Anda di halaman 1dari 3

Bab 5

Penilaian Autentik

Penilaian kompetensi memiliki batasan :

Pengukuran tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang


kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang siswa.
Hasil penelitian tidak mutlak dan tidak abadi karena siswa terus berkembang sesuai
dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

Model penilaian

Terdapat dua model penilaian yang umum digunakan, yaitu penilaian standard an penilaian
autentik. Penilaian standar adalah penilaian tradisional yang banyak mempunyai keterbatasan
dalam mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif. Sebaliknya, penilaian autentik
merupakan perubahan paradigma yang fundamental dari penilaian standar.

Tes berkualitas = tes ya g dapat dikerjakan

Soal yang sulit justru akan merusak mental siswa untuk maju. Cara tepat untuk membuat tes
yang berkualitas adalah modek open book.

Ability test, bukan disability test

Penilaian autentik menganut konsep Ability Test, yaitu tes kemampuan, bukan Disability test
atau tes ketidak mampuan. Secara filosofis, makna tes ini sangat tepat sebab tes memang
bertujuan mengetahui kemampuan siswa, bukan malah ketidak mampuannya.

Discovering Ability

Discovering Ability adalah aktivitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil
tes siswa tesebut dibawah standar ketuntasan. Discovering ability juga dapat diartikan meminta
siswa menjawab soal yang sama dengan cara yang lain. Apabila discovering ability ini tidak
berhasil, barulah dilakukan remedial test (test pengulangan).

Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom yang diterapkan pada penilaian autentik membantu guru utnuk membuat soal
yang berkualitas. Tangga taksonomi bloom yaitu :

1. Pengethuan
2. Penegrtian
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi

Konsep Ipsative
Penilaian autentik menganut konsep ipsative, yaitu perkembangan hasil belajarsiswa
diukur dari perkembangan siswa itu sendiri sebelum dan sesudah mendapatkan materi
pembelajaran. Perkembangan siswa yang satu tidak boleh dibandingkan dengan siswa
yang lain. Oleh karena itu, penilaian autentik tidak menegnal ranking. Degan ranking,
hanya eksistensi siswa tertentu saja yang dihargai, sedangkan yang lainnya tidak medapat
perhatian dari guru.

Metode penilaian autentik


Metode penilaian autentik sangat berkaitan dengan aktivitas pembelajran. Penilaian
autentik perlu dilakukan siswa melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu, ranah yang
dinilai adalah ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Penilaian Kognitif (Pengetahuan)


Kompetensi ranah kognitif meliputi tingkatan mengahafal, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi. Jenis penilaian kognitif meliputi TES dan
TUGAS.

Penilaian psikomotorik (keterampilan)


Jenis penilaian psikomotorik meliputi :
1. Unjuk kerja atau kinerja (performance)
2. Penilaian proyek (project assessment)
3. Penilaian potofolio

Penilaian Efektif

Penilaian afektif terutama bertujuan untuk mnegetahui karakter siswa dalam proses
pembelajaram dan hasil dari pembelajaran dapat dibagi menjadi:

Penilaian afektif pada saat prises belajar berlangsung.


Penilaian afektif diluar proses belajar didalam sekolah.
Penilaian afektif diluar sekolah atau dirumah.
Penilaian afektif pada saat proses belajar adalah bagaimana sikap, respons, dan minta siswa
terhadap proses belajar. Penilaian afektif diluar proses belajar adalah penilaian terhadap sikap
dan perilaku siswa dipandang dari sikap internal dan hubunganya dengan lingkugan sekolah lain.

Keseimbangan tiga ranah

Penilaian yang dilakukan oleh guru harus membuat keseimbangan tiga ranah : kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Penilaian aspek kognitif dilakuan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar yang
harus dicapai
Penilaian aspek afektif dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, baik
didalam maupun diluar kelas.
Penilaian aspek psikomotorik dilakukan selama berlangsugnya proses kegiatan belajar
mengajar.

Anda mungkin juga menyukai