Anda di halaman 1dari 26

anak yang kurang bisa bergaul atau kurang bisa mengimbangi anak sebayanya.

Tetapi tidak sampai


seperti anak Down Syndrome yang idiot, atau anak yang gerakan ototnya kaku, pada nak kelainan
AUTIS jaringan otak.

B. AUTISME 3. Penyebab Terjadinya

1. Pengertian Autisme Penyebab terjadinya delum diketahui secara pasti, hanya diperkirakan mungkin adanya kelainan dari
sistem saraf (neurologi) dalam berbagai derajat beratnya ringan penyakit.
Autisme adalah gangguan perkembangan berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk
berkomunikasi berelasi (berhubungan) dengan orang lain (Sutadi, 2001). Autisme bukan satu gejala Pendapat yang sudah menjadi konsensus bersama para ahli belakangan ini mengakui bahwa autisme
penyakit tetapi berupa gejala dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan diakibatkan terjadi kelainan fungsi kuhur di daerah otak, kelainan fungsi ini bisa disebabkan berbagai
berbahasa dan kepedulian terhadap sekitar, sehingga anak autisme seperti hidup dalam dunianya macam trauma seperti :
sendiri (Yatim: 2002). Yatim (2002) mengemukakan bahwa autisme merupakan kesimpulan gejala
kelainan perilaku dan perkembangan dimana terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan Sewaktu bayi dalam kandungan, misalnya karena keadaan keracunan kehamilan (toxemia
berbahasa dan kepedulian terhadap sekitar, sehingga anak autisme seperti hidup dalam dunianya gravidarum), infeksi virus rubella, virus cytomegalo, dan lain-lain.
sendiri serta terjadi kelainan emosi, intelektual dan kemauan (gangguan pervasive). Lebih lanjut Sutadi Kejadian segera setelah lahir (perinatal) seperti kekurangan oksigen (anoksia)
(1997) mengemukakan bahwa autisme merupakan gangguan proses perkembangan yang terjadi dalam
tiga tahun pertama, yang menyebabkan gangguan pada bahasa, kognitif, sosial dan fungsi adaptif, Keadaan selama kehamilan seperti pembentukan otak yang kecil, misalnya vermis otak kecil
sehingga anak-anak tersebut semakin lama tertinggal perkembangannya dibanding teman-teman seusia yang lebih kecil (mikrosepali) atau terjadi pengerutan jaringan otak (tuber sklerosis)
mereka. Yuniar (2002) mengemukakan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan yang
kompleks, mempengaruhi perilaku dengan akibat kekurangmampuan; komunikasi, hubungan sosial Mungkin karena kelainan metabolisme seperti pada penyakit addison, (karena infeksi
dan emosioanl dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang tuberkulosa, dimana terjadi bertambahnya pigment tubuh dan kemunduran mental)
diperlukan sebagai anggota masyarakat.
Mungkin karena kelainan chromosom seperti pada syndrome chromosoma X yang fragil
2. Autisme ditandai oleh ciri-ciri utama, antara lain: seperti diberitakan belakangan inj tinggi insidennya di gunung kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sindroma chromosom XYY
Tidak peduli dengan lingkungan sosialnya
Tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya. 4. Gejala Penyakit

Perkembangan bicara dan bahasa tidak normal (penyakit kelainan mental pada anak= Kelompok kelainan perlaku yang hampr selalu ditemukan pada autisme, antara lain:
autistic-children)
Mengalami kesulitan untuk menjalin pergaulan yang rapat
Reaksi/pengalaman terhadap lingkungan terbatas atau berulang-ulang dan tidak padan.
Sangat kurang menggunakan bahasa
Gejala-gejala ini bervariasi beratnya pada setiap kasus tergantung pada umur, intelegensia, pengaruh Sangat lemah kemampuan berkomunikasi.
pengobatan, dan beberapa kebiasaan pribadi lainnya. Pada pemeriksaan status mental, ditemukan
kurangnya orientasi lingkungan, rendahnya ingatan, meskipun terhadap kejadian yang baru, demikian Kelemahan lain-lain:
juga kepedulian terhadap sekitar sangat kurang. Anak autisme kalau berbicara cepat tetapi tanpa arti,
kadang diselingi suara yang tidak jelas maksudnya seperti suara gemeretak gigi bila si anak menggigil o Sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Anak akan bereaksi secara
karena demam. Kebanyakan intelegensia anak autisme rendah. Namun demikian, 20% dari anak emosiaonal, kadang mudah bereaksi kasar meskipun hanya perubahan kecil dari
autisme masih mempunyai IQ>70. Kemampuan khusus, seperti membaca, berhitung, menggambar, kehidupan rutin, misalnya perubahan warna kursi atau baju, atau naik kendaraan
melihat penanggalan atau mengingat jalanan yang banyak liku-likunya, kurang. Anak autisme berarti yang tidak bisa sebelumnya
1
o Setiap perubahan bagi anak autisme selalu dirasakan buruk, dan perubahan yang ke Kadang-kadang malah lebih cepat merangkai kata meskipun kadang-kadang pula dibumbui
arah yang baik pun tidak pernah dirasakansebagai surprise. kata yang kurang dimengerti.

o Memperlihatkan gerakan-gerakan tubuh yang aneh, misalnya selagi duduk, Gangguan perilaku pada kelompok ini tidak seberat anak kelompok yang menyendiri.
bergerak-gerak kedepan dan kebelakang, berjalan jinjit.
Disamping bertendensi larut dengan perubahan lingkungannya, tetapi masih lebih tahan
o Sebagian anak autisme menunjukkan masalah perilaku yang sangat menyimpang, dibandingkan dengan anak autisme yang menyendiri.
seperti melukai diri sendiri, baik karena gigitan sendiri atau menggunakan pisau,
membentur-benturkan kepala, kadang-kadang ada yang menyerang teman Kelompok pasif ini masih bisa diajari dan dilatih dibandingkan dengan anak autisme yang
bergaulnya. menyendiri dan yang aktif tetapi menurut kemauannya sendiri.

Dalam berinteraksi sosial, anak autisme dikelompokkan atas 3 kelompok, yaitu: 1. c. Anak autisme kelompok yang aktif tetapi menggunakan caranya sendiri

1. a. Menyendiri Kelompok ini seperti bertolak belakang dengan kelompok anak autisme yang menyendiri
karena lebih cepat bisa bicara dan memiliki perbendaharaan kata paling banyak.
Terlihat menghindari kontak fisik dengan lingkungannya. Meskipun bisa saja pada awalnya
Meskipun bisa merangkai kata dengan baik, tetapi tetap saja terselip kata-kata yang aneh dan
kelihatan biasa dan nyaman bermain dengan teman sebayanya, tapi hal ini hanya terjadi
kurang dimengerti.
dalam waktu yang singkat. Setelah beberapa saat mengalami kontak fisik, beralih ke
permainan lain karena sangat tidak mampu menciptakan pergaulan yang akrab.
Masih bisa ikut berbagi rasa dengan teman bermainnya.
Bertendensi kurang menggunakan kata-kata, dan kadang-kadang sulit berubah meskipun Menyenangi dan terpaku pada salah satu jenis barang tertentu misalnya penanggalan
usianya bertambah lanjut. Dan, meskipun ada perubahan, mungkin hanya bisa mengucapkan kalender, pembawaan seseorang, jenis kendaraan tertentu.
beberapa patah kata saja yang sederhana.
Dalam berdialog, sering mengajukan pertanyaan dengan topik yang menarik, dan bila
Menghabiskan harinya berjam-jam untuk sendiri, dan kalau berbuat sesuatu, melakukannya
jawaban tidak memuaskan atau pertanyannya dipotong, akan bereaksi sangat marah.
berulang-ulang.
Menegakkan diagnosa anak autisme kelompok ini kadang-kadang sulit, karena kenyataannya
Sangat tergantung pada kegiatan sehari-hari yang rutin anak ini bisa bergaul dengan lingkungannya. Meskipun mungkin terbatas hanya disekitar
tempat tinggalnya, cara bersosialisasinya tetap kurang menggunakan asas memberi dan
Gangguan perilaku pada kelompok anak autisme ini, termasuk bunyi-bunyi aneh, gerakan
menerima (take and give) antar sesama teman begaul.
tangan, tabiat yang mudah marah, melukai diri sendiri, menyerang teman bergaul, merusak
dan menghancurkan mainan sendiri
Gejala dari satu kelompok bisa saja terdapat pada kelompok lain pada saat tertentu, tergantung pada
situasi yang berppengaruh di saat itu. Oleh karena itu tidak mudah menggolongkan kelompok anak
1. b. Kelompok anak autisme yang pasif
autisme.

Lebih bisa bertahan pada kontak fisik, dan agak mampu bermain dengan kelompok teman 5. Klasifikasi anak autis
bergaul dan sebaya, tetapi jarang sekali mencari teman sendiri.

Mempunyai perbendaharaan kata yang lebih banyak meskipun agak terlambat bisa berbicara Yatim (2002) mengemukakan anak yang mengalami gangguan autisme dikelompokkan menjadi 3
(tiga) :
dibandingkan dengan anak yang sebaya

1. Autisme Persepsi

2
2. Autisme Reaksi Mendasarkan bermacam-macam tes kesehatan tersebut dan dilakukan pengamatan maka dapat
dikatakan autisme jika terbukti :
3. Autisme yang Timbul Kemudian
a) Hubungan sosial yang terbatas dan buruk
1). Autisme Persepsi
b) Keterampilan komunikasi belum sempurna
Autisme persepsi dianggap autisme asli karena kelainan sudah timbul sebelum lahir. Autisme ini
terjadi karena berbagai faktor baik itu berpengaruh dari keluarga (heriditer), maupun pengaruh c) Perilaku berulang-ulang, minat dan aktivitas berkurang
lingkungan (makanan, rangsangan) maupun faktor lainnya.
7. Problem Anak Autis
2). Autisme Reaksi
Anak yang mengalami gangguan autis mengalami permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan
Timbulnya autisme reaktif karena beberapa permasalahan yang menimbulkan kecemasan seperti tersebut meliputi ; motorik, sensosrik, kognitif, intrapersonal, interpersonal, perawatan diri,
orang tua meninggal, sakit berat, pindah rumah/sekolah dan sebagainya. Autisme jenis reaktif akan produktivitas, serta leisure (reed 1991)
memunculkan gerakan-gerakan tertentu berulang-ulang dan kadang- kadang disertai kejang-kejang.
1) Motorik
3). Autisme yang Timbul Kemudian
Stereotipik gerakan tubuh seperti menjentik tangan, menjedotkan kepala, berayun-ayun dan
Autisme jenis ini terjadi setelah anak agak besar, dikarenakan kelainan jaringan otak yang terjadi berputar-putar. Perilaku ini diklasifikasikan sebagai self stimulating atau perilaku self abusve.
setelah anak lahir. Hal ini akan mempersulit memberikan pelatihan dan pendidikan untuk Keterampilan motorik kasar dan halus yang buruk.
mengubah perilakunya yang sudah melekat, ditambah beberapa pengalaman baru dari hasil interaksi
dengan lingkungannya.
2) Sensorik

6. Karakteristik Anak Autis


Biasanya sistem sensorik tidak terganggu, tetapi respons input (sensory registrasi) dirubah
dari perilaku hiperresponsif ke hiporesponsif
untuk menentukan autisme bukanlah hal yang mudah, sebab gejala autisme tampakn mirip seperti Deafness (ketulian) sering disebut karena anak tidak berespons atau terlambat dalam
skizofernia, mental retardation, sindrom Asperger dan lainnya, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi
merespons suara manusia.
yang betul-betul akurat perlu dilakukan bermacam tes. Edi (2003) mengemukakan bahwa untuk
mendiagnosis autisme perlu bermacam-macam tes kesehatan seperti :
Tidak melihat manusia tetapi berespons terhadap objek secara tepat

1) Pemeriksaan pendengaran
3) Kognitif

2) Electroenchepalogram.
Intelegensi berkisar antara normal sampai dengan retardasi mental berat
Attending behaviour dan perilaku penyesuaian diri serta kontak mata yang buruk
3) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Rentang atensi yang pendek dan konsistensi yang buruk.
4) Computer Assisted Axial Tomography.
4) Intrapersonal
5) Tes Genetik
Menolak saat mengikuti rutinitas secara detil

3
Melakukan tindakan berulang-ulang atau presevarete certain behaviour, seperti berputar- d) Keterbelakangan mental disertai gangguan emosional dan perilaku. 70 % anak autisme juga
putar disertai ketinggalan mental (mental retardation), dan sebagian kecil anak autisme memiliki kemampuan
intelektual normal. Oleh karena itu kelompok sebagian kecil ini, tidak wajar diberikan progrm
5) Interpersonal pelatihan dan bimbingan seperti kepada anak yang mengalami keterlambatan mental.

Kurang sadar dengan keberadaan atau perasaan seseorang e) Penyakit gangguan jiwa jenis skizofrenia tahap awal
Gagal dalam mengatasi stress
f) Pada skizofrenia yang berat bisa timbul gejala autisme
Mengkakukan badan saat diangkat
g) Gejala autisme dan kemunduran mental saling tumpang tindih sehingga sulit membedakan
6) Perawatan diri keduanya meski oleh yang ahli sekalipun

Kurang mampu melakukan aktivitas perawatan diri h) Sindroma Rett.

7) Produktivitas 10. Pengobatan

Susah belajar untuk melakukan tugas yang dikehendaki Jangan dikira tidak ada cara pengobatannya, banyak yang bisa dilakukan terhadap penderita autisme,
antara lain :
Tidak mempunyai keterampilan dalam bermain sosial dan lebih menyenangi bermain sendiri

Terutama melalui program pendidikan dan latihan diikuti pelayanan dan perlakuan
8) Leisure
lingkungan yang wajar
Untuk mengurangi perilaku anak yang tidak wajar, pengasuh dan orang tua harus diajari cara
Memiliki kesulitan dalam mengembangkan minat.
menghadapi anak autisme

8. Terapi Okupasi untuk Anak Autis Pengobatan yang dilakukan adalah untuk membatasi memberatnya gejala dan keluhan,
sejalan dengan pertambahan usia anak
Sesuai dengan problema yang dialami anak gangguan autis, yaitu pada aspek motorik, sensorik,
kognitif, interpersonal, intrapersonal, perawatan diri, produktivitas, maka kegiatan terapi okupasi Diusahakan agar anak meningkatkan perhatian dan tanggung jawab terhadap orang
diarahkan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Treatment yang dilakukan dengan sekitarnya
menggunakan sensori integrasi (Ayers), neurodevelopment treatment (Bobabth), modifikasi perilaku,
dan terapi bermain. Untuk mencapai keadaan tersebut, bimbingan dan pendidikan harus dilakukan secara
perorangan, dan tidak mungkin efektif bila dilakukan secara kelas
9. Diagnosa Banding
Orang tua, saudara atau pelatih sukarela, harus ikut menyediakan waktu dan perhaian
Diagnosa banding penyakit ini meliputi : bersama sama tenaga penolong sehingga anak tidak mempunyai peluang untuk kembali
pada kebiasaannya yang kurang baik
a) Semua gangguan pervasif lain Perlunya menegakkan diagnosa autisme secara dini

b) Gangguan sosio-emosional sekunder


untuk mendiagnosis autisme perlu bermacam-macam tes kesehatan seperti :

c) Gangguan attachment reaktif


1) Pemeriksaan pendengaran
4
2) Electroenchepalogram. Maria Collazo dari New Jersey, orang tua dari bocah 5 tahun penderita autis mulai curiga pada anaknya
setelah ia kesulitan mengambil benda dan mengucapkan kata pada umur 1 tahun.
3) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Setelah tahu bahwa anaknya mengalami autis, Maria langsung melakukan browsing di internet, pergi
4) Computer Assisted Axial Tomography. ke perpustakaan, memesan buku dan menghabiskan waktu berjam-jam mengenai autis.

5) Tes Genetik Ia mulai berpikir, apakah pekerjaannya yang selama berjam-jam di kantor, penggunaan Blackberry atau
radiasi saat memeriksa kandungan yang membuatnya melahirkan anak dengan kondisi autis.
DAFTAR PUSTAKA
Saya bertanya banyak hal pada diri sendiri. Apakah saya makan sesuatu yang tidak seharusnya?
Soemantri, H.T.S.1995. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud Apakah saya terkena paparan zat berbahaya selama hamil? Saya terus bertanya tapi saya tetap tidak
tahu jawabannya. Rasanya seperti ada sesuatu yang membuat pikiran ini terus bertanya, tutur Maria.
Sutadi. 1997. Tatalaksan Perlaku pada Penyandang Autisme. Makalah pada Simposium Tatalaksana
Autisme WTC Jakarta Menurut Dr Judith Miles, professor pediatrik dan patologi, sangat wajar dan manusiawi jika seseorang
ingin tahu kenapa sesuatu hal bisa terjadi. Tapi kebanyakan bertanya pada diri sendiri apalagi
menyalahkan diri sendiri bisa membuat seseorang depresi.
Sutadi. 2003. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan UI.
Mereka terus-terusan mencari tahu dan melihat ke belakang. Mereka juga terus menyalahkan dirinya
Seminar Autisme, Yayasan Autisme Indonesia, Jakarta, 22 November 1997. sendiri, jangan-jangan kebiasaannya saat hamil adalah penyebabnya. Padahal tidak ada bukti kuat yang
menunjukkannya, kata Dr Judith.
Gerditz, John and Joel Bergman, MD, 1990. Autism a Practical Guide for Those Who Help Others.
The Continuum Publishing, New York, N.Y./1007. Mungkin harusnya saya tidak melakukan itu, mungkin harusnya saya tidak tinggal di daerah itu,
mungkn harusnya saya tidak mengonsumsi makanan organik atau mungkin harusnya saya lebih banyak
Stella Carlton, Stella. 1993. A Possitive Approach. The Other side of Autism. The Self-Publishing minum vitamin adalah pernyataan yang sering terlintas pada benak orang tua.
Association Ltd., Unit 27/10 Hanley Work shops, Hanley road, Hanley Swan, Worchester.
Dr Judith yang merupakan direktur biomedis dari the Thompson Center for Autism and
Yatim. 2002. Autisme Suatu Gangguan Jiwa pada Anak-anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Neurodevelopmental Disorders di University of Missouri menyebutkan, bahwa orang tua seharusnya
bisa menerima anak yang telah dilahirkan ke dunia apapun kondisinya tanpa perlu memaksakan diri
Penyebab Autis Pada Anak. Orangtua yang punya anak autis sering dibayangi terus menerus oleh untuk tahu penyebab pastinya.
pertanyaan kenapa harus anak saya?. Meski banyak kemungkinan seorang anak terkena autis, tapi
banyak orang tua yang tidak terima anaknya menderita autis. Banyak orang tua yang terbangun tengah malam dan terus mencari tahu jawaban untuk teka-teki yang
sebenarnya tidak perlu mereka cari tahu. Cukup menerimanya dengan lapang dada bisa menghilangkan
pertanyaan yang terus menghantui tersebut, kata Dr Judith.

Autis merupakan gejala yang timbul karena adanya gangguan atau kelainan saraf pada otak seseorang.
Diduga autis terjadi karena jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri bermasalah
atau terhambat.
Beberapa orang tua terus mencari tahu jawaban pertanyaan tersebut dengan mencari informasi
sebanyak-banyaknya, tapi mereka tetap tidak terima anaknya terkena autis, ujar Patricia Sampai saat ini belum ada satu penyebab yang pasti mengakibatkan anak autis. Namun faktor genetik,
Robinson,terapis ADHD, autis dan Aspergers sindrom seperti dilansir CNN, Senin (8/2/2010). lingkungan yang terpapar merkuri atau logam berat, pestisida atau antibiotik yang berlebihan diduga
sebagai penyebabnya.

5
Sumber : http://health.detik.com/read/2010/02/08/140512/1295158/764/kenapa-anak-saya-kena-autis diakibatkan kurang tahunya orangtua akan penyakit ini. Sehingga menganggap biasa anak yang telat
bicara.

"Bila anak Anda mengalamai ciri tersebut, maka sebaiknya cepat konsultasikan pada dokter," sarannya.

Ciri lain yang dapat dilihat ialah anak memiliki gangguan interaksi sosial. Dengan kondisi demikian,
Autisme pada Anak, Mengapa Bisa Terjadi? anak sulit untuk diajak berkomunikasi. Tak hanya itu saja, lanjutnya, anak autis juga memiliki
Label: autisme, autis. Dibaca: 17644 kali. Facebook Share: 3.Twitter Share: 1. Rating: gangguan perilaku.
Terbaru: DechaCare.com API
Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan. "Ciri khas lainnya dari gejala autis ialah anak sering melakukan kegiatan yang berulang. Seperti
Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya. mukul-mukul sendiri atau suka memutar diri sendiri yang dilakukan berulang kali," terangnya.

Anggota DechaCare.com Mengenai cara penanganan penyandang autis, ahli gizi Sun Hope Indonesia, Fatimah Syarief, AMG,
Daftar sekarang (GRATIS) StiP menuturkan untuk memberikan nutrisi tepat.
Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda
ke email Anda.
"Pada beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami autisme ternyata juga alergi terhadap
makanan tertentu. Penderita autis umumnya mengalami masalah pencernaan, terutama makanan yang
Informasi selengkapnya...
mengandung casein (protein susu) dan gluten (protein tepung)," jelas Fatimah.
KASUS penyakit autis saat ini semakin banyak terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini
Karena kedua jenis protein tersebut sulit dicerna, maka akan menimbulkan gangguan fungsi otak
penyakit autis sudah dapat dideteksi sejak usia dini. Meski demikian, pengetahuan awam mengenai
apabila mengonsumsi kedua jenis protein ini. Sehingga perilaku penderita autis akan menjadi lebih
autis dan bagaimana menanganinya masih belum diketahui luas.
hiperaktif.
Autisme adalah suatu gangguan yang ditandai oleh melemahnya kemampuan bersosialisasi, bertingkah
Menurutnya, suplemen yang baik diperlukan penderita autis yang biasanya mengalami lactose
laku, dan berbicara. Autisme sering disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD).
intolerance (ketidakmampuan pencernaan untuk mencerna laktosa). Salah satu suplemen yang baik
diberikan bagi penderita autis adalah sinbiotik.
Nah, untuk mengetahui apakah anak Anda mengidap autis, maka penting untuk mengetahui mulai dari
gejala, tindakan kuratif (penyembuhan) hingga tindakan preventif (pencegahan), serta makanan apa
"Sinbiotik yaitu gabungan probiotik dan prebiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang
yang baik dan tidak baik dikonsumsi oleh penderita autisme.
dimakan untuk memperbaiki secara menguntungkan keseimbangan mikroflora usus," kata dia.
Sejalan dengan bulan "Autis Awareness", Sun Hope menggelar seminar kesehatan dengan mengambil
Anak autis, sambungnya, memerlukan vitamin C sebagai antioksidan. Adapun sumber terbaik yang
tema "Autiskah Anakku?". Dalam seminar yang diselenggarakan di Kantor Pusat Sun Hope Indonesia
dapat diberikan pada anak dengan kasus ini dapat berasal dari sayuran dan buah-buahan. Meski
ini, menghadirkan pembicara dr Irawan Mangunatmadja, Sp.A(K), dan bintang tamu artis Diah
demikian, sebaiknya pilih sayuran dan buah-buahan yang tidak mengandung pengawet.
Permatasari.

Ditambahkan Fatimah, beberapa spesies yang biasa digunakan antara lain mengandung Lactobacillus
Dalam seminar yang baru diadakan belum lama ini, dr Irawan memberikan pemahaman kepada para
acidophilus, Lactobacillus casei, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium
peserta seminar lebih jauh mengenai penyakit autis. "Penyakit autis memiliki gejala-gejala yang
longum, dan Streptococcus lactis. Sementara itu, prebiotik adalah substansi makanan yang dapat
kemudian dapat membantu diagnosis dokter yang dapat dilihat dari perilaku para penderitanya,"
meningkatkan beberapa bakteri usus yang menguntungkan bagi kesehatan.
paparnya.

Label: autisme, autis. Dibaca: 17644 kali. Facebook Share: 3.Twitter Share: 1. Rating:
Menurut dr Irawan, anak autis memiliki gangguan komunikasi yang lemah. Artinya, tidak bisa
berbicara atau memiliki keterlambatan bicara pada usia seharusnya. Kadang kesalahan yang terjadi
6
Tips Agar Anak Autis Mau Diajak Bicara 7. Biasakan berbicara hanya sekali saja, dan tidak mengulang. Namun buat ia mendengarkan dengan
Label: anak, autis, autisme, bicara. Dibaca: 4501 kali. Facebook Share: 1.Twitter Share: 1. Rating: seksama. Jika ia menunda, maka berikan hukuman (non fisik).

Terbaru: DechaCare.com API 8. Asah agar keterampilannya untuk mendengarkan menjadi lebih baik. Seperti yang kita tahu, anak
Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan. autis tidak suka berbicara, namun senang membaca dan mendengarkan musik. Anda bisa
Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya. memperdengarkan musik atau membacakan buku cerita padanya.

Anggota DechaCare.com 9. Berkomunikasilah setiap hari. Ajak ia untuk lebih sering mengikuti setiap kegiatan yang ia gemari.
Daftar sekarang (GRATIS)
Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda
ke email Anda. Label: anak, autis, autisme, bicara. Dibaca: 4501 kali. Facebook Share: 1.Twitter Share: 1. Rating:

Informasi selengkapnya...
Kenali Lebih Dekat Anak Autis
Sindrom antisosial, yang menghinggapi anak-anak mulai usia 2 tahun ini, terlihat dari keengganan
Label: autis, anak, terapi. Dibaca: 3771 kali. Facebook Share: 2.Twitter Share: 1. Rating:
pengidapnya untuk berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain. Hal ini menyebabkan anak autis Terbaru: DechaCare.com API
terkadang tidak menyatu dengan lingkungan. Akibatnya, orangtua jadi sulit untuk mengetahui
Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan.
keinginan dan kebutuhan si anak. Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya.

Agar Anda dapat mengajak anak autis berkomunikasi lebih baik, ikuti tips dari sekolah autis D'Knot Anggota DechaCare.com
berikut: Daftar sekarang (GRATIS)
Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda
1. Jadilah teladan. Biasakan untuk fokus mendengarkan anak ketika ia sedang berbicara, maka mereka ke email Anda.
juga akan mencontoh.
Informasi selengkapnya...
2. Saat berbicara, pastikan Anda mendapatkan perhatian penuh dari si anak. Bila ia sedang sibuk,
tunggulah hingga ia siap mendengarkan Anda. Misalnya dengan mematikan TV atau radio yang bisa APAKAH buah hati Anda memiliki rasa tertarik pada dunia lain? Atau apakah anak Anda sulit menatap
membuatnya berkonsentrasi pada Anda. mata lawan bicara? Bila iya, kemungkinan dia mengidap autisme. Segeralah bertindak.

3. Bicaralah sebagai sahabat, bukan orangtuanya. Anak autis akan lebih menaruh perhatian pada Sepintas anak ini terlihat sangat normal, tetapi anak autis memiliki tingkah laku yang berbeda dari
orangtua yang menempatkan mereka sebagai sahabat. Coba saja perhatikan, mereka akan lebih anak-anak lain. Penyebabnya tak lain karena sistem syaraf pusat mereka berkembang tidak sempurna
menaruh perhatian saat berbicara dengan sahabatnya. sehingga mereka pun mengalami kesulitan dalam memahami bahasa, proses belajar, serta
berkomunikasi. Butuh ketekunan serta kesabaran ekstra bagi para orangtua yang memiliki anak autis.
4. Sampaikan pesan dengan suara jelas, berintonasi, dan singkat! Contohnya, "Ayo makan malam
sekarang, yuk!". Hindari kata, "Wah, sudah jam berapa ini? Sudah lapar belum? Kita makan yuk, nanti Direktur Intervention Services for Autism Development Delay Disorder (ISADD) yang berbasis di
kemalaman lho. Kalau kemalaman, besok bangunnya kesiangan." Australia, Jura Tender mengakui, betapa sulit mendeteksi autisme sejak dini. Karena secara fisik bayi
tampak sehat-sehat saja. Seiring berjalannya waktu, orangtua hanya melihat sedikit saja perbedaan.
5. Sesuaikan pemilihan kata-kata sesuai dengan usianya.
Misalnya anak tidak terlalu banyak bicara, tidak suka disentuh, dan posisi tubuhnya sering aneh.
6. Beri contoh, misalnya untuk makanan. Jika Anda menyuruhnya untuk makan sayur, maka Anda Masalahnya, banyak orangtua yang tidak terlalu memerhatikan sekaligus peduli akan hal itu. Mereka
yang harus lebih dulu memberikan contoh. Selain itu, lakukan dengan konsisten. lantas menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar. Padahal, orangtua seharusnya cepat bertindak

7
dan hadapi kenyataan tersebut. Jangan sampai kondisi anak terlanjur parah hanya karena orangtua kebutuhannya, ujar wanita yang mengambil Master of Health Conselling dari Curtin University of
menganggapnya enteng, ujar Jura mengingatkan. Technology ini.

Sedikitnya ada beberapa kriteria autisme yang dapat diperhatikan. Anak autis mengalami gangguan Terapi yang tepat, lanjut Gayatri, adalah terapi yang mengikis keterbatasan anak, melibatkan anak,
dalam interaksi sosial, di antaranya rendahnya kemampuan berinteraksi sosial melalui komunikasi sudah terbukti keabsahannya, dapat diukur hasilnya, mempertimbangkan kelebihan maupun
nonverbal, seperti kontak mata, ekspresi muka, dan gerakgerik tubuh. Anak pun tidak mampu keterbatasan, serta menggunakan hal-hal yang disukai oleh anak.
berinteraksi sosial dalam kelompok selayaknya anak-anak seusianya.
Terapi yang tepat justru akan membuat kehidupan keluarga lebih tidak stres karena anak sudah mulai
Mereka juga tidak mampu memberikan reaksi secara sosial dan emosional atas apa yang terjadi. mampu untuk mandiri dan berinteraksi dengan anggota keluarga.
Misalnya tidak mampu menunjukkan simpati ketika orang lain bersedih ataupun tidak membalas ketika
dipeluk. Anak autisme pun mengalami keterlambatan atau ketidakmampuan berbicara, bahasa yang Yang perlu orangtua ingat adalah, cocok atau tidaknya terapi untuk anak ditentukan oleh kebutuhan
digunakan cenderung berulang-ulang, kaku, khas, dan agak aneh. Mereka yang menderita autisme dan kemampuan sang anak. Jadi, sebaiknya orangtua mencari tahu, membuat daftar kebutuhan, serta
sering melakukan kegiatan, bertingkah laku, dan merasa tertarik pada sesuatu yang berulangulang serta keterbatasan dan kelebihan sang anak.
terbatas. Seperti rasa tertarik yang cenderung abnormal dari segi fokus dan intensitas terhadap suatu
kegiatan yang terbatas. Sebut saja kebiasaan me ngulang-ulang sebuah adegan dari film atau video Untuk menjalani terapi ini, para ahli menyarankan agar anak autis diberikan terapi selama 2540 jam
secara terus-menerus atau berjalan tanpa henti dalam bentuk lingkaran. dalam seminggu. Hal ini tidak menjadi masalah, sebab pada umumnya anak autis tidak mengalami
gangguan perkembangan fisik sehingga tetap perlu diberi stimulasi.
Atau mungkin juga anak memiliki kebiasaan rutin yang harus diikuti dan sering kali tidak bermakna.
Misalnya harus melalui jalan tertentu menuju ke sekolah atau hanya mau tidur dengan menggunakan Lamanya anak menjalani terapi, bisa dibilang hingga dia mampu mandiri dan berpartisipasi dalam
baju tertentu, kata Gayatri Pamoedji selaku pendiri Masyarakat Peduli Autisme Indonesia (MPATI) lingkungan sosialnya. Semua ini ditentukan oleh kemampuan anak dan orangtua. Jika anak sudah
yang juga memiliki putra yang mengidap autis ini. mampu menerapkan atau mencapai target terapi tanpa harus diingatkan atau diarahkan, tidak hanya di
kelas terapi tapi juga di rumah, maka dia terbilang sudah mampu dan kompeten.
Sejatinya, autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak. Sering kali gejala
tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Menurut sebuah penelitian di Amerika, autisme terjadi Label: autis, anak, terapi. Dibaca: 3771 kali. Facebook Share: 2.Twitter Share: 1. Rating:
kurang lebih pada 10 anak dari 10.000 kelahiran. Kemungkinan terjadinya empat kali lebih sering pada
bayi laki-laki dibandingkan perempuan.

Faktor genetik memang disebut sebagai salah satu kemungkinan terjadinya autisme. Namun, sampai
sekarang belum ada penelitian lebih lanjut yang menyebutkan apakah faktor genetik ini berasal dari
ayah atau ibu. Keduanya memiliki peluang yang sama. Hanya, sifat autis lebih terlihat nyata pada Apakah Anda tahu sebelumnya bahwa Bill Gates (yang punya Microsoft) termasuk anak autis ?
saudara sekandung lelaki dari pihak ibu maupun ayah, jika memang ada karakteristik autis pada
keluarga tersebut. Autis merupakan kelainan psikis yang dimulai sejak anak-anak sampai dewasa karena kemampuan
berkomunikasi dan bersosialisasi yang kurang. Autis bisa dialami siapa saja dengan kondisi lingkungan
Penyebab utama dari gangguan ini hingga saat kini memang masih terus diselidiki oleh para ahli. sosial yang beraneka ragam. Bill Gates adalah salah satu contoh penderita autis.
Kendati demikian, di samping faktor genetik, faktor-faktor berikut disebut-sebut sebagai pemicu
penyakit ini, yakni keracunan logam berat, vaksinasi MMR (Mumps, Measles, Rubella), polusi Tujuan utama orang tua melakukan terapi terhadap anak-anak mereka yang menderita autis adalah
lingkungan, alergi terhadap makanan tertentu seperti gandum dan produk susu, serta komplikasi bahwa mereka menginginkan anak-anak dapat hidup normal kembali seperti anak-anak pada umumnya
sebelum dan setelah melahirkan. yang dapat berkomunikasi secara normal. Hal tersebut akan menjadi sulit jika anak-anak mereka tidak
dapat berkomunikasi secara verbal.
Gayatri menyarankan orangtua yang memiliki anak dengan gangguan tersebut untuk melakukan terapi
secara rutin. Menemukan terapi yang tepat bagi anak memang merupakan sebuah perjalanan panjang. Peneliti dari Northwestern University menemukan metode pengajaran baru bagi anak-anak penderita
Orangtua perlu mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang tersedia untuk memenuhi autis agar dapat berkomunikasi yang disebut dengan virtual peer.

8
Menurut Justine Cassell, professor ilmu komunikasi dan teknik elektro, metode baru ini dapat bekerja saya riswanto, yogya, anak saya dulunya juga autis..namun Alhamdulillah sudah sembuh
secara baik dan dapat memberikan terapi yang optimal pada anak-anak penderita autis. Cassell ..tanpa medis..hanya pengobatan alternatif. Ternyata di yogyapun ada terapi yang sangat
mengatakan bahwa anak-anak autis dapat berkomunikasi/bercakap-cakap dua arah dengan virtual peer. efektif dan efisien untuk anak autis. Silahkan bila ingin bertukar cerita di 0274-6520969

Cassel dan Andrea Tartaro bekerja dengan 6 anak autis berumur 7 sampai dengan 11 tahun dan data-
data dikumpulkan dari anak-anak penderita autis dan bukan penderita serta virtual peer yang diberi
nama Sam.
The researchers designed Sam to look about eight years old and to be gender ambiguous. Sam is
projected onto a screen and appears as a life size child with a dollhouse featuring movable furniture Tips Cara Menghindari/Mencegah Autis (Autisme) Pada Anak/Bayi Kita
and figurines. The researchers found that autistic children produced more contingent sentences when Sun, 04/04/2010 - 11:05am godam64
they spoke with Sam as compared to a real child.

The researchers point out that they arent suggesting that autistic children should look first for virtual Jaman modern seperti sekarang ini banyak jenis penyakit baru yang berbahaya akibat ulah manusia
playmates. Tartaro said in a statement, Certainly were not saying that virtual peers make the best sendiri yang mungkin sengaja membuatnya atau mengembangkannya demi kesenangan/kepentingan
playmates for children with autism. The overall goal is for the children with autism to generalize the pribadi dan golongan saja. Autisme sangat fatal akibatnya jika mengenai seorang anak karena masa
skills they learn in practice sessions with virtual peers to meaningful interactions with real-world depan anak tersebut akan hancur lebur hingga meninggal dunia. Di jaman dulu tidak ada penyakit ini,
children. namun tiba-tiba muncul dan mewabah.

The virtual peer is good for helping autistic kids learn how to interact with other kids and hone their Anak yang kena autis parah akan menjadi seperti zombie dengan penampilan fisik manusia namun
interpersonal skills because the virtual kid can produce certain types of emotional states when needed. otaknya mati (eror) tidak berjalan seperti orang normal. Penyakit ini ada tingkatannya dari yang ringan
The virtual child also doesnt get impatient with the autistic child. sampai yang parah yang semuanya akan mempersulit kehidupan orang tua dan keluarga besarnya
karena memiliki kebutuhan yang khusus. Belum lagi secara mental orangtua, kerabat, tetangga dan
lainnya turut serta terkena imbas negatif dari anak autis.
DailyTech first reported on emotionally aware computers similar to the system the researchers devised
with Sam in 2006.
Di amerika serikat kalau tidak salah 1 dari 166 anak terkena autis. Itu merupakan salah satu bukti
bahwa penyakit ini berkembang dengan subur di negara maju sekalipun. Di negara miskin justru
taken from: dailytech, Macrh 3, 2008 penderita autisme lebih sedikit. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa kebiasaan dan perilaku orang di
amerika itulah yang menyebabkan penyakit autis banyak menyerang generasi penerus bangsa. Ada
kemungkinan memang autisme sengaja disebar oleh penjahat rasial untuk menghabisi generasi penerus
ras-ras tertentu demi menguasai dunia dengan senjata biologis yang ramah lingkungan.

Leave a Reply 1323 views, 9 so far today | Sebenarnya cara yang paling aman untuk mencegah dan menghindarkan anak kita dari autisme adalah
Follow Discussion kembali ke masa-masa dulu. kembali ke pola hidup jadul dapat membebaskan kita dari penyakit
modern yang kebanyakan diakibatkan oleh pencemaran bahan kimia berbahaya di dalam tubuh kita.
25 Responses to Metode Penyembuhan Baru bagi Anak Autis Sistem ekonomi yang kapitalis dan sekuler telah membawa kehancuran dunia karena orang berlomba-
lomba menimbun harta/uang dengan menginjak-injak orang lain secara halus. Orang-orang seperti itu
mungkin akan kekal tinggal di neraka jahannam kelak di hari pembalasan.

Cara Menghindar/Mencegah/Menjaga Anak Dari Penyakit Autisme/Autis :


1. riswanto Says:
March 21st, 2008 at 8:03 am
1. Makan makanan dan minum minuman yang alami tanpa banyak campuran bahan kimia alias
organik. Kalau perlu buat komunitas lalu buat pertanian perkebunan peternakan perikanan sendiri.

9
2. Tidak makan ikan laut dan ikan darat sembarangan serta daging-daging atau produk hewani lainnya Meskipun baru ditemukan pada pertengahan abad ke-20, autisme mampu menarik perhatian dunia.
karena dikhawatirkan mengandung logam berat di tiap bagian tubuh hewan-hewan itu. Sama seperti Penelitian mengenai faktor penyebab dan pengobatannya begitu gencar dilakukan oleh para ahli.
point pertama, yaitu buat sendiri produk hewani secara organik dan semua makanan kita. Namun masyarakat seakan-akan masih terisolasi dengan berbagai informasi penting mengenai
autisme dan masih saja banyak yang meyakini mitos bahwa penyebab autisme pada anak adalah
3. Hindari vaksinasi dan imunisasi anak yang tidak perlu. Ikut imunisasi yang wajib-wajib dan sama kesalahan pola asuh dari orang tua. Padahal, teori yang diduga oleh para dokter pada tahun 1940-an
dengan yang diberikan ke banyak anak di indonesia yang terbukti aman selama bertahun-tahun. ini telah lama terbantahkan. Berdasarkan berbagai penelitian, telah ditemukan banyak faktor yang
Bagaimana pun juga vaksin adalah bibit penyakit yang dipaksa masuk ke tubuh anak yang mungkin merupakan etiologi autisme, tetapi tidak satu pun yang berhubungan dengan pola asuh orang tua.
orang jahat / mafia bisa mencampurnya dengan bibit penyakit. Semakin banyak imunisasi yang tidak Orang tua kerap kali menjadi pihak yang terpojokkan dan dipersalahkan, padahal peranannya dalam
wajib bisa-bisa memperbesar resiko gangguan pada anak. proses diagnosis hingga pengobatan dan terapi adalah yang utama.

4. Menjaga kesehatan dan mencegah sakit agar tidak masuk rumah sakit atau disuruh makan obat Istilah autisme bukan lagi istilah yang asing bagi masyarakat dunia. Perkembangannya begitu pesat,
kimia oleh dokter. Jadikan obat-obatan kimia sebagai cara terakhir menyembuhkan penyakit dan padahal autisme sendiri baru ditemukan pada tahun 1943 oleh Dr. Leo Kanner dari Johns Hopkins
gangguan kesehatan tubuh kita. Utamakan memakai metode/teknik pengobatan alami herbal terlebih Hospital dengan meneliti sebelas orang anak yang menunjukkan kekurangtertarikan untuk berinteraksi
dahulu. dengan orang lain tetapi sangat tertarik pada aspek-aspek yang tidak biasa pada lingkungan berupa
benda mati. Dr. Leo Kanner memperkenalkan gangguan mental pada anak ini dengan istilah early
5. Tinggal di lokasi yang masih asri dan sejuk udaranya tidak banyak polusi udara agar tubuh kita tidak infantile autism.
keracunan dan menimbun bahan kimia bahaya di tubuh kita. Hindari pula paparan gelombang
elektromagnetik seperti sinyal hp, sinyal wi-fi, dan lain sebagainya. Jalankan pola hidup sehat, tidak Autisme, yang juga disebut sebagai Autisme Klasik, merupakan tipe yang paling sering ditemukan
merokok, tidak minum miras minuman keras, tidak menggunakan narkoba, tidak zina, dan terus dari Autism Spectrum Disorders (ASD), yaitu sindrom yang menyebabkan gangguan pada kemampuan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Alloh SWT. sosial, komunikasi, dan perilaku. Penderita ASD mengolah informasi di otak mereka denga cara yang
berbeda dari orang lain pada umumnya. Autisme muncul sebelum usia 30 bulan dengan gejala utama
6. Jangan sering beri makanan instan dan makanan dengan berbagai campuran bahan kimia walaupun berupa gangguan komunikasi verbal dan non-verbal, ketidakmampuan dalam berinteraksi sosial, dan
mereka bilang tidak ada efek samping bagi kesehatan anak-anak dan bayi. Bisa jadi di masa depan pola kebiasaan yang abnormal berupa gerakan tubuh yang stereotipik, minat yang sangat sempit, dan
produk yang sering di makan anak kita dinyatakan tidak layak konsumsi dengan deteksi teknologi perilaku ritualistik serta obsesif. Anak autis menghabiskan waktunya untuk bermain sendiri dan
canggih. Banyak zat kimia yang dipaksakan masuk makanan dan minuman sebagai pewarna, perasa, memiliki kontak mata yang minimal. Anak dengan autisme mengalami pertumbuhan yang normal
pemanis, pengawet, penguat rasa, penyedap, pengemulsi, dan lain-lain. dengan intelegensi yang beragam, kepekaannya terhadap rasa sakit cenderung berkurang, tetapi justru
sangat sensitif terhadap sensasi seperti suara, sentuhan, dan berbagai stimulasi sensorik, sehingga
sering tidak suka digendong atau dipeluk.
7. Pada intinya jangan menantang bahaya dengan bahan kimia dan hasil karya cipta jaman modern
yang kita masih ragu akan efek pada kesehatan kita dan keluarga kita yang tercinta.
Perkembangan dan pembahasan mengenai autisme yang begitu pesat ini tentunya dipengaruhi oleh
insidennya yang bertambah dengan pesat dari tahun ke tahun. Menurut data Centre of Disease Control
Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah karena hanya opini saja. Mohon ditambahkan dan diperbaiki (CDC) Amerika Serikat, insiden autisme telah bertambah dari 1 dari 150 anak pada tahun 2002
jika ada yang kurang atau yang salah. Semoga bermanfaat bagi kita semua terima kasih. menjadi 1 dari 110 anak pada tahun 2006. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2004, telah terdapat
475.000 anak autis. Dari program CDC Based-Atlanta terbaru juga ditemukan rasio gangguan
spektrum autisme adalah 3,4 per 1.000 pada anak-anak berusia 3-10 tahun. Berdasarkan penelitian
tersebut dan beberapa penelitian besar lainnya mengenai prevalensi autisme, CDC memperkirakan
terdapat 2-6 per 1.000 anak-anak dengan ASD.

AUTISME PADA ANAK, BUKAN KESALAHAN ORANG TUA Namun sangat disayangkan, meskipun penelitian mengenai autisme begitu berkembang dengan pesat,
masyarakat seakan-akan masih terisolasi dari berbagai informasi penting mengenai gangguan ini.
Oleh: Mutia Lailani (Fk Unand, 0910312027) Mitos bahwa autisme pada anak disebabkan oleh pola asuh yang salah pada orang tua masih melekat di
masyakat. Orang tua dari anak autis seringkali diidentikkan dengan orang yang super sibuk sehingga

10
kurang perhatian terhadap anak, orang tua yang berprilaku apatis terhadap anak, dan berbagai stigma autis. Padahal, keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan bahkan sejak dari awal anamnesis untuk
negatif lainnya. menegakkan, karena sampai saat ini, diagnosis utama untuk autisme, masih merujuk kepada DSM IV
(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV) yang hanya dapat dilakukan melalui
Pada tahun 1940-an, pada awal autisme ditemukan, para dokter memang menduga bahwa autisme pengamatan pada anak, dan yang terpenting, anamnesis tidak langsung melalui orang tua.
terjadi pada anak-anak disebabkan oleh sikap orang tua yang dingin dan tidak memberikan perhatian
kepada anaknya dengan baik. Namun begitu banyak penelitian hingga masa sekarang telah membantah Berikut merupakan diagnosis autisme berdasarkan DSM IV:
teori tersebut dan mentransformasinya menjadi mitos kuno yang masih banyak dipercayai oleh
masyarakat pada abad ke-20 ini. A. Interaksi Sosial (minimal 2):

Sampai saat ini, telah terdapat begitu banyak teori yang mencoba menjelaskan etiologi atau faktor 1. Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh,
penyebab dari autisme, Mash & Wolfe (2005) membaginya berdasarkan 3 teori utama yakni: gerak-gerik kurang tertuju

1. Masalah pada tahap pertumbuhan awal, yakni berupa masalah kesehatan ibu semasa hamil dan 2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya
semasa melahirkan. Kelahiran yang prematur, pendarahan semasa hamil, toxemia, infeksi, serta
kelemahan pasca melahirkan diidentifikasikan sebagai kondisi yang dapat menimbulkan autis pada 3. Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
anak.
4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah
2. Faktor genetik, yakni manakala terjadi mutasi gen atau kromosom.
B. Komunikasi Sosial (minimal 1):
3. Abnormalitas sistem syaraf, yakni tepatnya pada bagian lobus frontalis (fungsi: kognisi sosial),
serebelum (berperan pada gerakan motorik, bahasa, pembelajaran, emosi, pemikiran dan atensi), lobus
temporalis media (fungsi: kognisi sosial) dan sistem limbic (sebagai bagian yang mengatur regulasi 1. Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal
emosi, pembelajaran dan memori).
2. Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris
Dari berbagai teori ini, etiologi yang banyak disepakati para peneliti sebagai faktor utama adalah
genetik. Hal ini dapat dibuktikan dari resiko autisme yang lebih tinggi jika terdapat riwayat keluarga. 3. Bahasa aneh dan diulang-ulang/stereotip
Keluarga yang mempunyai anak autis memiliki resiko rekurensi 6-8% untuk kembali memiliki anak
autis, 65% saudara kembar sama-sama mengidap autisme, dan pada setiap individu yang pernah 4. Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi sosial
mengalami autisme diestimasikan akan menurunkan autisme pada anaknya sebesar 90%. Autisme juga
diyakini sebagai penyakit genetik karena insidennya dipengaruhi oleh kromosom X, sehingga C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginatif (minimal 1):
perbandingan anak autis laki-laki dengan anak perempuan adalah 3-4:1.
1. Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas
Berbeda dengan yang pengetahuan yang populer di masa lalu, pengaruh perawatan perinatal atau pola dan fokusnya
asuh perwatan orang tua paska kelahiran sama sekali tidak ada. Anggapan negatif pada masa lalu ini
tentunya sangat memojokkan pihak orang tua dan memberikan efek negatif terhadap prognosis anak
2. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
autis. Keberadaan anak autis dianggap sebagai aib bagi keluarga, diagnosis autisme pada anak
seringkali disangkal sebelum akhirnya diterima. Sementara proses terapi dan pengobatan bagi anak
terus tertunda, padahal jika dilakukan lebih awal akan mempercepat proses perbaikan pola tingkah laku 3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-
dan menekan biaya pengobatan dan terapi. bagian tertentu dari suatu benda

Orang tua yang telah merasa terpojok dan berkecil hati karena dianggap mengasuh anak dengan cara Orang tua juga memiliki peranan utama dalam terapi efektif, karena meskipun telah banyak tersedia
yang tidak tepat, juga dapat menyebabkan orang tua menjadi takut untuk ikut terlibat dalam terapi anak obat-obatan yang mendukung pemulihan anak autis, pendekatan secara terapeutik masih merupakan

11
cara penatalakasanaan yang dianjurkan. Melalui terapi efektif, kemampuan bicara, interaksi, serta Latifa, Rena. 2010. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/01/05/autis-dan-segala-tentangnya/.
perubahan pola tingkah laku yang ritualistik dapat dialihkan menjadi lebih terstruktur dan berjadwal. Diakses pada tanggal 11 Februari 2011, 11:25 WIB.
Bersama dengan guru dan ahli terapi, orang tua mengidentifikasi kebiasaan-kebiasaan anak yang harus
diubah dan kemampuan-kemampuan apa yang harus diajarkan lagi kepada anak autis. Piven , Joseph, Pat Palmer, Dinah Jacobi, Debra Childress, and Stephan Arndt. 1997. Broader Autism
Phenotype: Evidence From a Family History Study of Multiple-Incidence Autism Families.
Maka sudah jelas, jika seorang anak didiagnosis menderita autisme, orang tua tidak boleh menjadi
pihak yang dipersalahkan. Autisme dapat disebabkan berbagai macam faktor, terutama genetik, tetapi U.S. Department of Health and Human Services. 2008. Autism Spectrum Disorders, Pervasive
sama sekali tidak berhubungan dengan pola asuh orang tua. Orang tua justru merupakan pihak yang Developmental Disorders. United State: National Institutes of Health.
harus diberi pengertian, dan diarahkan untuk mengambil peran terpenting, bahkan sejak proses
diagnosis hingga pengobatan dan terapi untuk kesembuhan yang optimal bagi anak autis. Alhamdulillah, esai ini memenangkan Lomba Esai Ilmiah sebagai Juara 1 pada WSJC (West
Sumatra Jurnalism Course) 2011 yang diadakan oleh UKM Jurnalistik BROCA KM FK UNAND.
Semoga bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA

Behrman, Richard E., Robert Kliegman, dan Ann M. Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi
15 Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

European Commission Health & Consumer Protection Directorate-General. 2005. Some Elements Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat
About the Prevalence of Autism Spectrum Disorders (ASD) in the European Union. dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak
tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang
obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya
http://www.cdc.gov/ncbddd/autism/data.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2011, 07:55 WIB. 6 gangguan dalam bidang:

http://www.cdc.gov/ncbddd/autism/facts.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2011, 07:55 WIB.


interaksi sosial,
komunikasi (bahasa dan bicara),
http://www.emedicinehealth.com/autism/article_em.htm#Autism%20Overview. Diakses pada tanggal
12 Februari 2011, 07:15 WIB. perilaku-emosi,

http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme. Diakses pada tanggal 11 Februari 2011, 11:25 WIB. pola bermain,

http://medicine.yale.edu/childstudy/autism/information/autism.aspx. Diakses pada tanggal 12 Februari gangguan sensorik dan motorik


2011, 07:15 WIB.
perkembangan terlambat atau tidak normal.
http://novi4lifetransferfactor.blogdetik.com/tag/penyebab-autis/. Diakses pada tanggal 12 Februari
2011, 07:55 WIB. Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.

http://www.smallcrab.com/anak-anak/716-autisme-pada-anak. Diakses pada tanggal 11 Februari 2011, Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari
11:25 WIB. lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan
perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok
Lambe, Patrick. 2002. The Autism of Knowledge Management.
gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:

12
1. Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan
dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya Daftar isi
perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. [sembunyikan]
2. Aspergers Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan
aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, 1 Diagnosa Autisme Sesuai DSM IV
serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata. 2 Gejala

3. Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada 3 Prevalensi Individu dengan autisme
istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan
keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome). 4 Implikasi Diagnosa Autisme

4. Retts Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki- 5 Perkembangan Penelitian Autisme
laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi
kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional 6 Penanganan Autisme di Indonesia
tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang
usia 1 4 tahun. 7 Terapi Bagi Individu dengan Autisme

5. Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 8 Pranala luar
tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan
yang telah dicapai sebelumnya. [sunting] Diagnosa Autisme Sesuai DSM IV

Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD NOS) umumnya A. Interaksi Sosial (minimal 2):
digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme
pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information Center for Children and Youth with 1. Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka,
Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD NOS adalah posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum 2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya
usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang memengaruhi kemampuan
berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. 3. Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap
pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme. 4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah

B. Komunikasi Sosial (minimal 1):

1. Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal


2. Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris

3. Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip

4. Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi social

C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginatif (minimal 1):

13
1. Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, ditunjukkan bila ditemukan 6 atau lebih dari 12 gejala yang mengacu pada 3 bidang utama gangguan,
baik intensitas dan fokusnya yaitu: Interaksi Sosial Komunikasi Perilaku.
2. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
Autisme sebagai spektrum gangguan maka gejala-gejalanya dapat menjadi bukti dari berbagai
3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat kombinasi gangguan perkembangan. Bila tes-tes secara behavioral maupun komunikasi tidak dapat
terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda mendeteksi adanya autisme, maka beberapa instrumen screening yang saat ini telah berkembang dapat
digunakan untuk mendiagnosa autisme:

Childhood Autism Rating Scale (CARS): skala peringkat autisme masa kanak-kanak yang
dibuat oleh Eric Schopler di awal tahun 1970 yang didasarkan pada pengamatan perilaku.
Alat menggunakan skala hingga 15; anak dievaluasi berdasarkan hubungannya dengan orang,
penggunaan gerakan tubuh, adaptasi terhadap perubahan, kemampuan mendengar dan
komunikasi verbal
The Checklis for Autism in Toddlers (CHAT): berupa daftar pemeriksaan autisme pada masa
balita yang digunakan untuk mendeteksi anak berumur 18 bulan, dikembangkan oleh Simon
Baron Cohen di awal tahun 1990-an.

The Autism Screening Questionare: adalah daftar pertanyaan yang terdiri dari 40 skala item
yang digunakan pada anak dia atas usia 4 tahun untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi
Seorang anak penderita autisme, dengan jajaran mainan yang ia buat dan sosial mereka

The Screening Test for Autism in Two-Years Old: tes screening autisme bagi anak usia 2 tahun
Gejala autisme dapat sangat ringan (mild), sedang (moderate) hingga parah (severe), sehingga yang dikembangkan oleh Wendy Stone di Vanderbilt didasarkan pada 3 bidang kemampuan
masyarakat mungkin tidak menyadari seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme anak, yaitu; bermain, imitasi motor dan konsentrasi.
sering kemudian di-paralel-kan dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak
dengan autisme dengan tingkat intelegensi dan kognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal),
Diagnosa yang akurat dari Autisme maupun gangguan perkembangan lain yang berhubungan
memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta menunjukkan sangat terbatasnya minat dan rutinitas
membutuhkan pengamatan yang menyeluruh terhadap: perilaku anak, kemampuan komunikasi dan
yang dilakukan maka mereka diklasifikasikan sebagai low functioning autism. Sementara mereka yang
kemampuan perkembangan lainnya. Akan sangat sulit mendiagnosa karena adanya berbagai macam
menunjukkan fungsi kognitif dan intelegensi yang tinggi, mampu menggunakan bahasa dan bicaranya
gangguan yang terlihat. Observasi dan wawancara dengan orang tua juga sangat penting dalam
secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yang umum diklasifikasikan sebagai
mendiagnosa. Evaluasi tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu memungkinkan adanya
high functioning autism. Dua dikotomi dari karakteristik gangguan sesungguhnya akan sangat
standardisasi dalam mendiagnosa. Tim dapat terdiri dari neurolog, psikolog, pediatrik, paedagog,
berpengaruh pada implikasi pendidikan maupun model-model treatment yang diberikan pada para
patologis ucapan/kebahasaan, okupasi terapi, pekerja sosial dan lain sebaginya.
penyandang autisme. Kiranya melalui media ini penulis menghimbau kepada para ahli dan paktisi di
bidang autisme untuk semakin mengembangkan strategi-strategi dan teknik-teknik pengajaran yang
tepat bagi mereka. Apalagi mengingat fakta dari hasil-hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa [sunting] Gejala
80% anak dengan autisme memiliki intelegensi yang rendah dan tidak berbicara atau nonverbal.
Namun sekali lagi, apapun diagnosa maupun label yang diberikan prioritasnya adalah segera Anak dengan autisme dapat tampak normal di tahun pertama maupun tahun kedua dalam
diberikannya intervensi yang tepat dan sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan mereka. kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan
cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak
Referensi baku yang digunakan secara universal dalam mengenali jenis-jenis gangguan perkembangan tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-
pada anak adalah ICD (International Classification of Diseases) Revisi ke-10 tahun 1993 dan DSM rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan).
(Diagnostic And Statistical Manual) Revisi IV tahun 1994 yang keduanya sama isinya. Secara khusus Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan
dalam kategori Gangguan Perkembangan Perpasiv (Pervasive Developmental Disorder/PDD): Autisme mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri
14
maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang Adanya kelima lampu merah di atas tidak berarti bahwa anak tersebut menyandang autisme tetapi
dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat karena karakteristik gangguan autisme yang sangat beragam maka seorang anak harus mendapatkan
yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para evaluasi secara multidisipliner yang dapat meliputi; Neurolog, Psikolog, Pediatric, Terapi Wicara,
penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka Paedagog dan profesi lainnya yang memahami persoalan autisme.
terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan
pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka. [sunting] Prevalensi Individu dengan autisme

Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para Diperkirakan terdapat 400.000 individu dengan autisme di Amerika Serikat. Sejak tahun 80 an, bayi-
penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun. bayi yang lahir di California AS, diambil darahnya dan disimpan di pusat penelitian Autisme.
Penelitian dilakukan oleh Terry Phillips, seorang pakar kedokteran saraf dari Universitas George
1. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa. Washington. Dari 250 contoh darah yang diambil, ternyata hasilnya mencengangkan; seperempat dari
2. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta anak-anak tersebut menunjukkan gejala autis. National Information Center for Children and Youth with
menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Disabilities (NICHCY) memperkirakan bahwa autisme dan PDD pada tahun 2000 mendekati 50 100
per 10.000 kelahiran. Penelitian Frombonne (Study Frombonne: 2003) menghasilkan prevalensi dari
3. Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar. autisme beserta spektrumnya (Autism Spectrum Disorder/ASD) adalah: 60/10.000 best current
estimate dan terdapat 425.000 penyandang ASD yang berusia dibawah 18 tahun di Amerika Serikat. Di
4. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali. Inggris, data terbaru adalah: 62.6/10.000 ASD. Autisme secara umum telah diketahui terjadi empat kali
lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan yang terjadi pada anak perempuan. Hingga saat ini
5. Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu penyebabnya belum diketahui secara pasti. Saat ini para ahli terus mengembangkan penelitian mereka
untuk mengetahui sebabnya sehingga mereka pun dapat menemukan obat yang tepat untuk mengatasi
Para penyandang Autisme beserta spektrumnya sangat beragam baik dalam kemampuan yang dimiliki, fenomena ini. Bidang-bidang yang menjadi fokus utama dalam penelitian para ahli, meliputi;
tingkat intelegensi, dan bahkan perilakunya. Beberapa diantaranya ada yang tidak 'berbicara' kerusakan secara neurologis dan ketidakseimbangan dalam otak yang bersifat biokimia. Dr. Ron Leaf
sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang saat melakukan seminar di Singapura pada tanggal 26 27 Maret 2004, menyebutkan beberapa faktor
kata atau kalimat (echolalia). Mereka yang memiliki kemampuan bahasa yang tinggi umumnya penyebab autisme, yaitu:
menggunakan tema-tema yang terbatas dan sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Dengan
demikian, selalu terdapat individualitas yang unik dari individu-individu penyandangnya. Genetic susceptibility different genes may be responsible in different families
Chromosome 7 speech / language chromosome
Terlepas dari berbagai karakteristik di atas, terdapat arahan dan pedoman bagi para orang tua dan para
praktisi untuk lebih waspasa dan peduli terhadap gejala-gejala yang terlihat. The National Institute of Variety of problems in pregnancy at birth or even after birth
Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku
yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut : Meskipun para ahli dan praktisi di bidang autisme tidak selamanya dapat menyetujui atau bahkan
sependapat dengan penyebab-penyebab di atas. Hal terpenting yang perlu dicatat melalui hasil
1. Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan penelitian-penelitian terdahulu adalah bahwa gangguan autisme tidak disebabkan oleh faktor-faktor
2. Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga yang bersifat psikologis, misalnya karena orang tua tidak menginginkan anak ketika hamil.
usia 12 bulan
Bagaimana di Indonesia? Belum ditemukan data yang akurat mengenai keadaan yang sesungguhnya di
3. Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan Indonesia, namun dalam suatu wawancara di Koran Kompas; Dr. Melly Budhiman, seorang Psikiater
Anak dan Ketua dari Yayasan Autisme Indonesia menyebutkan adanya peningkatan yang luar biasa.
4. Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan Bila sepuluh tahun yang lalu jumlah penyandang autisme diperkirakan satu per 5.000 anak, sekarang
meningkat menjadi satu per 500 anak (Kompas: 2000). Tahun 2000 yang lalu, Dr. Ika Widyawati; staf
5. Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu
bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memperkirakan terdapat kurang lebih
6.900 anak penyandang autisme di Indonesia. Jumlah tersebut menurutnya setiap tahun terus

15
meningkat. Hal ini sungguh patut diwaspadai karena jika penduduk di Indonesia saat ini mencapai dan mungkin masih banyak nama-nama lain yang dapat menjadi sumber inspirasi kita bersama. Pada
lebih dari 160 juta, kira-kira berapa orang yang terdata sungguh-sungguh menyandang austime beserta akhirnya, sebuah label dari suatu diagnosa dapat dikatakan berguna bila mampu memberikan petunjuk
spektrumnya? bagi para orang tua dan pendidik mengenai kondisi alamiah yang benar dari seorang anak. Label yang
menimbukan kebingungan dan ketidakpuasan para orang tua dan pendidik jelas tidak akan membawa
[sunting] Implikasi Diagnosa Autisme manfaat apapun.

Secara historis, diagnosa autisme memiliki persoalan; suatu ketika para ahli dan peneliti dalam bidang [sunting] Perkembangan Penelitian Autisme
autisme bersandarkan pada ada atau tidaknya gejala, saat ini para ahli dan peneliti tampaknya
berpindah menuju berbagai karakteristik yang disebut sebagai continuum autism. Aarons dan Gittents Tahun 1960 penanganan anak dengan autisme secara umum didasarkan pada model psikodinamika,
(1992) merekomendasikan adanya descriptive approach to diagnosis. Ini adalah suatu pendekatan menawarkan harapan akan pemulihan melalui experiential manipulations (Rimland, 1964). Namun
deskriptif dalam mendiagnosa sehingga menyertakan pengamatan-pengamatan yang menyeluruh di demikian model psikodinamika dianggap tidak cukup efektif. Pada pertengahan tahun 1960-an,
setting-setting sosial anak sendiri. Settingya mungkin di sekolah, di taman-taman bermain atau terdapat sejumlah laporan penelitian bahwa pelaku psikodinamik tidak dapat memberikan apa yang
mungkin di rumah sebagai lingkungan sehari-hari anak dimana hambatan maupun kesulitan mereka mereka janjikan (Lovaas, 1987). Melalui berbagai literatur, dapat disebutkan beberapa ahli yang
tampak jelas diantara teman-teman sebaya mereka yang normal. memiliki perbedaan filosofis, variasi-variasi treatment dan target-target khusus lainnya, seperti:

Persoalan lain yang memengaruhi keakuratan suatu diagnosa seringkali juga muncul dari adanya fakta Rimland (1964): Meneliti karakteristik orang tua yang memiliki anak dengan autisme, seperti:
bahwa perilaku-perilaku yang bermasalah merupakan atribut dari pola asuh yang kurang tepat. pekerja keras, pintar, obsesif, rutin dan detail. Ia juga meneliti penyebab autisme yang
Perilaku-perilaku tersebut mungkin saja merupakan hasil dari dinamika keluarga yang negatif dan menurutnya mengarah pada faktor biologis.
bukan sebagai gejala dari adanya gangguan. Adanya interpretasi yang salah dalam memaknai penyebab Bettelheim (1967): Ide penyebab autisme adalah adanya penolakan dari orang tua. Infantile
mengapa anak menunjukkan persoalan-persoalan perilaku mampu menimbulkan perasaan-perasaan Autism disebabkan harapan orang tua untuk tidak memiliki anak, karena pada saat itu
negatif para orang tua. Pertanyaan selanjutnya kemudian adalah apa yang dapat dilakukan agar psikoterapi yang sangat berpengaruh, maka ia menginstitusionalkan 46 anak dengan
diagnosa semakin akurat dan konsisten sehingga autisme sungguh-sungguh terpisah dengan kondisi- autistime untuk keluar dari stress berat. Namun tidak dilaporkan secara detail kelanjutan dari
kondisi yang semakin memperburuk? Perlu adanya sebuah model diagnosa yang menyertakan
hasil pekerjaannya tersebut.
keseluruhan hidup anak dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan kesulitan anak sebagaimana juga
terhadap kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan anak sendiri. Mungkin tepat bila
Delacato (1974): Autisme disebabkan oleh Brain injured. Sebagai seorang Fisioterapi maka
kemudian disarankan agar para profesional di bidang autisme juga mempertimbangkan keseluruhan
Delacato memberikan treatment yang bersifat sensoris. Pengaruh ini kemudian berkembang
area, misalnya: perkembangan awal anak, penampilan anak, mobilitas anak, kontrol dan perhatian
pada Doman yang dikemudian hari mengembangkan metode Gleen Doman.
anak, fungsi-fungsi sensorisnya, kemampuan bermain, perkembangan konsep-konsep dasar,
kemampuan yang bersifat sikuen, kemampuan musikal, dan lain sebagainya yang menjadi keseluruhan
Lovaas (1987): Mengaplikasikan teori Skinne dan menerapkan Behavior Modification kepada
diri anak sendiri.
anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak dengan autistisme di dalamnya. Ia membuat
program-program intervensi bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang dilakukannya di
Bagi para orang tua dan keluarga sendiri perlu juga dicatat bahwa gejala autisme bersifat individual;
UCLA. Dari hasil program-program Lovaas, anak-anak dengan autisme mendapatkan program
akan berbeda satu dengan lainnya meskipun sama-sama dianggap sebagai low functioning atau
modifikasi perilaku yang kemudian berkembang secara professional dalam jurnal-jurnal
dianggap sebagai high functioning. Membutuhkan kesabaran untuk menghadapinya dan konsistensi
psikologi.
untuk dalam penanganannya sehingga perlu disadari bahwa bahwa fenomena ini adalah suatu
perjalanan yang panjang. Jangan berhenti pada ketidakmampuan anak tetapi juga perlu menggali
bakat-bakat serta potensi-potensi yang ada pada diri anak. Sebagai inspirasi kiranya dapat disebutkan Hingga saat ini terdapat banyak program intervensi perilaku bagi anak dengan autisme, setiap program
beberapa penyandang autisme yang mampu mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri memiliki berbagai variasi dan pengembangan-pengembangan sendiri sesuai dengan penelitian-
mereka, misalnya: Temple Grandine yang mampu mengembangkan kemampuan visual dan pola penelitan dilakukan. Perkembangan studi mengenai autisme kemudian disampaikan oleh Rogers, Sally
berpikir yang sistematis sehingga menjadi seorang Doktor dalam bidang peternakan, Donna William J., sebagaimana disebutkan di bawah ini:
yang mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dan bakat seninya sehingga dapat menjadi
seorang penulis dan seniman, Bradley Olson seorang mahasiswa yang mampu mengembangkan 1960s Heavy emphasis on causes of autism, correlates of autism
kemampuan kognitif dan kebugaran fisiknya sehingga menjadi seorang pemuda yang aktif dan tangkas 1970s Heavy emphasis on assessment, diagnosis: emerging literature on treatment
16
1980s Heavy emphasis on functional assessment and treatment, school-based services otoritas-otoritas ilmiah maka semakin terbuka informasi bagi masyarakat luas mengenai
pengetahuan-pengetahuan baik yang bersifat klinis maupun praktis dalam proses
1990s Heavy emphasis on social interventions, assessment, school-based services penanganan masalah autisme di Indonesia.

2000s Litigation, school-based services [sunting] Terapi Bagi Individu dengan Autisme

[sunting] Penanganan Autisme di Indonesia


Bila ada pertanyaan mengenai terapi apa yang efektif? Maka jawaban atas pertanyaan ini sangat
kompleks, bahkan para orang tua dari anak-anak dengan autisme pun merasa bingung ketika
Intensitas dari treatment perilaku pada anak dengan autisme merupakan hal penting, namun persoalan- dihadapkan dengan banyaknya treatment dan proses pendidikan yang ditawarkan bagi anak mereka.
persoalan mendasar yang ditemui di Indonesia menjadi sangat krusial untuk diatasi lebih dahulu. Tanpa Beberapa jenis terapi bersifat tradisional dan telah teruji dari waktu ke waktu sementara terapi lainnya
mengabaikan faktor-faktor lain, beberapa fakta yang dianggap relevan dengan persoalan penanganan mungkin baru saja muncul. Tidak seperti gangguan perkembangan lainnya, tidak banyak petunjuk
masalah autisme di Indonesia diantaranya adalah: treatment yang telah dipublikasikan apalagi prosedur yang standar dalam menangani autisme.
Bagaimanapun juga para ahli sependapat bahwa terapi harus dimulai sejak awal dan harus diarahkan
1. Kurangnya tenaga terapis yang terlatih di Indonesia. Orang tua selalu menjadi pelopor dalam pada hambatan maupun keterlambatan yang secara umum dimiliki oleh setiap anak autis, misalnya;
proses intervensi sehingga pada awalnya pusat-pusat intervensi bagi anak dengan autisme komunikasi dan persoalan-persolan perilaku. Treatment yang komprehensif umumnya meliputi; Terapi
dibangun berdasarkan kepentingan keluarga untuk menjamin kelangsungan pendidikan anak Wicara (Speech Therapy), Okupasi Terapi (Occupational Therapy) dan Applied Behavior Analisis
mereka sendiri. (ABA) untuk mengubah serta memodifikasi perilaku.
2. Belum adanya petunjuk treatment yang formal di Indonesia. Tidak cukup dengan hanya
mengimplementasikan petunjuk teatment dari luar yang penerapannya tidak selalu sesuai Berikut ini adalah suatu uraian sederhana dari berbagai literatur yang ada dan ringkasan penjelasan
dengan kultur kehidupan anak-anak Indonesia. yang tidak menyeluruh dari beberapa treatment yang diakui saat ini. Menjadi keharusan bagi orang tua
untuk mencari tahu dan mengenali treatment yang dipilihnya langsung kepada orang-orang yang
3. Masih banyak kasus-kasus autisme yang tidak di deteksi secara dini sehingga ketika anak profesional dibidangnya. Sebagian dari teknik ini adalah program menyeluruh, sedang yang lain
menjadi semakin besar maka semakin kompleks pula persoalan intervensi yang dihadapi dirancang menuju target tertentu yang menjadi hambatan atau kesulitan para penyandangnya.
orang tua. Para ahli yang mampu mendiagnosa autisme, informasi mengenai gangguan dan
karakteristik autisme serta lembaga-lembaga formal yang memberikan layanan pendidikan Educational Treatment, meliputi tetapi tidak terbatas pada: Applied Behavior Analysis (ABA)
bagi anak dengan autisme belum tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia. yang prinsip-prinsipnya digunakan dalam penelitian Lovaas sehingga sering disamakan
dengan Discrete Trial Training atau Intervensi Perilaku Intensif.
4. Belum terpadunya penyelenggaraan pendidikan bagi anak dengan autisme di sekolah. Dalam Pendekatan developmental yang dikaitkan dengan pendidikan yang dikenal sebagai
Pasal 4 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah diamanatkan pendidikan Floortime.
yang demokratis dan tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
dukungan ini membuka peluang yang besar bagi para penyandang autisme untuk masuk TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped
dalam sekolah-sekolah umum (inklusi) karena hampir 500 sekolah negeri telah diarahkan Children).
oleh pemerintah untuk menyelenggarakan inklusi.
Biological Treatment, meliputi tetapi tidak terbatas pada: diet, pemberian vitamin dan
5. Permasalahan akhir yang tidak kalah pentingnya adalah minimnya pengetahuan baik secara pemberian obat-obatan untuk mengurangi perilaku-perilaku tertentu (agresivitas, hiperaktif,
klinis maupun praktis yang didukung dengan validitas data secara empirik (Empirically melukai diri sendiri, dsb.).
Validated Treatments/EVT) dari penanganan-penanganan masalah autisme di Indonesia.
Studi dan penelitian autisme selain membutuhkan dana yang besar juga harus didukung oleh Speech Language Therapy (Terapi Wicara), meliputi tetapi tidak terbatas pada usaha
validitas data empirik, namun secara etis tentunya tidak ada orang tua yang menginginkan penanganan gangguan asosiasi dan gangguan proses auditory/pendengaran.
anak mereka menjadi percobaan dari suatu metodologi tertentu. Kepastian dan jaminan bagi
proses pendidikan anak merupakan pertimbangan utama bagi orang tua dalam memilih salah
satu jenis treatment bagi anak mereka sehingga bila keraguan ini dapat dijawab melalui
17
Komunikasi, peningkatan kemampuan komunikasi, seperti PECS (Picture Exchange Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks
Communication System), bahasa isyarat, strategi visual menggunakan gambar dalam pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu
berkomunikasi dan pendukung-pendukung komunikasi lainnya. mencapai usia tiga tahun.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang
Pelayanan Autisme Intensif, meliputi kerja team dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan
mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak
intervensi baik di rumah, sekolah maupun lngkungan sosial lainnya.
mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara
Terapi yang bersifat Sensoris, meliputi tetapi tidak terbatas pada Occupational Therapy (OT), efektif.
Sensory Integration Therapy (SI) dan Auditory Integration Training (AIT).
Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung
Dengan adanya berbagai jenis terapi yang dapat dipilih oleh orang tua, maka sangat penting bagi tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya,
mereka untuk memilih salah satu jenis terapi yang dapat meningkatkan fungsionalitas anak dan seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan
mengurangi gangguan serta hambatan autisme. Sangat disayangkan masih minim data ilmiah yang hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami
mampu mendukung berbagai jenis terapi yang dapat dipilih orang tua di Indonesia saat ini. Fakta bahasa dan berkomunikasi secara verbal.
menyebutkan bahwa sangat sulit membuat suatu penelitian mengenai autisme. Sangat banyak variabel-
variabel yang dimiliki anak, dari tingkat keparahan gangguannya hingga lingkungan sekitarnya dan Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan
belum lagi etika yang ada didalamnya untuk membuat suatu penelitian itu sungguh-sungguh terkontrol. tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Sangat tidak mungkin mengontrol semua variabel yang ada sehingga data yang dihasilkan dari
penelitian-penelitian sebelumnya mungkin secara statistik tidak akurat. Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau
menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan
Tidak ada satupun jenis terapi yang berhasil bagi semua anak. Terapi harus disesuaikan dengan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka
kebutuhan anak, berdasarkan pada potensinya, kekurangannya dan tentu saja sesuai dengan minat anak menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.
sendiri. Terapi harus dilakukan secara multidisiplin ilmu, misalnya menggunakan; okupasi terapi,
terapi wicara dan terapi perilaku sebagai basisnya. Tenaga ahli yang menangani anak harus mampu Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari
mengarahkan pilihan-pilihan anda terhadap berbagai jenis terapi yang ada saat ini. Tidak ada jaminan sangat ringan sampai sangat berat.
apakah terapi yang dipilih oleh orang tua maupun keluarga sungguh-sungguh akan berjalan efektif.
Namun demikian, tentukan salah satu jenis terapi dan laksanakan secara konsisten, bila tidak terlihat Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu,
perubahan atau kemajuan yang nyata selama 3 bulan dapat melakukan perubahan terapi. Bimbingan maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum
dan arahan yang diberikan harus dilaksanakan oleh orang tua secara konsisten. Bila terlihat kemajuan Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
yang signifikan selama 3 bulan maka bentuk intervensi lainnya dapat ditambahkan. Tetap bersikap
obyektif dan tanyakan kepada para ahli bila terjadi perubahan-perubahan perilaku lainnya. Autisme dapat terjadi pada siapa saja, tanpa membedakan warna kulit, status sosial
ekonomi maupun pendidikan seseorang. Tidak semua individu ASD/GSA memiliki IQ yang
rendah. Sebagian dari mereka dapat mencapai pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan ada
pula yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang tertentu (musik, matematika,
menggambar).

Apa itu Autisme Prevalensi autisme menigkat dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Menurut
administrator Autism Research Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987
diperkirakan 1:5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada tahun 2005
sudah menjadi 1:160 anak. Di Indonesia belum ada data yang akurat oleh karena belum ada
pusat registrasi untuk autisme. Namun diperkirakan angka di Indonesia pun mendekati angka
di atas. Autisme lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita, dengan perbandingan 4:1

18
baik, sehingga mereka kadang berjalan dengan kaku, gerakan patah-patah seperti robot.
Biasanya anak akan diajari membangun koordinasi otot misalnya : duduk, berguling,
menendang, menangkap bola dan lain-lain.

Sekilas tentang Terapi untuk Anak Penyandang Autis 4. Terapi Visual


Psikologi Anak | admin | April 16, 2010 at 1:28 pm Pada umumnya anak autis lebih mudah belajar secara visual dengan cara melihat. Hal inilah
yang dijadikan dasar uji mengembangkan pembelajaran dengan sistem komunikasi
bergambar. Misalnya dengan : pengenalan bentuk-bentuk binatang, buah dan gerakan lewat
gambar.

5. Terapi Biomedik
Terapi ini dilakukan oleh ahli medis, tujuannya untuk mencari dan mengobati gangguan
secraa fisik pada anak autis yang diduga sebagai penyebabnya. Anak autis kadang mengalami
gangguan pada fungsi otaknya akibat gangguan metabolisme misalnya keracunan logam
berat seperti merkuri dan timbal hitam.

6. Terapi Integrasi Sensasi


Sebagaimana dibahas pada artikel sebelumya tentang Autisme, penyebab autisme Terapi ini dapat merangsang koneksi sinapstik yang lebih kompleks. Terapi ini adalah
masih menjadi perdebatan. gabungan terapi okupasi dan fisik. Biasanya anak akan dibantu menerapkan kemampuan
sesuai dengan keperluan. Misalnya menatur gerak secara tepat ( kapan saatnya duduk, lari
Tetapi beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyebab autis adalah multifaktor yakni faktor genetik dan melompat)
(kelainan kromosom) dan faktor lingkungan (pengaruh keracunan logam berat pada saluran cerna).
Lamanya terapi dilakukan tergantung tipe autis-nya, kadang kadang inilah yang menimbulkan
Oleh sebab itu terapi untuk anak autis bermacam-macam, tetapi tidak ada 1 terapi pun yang cocok orangtua bosan atau frustasi menjalani terapi apalagi biayanya mahal.
untuk semua penyandang autis. Sifatnya individual, tiap anak butuh jenis terapi tersendiri. Setiap jenis
terapi memerlukan waktu lama dan harus dilakukan secara terpadu.
Kemudian mendorong orang tua untuk berpindah terapis, justru inilah yang tidak baik, karena
berpindah tempat kadang hanya membuat anak menjadi resisten. Dulunya sudah mulai merespon
Berikut ini beberapa terapi yang paling umum digunakan : kearah kemajuan bersama terapis lama tetapi berganti terapis maka kemampuan anak yang hampir
diperolehnya menjadi hilang.
1. Metode Lovaas
Terapi ini paling banyak dipakai di Indonesia saat ini. Anak diberi pelatihan khusus dengan Orang tua menjadi frustasi juga bisa karena terapi tak kunjung menunjukkan hasil, kunciny memang
metode reward and punisment. Terapis meminta anak melakukan sesuatu tindakan yang harus sabar dan telaten, karena anak autis memang terhambat pada perkembangannya, sehingga butuh
spesifik dan konkret, jika anak menurut akan diberi hadiah yang berarti untuknya. Jika tidak perlakuan khusus.
menurut, tidak diberi apa-apa. Permintaan terapis ini diulangi sampai berhasil
2. Terapi Okupasi Selain itu terapi juga harus didintegrasikan antara terapi psikis dan fisik. Untuk mengendalikan
Tujuannya untuk melatih motorik halus, pada umumnya perkembangan motorik halus anak prilakuanak autis selain terapi tersebut diatas juga perlu bantuan ahli gizi dalam mengatur menu
autis terlambat, gerakaknnya kaku. Mereka sulit memegang pensil atau sendok. Terapi ini makanan. Hal ini tidak lain karena faktor makanan juga berpengaruh terhadap prilaku anak.
akan melatih otot-otot motorik halus agar anak autis bisa menjadi mandiri
Sebagaimana disebutkan bahwa faktor keracunan logam berat dalam pencernaan anak menjadi salah
3. Terapi Fisik satu faktor autis. Tetapi tidak perlu berkecil hati, karena bila ada perkembangan ke arah baik maka
Selain motorik halus, anak autis juga terganggu pada motorik kasarnya yakni gerakan-gerakan kebutuhan akan terapi pelan-pelan berkurang .
besar. Hal ini karena perkembangan ototnya tidak normal. Keseimbangan anak autis kurang

19
sumber gambar : www.specialfamilies.com Anak Autis AUTIS belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi
autis bisa dideteksi, di antaranya dengan menggunakan
analisis rambut. Analisis ini juga bisa digunakan untuk
menentukan suplemen yang tepat untuk anak autis.

Radiasi Wi-Fi Bikin Anak Jadi Autis?


Dikatakan seorang pakar autis, nutrisi, dan suplemen dari
Australia, Dr Igor Tabrizian MD bahwa ada beberapa anak
Fino Yurio Kristo - detikinet yang mengalami autis juga mengalami gangguan pencernaan terutama bagian usus.

London - Manfaat Wi-Fi (wireless fidelity) memang besar terutama untuk lalu Sebab itu, beberapa anak ada yang melakukan diet dan mengatur pola makannya, tuturnya dalam
lintas data. Namun bagaimana jika gara-gara Wi-Fi, penyakit autis yang acara Tanya Jawab Seputar Autis di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta, belum lama ini.
menyerang otak bisa melanda?
Igor mengatakan, untuk mengetahui asupan suplemen yang tepat untuk anak autis, bisa dilakukan
Sinyal Wi-Fi disinyalir bisa mempercepat perkembangan penyakit autis pada anak-anak. Demikian dengan menggunakan analisis rambut.
diungkapkan dalam sebuah studi yang dibesut oleh lembaga Australasian Journal of Clinical
Enviromental Medicine. Studi ini mengungkapkan hubungan antara teknologi wireless dengan Analisis rambut bisa digunakan untuk mendeteksi suplemen yang tepat untuk mereka, ujarnya.
autisme. Mereka melakukannya dengan mengadakan berbagai tes terhadap anak-anak autis pada Dijelaskan Igor, analisis rambut mineral merupakan tes analisis yang menghitung nutrisi dan kadar
tahun 2005 dan 2006. racun yang terkandung mineral dalam rambut. Rambut merupakan medium yang ideal untuk
dianalisis. Tingkat dari rambut dan nutrisi mineral bisa digunakan untuk mendiagnosis kelainan
"Radiasi elektromagnetis dari Wi-Fi kelihatannya menjebak unsur tertentu dalam otak dan perilaku. Racun akan terdeteksi di rambut karena salah satu tempat pembuangan racun adalah di
menyebabkan gejala autisme pada anak makin meningkat," ungkap Dr. George Carlo, salah satu rambut, ucapnya.
pembesut studi ini seperti dikutip detikINET dari EeTimes, Kamis (29/11/2007).
Dikatakannya, rambut biasa digunakan sebagai jaringan yang dipilih oleh US Environmental Protection
Sebelumnya, Dr George Carlo juga pernah meneliti bahwa penggunaan ponsel juga berpengaruh Agency dalam menentukan racun metal yang terpapar dalam susu, air seni, ludah juga keringat yang
terhadap meningkatnya angka anak yang menderita autis. Gejala ini disebutnya mewabah di seluruh merupakan hasil dari komponen yang terserap, namun dapat dikeluarkan. Rambut, kuku, dan gigi
dunia. ( fyk / dwn ) merupakan tempat mineral-mineral dalam bentuk kecil disimpan.

Analisis rambut sangat unik karena memberikan informasi langsung mengenai sel secara aktif yaitu di
dalam metabolisme nutrisi. Seperti pentingnya vitamin, asupan mineral yang baik dibutuhkan tubuh.
Vitamin tidak bisa berfungsi dan tidak bisa berasimilasi tanpa bantuan mineral. Tes analisis rambut
Tentukan Suplemen Anak Autis melalui Analisis Rambut dilakukan untuk mengetahui seberapa baik perjalanan suatu bahan kimia dari otak ke perut
seseorang, ungkapnya.

Walaupun dalam mendeteksi hal yang berkaitan dengan autis bisa dilakukan juga melalui tes vitamin,
tes darah, dan tes urine, Igor meyakinkan bahwa analisis rambut memberikan berbagai paparan

20
terhadap racun metal yang tidak bisa terlihat dari tes darah maupun tes seni. Selain itu, kunci Pamoedji SE MHc menceritakan pengalamannya mengenai analisis rambut. Ia mengatakan, tes ini
keabsahan analisis rambut terletak pada kredibilitas laboratorium dan keahlian ahli medis dalam sangat memuaskan karena dirinya menjadi tahu suplemen apa yang tepat untuk dikonsumsi anaknya.
menginterpretasikan hasil analisis. Analisis rambut sudah saya lakukan sejak delapan tahun yang lalu, ucapnya.

Analisis rambut tidak hanya merefleksikan hal yang ada saat itu saja, tetapi dalam jangka panjang Gayatri mengaku tidak hanya anaknya yang mengalami autis yang mengikuti analisis rambut, tetapi
mengenai banyaknya metal racun yang ada dalam tubuh, papar Igor. Dia menjelaskan, apabila kadar juga anggota keluarganya. Sebab, dari hasil tes tersebut, ia juga mengetahui informasi lain yang
logam berat yang terukur dalam analisis rambut menyatakan hasil yang jumlahnya tinggi, itu berarti berguna untuk kesehatan tubuhnya seperti vitamin apa yang kurang dikonsumsinya.
pencernaan dari anak autis tersebut sudah semakin membaik karena banyak zat toksin yang berhasil
dikeluarkan dari dalam tubuh. Walaupun sudah menggunakan analisisi rambut, bukan berarti anak yang sudah melakukan tes
analisis rambut tidak memerlukan terapi lain. Terapi lain untuk Audwin masih saya gunakan untuk
Sesuatu yang harus dikhawatirkan adalah apabila kadarnya turun karena hal tersebut menunjukkan hasil yang semakin baik, ucap wanita lulusan Master of Health Conseling, Curtin University of
masih banyaknya zat toksin di dalam tubuh yang tidak mampu dikeluarkan. Hal itu juga berarti bahwa Technology, Perth, Australia Barat ini.
kadar autis anak itu semakin parah.
Igor mengatakan, intinya masalah utama dari autis terletak pada masalah racun, pencernaan, dan
Setiap toksin yang masuk ke tubuh akan memberikan respons yang berbeda pada setiap orang, otak. Jika kesemuanya itu dapat terkontrol, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika kondisi anak
ujarnya. bisa membaik akibat nutrisinya sudah tepat.
(Koran SI/Koran SI/tty)
Dalam menggunakan analisis rambut ini, Igor menjelaskan caranya, yaitu dengan mengumpulkan
sampel rambut, kira-kira 600 miligram rambut untuk mengevaluasi 17 logam berat beracun serta 23
elemen penting lainnya.
Hormon Oxytocin Bantu Tangani Autisme
Dari situ, hasil tes akan memberikan informasi tentang nomor, tipe, dan jumlah logam berat beracun,
derajat trace mineral (mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil), dan kekacauan dari
metabolisme mineral ini. Anak Autis Penulis : Ikarowina Tarigan

OXYTOCIN atau yang dikenal juga dengan hormon cinta, bisa membantu
Kadar racun yang ada di dalam tubuh seseorang dapat terdeteksi dengan analisis rambut sehingga
mengembangkan keterampilan dan perilaku sosial penderita autisme pada
dapat diketahui perawatan apa yang cocok dan suplemen yang tepat untuk dikonsumsi anak, kata level high-functioning.
Igor.
High-functioning autism merupakan istilah informal yang merujuk pada orang-orang autis yang
Analisis rambut dapat mengidentifikasi kekurangan nutrisi jangka panjang yang merupakan akar dari dianggap memiliki fungsi yang lebih tinggi di bidang tertentu dibandingkan penderita autisme pada
umumnya.
penyakit yang ada, serta menemukan logam berat beracun yang dapat menimbulkan penyakit.
Dengan adanya asupan nutrisi dan suplemen yang tepat, maka akan membantu mengusir racun keluar Sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang-orang dengan gangguan high-functioning autism, seperti
dari dalam tubuh. Umumnya setelah 24 bulan perawatan, maka akan didapatkan hasil yang lebih Asperger's syndrome, yang ditangani dengan oxytocin merespon lebih kuat terhadap orang lain dan
baik, katanya. menunjukkan lebih banyak perilaku sosial yang tepat.

Meskipun mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi, orang-orang dengan high-functioning


Seorang ibu dari anak autis sekaligus pendiri Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Gayatri autism kurang keahlian sosial untuk bergaul secara tepat dengan orang lain di dalam masyarakat.
21
Terapi Musik Dorong Perubahan Positif Autisme
Oxytocin dinamakan hormon cinta karena dikenal menguatkan hubungan antara ibu dan bayi. Hormon
ini juga diyakini terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku sosial lainnya. Penelitian lain telah
menemukan bahwa anak-anak autis memiliki kadar oxytocin yang lebih rendah dibandingkan anak-
anak tanpa autisme. Penulis : Ikarowina Tarigan

Dalam studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of TERAPI musik tidak hanya berfungsi memfasilitasi perubahan positif pada perilaku manusia dewasa
Sciences ini, peneliti memeriksa efek menghirup oxytocin terhadap perilaku tetapi juga mempunyai pengaruh positif pada anak penderita autisme. Musik, menurut penelitian
sosial pada 13 orang dewasa muda dengan high-functioning autism dalam berperan sebagai rangsangan luar yang membuat anak nyaman, karena tidak terlibat kontak langsung
dua percobaan terpisah. Selain itu, peneliti juga melibatkan 13 partisipan dengan manusia.
tanpa autisme sebagai kelompok pembanding.
Manfaat terapi
Pada percobaan pertama, peneliti mengamati perilaku sosial partisipan dalam
ball-tossing game di komputer. Dalam game ini, pemain diminta memilih mengirim bola kepada Meningkatkan perkembangan emosi sosial anak. Saat memulai suatu hubungan, anak autisme
karakter yang baik, buruk atau netral. cenderung secara fisik mengabaikan atau menolak kontak sosial yang ditawarkan oleh orang lain. Dan
terapi musik membantu menghentikan penarikan diri ini dengan cara membangun hubungan dengan
Pada umumnya, orang-orang dengan autisme tidak akan terlalu memperhatikan ketiga pilihan tersebut. benda, dalam hal ini instrumen musik.
Tapi dalam percobaan ini, mereka yang menghirup oxytocin lebih banyak terlibat dengan karakter baik
dan mengirim lebih banyak bola kepada karakter yang baik dibandingkan yang jahat. Anak-anak autisme, berdasarkan hasil studi, melihat alat musik sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Anak-anak ini biasanya sangat menyukai bentuk, menyentuh dan juga bunyi yang dihasilkan. Karena
Partisipan dengan autisme yang diberikan placebo tidak menunjukkan perbedaan respon terhadap itu, peralatan musik ini bisa menjadi perantara untuk membangun hubungan antara anak autisme
ketiga karakter. Sedang kelompok pembanding tanpa autisme mengirim lebih banyak bola kepada dengan individu lain.
karakter yang baik.
Membantu komunikasi verbal dan nonverbal. Terapi musik juga bisa membantu kemampuan
Dalam percobaan kedua, peneliti mengukur tingkat perhatian dan respon partisipan terhadap gambar berkomunikasi anak dengan cara meningkatkan produksi vokal dan pembicaraan serta menstimulasi
wajah manusia. Mereka yang ditangani dengan oxytocin lebih memperhatikan tanda-tanda visual di proses mental dalam hal memahami dan mengenali. Terapis akan berusaha menciptakan hubungan
gambar dan melihat lebih lama pada area wajah yang berkaitan dengan informasi sosial, seperti mata. komunikasi antara perilaku anak dengan bunyi tertentu.

"Di bawah pengaruh oxytocin, pasien merespon lebih kuat terhadap orang lain dan menunjukkan Anak autisme biasanya lebih mudah mengenali dan lebih terbuka terhadap bunyi dibandingkan
perilaku sosial yang lebih tepat. Hal ini menunjukkan potensi terapis oxytocin dalam menangani pendekatan verbal. Kesadaran musik ini dan hubungan antara tindakan anak dengan musik, berpotensi
autisme," terang peneliti Elissar Andari dari Centre Ntional de la Recherche Scientifique di Bron, mendorong terjadinya komunikasi.
Prancis, seperti dikutip situs webmd.com.
Mendorong pemenuhan emosi. Sebagian besar anak autisme kurang mampu merespon rangsangan
Peneliti menyatakan bahwa hasil studi ini mengindikasikan perlunya studi lanjutan untuk memeriksa yang seharusnya bisa membantu mereka merasakan emosi yang tepat. Tapi, karena anak autisme bisa
efek oxytocin terhadap keterampilan dan perilaku sosial pada orang-orang dengan high-functioning merespon musik dengan baik, maka terapi musik bisa membantu anak dengan menyediakan
autism. (IK/OL-5) lingkungan yang bebas dari rasa takut.

Sumber : www.mediaindonesia.com Selama mengikuti sesi terapi, setiap anak mempunyai kebebasan untuk mengekspresikan diri saat
mereka ingin, sesuai dengan cara mereka sendiri. Mereka bisa membuat keributan, memukul
instrumen, berteriak dan mengekspresikan kesenangan akan kepuasan emosi. Selain itu, terapi musik
juga membantu anak autisme dengan:

Mengajarkan keahlian sosial


Meningkatkan pemahaman bahasa
22
Mendorong hasrat berkomunikasi PENELITIAN AUTIS OLEH PAKAR DUNIA

Mengajarkan anak mengekpresikan diri secara kreatif

Mengurangi pembicaraan yang tidak komunikatif

Mengurangi pengulangan kata yang diucapkan orang lain secara instan dan tidak terkontrol.

Sesi terapi

Terapi musik akan dirancang, dijalankan, dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anak. Selama terapi anak akan dilibatkan dalam beberapa aktivitas seperti:

Mendengarkan musik atau kreasi musik


Memainkan alat musik
AUTISM
Bergerak mengikuti irama musik
Study 1
Bernyanyi (ol-08)

oleh Kenneth Bock, MD (pakar autis)

PENGOBATAN AUTIS, TERAPI AUTIS DAN CIRI-CIRI AUTIS


Maret 13, 2009 sehat4life

pengobatan autis..ciri-ciri autis, obat autis, terapi autis

DR KENNETH BOCK

9 anak-anak: usia 2.9-9.9 tahun. anak-anak ini diberikan 3 kapsul transfer factor, 3 kali sehari selama 3
bulan. setiap pasien sebelumnya belum pernah diterapi. Dr. Bock menggunakan metode Gilliam
Autism Rating Scale untuk tujuan evaluasi. metode ini terdiri dari faktor2 yang biasanya terjadi pada
pasien autis pada umumnya. total score adalah tanda apakah anak tersebut sudah normal atau masih
perlu terapi. apabila score sangat tinggi, menandakan tingkat autis sangat tinggi.

Setelah terapi selama 3 bulan, 7 dari 9 anak-anak mengalami perkembangan yang bagus. terutama
perkembangan pada:

23
Lebih memberikan perhatian
Eye contact meningkat

eczema membaik

penurunan terjadinya sakit

peningkatan kemampuan berbahasa

perbaikan di diarrhea
DR KENNETH BOCK
pengingkatan kebersihan ketika di toilet
Dr. Kenneth Bock mengatakan bahwa pasien autis lebih dalam kadar mercury, cadmium, lead, arsenic
study 2 dan tin. He had elevated levels of not only mercury but cadmium, lead, arsenic and tin, said Bock.
There may be a subset of children that are more susceptible to mercury and therefore react this way in
terms of the autism spectrum.
oleh Dr. David Markowitz (Paediatrician)
Dr. Bock juga mengatakan pasien autis dapat di terapi dengan spesial diet, penambahan supplement
dan pembuangan racun. Dr. Kenneth Bock believes that autism can be effectively treated through
special diets, nutritional supplements and removal of toxins. Bock tested Pauls urine and found
elevated mercury levels.

Ciri-Ciri Autis
gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
DR MARKOWITZ
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.
beberapa hasil menarik dari penelitian yang saya lakukan, 4-5 anak-anak autis, memulai transfer Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
factor dengan tujuan mendidik sistem imun mereka dan berharap membuat mereka lebih sehat.
hasilnya sangat bagus, transfer factor bekerja. semua perkembangannya menunjukan pada lebih Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
baiknya kemampuan berkomunikasi, interaktif skill, dan mengurangi interaksi dengan diri sendiri.
orang tua sangat senang. Dr. Kenneth Bock in New York juga telah melakukan observasi yang serupa. Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
sangat luar biasa apa yang sistem imun dapat lakukan
Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata

APA PENYEBAB AUTIS? Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri

Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui, yang pasti autisi bukan disebabkan oleh pola asuh Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi
yang salah. Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk yang terbuka
ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.
Jarang memainkan permainan khayalan

24
Memutar benda Bagaimana Perawatan pada pasien Autis?

Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya
dengan baik

Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif

Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal

Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan

Tidak takut akan bahaya


4LIFE TRANSFER FACTOR
Terpaku pada permainan yang ganjil
Seperti hasil study di atas, gunakan transfer factor untuk terapi autis. semakin cepat pasien autis itu
Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata) diberikan transfer factor, semakin cepat dia sembuh.
Dr.David Markowitz, seorang dokter spesialis anak melakukan penelitian selama 12 bulan terhadap
Tidak mau dipeluk transfer factor menemukan dari 88 anak yang mengkonsumsi transfer factor 2 cap per hari selama 8
bulan, didapatkan 74% penurunan jumlah penderita penyakit,dan 84% penurunan dalam penggunaan
Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli antibiotic pada anak-anak yang sakit.yang terpenting bahwa tidak ditemukan adanya efek samping
pada anak-anak, Dr. David mengindikasikan terjadi penghematan lebih US$25.000 oleh group yang
Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, -lebih senang mengkonsumsi transfer factor dalam hal perawatan rumah-sakit, kunjungan dokter dan biaya
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk pengobatan. Mengenai keamanan
transfer factor bisa pelajari dari artikel-artikel di blog ini
Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas

Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau
mengepak-ngepakkan lengannya)

Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara
By : Dr Kurt Woeller
yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang
berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis
Saya ingin menutupi ada perbedaan antara gluten sensitivitas dan penyakit Celiac. The gluten dan
tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, kasein diet bebas dianggap sebagai makanan utama bagi sebagian besar anak-anak dengan autism
bukan sebagai saya). sebagai cara untuk mengurangi inflamasi protein ditemukan dalam gluten. Gluten adalah sebuah
komponen gandum dan kasein ditemukan dalam produk susu. Makanan ini juga dapat menimbulkan
Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri. masalah bagi anak-anak dengan Autism karena obat seperti efek dari peptida. Peptida dapat
mempengaruhi kimia otak negatif dan mereka adalah rantai asam amino yang kecil.
Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat
menyusun balok) Orang yang sensitif terhadap gluten mengalami masalah toleransi yang gluten gandum protein dalam
produk. Penyakit celiac adalah kelainan genetik di mana orang tidak memiliki kemampuan untuk
Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak autis biasanya pemecahan protein ditemukan dalam gandum, salah satu disebut gluten dan lain disebut gliadin. Orang
berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya. dengan penyakit Celiac kekurangan enzim yang diperlukan untuk memecahkan protein inflamasi ini ke
dalam saluran pencernaan. Paparan ini dapat memakai protein inflamasi di lapisan permukaan saluran
pencernaan sebagai akibat dari autoimun yang diciptakan. Jadi orang yang menderita penyakit Celiac
25
semua memiliki kepekaan gluten tetapi tidak semua orang yang sensitif terhadap gluten memiliki
penyakit Celiac.

Pengujian untuk intoleransi gluten dan penyakit Celiac bisa sangat rumit. Untuk mengidentifikasi
kepekaan Anda dapat melakukan IgG profil kepekaan terhadap makanan dan mencari reaksi gluten,
gliadin dan bahkan ke seluruh gandum kompleks. Untuk menguji Celiac jauh lebih mendalam. Anda
dapat mencari IgG dan IgA reaksi gliadin dan Anda dapat melakukan tes kekebalan IgA untuk sesuatu
yang disebut transglutaminase. reticulin antibodi juga dapat dinilai. Untuk mendapatkan diagnosis
konklusif Celiac, beberapa gastrointestinal dokter akan melakukan pengujian yang lebih invasif
mencakup lingkup ke dalam sistem usus untuk mendapatkan biopsi dari beberapa daerah.

Ini bisa menilai perubahan seluler yang konstan dengan Celiac. Anda dapat melihat bagaimana
pengujian jauh lebih mendalam untuk penyakit Celiac hanya melawan intoleransi gluten. Perawatan
untuk kedua gangguan adalah sama, hindari produk dengan gluten. Jadi mudah-mudahan ini akan
menjelaskan perbedaan antara gluten sensitivitas dan penyakit Celiac. Dengan anak-anak di spektrum,
kami menyarankan penghapusan gluten karena kami mengerti manfaat, bukan hanya untuk sistem
pencernaan, tetapi juga untuk kognisi juga.

Autisme sebenarnya bisa diobati! Biomedical autism pengobatan dan terapi telah mengakibatkan
banyak anak-anak memperbaiki, atau bahkan bahkan kehilangan gangguan spektrum autisme-
diagnosis. Untuk banyak lebih bebas intervensi biomedis autisme informasi dan video dari Dr Woeller,
pergi ke [http://www.AutismRecoveryTreatment.com] http://www.AutismRecoveryTreatment.com.

Dr Kurt Woeller adalah spesialis Intervensi biomedis autisme, dengan praktik pribadi di California
Selatan selama lebih dari 10 tahun. Dia telah membantu anak sembuh dari autis, ADD, ADHD, dan
gangguan lain, dan memiliki informasi yang Anda butuhkan untuk membantu anak Anda. Download
nya gratis ebook di [http://www.AutismActionPlan.org] http://www.AutismActionPlan.org.

Pasal Sumber: [http://EzineArticles.com/?Autism-Treatment- --The-Difference-Between-Gluten-


Sensitivity-and-Celiacs&id=3653778]Autism Treatment - Perbedaan Antara perekat Sensitivitas dan
Celiacs

sumber: Pengobatan Autis http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-


health/1969562-pengobatan-autis/#ixzz1HzEbmsCD

26

Anda mungkin juga menyukai