NRP : 6308129
Kelas :1 TI 4
Kejadiannya ialah sekitar satu tahun yang lalu, yaitu ketika saya kuliah di UPI tepatnya
semester 2. Semester baru pasti Mata kuliahnya pun baru, dan gonjang ganjing nya ada mata
kuliah yaitu RL(Rangkaian Listrik) dimana Dosennya katanya killer. Rasa tak percaya tetap
tertanam pada diri dan hatiku pun berkata, Alah paling sama saja.
Kemudian, kebetulan pada saat hari pertama kuliah kami (saya dan teman saya) agak telat
sekitar 10 menit mengingat bangunan gedung fakultas kami yang begitu tinggi dan belum ada
lift pada saat itu. Ketika kami memberi salam, kami langsung di marahi, Kalo tidak salah
perkataannya seperti ini, Langsung masuk saja, sudah telat malah mengganggu!!. Waduh,
saya pikir wajar kan klo kami mengucapkan salam??? Tapi ya sudahlah itu adalah kesalahan
kami, kami terima.
Kemudian pada kuliah selanjutnya dan selanjutnya, mengingat karena mungkin usia dia yang
sudah semestinya istirahat dirumah, dan cara mendidik dia yang begitu kuno(alias masih keras
seperti dahulu) maka satu persatu dari kami menghilang alias tidak tahan berada lama lama
masuk kuliah RL!! Mengapa?? karena mental mereka sudah ngedrop dan sudah tidak tahan lagi
dengan kata2 yang menyakitkan yang dosen kami lontarkan. Dari sekitar 40 orang mahasiswa
perkelas tinggal sisa sekitar 16 orang mahasiswa termasuk saya, itupun ditambah dengan
tingkat atas yang mengulang sekitar 3-4 orang.
Saya pikir, mungkin ibu dosen ini pun punya hati nurani bagi mereka yang selalu datang dalam
perkuliahan akan diberi nilai lebih dari mereka yang tidak masuk sampai perkuliahan terakhir.
Tapi ternyata, harapan ku ini salah besar, pada saat KHS(Kartu Hasil Studi) dibagikan, di situ
tercantum nilai E dengan mata kuliah Rangkaian Listrik, di situ saya mulai berfikir ternyata saya
ini belum dewasa dan terlalu berharap yang tidak mungkin terjadi.
Rasa menyesal, sakit hati bahkan ngedrop saya alami saat itu. Tapi saya anggap bahwa momen
ini adalah suatu keberhasilan, bahwa saya bisa melewati masa-masa sulit dibanding teman2ku
yang lain yang pengecut dan hanya bisa membohongi orang tua mereka.
Keberhasilan ini saya peroleh karena saya adalah orang yang disiplin, amanah, tidak pantang
menyerah, dan selalu mengambil pelajaran dari pengalaman.
Mudah mudahan tulisan merah pada Surat Pernyataan diatas tidak tercantum pada
Surat Penyataan sebenarnya.
Kejadiannya sekitar 5 bulan yang lalu,
Tepatnya di kamar kos-ku,, hari ini aku merasa aneh pikirku,, aku sempat bertanya pada pada
diriku sendiri aku yang aneh ataukah mereka?? Mereka lebih suka keramaian, tapi kenapa aku
tidak!!.. kemudian, saat itu pula aku langsung membuka laptopku yang berada di sudut meja..
Proses booting telah selesai dan aku langsung mengklik Microsoft word dan langsung membuat
sebuah catatan kecil yang menggambarkan tentang kesendirian.. isinya..
Note for U
Note:
Wahai sahabatku,, kita tau bahwa suatu saat nanti kita akan merasakan Mati,, tapi kadang
kitapun selalu berpura pura tidak tau bahwa kelak kita kan mati.. Janganlah bangga dengan
keramaian,, karena kamu akan meninggalkan keramaian,, Cintailah Kekasihmu karena Allah
sang Pemilik dan Pemberi Cinta,, Karena dengan Cinta itulah kamu akan hidup kekal di Alam
yang sedang Menunggu kita
Orang yang aneh ialah orang yang tenggelam dalam keramaian dan melupankan kematian
Mudah mudahan tulisan merah pada Surat Pernyataan diatas tidak tercantum pada
Surat Penyataan sebenarnya.
Prihatin deh Gue ama BPM Gue..
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ..
NRP : ..
Bersedia dengan niat ikhlas dan tanpa paksaan dari siapapun untuk:
1. .
2. .
3. .
4. .
Demikian surat pernyataan ini telah saya pahami dan telah diketahui sebelumnya oleh orang
tua / wali saya.
Bandung, . 2009
Mengetahui,
Pembuat pernyataan orangtua
Mudah mudahan tulisan merah pada Surat Pernyataan diatas tidak tercantum pada
Surat Penyataan sebenarnya.