Anda di halaman 1dari 1

Jenis-Jenis Apresiasi Drama

a) Apresiasi langsung

Berhadapan atau interaksi secara langsung dengan karya sastra drama baik dalam bentuk teks
tertulis maupun dalam bentuk pementasan.

b) Apresiasi drama tidak langsung

Ketika belajar teori drama, sejarah drama, kritik drama. Baik dalam sekolah, kuliah maupun belajar
sendiri melalui buku maupun surat kabar dan majalah sastra.

Dari sisi sifat:

1. Bersifat reseftif: menerima,ketika membaca naskah drama sudah melakukan apresiasi karena
sudah mengenal. Menerima pengalaman batin naskah drama.

2. Produktif: menghasilkan karya kreatif baik dalam bentuk teks maupun pementasan. Pada
awalnya drama berupa teks. Akhirnya berkembang kepementasan. Membuat teks drama berarti
sudah mengapresiasi.

7. Tingkatan Apresiasi

Disick (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 45) menyebutkan bahwa apresiasi berhubungan dengan
sikap dan nilai. Beliau juga menyebutkan adanya empat tingkatan apresiasi, yaitu sebagai berikut:

a) Tingkatmenggemari

Seseorang yang baru sampai pada tingkat menggemari, keterlibatan batinnya belum kuat. Dia baru
terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan drama. Jika ada drama dia akan senang membaca.
Jika ada acara pembacaan drama, secara langsung atau berupa siaran tunda di televisi, ia akan
menyediakan waktu untuk menontonnya.

b) Tingkatmenikmati

Keterlibatan batin pembaca terhadap drama sudah semakin mendalam. Pemirsa akan ikut sedih,
terharu, bahagia, dan sebagainya ketika melihat drama mampu menikmati keindahan yang ada
dalam drama itu secara kritis.

c) Tingkatmereaksi

Sikap kritis terhadap drama lebih menonjol karena ia telah mampu menafsirkan dan mampu menilai
baik-buruknya sebuah drama. Penafsiran drama mampu menyatakan pemahaman drama dan
menunjukkan di mana letak pemahaman tersebut. Demikian juga, jika seseorang dalam
mengapresiasi dapat menyatakan kekurangan suatu drama, orang tersebut akan mampu
menunjukkan di mana letak kekurangan tersebut.

d) Tingkatproduktif

Apresiator drama mampu menghasilkan, mengkritik, dan membuat resensi terhadap sebuah drama
secara tertulis. Dengan kata lain, ada produk yang dihasilkan oleh seseorang yang berkaitan dengan
drama.

8. Cara mengapresiasi Sastra

a) Apresiasi Sastra Secara Reseptif

Dalam apresiasi sastra, drama dapat diapresiasikan secara reseptif. Apresiasi drama secara reseptif
dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan pementasan drama

b) Apresiasi Sastra Secara Produktif

Dalam apresiasi sastra, drama dapat diapresiasikan secara produktif. Apresiasi drama secara
produktif dapat dilakukan dengan cara membuat naskah drama.

Anda mungkin juga menyukai