Anda di halaman 1dari 2

SASARAN II : PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

Standar SMDGs.II.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan ODHA

Maksud dan Tujuan SMDGs.II.


Dalam waktu yang singkat virus HIV ( human immunodeficiency virus) telah mengubah keadaan sosial,
moral, ekonomi dan kesehatan dunia. Saat ini HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan terbesar yang
dihadapi oleh komunitas global. Saat ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan dengan
melakukan peningkatan fungsi pelayanan kesehatan bagi orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui
penetapan rumah sakit rujukan ODHA dan satelitnya Kebijakan ini menekankan kemudahan akses bagi
ODHA untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan perawatan, sehingga
diharapkan lebih banyak ODHA yang memperoleh pelayanan yang berkualitas.
Sasaran ini khusus ditujukan bagi rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai
rumah sakit rujukan ODHA dan satelitnya.
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan standar pelayanan bagi
rujukan ODHA dan satelitnya dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
a. Meningkatkan fungsi pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing);
b. Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretroviral Therapy);
c. Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to Child Transmision);
d. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO);
e. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko IDU; dan
f. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi: pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi,
pencatatan dan pelaporan.
Elemen Penilaian SMDGs.II.
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya.

3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan
HIV/AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn faktor risiko IDU, penunjang sesuai
dengan kebijakan
SASARAN III : PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB

Standar SMDGs.III.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS.

Maksud dan Tujuan SMDGs.III.


Pada tahun 1993, WHO telah menyatakan bahwa TB merupakan keadaan darurat dan pada tahun 1995
merekomendasikan strategi DOTS sebagai salah satu langkah yang paling efektif dan efisien dalam
penanggulangan TB.
Intervensi dengan strategi DOTS kedalam pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) telah dilakukan sejak
tahun 1995. DOTS atau Directly Observe Therapy of Shortcourse merupakan pengamatan jangka pendek
pelayanan secara langsung pada penderita TB. Pelaksanaan DOTS di rumah sakit mempunyai daya ungkit
dalam penemuan kasus (care detection rate, CDR) , angka keberhasilan pengobatan (cure rate), dan angka
keberhasilan rujukan (success referal rate).
TB DOTS merupakan salah satu indikator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit (SPRS).
Untuk melaksanakan program penanggulangan TB diperlukan Pedoman Manajerial dalam program
penanggulangan TB di rumah sakit dengan strategi DOTS.

Elemen Penilaian SMDGs.III.


1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program
pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan DOTS TB sesuai
dengan standar
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai