Anda di halaman 1dari 1

HIDUP DALAM MATI

Aku dapat melihat bintang dengan tenag

Menatap bulan purba di langit yang memancar

Mendengar nyanyian yang merdu dari kesenyapanku

Bebisik dengan angin di celah jendela kamar

Mengenang tanah leluhur yang menjadi pemicu,

bangkitnya jiwaku yang tengelam dalam lumpur

Ketika kematian datang pada kota yang ramai

Aku melihat bayangku bergerak kemana-kemana

Menikam habis ketakutan yang bermain di hatiku

Mencium wangi dupa pada dupa yang tak nyala

Wahai engkau yang berbicara dalam kegelapan

Aku mencintaimu lebih dari ombak samudra,

yang terus mencumbu bibir pantai yang menghitam

Wahai engkau yang tanguh di bawa keheningan

Teruslah hidup dalam hasra-hasrat gemeretak

Wahai engkau yang terus mempertanyakan takdir

Aku mencintaimu dalam kelaparanku akan tenang

Wahai engkau yang hidup dalam matiku

Aku mencintaimu dengan doa-doa yang lahir darimu

Malang, 21 Oktober 2017

Ateng

Anda mungkin juga menyukai