Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit,


sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan
keluarga dan anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut
Yura dan Walsh (1978), proses keperawatan merupakan inti dan sari dari
keperawatan. Proses adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar
dari satu titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses
keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang
digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada
keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau
resipien keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga
dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga
saat ini sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi
yang sistematis dalam bidang keperawatan.
Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus menjadi focus
sentral dari keperawatan keluarga, yaitu :
Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan)
yang mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu,
sering akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara
keseluruhan.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan
anggotanya.
2

Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan,


perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta
upaya-upaya yang berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola
hidup dan bahaya dari lingkungan.
Upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus lainnya untuk
memberikan perawatan kesehatan keluarga.

2. Manfaat
3

BAB II

LANDASAN TEORI

1. TAHAP PENGKAJIAN

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi


secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang di binanya.

Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan metode:

a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung kaki.
d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil x-ray, pap smear, dsb.

Hal hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah:

a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan nomor telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Tipe bangsa
4

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya


suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.

8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
9. Status social
Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang barang yang dimiliki oleh keluarga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi
dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga
ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan mengenai
tugas perkembanganyang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3. Riwayat keluaraga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status
imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya. Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga dari pihak suami dan istri.
5

c. Pengakajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah di identifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela , juga pemanfaatan ruangan, peletakan
perabotan rumah tangga, jenis septik tenk, jaraka septiktenk dengan sumber air,
sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

2. Karakteristik tetangga dan komuniatas rw


Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat ,
yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

3. Mobilitas geografis keluarga


Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluaraga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan
masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga


Yang termasuk pada sisitem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan
6

dari angggota keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari masyarakat
setempat.

d. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Menjalaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
Apakah mayoritas pesan keluarga sesuai dengan isi dan instruksi?
Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan
perasaan-perasaan mereka dengan jelas?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberi respon dengan
baik terhadap pesan?
Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti pesan?
Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung?
Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) diasamapaikan dalam
keluarga? (langsung atau tidak langsung).
Jenis-jenis emosi apa yang di sampaikan dalam keluarga?
Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negative, positive
atau keduanya?
Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam keluarga?
Pola-pola umum apa ynag digunakan menyampaikan pesan-pesan
penting?(langsung atau tidak langsung)
Jenis-jenis disfungsional kominkasi apa yang nampak dalam pola-pola
komunikasi keluarga?
Adakah hal-hal atau masalah dalam keluarga yang tertutup untuk
didiskusikan?
7

2. Struktur kekuatan keluarga


Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah prilaku.

3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
Struktur peran formal : posisi peran formal apa pada setia anggota
kaluarga, gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan
peran-perna formal mereka. Adakah konflik peran dalam keluarga.
Struktur peran informal : adakanh peran-peran informal dalam
keluarga, siapa yang memainkan peran tersebut, berapa kali peran-
peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran
tersebut sering dilakukan secara konsisten? Tujuan peran-peran
informal yang dijalankan kleuarga apa?

4. Nilai atau norma keluarga


Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gmabaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perl;u dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan prilaku.
3. Fungsi perawatan kesehatan
8

Menjelaskan sejauh mana keluarga, menyediakan makanan, pakaian,


perlindungan serta merawat anggota kleuarga yang sakit. Sejauhmana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dlam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah :
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenai masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana kluarga mengetahui
mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, factor pennyabab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b) Untuk mengetahu kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji
adalah:
Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah.
Apakah maslah kesehatan diraskan oleh keluarga
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit
Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadap maslah
kesehatan
9

Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang


ada
Apakah keluarga kuarang percaya terhadap tenaga kesehatan
Apakah keluarga mendapt informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang skait, yang perlu di kaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat,
penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan.
Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sikap dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada
dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab,
sumber keuangan atau finansial, fasilitas fisik, psikososial)
Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.
d) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauhmana keluarga mengrtahui sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan atau manfaat
pemeliharaan lingkungan.
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene
sanitasi.
Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
penyakit.
Sejauhmana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene
sanitasi.
10

Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga.


e) Untuk mengrtahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunkan
fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji
adalah :
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
kesehatan.
Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan
yang dpat diperoleh dari fasilitas kesehatan.
Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas
dan fasilitas kesehatan.
Apakah keluarga empunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap tugas kesehatan.
Apakan fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.

4. Fungsi Reproduksi
Hal yang perlu dikai mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa
jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga,
metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga.
5. Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi religious
c. Fungsi rekreasi

f. Stress dan koping keluarga


11

1) Stressor jangka pendek dan panjang


2) Kemampuan keluarga berespon terhdap situasi atau stressor
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga secara head to toe.

h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.

2. PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dapat diarahkan pada sasaran
individu atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatan meliputi masalah (problem),
penyebab, (etiologi) dan atau tanda (sign).
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan aturan sebagai
berikut :
Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga (individu).
Ketidaktahuan
Ketidakmampuan
Ketidakmampuan
Penyebab (etiologi) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah
dengan mengacu pada lima tugas keluarga, yaitu mengenal masalah, mengambil
keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga, memelihara lingkungan, atau
manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.
Tahap (sign) adalah sekumpulan data subyektif dan obyektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung yang mendukung
masalah dan penyebab.
12

Tipologi dari diagnosis keperawatan :


1) Actual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
Contoh :
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita , keluarga
bapak y berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
merawata anggota keluarga dengan gangguan mobilisasi.
Perubahan peran dalam keluarga (bapak a) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai
suami.
2) Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,
misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makanan yang tidak
adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak i berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi
Resiko gangguan perkembangan pada balita anak n keluarga
bapak y berhubungan dengan ketidakmauan keluarga melakukan
stimulasi terhadap balita.
3) Potensial (keadaan sejahtera)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat di tingkatkan.
Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (ibu
m) keluarga bapak k
Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga bapak
x.
13

3. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut :
No Kriteria skor Bobot
Sifat masalah
Skala:
Actual (tidak / kurang sehat)
3 1
Ancaman kesehatan
2
Keadaan sejahtera
1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah


Skala :
Mudah
2 2
Sebagian
1
Tidak dapat
0

3. Potensial masalah untuk dicegah


Skala :
Tinggi
3 1
Cukup
2
Rendah
1

4. Menonjolnya masalah
1
Skala:
14

Masalah berat harus segera 2


ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

Skor
____________ X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Jumlahkan skor untuk menentukan urutan nomor diagnose keperawatan keluarga
15

BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai