Anda di halaman 1dari 10

PRAPLANNING PELAKSANAAN SOSIO DRAMA

PADA LANSIA DI PSTW WANASRAYA DENPASAR TANGGAL 21


OKTOBER 2017

OLEH

KELOMPOK IIa

1. I Gusti Ayu Diah Restiyana Putri (1302115003)


2. Ida Ayu Made Juliantari (1302115006)
3. I Made Sugiartha (1502116006)
4. Ida Ayu ari Wahyuni Dewi (1502116007)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

A. LATAR BELAKANG
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah
mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya
kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua
yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui beberapa tahap yaitu,
kelemahan (impairment), keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan
(disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses
kemunduran.
Transisi demografi pada kelompok lansia terkait dengan status kesehatan lansia yang
lebih terjamin, sehingga usia harapan hidup lansia lebih tinggi dibanding masa-masa
sebelumnya . Pertambahan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990 2025,
tergolong tercepat di dunia . Pada tahun 2002, jumlah lansia di Indonesia berjumlah 16 juta dan
diproyeksikan akan bertambah menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37 %
penduduk dan ini merupakan peringkat keempat dunia, di bawah Cina, India dan Amerika
Serikat. Sedangkan umur harapan hidup berdasarkan sensus BPS tahun 1998 masing-masing
untuk pria 63 tahun dan perempuan 67 tahun. Angka di atas berbeda dengan kajian WHO
(1999), dimana usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata adalah 59,7 tahun dan menempati
urutan ke-103 dunia.
Data statistik tersebut mengisyaratkan pentingnya pengembangan keperawatan gerontik
di Indonesia. Walaupun secara historis, jauh sebelum keperawatan gerontik berkembang
menjadi sebuah spesialisasi pada dasarnya keperawatan memiliki peran yang besar terhadap
pemberian pelayanan keperawatan bagi lansia. Fokus asuhan keperawatan pada lansia
ditujukan pada dua kelompok lansia, yaitu (1) lansia yang sehat dan produktif, dan (2) lansia
yang memiliki kerentanan tubuh dengan ditandai kondisi fisik yang mulai melemah, sakit-
sakitan, dan daya pikir menurun. Pemberian asuhan keperawatan bagi kedua kelompok tersebut
bertujuan untuk memenuhi harapan-harapan yang diinginkan oleh lansia yaitu memiliki
kualitas hidup yang lebih baik dan produktif dalam tiga dimensi, yaitu fisik, fungsional, dan
kognitif. Berbagai penelitian melaporkan bahwa peningkatan kualitas ketiga dimensi tersebut
dapat meningkatkan harapan hidup lansia yang lebih sehat.
Dari hasil Pengamatan di PSTW Wanasraya banyak lansia yang merasa tidak
diperhatikan ketika lansia lain dibantu oleh petugas kesehatan. Hal ini memicu kecemburuan
sosial antar lansia dan berisiko untuk mengalami gangguan secara psikologis. Dari kondisi
tersebut mahasiswa PSIK Universitas Udayana akan berusaha berperan dalam upaya
meningkatkan kesehatannya dengan dilakukannya sosio drama yang menggambarkan
pentingnya berfikir positif dalam segala hal sehingga dapat hidup sehat secara fisik dan mental

B. JUDUL
Cemburu sosial
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan sosiodrama, diharapkan lansia dapat hidup sehat secara mental.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pementasan sosiodrama tentang Cemburu Sosial diharapkan Lansia
dapat :
a. Menyebutkan pengertian sehat secara fisik dan mental
b. Mengetahui ciri ciri lansia yang sehat secara fisik dan mental.
c. Mengetahui keuntungan berfikir positif.
d. Mengetahui kerugian berfikir negatif.
e. Mengajak para lansia lainnya untuk selalu berfikir positif untuk meningkatkan
kesehatan khususnya kesehatan mental.

D. WAKTU
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Oktober 2017
Pukul : 09.00-09.30 WITA (durasi 30 menit)

E. TEMPAT
PSTW Wanasraya Denpasar
F. SETTING TEMPAT
Sosiodrama akan dimainkan di ruangan yang ada di PSTW Wanasraya Denpasar yang
menggambarkan seorang lansia yang cemburu saat lansia lain dibantu dalam melakukan
aktifitas oleh Petugas.
Denah:

= panggung = tempat duduk


Ketengan gambar : Mahasiswa akan memainkan drama pada panggung di depan tempat
duduk dan semua lansia akan memperhatikan pada tempat duduk yang sudah tersedia.

G. SASARAN
1. Peserta : Para lansia yang ada di PSTW Wanasraya Denpasar
2. Jumlah : 25 orang

H. METODE
Pementasan Sosio Drama akan ditampilkan dalam bentuk opera dimana salah satu
mahasiwa berperan sebagai narator yang akan membawakan alur cerita dan mahasiswa
lainya akan berperan sesuai alur cerita yang dibawakan narator.

I. MEDIA
Microphone
Speaker
Kebaya
Kamen
Tensimeter
Seragam perawat
Make up

J. PEMBAGIAN PERAN
Narator : I Made Sugiartha
Lansia 1 : Ida Ayu Ari Wahyuni Dewi
Lansia 2 : Ida Ayu mada Juliantari
Perewat : I Gusti Ayu Diah Restiyana Putri
Dokumentasi : I Made Sugiartha

K. RENCANA PELAKSANAAN
1. Persiapan
Persiapan pemain :
Pemeran atau pemain tiap lakon dalam drama tersebut diberi pengarahan tentang garis
besar cerita dari sosio drama tersebut. Pemain juga diberi naskah masing-masing
peran dan diharapkan dapat mengimprovisasi peran masing-masing.
Persiapan alat :
Peran dibuat semirip mungkin dengan aslinya, seperti petugas yang menggunakan
pakaian petugas, serta peran nenek-nenek yang menggunakan pakaian serta asesoris
yang sesuai.

2. Proses
Pementasan Sosio Drama ini akan dipentaskan oleh semua anggota kelompok IIa,
mahasiswa Program profesi Ner PSIK FK UNUD, yang dilakukan di hadapan mahasiswa
PSIK FK UNUD lainnya, para lansia yang ada PSTW Wanasraya Denpasar dan
pembimbing akademik dari PSIK FK UNUD.

3. Evaluasi
a) Evaluasi Persiapan
Adanya pre planning sosiodrama dengan judul Cemburu Sosial
Adanya kesepakatan dengan lansia tentang perencanaan waktu dan tempat untuk
pelaksanaan sosio drama.
Adanya media dan materi pendidikan tentang Kesehatan mental lansia
b) Evaluasi Proses
Lansia antusias dan tertarik dalam menyaksikan sosio drama tentang Cemburu
Sosial
Lansia berperan aktif dalam mengikuti pelaksanaan sosio drama Posyandu Lansia
c) Evaluasi Hasil
Ada 1 peserta yang dipilih secara acak dapat menyebutkan pengertian sehat secara
fisik dan mental.
Ada 1 peserta yang dipilih secara acak dapat menyebutkan ciri-ciri lansia yangsehat
secara fisik dan mental.
Ada 1 peserta yang dipilih secara acak dapat menyebutkan keuntungan berfikir
positif.
Ada 1 peserta yang dipilih secara acak dapat menyebutkan kerugian berfikir
negatif.
Ada 1 peserta yang dipilih secara acak dapat mengajak para lansia lainnya untuk
selalu berfikir positif agar sehat secara mental.
Denpasar, 19 Oktober 2017

Ketua Kelompok Penanggung Jawab Kegiatan

I Made Sugiartha Ida Ayu Ari Wahyuni Dewi


NIM. 1502116006 NIM. 1502116007

Mengetahui
Pembimbing Akademik

Ns. Ni Luh Putu Eva Yanti, M.Kep. Sp. Kep. Kom


NIP. 19850613 201404 2 002
SOSIO DRAMA
CEMBURU SOSIAL

Chapter 1
Suatu hari saat seorang perawat melakukan pelayanan kesehatan pada lansia di PSTW
Wanasraya Denpasar, seorang lansia berbisik pada lansia lainnya .
Lansia 1 : Dadong putu , cingakin je to perawate, tiap mai dadong nyoman dogen
runguange
Lansia 2 : Oh nak dadong nyoman gelem kencing manis ye, dadosne sesai perawate
ngecek darahne dadong nyoman. Tyang wawu ampun tensine sareng perawate,
oraange luung kone tensine.men dadong sari sampun tensine wawu?
Lansia 1 : Sampun dadong putu, orange luung masi tensin tyange. Dadong nyoman to
manying , sesai ngaku gelem, nyen sing be ngudiang ngudiang. Aget sajan
nasibne dadong nyoman, panak lan ponakan sai nengokin, perawat nyayangang,
megenepan ayahine. Men ade bantuan pasti be dadong nyoman paling saine
maan
Lansia 2 : Patuh dadong sari, tyang masi jeg iri jak dadong nyoman luung sajan nasibne.
Lansia 1 : Sebet tyang dadong putu

Chapter 2
Setelah memeriksa Dadong nyoman perawat menghampiri dua lansia yang tengah asik ngobrol
Perawat : Swastyastu dadong putu, dadong sari, wenten napi driki dados serius sajan
rasane tuturne.
Lansia 2 : Swatyastu bu, niki nuturang dadong nyoman aget sajan nasibne
Perawat : Aget kenken je maksudne dong?
Lansia 1 : Megenep ye maan, sesai runguange, nak manying ye bu perawat
Perawat : Ten dados kenten dadong sareng sami. Driki sami nak lingsir runguange. Ten
dados nike iriang, yen tyang nulungin dadong nyoman nike krane dadong
nyoman perlu bantuan. Yen sekadi dadong sareng kalih kari mresidayang kan
ten perlu bantuan sekadi dadong nyoman sane sakit. Selain nike rase iri nike
bise ngeranayang sakit, uning ten dadong sami niki?
Lansia 1 : Sakit? Yening tyang merase iri ngeranaang sakit? Sakit napi nike bu?
Lansia 2 : nggih adi tumben tyang ningeh bu, Sakit napi nike bu?
Perawat : Nggih tyang jelasang kedik nggih, Sehat nike ten sebatas sehat badan, ten
wenten penyakit, ten medue cacat. Nanging sehat nike harus sehat pikiran naler.
Ciri-ciri nal lingsir sane sehat : tubuhne sehat, bersih dan rapi, nafsu makane
becik, Nah sehat pikiran termasuk ten medue rase iri sareng timpal, ten berpikir
jelek sareng timpal, keluarga, ataupun curiga sane berlebihan. Yening sue
memendam perasaan sane jelasang tyang wawu, nike kesuen suen nadosang
penyakit mental sane semakin parah, ten dados sirep, ten becik hubungan sareng
timpal utawi keluarga.
Lansia 1 : oh Pantes tyang sesai tyang ten nyidang sirep, sami bakat kenehang bu
Lansia 2 : To keto kone dadong sari, pirengan munyin ibu perawat, ten dados iri sareng
timpal nggih bu
Perawat : Patut dadong putu. Yening pare lingsire kayun tetep sehat ten dados wantah
sehat fisik manten, sehat mental masi perlu sewireh yening pikiran terganggu
dados ngeranaang sakit fisik. Contoh nggih yening lingsir-lingsire sami merase
iri merase ten wenten merhatiang kesuen suen nike dados pikiran, kenape kene,
kenape keto?, nah nike ngeranang ten dados sirep, yening tenpolih sirep sane
cukup sinah jagi ngerakse penyakit krane tubuh kurang istirahat
Lansia 1 : oh kenten bu nggih
Perawat : Nggih mulai mangkin ten dados medue pikiran buruk sareng timapal, petugas,
keluarga mangde lingsir lingsir tetep sehat
Lansia 2 : Ngih bu suksme penjelasane bu
Perawat : Wenten malih takenang dadong putu sareng dadong sari?. Yen ten wenten
tyang jagi lanjut ngecek ke wisma ring sebelah nggih.
Setelah perawat pamit, kedua lansia melanjutkan obrolannya
Lansia 1 : Dadong putu, berarti sing dadi irage ngelah pikiran jelek teken anak nggih.
Tyang sesai mikirang panak ben sing taen delokine mai
Lansia 2 : yen tyang nak sing taen kekenehang to dadong sari, yen irage ngoyong jumah
sing ade nak ngerunguang sewireh panak megae joh. Yen sing baang megae ape
kal ajenge ajak panak mantu, cucu. Yen dini rage liu ngelah timpal, timpal harus
ajak melah apang demen atine ngoyong dini.
Lansia 1 : beneh to dadong putu, yen to kenehang payu gelem rage, mulai jani tyang kal
berpikir positif ape adanane to care ane jelasange ajak ibu perawat busan.

Anda mungkin juga menyukai