Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya
dengan semua usaha untuk memajukan kesejahteraan. Uraian tentang
keperawatan yang baik harus dilakukan oleh seseorang perawat dengan sendirinya
harus dimulai perawat itu sendiri.
Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau mencakup segala
sesuatu tentang diri individu itu sendiri yang tepatnya didalam dirinya, yaitu
interpersonal, dan ini mengarah pada kejiwaan seseorang.ini lah model konsep
teori yang dijadikan acuan perawat untuk melakukan tindakan keperawatan.
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi
kecemasan didalam diri individu.
Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahn didalam hidup
mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan
permasalahan yang akan berakibat fatal yang tentunya akan mengganggu
kehidupan orang yang mengalami permasalahan interpersonal ini. untuk itu
diperlukan peran perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk membantu pasien
mengatasi masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis
mengangkat model konseputual jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini
erat sekali dengan teori Hildegard E. Peplau. sehingga perawat memiliki
gambaran untuk melakukan tindakan keperawatan yang tepat.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar

1
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit sumberkesulitan dan proses interpersonal.
1.2 Rumusan masalah

Bagaimanakah Model keperawatan Menurut para ahli?


1.2 Tujuan
Untuk mengetahui model keperawatan dari para ahli

2
3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Model Keperawatan Menurut Para Ahli

No MODEL PENEKAN
KONSEP AN PANDANGAN
KEPERAWAT TENTANG
ANMENURUT TEORI
PARA AHLI
1. VIRGINIA Virginia Menurut Virginia Henderson Keperawatan adalah
HENDERSON, Henderson suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong
1978 lebih klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
menekanka pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
n pada kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian
Perawat pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh
sebagai atau meninggal dengan tenang.
partner Disini Virginia lebih fokus kepada perawat
penolong sebagai mitra atau patner penolong dari pasien .
pasien, Ia berpendapat bahwasanya peranan perawat adalah
Focus membantu individu sehat sakit dengan suatu cara
perawat penambah atau pelengkap (supplementary atau
adalah emplementary).
menolong Tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
pasien dan Henderson adalah untuk bekerja secara mandiri
keluarga. dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan
membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin.

Konsep Utama Teori Virginia Henderson

4
a. MANUSIA
Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang
diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas
normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat
serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang
bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam
mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut atau pendapat
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang
mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai
kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa
penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta

5
menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di
atas dapat diklasifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen komponen
kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan
spiritual.
b. KEPERAWATAN
Menurut Henderson, perawat mempunyai
fungsi yang unik yaitu untuk membantu
individu baik dalam keadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawat berdasarkan kebutuhan
dasar manusia (14 kebutuhan dasar manusia).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus
memiliki pengetahuan biologis maupun sosio.
c. KESEHATAN
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar
seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting dari
pada mengobati penyakit. Untuk mencapai
kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan
saling ketergantungan. Individu akan meraih
atau mempertahankan kesehatan bila mereka
memiliki kekuatan, kehendak serta
pengetahuan yang cukup.
d. LINGKUNGAN
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

6
terkait dengan aspek lingkungan.
1. Individu yang sehat mampu mengontrol
lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
2. Perawat harus mampu melindungi pasien
dari cedera mekanis.
3. Perawat harus memiliki pengetahuan
tentang keamanan lingkungan.
4. Dokter menggunakan hasil observasi dan
penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5. Perawat harus meminimalkan peluang
terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan
pemeliharaannya.
6. Perawat harus tahu tentang kebiasaan
sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
e. Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut
Henderson
1. Fungsi unik perawat.
2. Upaya pasien ke arah kemandirian.
3. Asuhan keperawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia.
4. Perencanaan yang akan diberikan

2 DOROTHEA TEORI Menurut Orem Keperawatan adalah sebuah


OREM 1978 SELF pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk
CARE menolong orang secara keseluruhan ketika mereka

7
(Perawatan atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan
Diri ) mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada
merekaPandangan
Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan
ditujukan kepada kebutuhan individu dalam
melakukan tindakan keperawatan mandiri serta
mengatur dalam kebutuhannya.
Keyakinan Orems tentang empat konsep utama
keperawatan adalah :
a. Klien : Individu atau kelompok yang tidak
mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan
sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau
coping dan efeknya.
b. Sehat : Kemampuan individu atau kelompok
memenuhi tuntutan self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas struktural fungsi dan
perkembangan.
c. Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak
dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi
tidak spesifik.
d. Keperawatan : Pelayanan yang dengan
sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam
mempertahankan seft care yang mencakup
integrias struktural, fungsi dan

8
perkembangan.
Tiga kategori self care
Model Orems, meyebutkan ada beberapa
kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai
keperluan self care (sefl care requisite), yaitu :
a. Universal self care requisite : Keperluan
self care universal ada pada setiap manusia
dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan
proses kehidupan, biasanya mengacu pada
kebutuhan dasar manusia. Universal self care
requisite yang dimaksudkan adalah :
1. Pemeliharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliharaan kecukupan intake makanan
4. Pemeliharaan keseimbangan antara
aktivitas dan istirahat
5. Pemeliharaan keseimbangan antara solitut
dan interaksi sosial
6. Mencegah ancaman kehidupan manusia,
fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan
manusia.
7. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan
proses-proses eleminasi dan exrement.
8. Meningkatkan fungsi human fungtioning
dan perkembangan kedalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang,
keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.

9
b. Developmental self care requisite : terjadi
berhubungan dengan tingkat perkembangan
individu dan lingkungan dimana tempat
mereka tinggal, yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus
kehidupan.
c. Health Deviation self care requisite : timbul
karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan-kebutuhan yang
menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan
perubahan dalam perilaku self care.
3 IMOGENE Menurut king Keperawatan adalah suatu profesi yang
kerangka
KING 1971 memberikan bantuan pada individu dan kelompok
terbuka(inte
untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
raksi dan
derajat kesehatan dengan memperhatikan,
transaksi
memikirkan, menghubungkan, menentukan dan
dimana
melakukan tindakan perawatan sehingga individu
perawat dan
atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi
klien
keperawatan.
berbagi
King mengembangkan konsep kerangka terbuka,
informasi)
yakni interaksi dan transaksi dimana perawat dan
klien berbagi informasi. Hal ini didasari oleh Asuhan
keperawatan berfokus pada manusia termasuk
berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan
seseorango
Menurut King, tujuan pemberian asuhan keperawatan
dapat dicapai jika perawat dan pasien saling bekerja
sama dalam mengidentifikasi masalah serta

10
menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.
King mempunyai asumsi dasar terhadap
kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya ( Human Being) sebagai sistem terbuka
yang secarakonsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia
seutuhnya ( Human Being) meliputi sosial, perasaan,
rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan
orientasi pada waktu.

1. Persepsi dari perawat dan klien


mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari
perawat dan klienmempengaruhi interaksi
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui
tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan.
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung
jawab terhadap pertukaran informasi.
6. Individu mempunyai hak untuk menerima
atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan
dari penerima pelayanan kesehatan dapat
berbeda.

Asumsi utama imogne king yaitu :

1. Keperawatan : Keperawatan merupakan suatu


proses interaksi antara klien dan perawatyang

11
selama pengkajian , pembuatan tujuan, dan
menjalankannya, terjaditransaksi dan tujuan
dicapai.
2. Klien : King mengatakan bahwa klien adalah
individu (sistem personal) ataukelompok
(sistem interpersonal) yang tidak mampu
mengatasi peristiwaatau masalah kesehatan
ketika berinteraksi dengan lingkungan.
3. Kesehatan : Menurut King, Kesehatan adalah
kemampuan individu untuk
melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari
dalam peran sosial yang lazim; suatu
pengalaman hidup yang dinamis dalam
penyesuaian terus-menerusterhadap stresor
lingkungan melalui penggunaan sumber-
sumber yangoptimum.
4. Lingkungan : King menyatakan, lingkungan
merupakan setiap sistem sosial
dalammasyarakat ; sistem sosial adalah
kekuatan dinamis yang memengaruhi perilaku
sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan,
seperti rumah sakit,klinik, lembaga
komunitas, dan industri.

Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik


Keperawatan

Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien


dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada model ini
adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan

12
yang akan dicapai, mengambil keputusan, dan
interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini
sangat penting pada kolaborasi antara tenaga
kesehatan professional.Teori ini juga dapat
digunakan pada individu, keluarga, atau kelompok
dengan penekanan pada psikologi, sosialkultural, dan
konsep interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori
King dalam praktik klinik adalah (Meleis, 1997) :

1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan


pada otak.
2. Klien dengan penyakit ginjal.
3. Caring dalam keluarga.
4. Penyelesaian masalah memfasilitasi
pengembangan kesehatan lingkungankerja.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat.
6. Pelayanan keperawatan psikiatri.
7. Caring untuk klien pingsan atau tidak sadar.
8. Caring untuk klien dewasa dengan diabetes.
9. Kerangka kerja untuk mengatur perawatan.

4 BETTY Pencegahan Menurut Betty Newman Keperawatan adalah suatu


NEWMAN, terhadap profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh
1989 stress factor-faktor yang mempengaruhi respon individu
terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan
ekstra personal.

13
Menurut newman focus perawat adalah untuk
mencegah terjadinya setres pada pasien.
Newman juga berpendapat bahwa asuhan
keperawatan dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor.
Ada tiga fase pense pencegahan yakni
Primary = mengidentifikasi dan mencegah reaksi
tubuh terhadap setres.
Secondary = menghilangkan atau mengurangi gejala
penyakit atau reaksi tubuh terhadap setresor.
Tertiary = pengobatan rutin dan teratur serta
pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi
dari suatu penyakit.
Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman
adalah konsep Healt care system yaitu model
konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress
dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan dnegan
sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty
Newman mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistic dan
pendekatan system terbuka.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk
melakukan pendekatan yang termasuk dalam konsep
mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi

14
sekitar pandangan Neuman tentang tekanan
yaitu :
Intar Personal : Secara individu atau
perorangan.
Inter Personal : Antara individu yang
satu dengan yang lain
Ekstra Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan
aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi
tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu
untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan
akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh
tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari
reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan

15
b. Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
c. Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari
sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial cultural
d. Perkembangan individu

5 CALISTA ROY Roy Menurut Roy Keperawatan adalah sebagai ilmu


1976 menggamba pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan
rkan metode yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit
adaptasi atau yang kurang sehat.
dalam Menurut Roy Seseorang dikatakan sehat jika mampu
keperawata berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis,
n. psikologis dan social.
Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar
fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua
bagian, model fungsi fisiologis tingkat dasar yang
terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan
proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap

16
oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi,
pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984
dalam Roy 1991).
2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan
asimilasi makanan untuk mempertahankan
fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan
mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky,
1984 dalam Roy 1991).
3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari
metabolisme dari instestinal dan ginjal. (
Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan
keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat
yang digunakan untuk mengoptimalkan
fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan
memulihkan semua komponen-komponen
tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).
5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens
tubuh termasuk proses imunitas dan struktur
integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana
hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari
infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato,
1984 dalam Roy 1991).
6. The sense / perasaan : Penglihatan,
pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungan . Sensasi nyeri penting
dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.(
Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).

17
7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan
dan elektrolit di dalamnya termasuk air,
elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel
dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif
fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984,
dalam Roy 1991).
8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-
hubungan neurologis merupakan bagian
integral dari regulator koping mekanisme
seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk
mengendalikan dan mengkoordinasi
pergerakan tubuh, kesadaran dan proses
emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984
dalam Roy, 1991).
9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah
pengeluaran horman sesuai dengan fungsi
neurologis, untuk menyatukan dan
mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas
endokrin mempunyai peran yang signifikan
dalam respon stress dan merupakan dari
regulator koping mekanisme ( Howard &
Valentine dalam Roy,1991).

6 MARTA E. Konsep Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha


ROGERS Manusia E. Rogers dikenal dengan nama konsep manusia
Sebagai sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan
Unit teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia

18
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki
merupakan sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses
satu kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu
kesatuan berinteraksi dengan lingkungan yang saling
yang utuh. mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses
kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri.
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal
usul manusia dan alam semesta seperti Anropologi,
Sosiologi, Agama, Pilosofi, perkebangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia secara utuh. Ilmu Keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari Manusia, Alam dan
Perkembagan Manusia secara langsung.

PRINSIP PRINSIP HEMODINAMIKA


Teori menyatakan bahwa dalam
keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika
untuk melayani manusia, yaitu :
:
1. Integritas (Integrality), adalah proses
berhubungan dengan yang menguntungkan
antar manusia dan ingkungannya secara
berkesinambngan.
2. Resonansi ( Resonancy), prinsip ini
membicarakan tentang alam dan perubahan
yang terjadi antar manusia dan
lingkungannya. Resonansi dapat dijelaskan

19
sebagai suatu pola pola gelombang yang
itunjukan dengan perubahan perubahan
dari frekuens terendah keprekuensi yang
lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa
keadaan alami dan hubungan manusia dan
lingkungan adalah berkesinambungan,
inovatif, ditunjukkan denganpeningkatan
jenis pola pola perilaku manusia dan
lingkugan yang menimbulkan
kesinambungan, menguntungkan,
merupakan interaksi yang simultan antara
manuia dan lingkungan bukan menyataan
ritmitasi.
Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers
Dengan Praktik Keperawatan
1. Pemberian kewenangan penuh dalam
hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang
wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti
lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses
keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam
hidup

20
7 JEAN pengetahuan Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan
WATSON manusia dan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan

(TEORI merawat merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini


manusia
WATSON) didasari pada unsure teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan
eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri.
Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson

Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah


sebagai berikut:

1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan


diperaktikkan secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya
factor carative yang menghasilkan kepuasan
pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat
meningkatkan kesehatan dan perkembangan

21
individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya
menerima seseorang sebagaimana mereka
sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin
terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah
sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan member
keleluasaan bagi seseorang untuk memilih
kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam
waktu yang telah ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat
healthgenic (menyehatkan) daripada curing
(mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

Grand theory menurut Jean Watson

a. Carrative Factor

Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor


adalah:

1. Membentuk sistem nilai humanistic-


alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-
hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri
sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling
bantu (helping-trust).

22
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah
yang sistemantis dalam pengambilan
keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar
interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung,
melindungi, dan memeperbaiki mental,
sosialkultural, dan spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan
eksistensial-fenomenologis

b. Transpersonal Caring Relationship

Menurut Watson (1999), Transpersonal caring


relationship berkarakteristikkan hubungan khusus
manusia yang tergantung pada moral perawat yang
berkomitmen, melindungi, dan meningkatkan
martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi
dari dirinya. Perawat merawat dengan kesadaran
yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan
menghargai spiritual, oleh karena itu tidak
memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.

c. Caring Occation Moment

Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah


kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat

23
perawat dan orang lain datang pada saat human
caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan
fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan
secara bersama datang dalam moment interaksi
human to human

Paradigma Keperawatan Menurut Watson

1. Keperawatan

Keperawatan adalah penerapan art dan human


science melalui transaksi transpersonal caring untuk
membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,
jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-
control, self-care, dan selfhealing.

2. Klien

Klien adalah individu atau kelompok yang


mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga,
yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk
meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan
dan selfdetermination.

3. Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan


didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan
orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

24
4. Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal


caring terjadi antara klien dan perawat.

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan


kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:

1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu


kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan
oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical
needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman,
seksualitas.
3. Higher order needs (psychosocial needs)
,yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan
beraffiliasi.
4. Higher order needs (intrapersonali needs),
yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

8 JEAN Teori Menurut Orlando Keperawatan berlandaskan teori


ORLANDO hubungan hubungan interpersonal yang menitikberatkan pada
1961 interpersona sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal
l yang yang mengisyaratkan adanya kebutuhan dan cara-
menitikbera cara memenuhi kebutuhan.
tkan pada Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka
sifat unik kerja untuk perawat professional yang mengandung 3

25
individu elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan
atau klien keperawatan , mengubah situasi perawat setelah
dalam perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat
ekspresi mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat
verbal yang kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau
mengisyarat berkolaborasi untuk memberikan pelayanan
kan adanya kesehatan.
kebutuhan Teori Orlando mendeskripsikan model
dan cara- keperawatannya sebagai pengembangan dari lima
cara faktor konsep yang berhubungan yaitu:
memenuhi 1. Fungsi dari keperawatan yang professional
kebutuhan. 2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien
selama proses keperawatan
3. Respon langsung atau respon internal yang
diberikan oleh perawat
4. Disipilin dari proses keperawatan
5. Improvisasi dalam melakukan proses
keperawatan

9 Florence Nigtingale Florence merupakan salah satu pendiri yang


Nigtingale 1895 memposisik meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang
an melalui filosofi keperawatan yaitu dengan
lingkungan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
adalah kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
sebagai pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit
focus yang dikenal teori lingkungannya.
asuhan
Model konsep Florence Nigtingale memposisikan
keperawata
lingkungan adalah sebagai focus asuhan
n
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami

26
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih di
orientasikan pada yang adequate, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi
lain.

Model konseptual keperawatan menurut Florense


Nightingale:

1. Definisi keperawatan adalah profesi untuk


wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam
pembangunan kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa
keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang
memerlukan pendidikan formal untuk
merawat orang yang sakit.
2. Tujuan tindakan keperawatan adalah
memelihara, mencegah infeksi, dan cedera,
memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan
3. Alasan tindakan keperawatan yakni
menempatkan manusia pada kondisi yang
terbaik secara alami untuk menyembuhkan
atau meningkatkan kesehatan serta mencegah

27
penyakit dan luka.
4. Konsep individu adalah merupakan kesatuan
fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
5. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari
penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
6. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal
yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya
seseorang.

Hubungan Teori Florence Nightingale

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan


konsep keperawatan :

a. Individu / manusia : Memiliki


kemampuan besar untuk perbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar
individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar
untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
d. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, fokus pada

28
ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan


proses keperawatan

a. Pengkajian / pengumpulan data


Data pengkajian Florence N lebih menitik
beratkan pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan
lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu
dengan lingkungan misalnya :

1) Kurangnya informasi tentang


kebersihan lingkungan
2) Ventilasi
3) Pembuangan sampah
4) Pencemaran lingkungan
5) Komunikasi sosial, dll
6) Diagnosa keperawatan.
d. Berrbagai maslah klien yang
berhubungan dengan lingkungan
antara lain:
1) Faktor lingkungan yang

29
berpengaruh terhadap
efektivitas asuhan.
2) Penyesuaian terhadap
lingkungan.
3) Pengaruh stressor lingkungan
terhadap efektivitas asuhan.
e. Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang
baik yang mempengaruhi kehidupan,
perrtumbuhan dan perkembangan
individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan
individu.

10 Hildegard E. Hubungan Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan


Peplau inter oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
personal memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.
Peran Perawat

1. Pendidik

Perawat sebagai pendidik yaitu perawat memberikan

30
penyuluhan-penyuluhan kepada klien yang berada
dibawah tanggung jawabnya dan juga sebagai contoh
dalam lingkungan tempat tinggal

2. Nara Sumber

Peran perawat sebagai nara sumber yaitu perawat


memberikan informasi-informasi yang lengkap yang
dibutuhkan oleh pasien. Baik informasi mengenai
administrasi rumah sakit maupun tindakan medis
yang akan dijalani oleh pasien

3. Penasehat

Peran perawat sebagai penasehat yaitu perawat


memberikan nasehat-nasehat kepada pasien
utamanya yang telah merasa berputus asa dengan
keadaannya. Sehingga pasien ini memiliki kembali
semangat hidup dan harapan untuk sembuh

4. Pemimpin

Peran sebagai pemimpin yaitu perawat yang berperan


sebagai ketua dalam suatu tim kerja perawat. Yang
mengatur tugas perawat-perawat yang masuk dalam
timnya

5. Ahli teknik

Peran perawat sebagai ahli teknik yaitu bertugas


untuk memperbaiki alat-alat keperawatan yang rusak

31
6. Pengganti

Peran perawat sebagai pengganti maksudnya perawat


bertugas mengganti jika saja ada perawat yang tidak
bisa melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal

Hubungan Fase-Fase Peplau Dengan Proses


Keperawatan
1. Pengkajian
OrientasiPerawat dan pasien sebagai orang
yang asing, pertemuan diawali oleh pasien
yang mengekspresikan perasaan butuh,
bekerja sama mengenali dan menentukan
masalah
2. Diagnosa Keperawatan
Pasien menjelaskan perasaan butuh
3. Perencanaan
Identifikasi. Meletakkan tujuan yang
interpendent, pasien mempunyai perasaan
memiliki dan merespons secara selektif untuk
memenuhi kebutuhannya
4. Implementasi
Eksploitasi. Pasien secara selektif mencari
siapa yang dapat memberi inisiatif oleh
pasien
5. Evaluasi
Resolusi. Terjadi setelah fase-fase yang lain
sukses secara lengkap kemudian dilakukan
pengakhiran hubungan

32
33
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi
organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap
apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga
dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan. Ada beberapa yang mempengaruhi teori keperawatan yaitu,
filosofi Nightingale, kebudayaan, pendidikan, dan ilmu keperawatan.
3.2 Saran
Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik cara penulisan ataupun penyusunanya. Oleh karena itu
kami, mohon maaf dan sangat mengharapkan masukan yang sifatnya
membangun demi untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini, semua mahasiswa dan mahasiswi
khususnya Stikes Yarsi Mataram dapat memahami tentang konsep dasar
penyakit pada pasien dengan dermatitis kontak dan mampu mengaplikasikan
asuhan keperawatan pada dermatitis kontak.

34
DAFTAR PUSTAKA

M. Gaie Rubenfeld dan Barbara K. Scheffer.2010.Berpikir kritis untuk


perawat ,Strategi berbasis kompetensi. Jakarta: EGC. 50.51
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses
& Praktik. Jakarta: EGC. Hlm130,137
R. Siti Maryam, S.Kp, Ns. Santu Setiawati, S.Kep, Ns. Mia Fatma Ekasari, S.
Kep, 2008. Berpikir Kritis dalam Proses Keperawatan. Jakarta :EGC. Hlm 6,7
Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal-Bedah, Brunner & suddarth. Jakarta: EGC.30,31

35

Anda mungkin juga menyukai