tekanan yang berperan dalam pembentukan bumi. Takanan
tersebut mengakibatkan adanya perubahan pada permukaan bumi, ada yang berubah posisi,
berotasi dan juga termampatkan.
Gaya- gaya tersebut juga dipengaruhi oleh letak kedalaman batuan tersebut. Oleh karena
adanya besar tekanan dan kedalaman tersebut lah yang membuat hasil perubahan batuan
tersebut berbeda-beda. Batuan yang terkena tekanan akan termampatkan, melebar atau
berkeser ke samping.
Gerakan-gerakan lempeng itu akan mengakibatkan adanya sesar dan kekar. Kekar adalah
rekahan yangtidak terlalu besar, sedangkan sesar adalah rekahan yang berarti.
Kekar tebentuk karena adanya tekanan dari tektonik dan pemanggangan, pergeseran tanah,
serta kontraksi dan pendinginan.
Sedangkan sesar terdiri dari strike-slip fault, dip-slip fault, dan oblique-slip fault.
Selain struktur-struktur di atas, ada juga lipatan, cekungan dan juga struktur-struktur di
sekitar zona perbatasan antarlempeng.
Gunung berapi adalah struktur yang terbentuk akibat adanya intrusi yang memacu tanah agar
naik. Gunung api akan menghasilkan produk berupa fall dan flow. Produk fall terjadi terlebih
dahulu dan berisi batuan pyroclastic, sedangkan lavaflow berisi tephra dan merupakan produk
akhir dari volcano.
Selanjutnya yang dipelajari adalah pergerakan lempeng benua. Seperti yang kita pernah bahas
pada materi awal, bumi terus menerus mengalami pergerakan dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini berkaitan dengan teori tektonik lempeng yang ditandai dengan adanya zona
subduction, gunung api, fore arc basins, dan back arc basins.
San Andreas
Kita tahu bahwa mantel bumi bersifat mobile dan terus menerus bergerak. Ha inilah yang
memacu pergerakan dari lempeng tektonik tersebut. Teori Continental Drift Pertama kali
dikemukakan oleh Alfred Wegner. Beliau mengatakan bahwa bumi ini terdiri dari super
continental yang bernama Pangea, lalu terpecah menjadi 2 bagian, yaitu Gondwanaland dan
Laurasia, yang kini terbagi lagi menjadi 12 lempeng yang tersebar.
Beliau melihat adanya persamaan antara bagian selatan Amerika dengan Afrika. Tetapi
pendapat beliau ditentang pada zaman itu karena beliau tidak dapat menjelaskan gaya apa
yang mengakibatkan hal tersebut dapat terjadi. Beliau kemudian meninggal dalam misinya
mencari jawaban ketika di Antartika.
Akhirnya pada tahun 1970an, para ahli geologi dunia akhirnya mendeklamasikan teori
Tektonik Lempeng yang merupakan perkembangan dari Teori Super Continental berikut gaya
yang mengakibatkannya.
Melalui metode penghitungan waktu geologi dan magnetisasi perekaan perubahan muka
bumi bisa diketahui.