PEMBAHASAN
3
4
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap
masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan
kata-kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat
ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini
keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan
dari sesuatu yang ditanyakn secara jelas dan jangan menyakiti atau
mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi
secara efektif.
d. Usia Remaja (11-18 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan
kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpikir secara
konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu, pada anak usia sering
kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam
komunikasi. Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang
lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau
curah pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat
menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat
awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam
bersikap dewasa.
2. Tujuan Komunikasi Terapeutik Pada Anak
Adapun tujuan yang diharapkan dalam melakukan komunikasi terapeutik pada
anak adalah :
1) Membantu anak untuk memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
yang ada bila klien percaya pada hal- hal yang diperlukan.
2) Mengurangi keraguan , membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
3) Mempengaruhi orang lain , lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
6
mampu untuk melihat permasalahan yang sedang dihadapi klien dari sudut
pandang klien. Untuk mampu melakukan hal ini perawat harus memahami
dan memiliki kemampuan mendengarkan dengan aktif dan penuh
perhatian. Mendengarkan dengan penuh perhatian berarti mengabsorpsi isi
dari komunikasi (kata-kata dan perasaan) tanpa melakukan seleksi.
Pendengar (perawat) tidak sekedar mendengarkan dan menyampaikan
respon yang di inginkan oleh pembicara (klien), tetapi berfokus pada
kebutuhan pembicara. Mendengarkan dengan penuh perhatian
menunjukkan sikap caring sehingga memotivasi klien untuk berbicara
atau menyampaikan perasaannya.
f. Menerima klien apa adanya
Seorang helper yang efektif memiliki kemampuan untuk menerima klien
apa adanya. Jika seseorang merasa diterima maka dia akan merasa aman
dalam menjalin hubungan interpersonal (Sullivan, 1971 dalam Antai
Ontong, 1995 dalam Suryani, 2005). Nilai yang diyakini atau diterapkan
oleh perawat terhadap dirinya tidak dapat diterapkan pada klien, apabila
hal ini terjadi maka perawat tidak menunjukkan sikap menerima klien apa
adanya.
g. Sensitif terhadap perasaan klien
Seorang perawat harus mampu mengenali perasaan klien untuk dapat
menciptakan hubungan terapeutik yang baik dan efektif dengan klien.
Dengan bersikap sensitive terhadap perasaan klien perawat dapat terhindar
dari berkata atau melakukan hal-hal yang menyinggung privasi ataupun
perasaan klien.
h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat
sendiri
Perawat harus mampu memandang dan menghargai klien sebagai individu
yang ada pada saat ini, bukan atas masa lalunya, demikian pula terhadap
dirinya sendiri.
6. Teknik Yang Kurang Tepat Dilakukan Dalam Komunikasi Terapeutik Pada
Anak
Hal- hal yang kurang berkenan dilakukan dalam komunikasi terapeutik pada
anak, seperti :
12