Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana yang terjadi membawa sebuah konsekuensi untuk mempengaruhi

manusia dan/atau lingkungan. Kerentanan terhadap bencana dapat disebabkan oleh

kurangnya manajemen bencana yang tepat, dampak lingkungan atau manusia sendiri.

Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kapasitas ketahanan komunitas

terhadap.bencana.

Kawasan Asia berada di urutan teratas dari daftar korban akibat bencana alam.

Hampir setengah bencana di dunia terjadi di Asia membuat wilayah ini rawan

bencana. Laporan dari ESCAP juga merinci daftar negara di kawasan Asia-Pasifik

mengalami bencana alam selama priode 1960-2009. Sebagai contoh, indonesia

menempati peringkat kedua dalam daftar jumlah kematian tertinggi akibat bencana

alam di Asia-Pasifik. Selama 20 tahun terakhir, berbagai bencana alam di negara ini

juga telah menyebabkan kerugian ekonomi paling sedikit US $ 22,5 miliar (WH0,

2005).

Angka kematian ibu dan bayi di indonesia yang masih tinggi menyebabkan

pemerintah indonesia membuat berbagai program untuk mengatasi masalah ini di segi

lain. Indonesia yang berada di lingkungan yang berbahaya alamnya membuat

masyarakat dan keluarganya yang setiap saaat stap untuk menghadapi berbagai

penyakit yang mematikan serta juga meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Di dalam

mempersiapkan diri tersebut masyarakat perlu di pandu dan didukung oleh tenaga-

tenaga yang sesuai seta juga fasititas yang memadai yang di dukung oleh pemerintah.

1
2

Persiapan implementasi desa siaga yang telah dicanangkan olrh menteri

kesehatan RI. Hal ini merupakan kesempatan bagi semua jajaran termasuk seluruh tim

kesehatan untuk bersama-sama mensukseskan program ini. Perawat yang merupakan

tenaga kesehatan terbesar di tim pelayanan kesehatan yang bekerja selama 24 jam,

merupakan tenaga yang seharusnya diperhitungkan untuk kesuksesan program ini

(Depkes, RI 2005).

Secara geografis, Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang berbatasan

langsung dengan samudra indonesia. Posisi geografis yang berbatasan langsung

dengan samudra indonesia tersebut menjadikan Bengkulu sebagai salah satu daerah

yang rentan/rawan bencana gempa. Hal ini dikarenakan kawasan samudra indonesia

secara geologis memang dikenal sebagai zonasi pertemuan antar lempeng yang

disebut dengan sesar sumatra saja. Bengkulu telah dilanda dua kali gempa besar

dengan daya kekuatan hingga mencapai kisaran 7 skala richter. Tahun 2000 misalnya

Bengkulu dilanda gempa dengan kekuatan 7,3 skala richter, yang menghancurkan

sebagian besar rumah penduduk di sepanjang kawasan pesisir pantai Bengkulu.

Hanya selang 7 tahun, tepatnya tahun 2007 Bengkulu kembali diguncang gempa

dengan kekuatan yang lebih besar lagi hingga 7,9 skala richter. Selain menelan korban

jiwa, bencana gempa di kota Bengkulu juga telah mengakibatkan kerugaian material

dan imaterial berupa trauma psikis yang berkepanjangan (Kartika, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diata maka dapat dirumuskan beberapa masalah

yaitu :

1. Bagaimana Bencana?

2. Bagaimana fase-fase bencana?

3. Bagaimana kelompok rentan bencana?


3

4. Bagaimana paragdima penanggulangan bencana?

5. Bagaimana pengurangan resiko bencana?

6. Bagaimana peran perawat dalam tanggap bencana?

7. Bagaimana jenis kegiatan siaga bencana?

8. Bagaimana managemen bencana?

9. Bagaimana peran perawat dalam managemen bencana?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bencana.

2. Mahasiswa dapat mengetahui fase-fase bencana

3. Mahasiswa dapat mengetahui kelompok rentan bencana.

4. Mahasiswa dapat mengetahui paradigma penanggulanagn bencana.

5. Mahasiswa dapat mengetahui pengurangan resiko bencana.

6. Mahasiswa dapat mengetahui peran perawat dalam tanggap bencana.

7. Mahasiswa dapat mengetahui jenis kegiatan siaga bencana.

8. Mahasiswa dapat mengetahui managemen bencana.

9. Mahasiswa dapat mengetahui peran perawat dalam managemen bencana.

Anda mungkin juga menyukai