Penilaian Autentik
Model penilaian
Terdapat dua model penilaian yang umum digunakan, yaitu penilaian standard an penilaian
autentik. Penilaian standar adalah penilaian tradisional yang banyak mempunyai keterbatasan
dalam mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif. Sebaliknya, penilaian autentik
merupakan perubahan paradigma yang fundamental dari penilaian standar.
Soal yang sulit justru akan merusak mental siswa untuk maju. Cara tepat untuk membuat tes
yang berkualitas adalah modek open book.
Penilaian autentik menganut konsep Ability Test, yaitu tes kemampuan, bukan Disability test
atau tes ketidak mampuan. Secara filosofis, makna tes ini sangat tepat sebab tes memang
bertujuan mengetahui kemampuan siswa, bukan malah ketidak mampuannya.
Discovering Ability
Discovering Ability adalah aktivitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil
tes siswa tesebut dibawah standar ketuntasan. Discovering ability juga dapat diartikan meminta
siswa menjawab soal yang sama dengan cara yang lain. Apabila discovering ability ini tidak
berhasil, barulah dilakukan remedial test (test pengulangan).
Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom yang diterapkan pada penilaian autentik membantu guru utnuk membuat soal
yang berkualitas. Tangga taksonomi bloom yaitu :
1. Pengethuan
2. Penegrtian
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Konsep Ipsative
Penilaian autentik menganut konsep ipsative, yaitu perkembangan hasil belajarsiswa
diukur dari perkembangan siswa itu sendiri sebelum dan sesudah mendapatkan materi
pembelajaran. Perkembangan siswa yang satu tidak boleh dibandingkan dengan siswa
yang lain. Oleh karena itu, penilaian autentik tidak menegnal ranking. Degan ranking,
hanya eksistensi siswa tertentu saja yang dihargai, sedangkan yang lainnya tidak medapat
perhatian dari guru.
Penilaian Efektif
Penilaian afektif terutama bertujuan untuk mnegetahui karakter siswa dalam proses
pembelajaram dan hasil dari pembelajaran dapat dibagi menjadi:
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus membuat keseimbangan tiga ranah : kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penilaian aspek kognitif dilakuan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar yang
harus dicapai
Penilaian aspek afektif dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, baik
didalam maupun diluar kelas.
Penilaian aspek psikomotorik dilakukan selama berlangsugnya proses kegiatan belajar
mengajar.